Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Sosialisasi Urgensi Bahaya Seks Bebas dan Pencegahan Kekerasan Seksual Pada Remaja di Pondok Pesantren Putri Hirzu Millati Yuliana, Alvi Ratna; Ulfa, Maria; Husna, Arina Hafadhotul
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 6, No 4 (2023): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v6i4.395

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan layanan konseling yang membantu meningkatkan pengetahuan khususnya tentang bahaya seks bebas terhadap kesehatan reproduksi remaja. Penelitian ini dilaksanakan di Pondok pesantren Putri Hirzu Millati, dengan subject penelitian adalah santri putri di Pondok tersebut. Nilai  pretest  diperoleh  sangat  rendah  dimana  jumlah  santriwati remaja putri yang  memiliki  pengetahuan  yang  baik  tentang  bahaya  seks  bebas dan cara penegahan kekerasan seksual  sangat  sedikit  yakni  kurang dari   50%,  dimana 8  santriwati  (38,09%)  saja  yang memiliki  pengetahuan  yang  baik dimana dari 10 pertanyaan 5 orang mendapatkan nilai 8 dan 3 orang mendapatkan nilai 7  Sedangkan  sisanya  sebanyak  13 santriwati 61,90 %  mendapatkan nilai 4-5 hal ini menunjukan santriwati tidak  memiliki pengetahuan  yang  baik  tentang  bahaya  seks  bebas. Sedangkan hasil post test 15 (71.42 %) santriwati mengalami peningkata  dengan mendaptkan nilai antara 80-100. Sebanyak 6 (28,58 %) santriwati mendapatkan nilai rentang 60-70 dan tidak ada nilai dibawah 50. Dari hasil tersebut pengetahuan yang mengalami peningkatan sehingga dapat mencegah prilaku seks bebas dan pecegahan kekerasan seksual yang mengancam
Pelatihan Penyusunan Dan Pengolahan Menu Serta Penyajian Makanan Sehat Untuk Mencegah Stunting di Desa Lokus Stunting Ambarwati, Ambarwati; Cahyanti, Luluk; Yuliana, Alvi Ratna; Fitriana, Vera; Nur, Hirza Ainin; Jamaludin, Jamaludin; Pramudaningsih, Icca Narayani; Pujiati, Eny; Purwandari, Nila Putri; Fitrianingsih, Sri; Nafiah, Lutfiana Nurulin; Hidayati, Rakhmi
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 6, No 3 (2023): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v6i3.369

Abstract

Stunting merupakan gangguan kurangnya gizi secara kronis dan kondisi gagal tumbuh pada balita dengan hasil pemeriksaan tinggi badan lebih rendah (pendek) dibandingkan dengan balita seusianya. Asupan gizi yang kurang dari kebutuhan tubuh anak dalam jangka waktu lama dan berulang mengakibatkan terjadinya keterlambatan pada anak. Keterlambatan pertumbuhan atau gagal tumbuh pada anak adalah suatu kombinasi dari malnutrisi energi, protein, dan defisiensi dari zat mikro yang dimulai dari janin sampai anak berusia dua tahun. Angka terjadinya stunting pada janin sampai anak usia dua tahun sehingga menjadikan angka kesakitan dan kematian bayi meningkat, sistem imun anak menurun, dan penderita sering mengalami kondisi tubuh yang mudah sakit, postur tubuh yang tidak maksimal sehingga tingkat produktivitas yang rendah di saat dewasa. Tujuan pengabdian masyarakat dengan pelatihan tentang penyusunan dan pengolahan menu serta penyajian makanan sehat keluarga adalah untuk meningkatkan pengetahuan warga di 11 desa lokus stunting dalam pencegahan stunting. Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi pretest dan posttes serta praktik dalam penyusunan dan pengolahan menu serta penyajian makanan sehat keluarga. Hasil pengabdian masyarakat pelatihan penyusunan dan pengolahan menu serta penyajian makanan sehat keluarga memberikan manfaat bagi peningkatan pengetahuan warga desa dalam pencegahan stunting. Peserta pelatihan mampu menunjukkan menu sehat dalam pencegahan stunting yang benar. Hal ini dapat diketahui pada saat proses pelatihan terbukti banyak peserta antusias memperagakan penyajian menu sehat keluarga untuk pencegahan stunting yang benar. Hasil post test menunjukkan ada peningkatan pengetahuan peserta pelatihan. Peserta juga memiliki semangat yang tinggi ditunjukkan dengan adanya tanya jawab dan aktif bertanya kepada narasumber tentang penyusunan dan pengolahan menu serta penyajian makanan sehat keluarga. Pelatihan penyusunan dan pengolahan menu serta penyajian makanan sehat keluarga meningkatkan pengetahuan peserta dalam pencegahan stunting (p value=0,000).
Konseling Pencegahan Penyakit Hipertensi di Desa Jepang Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus Cahyanti, Luluk; Yuliana, Alvi Ratna; Putri, Devi Setya; Fitriana, Vera; Nur, Hirza Ainin
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 7, No 1 (2024): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v7i1.417

Abstract

Hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya atau idiopatik dan hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang disebabkan oleh penyakit lain. Hipertensi primer meliputi lebih kurang 90% dari seluruh pasien hipertensi dan 10% lainnya disebabkan oleh hipertensi sekunder. Hanya 50% dari golongan hipertensi sekunder dapat diketahui penyebabnya, dan dari golongan ini hanya beberapa persen yang dapat diperbaiki kelainannya. Oleh karena itu, upaya penanganan hipertensi primer lebih mendapatkan prioritas. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk mengetahui faktor penyebab dan gejala penyakit hipertensi atau darah tinggi, untuk mengetahui pola makan atau sumber gizi yang harus terpenuhi agar terhindar penyakit hipertensi atau darah tinggi dan untuk mengetahui cara menanggulangi penyakit hipertensi atau darah   tinggi. Metode penyuluhan ini dilakukan secara ceramah dan Tanya jawab
Pencegahan Penularan TBC Melalui Implementasi Cekoran Bu Titik (Cegah Resiko Penularan Melalui Batuk Efektif dan Etika Batuk) Pada Remaja di SMAN 2 Kudus Pramudaningsih, Icca Narayani; Cahyanti, Luluk; Yuliana, Alvi Ratna; itriana, Vera F; Khamdannah, Erlin Nur; Fitriana, Annisa Aisyatul
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 6, No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v6i1.327

Abstract

Penyakit Tuberculosis (TB) sampai saat ini merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia terutama di Indonesia. TB paru menduduki peringkat ke 2 sebagai penyebab utama kematian akibat penyakit menular setelah Human Immuno deficiency Virus (HIV). Penyakit Tuberkulosis paru mudah menyebar di udara ketika orang-orang yang sakit dengan Tuberkulosis paru melepaskan bakteri melalui mekanisme batuk. Penyebaran bakteri ini melalui percikan dahak atau droplet nuclei yang dilepaskan oleh penderita TBC melalui batuk, bersin atau berbicara secara berhadapan langsung. Peningkatan kasus TBC berhubungan dengan derajat Kesehatan dimsyarakat. Faktor paling besar yang mempengaruhi derajat kesehatan adalah faktor lingkungan dan perilaku masyarakat sendiri yang dapat merugikan Kesehatan. Faktor risiko penularan Tuberkulosis adalah faktor lingkungan dan faktor perilaku, faktor lingkungan meliputi ventilasi, kepadatan hunian, suhu, pencahayaan dan kelembaban. Sedangkan faktor perilaku meliputi kebiasaan merokok, meludah atau membuang dahak di sembarang tempat, batuk atau bersin tidak menutup mulut dan kebiasaan tidak membuka jendela. Melakukan batuk yang benar bukan saja dapat mengeluarkan sputum secara maksimal tetapi juga dapat menghemat energi sehingga tidak mudah lelah dan dapat mengeluarkan dahak secara maksimal. Selain dengan batuk efektif, terdapat beberapa cara dalam pengendalian penyakit Tuberculosis paru yaitu dengan membudayakan hidup bersih dan sehat dan membudayakan perilaku etika berbatuk. Etika berbatuk merupakan tata cara batuk yang benar dan efisien dengan caraa menutup hidung dan mulut dengan tissue atau lengan baju atau dengan menggunakan masker. Tujuan etika batuk untuk mencegaah perluasan penyebaran penyakit melalui udara (airbone ) khusus nya pada penyakit infeksius seperti TB.
Tingkat Kepuasan Kerja Perawat dalam Pendokumentasian Keperawatan dengan Sistem E-RM Fitriana, Vera; Tamrin, Teguh; Cahyanti, Luluk; Yuliana, Alvi Ratna
JURNAL KESEHATAN PRIMER Vol 9 No 2 (2024): JKP (Jurnal Kesehatan Primer)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31965/jkp.v9i2.1709

Abstract

Background: Fulfilling nurse satisfaction is very important because good nursing service will affect the quality and service quality of hospital agencies. The demand for nursing services makes nursing services implement computerized-based documentation. Currently, hospitals use information technology to improve the quality of patient care by using the E-RM system. Objective: The aim of this research is to determine nurses' satisfaction in nursing documentation with the E-RM system. Method: This type of research uses an analytical survey research design with a cross sectional design, the sampling technique used is purposive sampling with a sample size of 80 respondents. The inclusion of this research were nurses who carried out nursing documentation. The data analysis technique used in this research is bivariate analysis with the chi-square test. Results: Based on the results of research that has been carried out, the majority of respondents' job satisfaction is in the satisfied category and most of the nursing documentation is in the good category.  Based on the results of statistical tests, the p value = 0.000 (α<0.05), this shows that there is a relationship between nurse satisfaction and nursing documentation with the E-RM system.
Penurunan Burnout Perawat Melalui Implementasi Relaksasi Autogenik Nur, Hirza Ainin; Pramudaningsih, Icca Narayani; Pujiati, Eny; Cahyanti, Luluk; Yuliana, Alvi Ratna; Ambarwati; Jamaludin; Fitriana, Vera
JURNAL KESEHATAN PRIMER Vol 9 No 2 (2024): JKP (Jurnal Kesehatan Primer)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31965/jkp.v9i2.1780

Abstract

Background: Burnout is prolonged stress that is often experienced by nurses due to work fatigue. Nurses who experience burnout can cause fatal problems such as the risk of suicide in nurses, as well as a decrease in the quality of service for patients. One action that can be used to reduce burnout symptoms is autogenic relaxation. Objective: This research aims to determine the effectiveness of autogenic relaxation measures on nurse burnout. Method: The research method used is pre-experimental design with one group pretest-posttest design. The total sample was 22 respondents. Autogenic relaxation was carried out once every day for 1 week in the morning with a duration of 20 minutes. Data collection used observation sheets, autogenic relaxation SOPs, the Maslach Burnout Inventory (MBI) instrument. Statistical analysis uses the Wilcoxon Rank Test. Results: This research shows that autogenic relaxation is effective in reducing nurse burnout with p-value of 0.000 for emotional exhaustion, 0.000 depersonalization, 0.000 personal accomplishment.
Pemberdayaan lansia melalui program deteksi dini gangguan fungsi kognitif Widyaningsih, Heriyanti; Lestyari, Sri Indah; Yuliana, Alvi Ratna; Wanarsih, Biyanti Dwi; Hartini, Sri; Faridah, Noor
Jurnal PADE: Pengabdian & Edukasi Vol 6, No 2 (2024): Oktober
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/pade.v6i2.2114

Abstract

Cognitive function is one of the problems that occurs in the elderly because physiologically as a person ages they will experience a decrease or disturbance in their nervous system due to disrupted oxygen supply to the brain, degenerative disease, Alzheimer's disease, malnutrition and impaired cognitive function including orientation to time, space, place and things. something new that is difficult to accept. Risk factors that can influence the decline in cognitive function are family heredity, level of education, brain injury, toxins, not doing physical activity, and chronic diseases such as Parkinson's, heart disease and stroke. This activity involves the elderly with the aim of early detection of cognitive dysfunction in Dukuh Kadilangon, Gondangmanis Village, Bae District, Kudus Regency. The results of the Screening in Dukuh Kadilangon, Gondangmanis Village, showed normal cognitive function in the elderly as many as 10 people (24.4%), mild cognitive impairment as many as 11 people (26.8%), moderate cognitive impairment in 17 people (41.5%), and 3 people (7.3%) had severe cognitive impairment. Conclusion: The cognitive function of the elderly in Dukuh Kadilangon, Gondangmanis Village, Bae District, Kudus Regency, results show that the majority of elderly people have moderate cognitive dysfunction, 17 people (41.5%).
Pelatihan Mindfulness dan Kecerdasan Emosional sebagai Upaya Promotif dan Preventif terhadap Stres pada Remaja di Panti Asuhan Budi Luhur Pujiati, Eny; Lestari, Putri; Fitriana, Vera; Yuliana, Alvi Ratna; Ambarwati, Ambarwati; Pramudaningsih, Icca Narayani; Cahyanti, Luluk; Nur, Hirza Ainin; Jamaludin, Jamaludin
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2025): Juni 2025
Publisher : Menara Science Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70109/jupenkes.v2i2.58

Abstract

Remaja yang tinggal di panti asuhan cenderung menghadapi risiko stres psikologis yang lebih tinggi akibat keterbatasan dukungan emosional, kehilangan figur keluarga, dan tantangan dalam beradaptasi dengan lingkungan sosial. Kondisi ini dapat berdampak negatif terhadap kesehatan mental jika tidak ditangani secara tepat. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran emosional dan kemampuan regulasi diri melalui pelatihan mindfulness dan kecerdasan emosional sebagai upaya promotif dan preventif terhadap stres. Kegiatan ini dilaksanakan di Panti Asuhan Budi Luhur, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus. Metode pelatihan meliputi penyampaian materi, diskusi partisipatif, dan praktik teknik mindfulness, seperti latihan pernapasan sadar, pemindaian tubuh, meditasi cinta kasih, dan penerapan mindfulness dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, pelatihan juga mencakup penguatan kecerdasan emosional, seperti kemampuan mengenali dan mengelola emosi, pemberian afirmasi positif, serta menumbuhkan empati dan rasa syukur. Hasil pelaksanaan menunjukkan bahwa peserta mengalami peningkatan kesadaran diri, lebih mampu merespons stres secara adaptif, serta menunjukkan sikap yang lebih terbuka dan reflektif terhadap kondisi emosional mereka. Program ini terbukti memberikan manfaat nyata bagi kesejahteraan psikologis remaja dan berpotensi untuk dikembangkan sebagai model intervensi berkelanjutan di lingkungan panti asuhan.
EFEKTIFITAS PIJAT SWEDIA DALAM MENURUNKAN HIPERTENSI PADA LANSIA Fitriana, Vera; Muarif, Syafii; Cahyanti, Luluk; Yuliana, Alvi Ratna; Jamaludin, Jamaludin
Jurnal Profesi Keperawatan Vol 12, No 1 (2025): Jurnal Profesi Keperawatan (JPK)
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jprokep.v12i1.223

Abstract

ABSTRAK Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang paling banyak diderita lansia. Masyarakat beranggapan bahwa hipertensi hal yang wajar dan biasa terjadi pada lansia sehingga tidak perlu diatasi. Pengobatan menggunakan obat masih banyak dan orang menjadi ketergantungan pada obat ini, yang menyebabkan tekanan darah naik. Pijat merupakan bentuk intervensi keperawatan yang berfungsi menurunkan tekanan darah guna mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui evaluasi penerapan terapi Pijat swedia pada lansia yang mengalami hipertensi. Penelitian ini menggunakan metode Pre-Eksperimen dengan desain One Group Pre-Post Test. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling sebanyak 10 responden. Adapun kriteria inklusinya yaitu lansia yang menderita hipertensi tahap 3 (berat) dengan tekanan sistolik 180-189 mmHg dan tekanan diastolik 110-119 mmHg, responden usia 60-90 tahun. Pengukuran tekanan darah dilakukan sebelum dan sesudah dilakukan tindakan dengan menggunakan lembar observasi. Pijat swedia dilakukan selama 8 kali pertemuan dalam 1 minggu dengan durasi 15 menit. Hasil pada penelitian ini menunjukkan terjadi penurunan tekanan darah responden. Pada responden 1 hasil sebelum diberikan pijat swedia 180/110mmHg, setelah diberikan tindakan pijat swedia hasilnya 130/70mmHg, responden 2 sebelum tindakan hasil 190/110mmHg dan setelah diberikan tindakan 135/110mmHg, responden 3 sebelum tindakan hasil 180/112mmHg dan setelah diberikan tindakan 130/90 mmHg, responden 4 sebelum tindakan hasil 190/111mmHg dan setelah diberikan tindakan 130/100mmHg, responden 5 sebelum tindakan hasil 200/110mmHg dan setelah diberikan tindakan 130/90mmHg, responden 6 sebelum tindakan hasil 188/115mmHg dan setelah diberikan tindakan 138/90 mmHg, responden 7 sebelum tindakan hasil 185/120mmHg dan setelah diberikan tindakan 120/85mmHg, responden 8 sebelum tindakan hasil 185/110mmHg dan setelah diberikan tindakan 130/80mmHg, responden 9 sebelum tindakan hasil 195/120mmHg dan setelah diberikan tindakan 130/90mmHg dan responden 10 sebelum tindakan hasil 185/115mmHg dan setelah diberikan tindakan 125/85mmHg. Kesimpulan penelitian ini terapi pijat swedia dapat menurunkan tekanan darah pada lansia yang mengalami hipertensi. Kata Kunci : lansia, hipertensi, pijat swedia
PERSEPSI IBU TENTANG MANFAAT PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI Yuliana, Alvi Ratna; Sa'adah, Tri Rakhmawati; Cahyanti, Luluk; Fitriana, Vera
Jurnal Profesi Keperawatan Vol 12, No 1 (2025): Jurnal Profesi Keperawatan (JPK)
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jprokep.v12i1.225

Abstract

ABSTRAK Anak usia 0 – 12 bulan merupakan masa keemasan (golden period) sekaligus masa kritis bagi pertumbuhan anak. Pertumbuhan bayi ditandai dengan perubahan fisik dan bertambahnya jumlah dan ukuran sel di dalam tubuh yang kemudian menunjukkan adanya  pertambahan berat badan. Berat badan dapat digunakan untuk melihat pertumbuhan fisik maupun status gizi bayi. Asupan gizi yang tidak adekuat merupakan faktor yang mempengaruhi berat badan tidak normal pada bayi dan jika tidak segera di tangani maka akan mengakibatkan gangguan pertumbuhan atau kurang gizi. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan pertumbuhan pada bayi yaitu dengan di berikannya rangsangan stimulus berupa terapi pijat bayi. Terapi pijat bayi dapat merangsang aktivitas tonus saraf vagus dimana akan menyebabkan peningkatan kadar enzim gastrin dan insulin sehingga dari penyerapan sari makanan membuat bayi cepat lapar dan merangsang nafsu makan bayi dan membuat bayi mengalami peningkatan berat badan. Tujuan Penelitian untuk  mengetahui,mendeskripsikan   keperawatan komplementer khususnya persepsi Ibu tentang Manfaat Pijat Bayi Dalam meningkatkan Berat badan batita usia 0-1 th  .  Metode yang digunakan menggunakan penelitian kualitatif dengan sampel secara purposive sampling .Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam,observasi dan dokumentasi.Hasil penelitian didapatkan 19 responden, mayoritas ibu memiliki persepsi positif tentang manfaat pijat bayi, terutama dalam meningkatkan nafsu makan dan berdampak peningkatan berat badan batitaKata kunci:  Persepsi Ibu,Pijat Bayi, Kenaikan Berat Badan