Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Perbandingan Status Gizi Normal dan Obesitas pada Wanita Dewasa Awal Terhadap Siklus Menstruasi di Wilayah Kerja Puskesmas Glagah Kulon Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus Ruth Octaviani; Heriyanti Widyaningsih
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 2, No 2 (2013): Edisi Oktober 2013
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (930.254 KB) | DOI: 10.31596/jcu.v1i2.30

Abstract

Gangguan menstruasi merupakan indikator penting yang menunjukkan adanya gangguan fungsi sistem reproduksi. Wanita obesitas memiliki risiko gangguan siklus menstruasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan wanita dengan satus gizi normal. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan siklus menstruasi pada wanita dewasa awal dengan status gizi normal dan obesitas di desa Glagah Kulon. Penelitian ini merupakan penelitian comparative study dengan rancangan penelitian pendekatan retrospektif dengan jumlah sampel 184 wanita dewasa awal menggunakan teknik Purposive Sampling. Data dikumpulkan menggunakan lembar kuesioner dan dianalisa menggunakan Mann-Whitney. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbandingan yang signifikan antara siklus menstruasi pada wanita dewasa awal dengan status gizi normal dan obesitas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa obesitas merupakan faktor yang menyebabkan gangguan siklus menstruasi yang tidak teratur. Resiko gangguan siklus menstruasi pada wanita dewasa awal yang obesitas 13,89 kali lebih besar dibandingkan dengan wanita dewasa awal dengan status gizi normal.   Kata Kunci: gangguan siklus menstruasi, obesitas, status gizi, wanita dewasa awal
Studi Deskriptif Penggunaan Vaginal Douche pada Remaja Putri di SMK N 1 Kudus Tahun 2014 Yunita Dikamawarni P.; Heriyanti Widyaningsih
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 3, No 2 (2014): Edisi Oktober 2014
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (951.742 KB) | DOI: 10.31596/jcu.v1i3.48

Abstract

Remaja atau adolesens adalah periode perkembangan dimana individu mengalami perubahan dari masa anak-anak menuju dewasa. Penggunaan cairan pembersih atau vaginal douche saat ini telah banyak dilakukan sebagai bagian dari personal hygiene. Douching dilakukan untuk membersihkan darah setelah menstruasi atau hanya untuk merasa lebih bersih, namun penggunaan vaginal douching secara teratur dapat mengakibatkan dampak negative bagi kesehatan reproduksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penggunaan vaginal douching pada remaja putri di SMK N 1 Kudus.Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Teknik pengambilan sampel dengan consecutive sampling, dengan jumlah sampel 120 responden kelas X SMK N 1 Kudus. Populasi penelitian ini sebanyak 482. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Teknik analisa data dengan analisa univariat yang menggunakan tabel distribusi frekuensi yaitu menggambarkan penggunaan vaginal douche pada remaja putri di SMK N 1 Kudus. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa semua responden menggunakan vaginal douche yaitu sebanyak 120 (100%) responden. Diharapkan dengan penelitian ini remaja putri di SMK N 1 Kudus mengetahui dampak positif dan negative yang ditimbulkan dari penggunaan vaginal douche. Kata Kunci: Penggunaan Vaginal Douche, Remaja Putri
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU HAMIL UNTUK MELAKUKAN SENAM HAMIL DI DESA TANJUNGREJO KECAMATAN JEKULO KABUPATEN KUDUS Artanti Zulaikhah; Heriyanti Widyaningsih
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 5, No 1 (2016): Edisi Maret 2016
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1444.215 KB) | DOI: 10.31596/jcu.v2i4.101

Abstract

Senam hamil merupakan terapi latihan gerak yang diberikan pada ibu hamil untuk mempersiapkan dirinya baik fisik maupun mental dalam menghadapi persalinan. Oleh karena itu, senam hamil sangat diperlukan oleh setiap ibu hamil, karena senam hamil dapat membuat tubuh menjadi sehat dan bugar, serta dapat membantu ibu dalam menghadapi persalinan sehingga stres akibat rasa cemas menjelang persalinan akan dapat diminimalkan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalampenelitian ini 93 responden di Desa Tanjungrejo Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus dengan menggunakan teknik consecutive sampling. Uji statistik yang digunakan adalah Pearson chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil mempunyai pengetahuan baik sebanyak 53 responden (57,0%), dan motivasi ibu hamil untuk melakukan senam hamil mempunyai motivasi rendah sebanyak 44 responden (47,3%).Analisa Pearson chi-square menunjukkan ada hubungan pengetahuan dengan motivasi ibu hamil untuk melakukan senam hamil di Desa Tanjungrejo Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus dengan p value 0.029 (p< 0,05). Ada hubungan pengetahuan dengan motivasi ibu hamil untuk melakukan senam hamil Di Desa Tanjungrejo Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus Tahun 2014. Peneliti menyarankan melakukan senam hamil untuk menghadapi persalinan.Kata kunci : Pengetahuan, Motivasi, Senam Hamil.
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Fasilitas Pelayanan Kesehatan di Desa Puluhan Tengah Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati Rubiyanto Rubiyanto; Budi Widiyanto; Heriyanti Widyaningsih
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 1, No 1 (2012): Edisi Oktober 2012
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.196 KB) | DOI: 10.31596/jcu.v1i1.2

Abstract

Masalah kesehatan masyarakat adalah multi kausal, maka pemecahannya harus secara multi disiplin. Selama 7 bulan terakhir warga desa Puluhan Tengah yang berobat ke puskesmas mengalami penurunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan di desa Puluhan Tengah Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif korelasional menggunakan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah kepala keluarga di desa Puluhan Tengah. Sampel penelitian diambil sebanyak 79 responden dengan teknik proporsional random sampling. Variabel yang diukur adalah sumber daya penunjang kesehatan, pendapatan, jarak dan persepsi sehat masyarakat. Data hasil penelitian dianalisis dengan uji Chi Square pada tingkat kemaknaan sebesar 95% (pi = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan sumber daya penunjang kesehatan yang tersedia, pendapatan keluarga, jarak tempat tinggal dan persepsi sehat masyarakat dengan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan (p value = 0,001, p value = 0,017, p value = 0,014, p value = 0,003) di desa Puluhan Tengah Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati Tahun 2011. Untuk meningkatkan motivasi dan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan, diharapkan pada petugas kesehatan yang bertugas di wilayah Puskesmas Jakenan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan penyuluhan tentang manfaat puskesmas.
Hubungan Paritas dengan Masalah Psikososial Ibu Hamil (Aspek Keluarga) di Rumah Sakit Daerah Kabupaten Kudus Heriyanti Widyaningsih
JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama Edisi Agustus 2014
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (579.176 KB) | DOI: 10.31596/jkm.v0i0.70

Abstract

Setiap ibu hamil mempunyai potensi untuk mengalami masalah psikososial. Salah satu masalah tersebut dapat bersumber pada aspek keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan paritas dengan masalah psikososial pada ibu hamil : aspek keluarga dengan melibatkan sampel 194 ibu hamil. Analisis dalam penelitian ini menggunakan chi- square. Karakteristik responden adalah usia, paritas, pendidikan. Variabel paritas mempunyai hubungan signifikan dengan masalah psikososial aspek keluarga (p: 0,000, α: 0,05). Perawat seharusnya melakukan pengkajian psikososial terhadap ibu hamil secara komprehensif.   Kata Kunci: Paritas, masalah psikososial aspek keluarga
Incidence of Neonatal Asphyxia Events In Mothers Maternity With Early Ruptured Amniotic Fluid Albab, Muhamad Ulil; Widyaningsih, Heriyanti; Hartini, Sri; Ambarwati, Ambarwati
South East Asia Nursing Research Vol 2, No 3 (2020)
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/seanr.2.3.2020.99-104

Abstract

Asphyxia and Intrauterine fetal dead (IUFD) are a threat if a premature rupture of membranes is not immediately treated quickly and appropriately. Neonatal asphyxia can occur due to complications from premature rupture of membranes. IMR in Indonesia is the fifth country for ASEAN countries, 35/1000 birth. Based on data from RA Kartini Hospital in Jepara, asphyxia cases from approximately (12,6%) and incidence of premature rupture of membranes 816 cases or around (85,8%). While the incidence of neonatal asphyxia born from PROM totalled 15 cases or about (1,6%).  This research using quantitative descriptive methods with cross-sectional design. This research was conducted on April 21-23, 2020 using a total sampling method of 148 respondents. The data used are secondary data with a single variable, namely the incidence of neonatal asphyxia in mothers with maternity premature rupture of membranes. Data analysis uses a descriptive statical test. Aims to know the description of the incidence of neonatal asphyxia in mothers with maternity premature rupture of membranes in General Hospital of Raden Ajeng Kartini Jepara 2019 and describe the incidence of neonatal asphyxia in mothers with maternity premature rupture of membranes in General Hospital Raden Ajeng Kartini Jepara 2019. The result showed that of 148 respondents on average had no risk age (20-35 years) as many as 120 respondents (81,1%) and the average parity PROM mothers as many as 148 respondents had multiparous parity of 85 respondents (57,4%). Then from 148 PROM mothers, 6 respondents (4,1%) gave birth to babies who had asphyxia. The highest incidence of neonatal asphyxia in mothers with maternity premature rupture of membranes was mild asphyxia of 3 respondents (2,0%), moderate to severe asphyxia of 2 respondents (1,4) and moderate asphyxia of 1 respondent (0,7%). The average degree of asphyxia in women with premature rupture of membranes is mild asphyxia.
Kesejahteraan Keluarga Berhubungan Dengan Kejadian Kekurangan Energi Kronik Pada Ibu Hamil widyaningsih, heriyanti; Noor Sholekhah; Biyanti Dwi Winarsih; Noor Faidah; Sri Hartini
Jurnal Anestesi Vol. 3 No. 2 (2025): Jurnal Anestesi: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59680/anestesi.v3i2.1578

Abstract

Pregnancy can trigger Chronic Energy Deficiency (CED). The main factors influencing CED in pregnant women include food intake, family welfare, and nutritional status. Efforts to reduce the prevalence of CED in Indonesia encompass early screening, nutrition education, and the provision of supplementary food. The novelty of this study lies in identifying the relationship between family welfare levels and the incidence of CED in pregnant women. The study aims to describe family welfare levels, examine the incidence of CED, and analyze the relationship between family welfare and CED occurrence. This research utilized an analytical observational approach with a cross-sectional design. The study population consisted of pregnant women in the UPTD Puskesmas Mayong I, Jepara area, in 2022, with inclusion criteria being pregnant women in their second and third trimesters who attended antenatal care at the maternal and child health clinic. The sample size was 87 respondents, calculated using the Slovin formula (error margin 0.05%), and sampling was conducted using non-probability consecutive sampling. Data analysis employed the chi-square test. Most families were categorized as "prosperous," with 79 respondents (90.8%). The majority of pregnant women did not experience CED, accounting for 61 respondents (70.1%). Additionally, most of the prosperous families had pregnant members without CED, comprising 59 respondents (67.8%), with a p-value of 0.012 (p-value < 0.05). There is a significant relationship between family welfare and the incidence of Chronic Energy Deficiency (CED) among pregnant women in UPTD Puskesmas Mayong I, Jepara Regency.  
Pemberdayaan lansia melalui program deteksi dini gangguan fungsi kognitif Widyaningsih, Heriyanti; Lestyari, Sri Indah; Yuliana, Alvi Ratna; Wanarsih, Biyanti Dwi; Hartini, Sri; Faridah, Noor
Jurnal PADE: Pengabdian & Edukasi Vol 6, No 2 (2024): Oktober
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/pade.v6i2.2114

Abstract

Cognitive function is one of the problems that occurs in the elderly because physiologically as a person ages they will experience a decrease or disturbance in their nervous system due to disrupted oxygen supply to the brain, degenerative disease, Alzheimer's disease, malnutrition and impaired cognitive function including orientation to time, space, place and things. something new that is difficult to accept. Risk factors that can influence the decline in cognitive function are family heredity, level of education, brain injury, toxins, not doing physical activity, and chronic diseases such as Parkinson's, heart disease and stroke. This activity involves the elderly with the aim of early detection of cognitive dysfunction in Dukuh Kadilangon, Gondangmanis Village, Bae District, Kudus Regency. The results of the Screening in Dukuh Kadilangon, Gondangmanis Village, showed normal cognitive function in the elderly as many as 10 people (24.4%), mild cognitive impairment as many as 11 people (26.8%), moderate cognitive impairment in 17 people (41.5%), and 3 people (7.3%) had severe cognitive impairment. Conclusion: The cognitive function of the elderly in Dukuh Kadilangon, Gondangmanis Village, Bae District, Kudus Regency, results show that the majority of elderly people have moderate cognitive dysfunction, 17 people (41.5%).
Profile of Elderly Independence in Tluwuk Village, Wedarijaksa Pati Widyaningsih, Heriyanti; Muniroh, Fitri Ambarwati; Fitriana, Vera; Arsy, Gardha Rias; Putri, Devi Setya; Faidah, Noor; Winarsih, Biyanti Dwi; Hartini, Sri; Pujiati, Eny
Journal Keperawatan Vol. 3 No. 2 (2024): November 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58774/jourkep.v3i2.82

Abstract

Background: Elderly is a stage when a person enters the age of 60 years and above where changes occur in various aspects such as biological, cognitive, psychosocial, spiritual, and economic functions, which can affect the level of individual independence. Independence is related to a person's ability not to depend on others and not require full direction in carrying out activities. Elderly independence refers to the ability to carry out daily activities independently, make their own decisions, and meet their needs without assistance. Aspects of elderly independence include the ability to care for themselves such as eating, dressing, using the toilet, moving, bathing and eating independently. This independence can certainly be the main capital for the elderly in maintaining their health. Purpose: To find out the level of independence of the elderly in Tluwuk Village, Wedarijaksa Pati . Methods: The type of research used is quantitative descriptive with a survey design. The sample used in this study was the entire elderly population at the Tluwuk village health post as many as 30 respondents with a total sampling technique. The inclusion criteria include elderly people aged ≥ 60 years who live in Tluwuk village, are able to communicate fluently and are willing to be respondents. The instrument used to assess the function of independence is the Barthel Index. Results: Based on the results of the analysis, there were 16 elderly people in the independent category (53.3%), 13 people in the mild dependency category (43.3%) and 1 person in the heavy dependency category (3.3%). Conclusion: Almost half of the elderly in Tluwuk village have a good level of independence and can carry out daily activities without depending on or needing help from other people.
HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI DESA TUMPANG KRASAK KECAMATAN JATI KABUPATEN KUDUS Putri, Salsabila Sofiana; Widyaningsih, Heriyanti; Ambarwati, Ambarwati; Faidah, Noor; Hartini, Sri; Winarsih, Biyanti Dwi; Arsy, Gardha Rias
Jurnal Profesi Keperawatan Vol 12, No 1 (2025): Jurnal Profesi Keperawatan (JPK)
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jprokep.v12i1.224

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang: Hipertensi pada lansia dikaitkan dengan proses penuaan yang terjadi pada tubuh. Semakin bertambah usia seseorang, tekanan darah juga semakin meningkat. Meskipun proses penuaan memang sesuatu yang alami, lansia dengan hipertensi tetap berisiko mengalami komplikasi penyakit yang lebih serius. Seiring bertambahnya usia, pembuluh darah arteri menjadi semakin keras dan tidak elastis.Kondisi ini menyebabkan pembuluh darah jadi semakin kaku dan kinerja jantung dalam memompa darah jadi semakin berat. Akibatnya, tekanan darah jadi meningkat. Selain itu, perubahan hormon setelah menopause juga bisa menyebabkan hipertensi pada wanita lansia. Kadar hormon estrogen yang menurun setelah menopause membuat pembuluh darah arteri mengeras dan tegang. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pola makan dengan kejadian hipertensi pada lansia di Desa Tumpang Krasak Kecamatan Jati Kabupaten Kudus. Metode: Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan cross sectional, desain penelitian yang digunakan adalah metode survei. Instrumen penelitian berupa kuesioner tentang pola makan berisi 39 pernyataan. Subyek penelitian adalah lansia yang menderita hipetensi di Desa Tumpang Krasak Kecamatan Jati Kabupaten Kudus, dengan rentang usia lansia > 60 tahun dan lansia dengan tekanan darah >120->160mmHg/ >80-100mmHg di Desa Tumpang Krasak Kecamatan Jati Kabupaten Kudus. Teknik sampling menggunakan rumus arikunto dengan jumlah responden 56 orang. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Desa Tumpang Kasak Kecamatan Jati Kabupaten Kudus. Hasil: Pola Makan yang dikonsumsi pada lansia adalah pola makan tidak baik sebanyak 35 responden (62,5%). Untuk kejadian hipertensi pada lansia adalah hipertensi stadium II sebanyak 37 responden (66,1%). Simpulan:  Pola Makan yang dikonsumsi pada lansia adalah pola makan tidak baik sebanyak 35 responden (62,5%), dan kejadian hipertensi pada lansia adalah hipertensi stadium II sebanyak 37 responden (66,1%).   Kata Kunci: Pola Makan, Kejadian Hipertensi, Lansia.