Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Differences in The Measurement of The Right And Left Form of Blood Pressure in Hypertension Patients Nurmoko, Anang; Fadilah, Ana; Pujiati, Eny
South East Asia Nursing Research Vol 2, No 3 (2020)
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/seanr.2.3.2020.105-110

Abstract

Hypertension is one of the number one causes of death, globally. Hypertension is the most common cause of cardiovascular events and is a major problem in both developed and developing countries. Cardiovascular is also the number one cause of death in the world every year. Respondents in this study were patients with a diagnosis of hypertension in hospitalized patients at Mardi Rahayu Kudus Hospital, totalling 41 people. the characteristics of hypertension patient respondents seen from the age of the most patients are in the late adult age category (36-45 years), namely 31 people (75.6%), while for early adulthood (26-45 years). 35 years) as many as 10 people (24.4%). The characteristics of hypertension patient respondents seen from the sex of the most patients were male, namely 25 people (61.0%), while the female gender was 16 people (39.0%). Results The highest systolic blood pressure was 170 mmHg and the lowest was 145 mmHg. The average systolic blood pressure was 152.90 mmHg. In hypertensive patients on the left arm, the highest systolic blood pressure was 170 mmHg and the lowest was 145 mmHg. The average systolic blood pressure was 152.90 mmHg. Based on the dependent t-test, the t value is -12.491 with a p-value of 0.000. It can be seen that the p-value is 0.000 < (0.05), this indicates that there is a significant difference in the results of blood pressure measurements between the right arm and the left arm in hypertensive patients in the inpatient room of Mardi Rahayu Kudus Hospital. The difference in blood pressure variations obtained in this study is still considered normal because the difference in MAP between the right and left arms is 6.11 mmHg (normal 10-20 mmHg).
EDUKASI MELALUI MEDIA BOOKLET TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN PENYEBARAN COVID -19 PADA KELUARGA DENGAN LANSIA Icca Narayani Pramudaningsih; Eny Pujiati
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 10, No 3 (2021): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jcu.v10i3.826

Abstract

Pertambahan usia  pada usia lanjut, organ tubuh akan mengalami penurununan fungsi yang  diikuti dengan menurunnya imunitas sebagai pelindung tubuh. Hal ini yang menyebabkan usia lanjut rentan rentan terserang berbagai penyakit, termasuk COVID-19 yang disebabkan oleh virus Sars-Cov-2. Sistem imun yang sudah melemah ditambah adanya penyakit kronis dapat meningkatkan risiko COVID-19 pada lansia, baik risiko terjadinya infeksi virus Corona maupun risiko virus ini untuk menimbulkan gangguan yang parah, bahkan kematian. Berdasarkan data WHO jumlah kasus yang terkonfirmasi positif COVID – 19 sampai bulan April 2020 tercatat 3.024.059 pasien yang tersebar diseluruh dunia dengan usia 60 tahun keatas paling besar terinfeksi terkena COVID 19 bahkan di Eropa 955 kasus kematian didominasi oleh kelompok lansia. Lansia di Indonesia berdasarkan pola tempat tinggal dibagi menjadi lansia yang tinggal Bersama tiga generasi sebanyak 40,64% kemudian lansia yang tinggal Bersama keluarga sebesar 27,30% dan yang tinggal Bersama pasangannya sebesar 20,03% lansia yang tinggal sendiri dengan persentase mencapai 9,38 persen. . Perilaku keluarga mempunyai dampak yang sangat penting guna membantu keluarga itu sendiri dalam mengenali serta mengatasi permasalahan COVID-19 yang menjadi pandemi di masa kini. pentingnya Edukasi yang bertujuan untuk perubahan perilaku keluarga khususnya dengan lansia supaya dapat mencegah penyebaran COVID-19 pada lansia. Pendidikan kesehatan menggunakan media pendidikan sebagai alat saluran menyampaikan informasi kesehatan karena media alat tersebut mempermudah penerimaan pesan kesehatan bagi masyarakat. Media atau alat edukasi tersebut seperti leaflet, poster dan booklet. Desain pada penelitian ini Quasy Experimental dengan rancangan quasi eksperimen, dengan desain One Group Pretest-Postest Design. Sampel dalam penelitian ini keluarga dengan lansia yang berjumlah 80 keluarga , mampu berkomunikasi dengan baik, mau menjadi responden dan merawat lansia secara langsung yang berada didalam wilayah Puskesmas Dersalam.. Analisa edukasi melalui media Booklet terhadap perilaku pencegahan penyebaran COVID-19 pada keluarga lansia  dengan uji statistik Wilcoxon signed ranks test dengan program SPSS 25.0 dengan tingkat kemaknaan p ? 0,05. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan Hasil uji Wilcoxon menunjukkan nilai pengetahuan  p value 0.000 atau p?0.05 yang berarti H1 diterima yaitu terdapat perbedaan pengetahuan  sebelum dan sesudah diberikan edukasi melalui Booklet. Penilaian Perilaku pada dengan nilai p value 0.000 atau p?0.05 yang berarti H1 diterima yaitu adanya perbedaan perilaku sebelum dan sesudah diberikannya edukasi melalui Booklet
PENGARUH HIPNOTERAPI TERHADAP PENURUNAN TINGKAT ANSIETAS DAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGEMPLAK KECAMATAN UNDAAN KABUPATEN KUDUS Eny Pujiati; Heriyanti W
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 11, No 1 (2022): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jcu.v11i1.1044

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang: Hipertensi adalah salah satu penyakit paling umum pada lansia, merupakan masalah fisik yang seringkali disertai dengan masalah psikososial (ansietas) dan tidak jarang masalah psikososial menjadi penyebab ketidakefektifan terapi medis terhadap hipertensi. Kondisi ini jika diabaikan akan menimbulkan keterlambatan penyembuhan dan peningkatan resiko komplikasi hipertensi sehingga perlu adanya intervensi farmakologis yang dikombinasi dengan non farmakologis. Salah satu intervensi non farmakologis yang dapat digunakan adalah hipnoterapi. Intervensi ini menggunakan sugesti yang akan merelaksasikan kondisi klien sehingga otak menghasilkan hormon serotonin, endorpin, dan aktivasi respon saraf otonom. Pada saat yang sama sistem neuroendokrin juga akan menurunkan kadar kortisol, glukokortikoid, gonadokortikoid, epineprin, norepineprin dan akan bekerja langsung pada reseptor androgenik alfa otot polos vaskuler, sehingga menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah, menurunkan tekanan perifer total dan penurunan tekanan darah, nadi, dan pernafasan. Metode: Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan desain quasy eksperiment one-group pra-posttest design. Teknik sampling menggunakan non probability sampling dengan sampel 18 responden yang dipilih berdasarkan Purposive Sampling. Hasil: Terdapat penurunan rata-rata sebelum dan sesudah diberikan intervensi hipnoterapi; skor ansietas dari 65.00 (ansietas sedang) menjadi 43.78 (tidak ansietas), tekanan darah sistole dari 151.67 mmHg (hipertensi stage 2) menjadi 135.00 mmHg (pre hipertensi) dan tekanan darah diastole dari 96.33 mmHg (hipertensi stage 1) menjadi 88.28 (pre hipertensi). Hasil uji statistik dengan wilcoxon hipnoterapi berpengaruh dalam menurunkan tingkat ansietas, tekanan darah sistole dan diastole dengan P-Value (0.000) < α (0.05). Kesimpulan: Terdapat pengaruh yang signifikan dari hipnoterapi terhadap penurunan tingkat ansietas dan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi. Kata Kunci: Hipnoterapi, Hipertensi lansia, Ansietas, Tekanan darah
Efektivitas Senam Lansia Terhadap Perubahan Depresi dan Kualitas Hidup Lansia Ngadiran, Antonius; Eny Pujiati
Jurnal Kesehatan Vol 13 No 1 (2024): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKES Ngesti Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46815/jk.v13i1.227

Abstract

The prevalence of depression in the elderly population is estimated at 1-2%; the prevalence in women is 1.4% and in men 0.4%. Depression in the elderly needs to be prevented by using physical activity, one of which is exercise for the elderly.  The aim of the research is to prove that there is an influence of elderly exercise on changes in levels of depression and quality of life in the elderly. This research used a quasi-experimental design with a pretest and posttest approach, conducted on 73 elderly people divided into two groups: 36 elderly people in the intervention group and 37 elderly people in the control group. Data analysis used a research protocol; findings were analyzed with a significance level of <0.05%.   The  respondents participated in training 3x/week for 12 weeks. After doing the elderly exercise, there was a significant decrease in depression scores between the control and intervention groups with a p-value of 0.000. After doing elderly exercise, there was a significant increase in quality of life and there was a significant difference in changes in quality of life scores between the control group and the intervention group with a p-value of 0.010. Elderly people who participate in motor activity-based exercise (elderly exercise) regularly with a duration of 30 minutes per exercise, with a frequency of three times a week and a training duration of twelve weeks, have a better quality of life than those who do not participate in elderly exercise.
KESEHATAN MENTAL DAN KEPATUHAN TERAPI ANTIRETROVIRAL (ARV) PADA ODHA SELAMA PANDEMI COVID -19 Pujiati, Eny
JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama Vol 11, No 3 (2023): JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jkm.v11i3.1720

Abstract

Wabah Coronavirus Disease (COVID-19) telah menimbulkan masalah di berbagai sektor, tidak hanya masalah global, tetapi juga memberikan dampak serius terhadap kesehatan mental orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Penurunan kualitas layanan HIV/AIDS di beberapa fasilitas kesehatan, termasuk perhatian, sumber daya, dan personel yang dialihkan untuk penanganan COVID-19, telah menimbulkan masalah serius bagi ODHA. Hal ini mencakup penurunan jumlah kunjungan rawat jalan, pemantauan viral load, dan upaya penekanan virologi. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki keterkaitan antara tingkat depresi dan kecemasan dengan kepatuhan pengobatan antiretroviral (ARV) pada pasien HIV/AIDS di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) RA. Kartini Kabupaten Jepara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional. Populasinya adalah semua pasien HIV/AIDS yang mendapatkan pelayanan di klinik HIV/VCT (voluntary counseling testing) RSUD Kabupaten Jepara. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode probabilitas sampling, dan teknik simple random sampling dipilih dengan total subjek 62 orang yang memenuhi kriteria inklusi. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang telah divalidasi berupa instrumen pengukuran hospital anxiety depression scale (HADS) dan modifikasi morisky medication adherence scale-8 (MMAS-8) dengan skala Likert. Dari total subjek, 42 orang (67,75%) mengalami depresi, terdiri dari 14 orang (22,60%) mengalami depresi ringan, 20 orang (32,25%) depresi sedang, dan 8 orang (12,90%) depresi berat. Sedangkan 20 orang (32,25%) berada dalam kondisi normal. Sementara itu, 22 orang (35,30%) menunjukkan tingkat kepatuhan rendah terhadap pengobatan ARV, 28 orang (45,15%) menunjukkan tingkat kepatuhan sedang, dan 12 orang (19,35%) menunjukkan tingkat kepatuhan tinggi. Terdapat hubungan antara tingkat depresi dan kecemasan dengan kepatuhan terhadap pengobatan ARV pada pasien HIV/AIDS di RSUD RA. Kartini Kabupaten Jepara.
Peningkatan Pengetahuan Remaja Tentang Kelainan Genetik dan Cara Pencegahannya Ambarwati, Ambarwati; Pujiati, Eny; Pramudaningsih, Icca Narayani
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 6, No 4 (2023): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v6i4.393

Abstract

Insiden dan prevalensi penyakit yang ditularkan secara genetik bervariasi berdasarkan kelompok etnis, wilayah geografis, atau jenis kelamin. Angka kejadian penyakit genetik sebesar 58 per 1.000 kelahiran, sedangkan di Indonesia sebesar 5-15%. Kelainan kromosom seperti Down syndrome (trisomi 21) merupakan kelainan yang paling sering terjadi dengan frekuensi 1 dari 700 kelahiran dan lebih sering terjadi pada ibu hamil di atas 35 tahun. Kegiatan pendidikan kesehatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang kelainan genetik dan cara pencegahannya. Pendidikan kesehatan ini menggunakan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab, pretes dan posttes. Pengetahuan peserta mengenai kelainan genetik dan cara pencegahannya meningkat, hal ini dapat diketahui melalui hasil pre-post peserta pendidikan kesehatan. Mayoritas responden mengalami kenaikan nilai post test yaitu 30 orang (100% peserta). Peserta mampu menunjukkan kelainan genetik dan pencegahannya yang benar. Upaya kesehatan anak merupakan setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu dan berkelanjutan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan anak dalam bentuk pencegahan penyakit, pengobatan penyakit, dan rehabilitasi kesehatan pemerintah pusat dan pemerintah daerah dan/atau masyarakat. Antusiasme siswa/remaja dengan penyuluhan tentang penyakit genetika serta cara pencegahannya, menunjukkan bahwa remaja membutuhkan wawasan dan bimbingan tentang berbagai penyakit yang sedang berkembang saat ini serta cara pencegahannya. Remaja memerlukan wawasan dan pengetahuan tentang pola hidup sehat, sumber penyakit dan zat yang berbahaya di sekitar mereka yang mengancam kesehatan dirinya dan anak keturunannya. Perlunya menjaga makanan yang sehat, istirahat yang cukup, menghindari dan menyelesaikan yang berhubungan dengan stress, serta jauhi asap rokok atau polusi. Peserta kegiatan pendidikan kesehatan peningkatan pengetahuan remaja tentang kelainan genetik dan cara pencegahannya memahami materi yang disampaikan dengan baik.
Paket Sayang Ibu Hamil dengan Tindakan Pivadu (Pemeriksaan, Menu Diit, Vitamin, Aktivitas Fisik, Dukungan Keluarga) di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Jepang Pramudaningsih, Icca Narayani; Ambarwati, Ambarwati; Pujiati, Eny; Sari, Lia Marlinda; Yuliana, Maya; Safitri, Niken Ayu Anggun
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 6, No 3 (2023): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v6i3.372

Abstract

Kehamilan adalah pembuahan atau penyatuan sperma dan sel telur dan diikuti dengan implantasi. Serangkaian peristiwa yang dimulai dengan pembuahan berkembang menjadi janin cukup bulan dan diakhiri dengan persalinan, seorang wanita akan mengalami perubahan fisik dan psikologisnya sendiri. Kualitas pelayanan medis (pemeriksaan kehamilan) ibu hamil mempengaruhi kesehatan ibu dan janin serta ibu setelah melahirkan. Pentingnya program yang mendukung Kesehatan ibu selama kehamilan melalui program PIVADU (Pemeriksaan, Menu Diit, Vitamin, Aktifitas Fisik, Dukungan Keluarga). Program PIVADU membutuhkan Kerjasama dengan keluarga terdekat karena selama kehamilan ibu membutuhkan pemeriksaan yang teratur, makanan yang memenuhi kebutuhan nutrisi untuk dirinya sendiri dan janin yang dikandung, aktifitas fisik yang tepat dan support luarga selama menjalani masa kehamilan dan menghadapi persalinan. Karena kualitas fisik dan psikologis anak sebagian ditentukan oleh karakteristik fisik dan psikologis ibu selama masa kehamilan.  
Pelatihan Penyusunan Dan Pengolahan Menu Serta Penyajian Makanan Sehat Untuk Mencegah Stunting di Desa Lokus Stunting Ambarwati, Ambarwati; Cahyanti, Luluk; Yuliana, Alvi Ratna; Fitriana, Vera; Nur, Hirza Ainin; Jamaludin, Jamaludin; Pramudaningsih, Icca Narayani; Pujiati, Eny; Purwandari, Nila Putri; Fitrianingsih, Sri; Nafiah, Lutfiana Nurulin; Hidayati, Rakhmi
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 6, No 3 (2023): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v6i3.369

Abstract

Stunting merupakan gangguan kurangnya gizi secara kronis dan kondisi gagal tumbuh pada balita dengan hasil pemeriksaan tinggi badan lebih rendah (pendek) dibandingkan dengan balita seusianya. Asupan gizi yang kurang dari kebutuhan tubuh anak dalam jangka waktu lama dan berulang mengakibatkan terjadinya keterlambatan pada anak. Keterlambatan pertumbuhan atau gagal tumbuh pada anak adalah suatu kombinasi dari malnutrisi energi, protein, dan defisiensi dari zat mikro yang dimulai dari janin sampai anak berusia dua tahun. Angka terjadinya stunting pada janin sampai anak usia dua tahun sehingga menjadikan angka kesakitan dan kematian bayi meningkat, sistem imun anak menurun, dan penderita sering mengalami kondisi tubuh yang mudah sakit, postur tubuh yang tidak maksimal sehingga tingkat produktivitas yang rendah di saat dewasa. Tujuan pengabdian masyarakat dengan pelatihan tentang penyusunan dan pengolahan menu serta penyajian makanan sehat keluarga adalah untuk meningkatkan pengetahuan warga di 11 desa lokus stunting dalam pencegahan stunting. Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi pretest dan posttes serta praktik dalam penyusunan dan pengolahan menu serta penyajian makanan sehat keluarga. Hasil pengabdian masyarakat pelatihan penyusunan dan pengolahan menu serta penyajian makanan sehat keluarga memberikan manfaat bagi peningkatan pengetahuan warga desa dalam pencegahan stunting. Peserta pelatihan mampu menunjukkan menu sehat dalam pencegahan stunting yang benar. Hal ini dapat diketahui pada saat proses pelatihan terbukti banyak peserta antusias memperagakan penyajian menu sehat keluarga untuk pencegahan stunting yang benar. Hasil post test menunjukkan ada peningkatan pengetahuan peserta pelatihan. Peserta juga memiliki semangat yang tinggi ditunjukkan dengan adanya tanya jawab dan aktif bertanya kepada narasumber tentang penyusunan dan pengolahan menu serta penyajian makanan sehat keluarga. Pelatihan penyusunan dan pengolahan menu serta penyajian makanan sehat keluarga meningkatkan pengetahuan peserta dalam pencegahan stunting (p value=0,000).
Edukasi Pencegahan Stunting Pada Ibu Balita di Posyandu Dahlia Desa Sadang Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus Listyarini, Anita Dyah; Pujiati, Eny; Mubaroq, Muhammad Husni; Arsy, Gardha Rias; Rahmawaty, Annis; Wijaya, Hasty Martha; Pratiwi, Yulia; Palupi, Dian Arsanti; Setyoningsih, Heni; Sugiarti, Lilis; Yudanti, Gendis Purno; Susiloningrum, Dwi; Fitrianingsih, Sri; Hidayati, Rahmi; Sari, Dessy Mugita
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 7, No 1 (2024): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v7i1.418

Abstract

Masalah stunting di Indonesia merupakan salah satu ancaman yang serius dan memerlukan penanganan yang tepat. Para pemerintah sudah menanggulangi terjadinya stunting pada balita di Indonesia dengan menargetkan program penurunan stunting menjadi 14% pada tahun 2024 mendatang. Tujuan: Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 30 menit, diharapkan peserta penyuluhan dapat memahami dan mengerti tentang stunting dan cara mengatasinya. Metode: ceramah, diskusi, tanya jawab mengenai Pencegahan Stunting pada Balita. Hasil : Pendidikan Kesehatan dengan melakukan penyuluhan merupakan intervensi yang tepat dilakukan pada orang tua balita karena akan memberikan pola pikir yang baik yang berdampak pada setiap pengambilan keputusan dan dalam berperilaku. Pembahasan: Audien yang hadir dalam acara ini ada 20 orang anak balita beserta orang tuanya, audien tampak responsif dan aktif dalam berdiskusi saat penyuluhan berlangsung. Simpulan: Ada perbedaan hasil pre test dan post test jawaban pertanyaan peserta mengenai pengertian stunting, penyebab stunting, tanda dan gejala stunting, dampak stunting, pencegahan stunting.
FAKTOR-FAKTOR DALAM PENCEGAHAN HIV/AIDS PADA REMAJA DI KABUPATEN PATI Rachma Dewi, Ervi; Caesar, David Laksamana; Pujiati, Eny
Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat Vol 9 No 1 (2024): Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jmkm.v9i1.4999

Abstract

AIDS merupakan kumpulan gejala yang muncul akibat menurunya kekebalan tubuh, yang disebabkan oleh infeksi HIV. Akibat turunnya kekebalan tubuh tersebut, maka seseorang akan rentan terinfeksi berbagai penyakit. Menurut data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pati pada tahun 2022 kasus HIV/AIDS ditemukan sebanyak 221 kasus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan praktik pada remaja tentang pencegahan penyakit HIV/AIDS. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif analitik dengan populasi sampel dalam penelitian ini adalah siswa MA Negeri 02 Pati berjumlah 91 siswa yang diambil menggunakan teknik random sampling. Instrument penelitian berupa kuesioner niat, pengetahuan, dan sikap serta dukungan keluarga. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis deskriptif untuk mengetahui frekuensi dan prosentase setiap variabel. Hasil penelitian pada 91 siswa di MA Negeri 02 Kabupaten Pati menunjukan, siswa yang memiliki niat positif melakukan pencegahan HIV/AIDS sejumlah 63,8%, pengetahuan responden dengan kategori baik berjumlah 64,8%, dan yang memiliki sikap dengan kategori baik berjumlah 51,6%, dan yang mendapat dukungan keluarga dalam pencegahan HIV/AIDS sejumlah 76,1%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa remaja di MA Negeri 02 Kabupaten Pati mempunyai niat, pengetahuan, dan sikap serta dukungan keluarga dengan kategori baik dalam melakukan pencegahan penyakit HIV/AIDS.