Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Pelatihan Penyusunan Dan Pengolahan Menu Serta Penyajian Makanan Sehat Untuk Mencegah Stunting di Desa Lokus Stunting Ambarwati, Ambarwati; Cahyanti, Luluk; Yuliana, Alvi Ratna; Fitriana, Vera; Nur, Hirza Ainin; Jamaludin, Jamaludin; Pramudaningsih, Icca Narayani; Pujiati, Eny; Purwandari, Nila Putri; Fitrianingsih, Sri; Nafiah, Lutfiana Nurulin; Hidayati, Rakhmi
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 6, No 3 (2023): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v6i3.369

Abstract

Stunting merupakan gangguan kurangnya gizi secara kronis dan kondisi gagal tumbuh pada balita dengan hasil pemeriksaan tinggi badan lebih rendah (pendek) dibandingkan dengan balita seusianya. Asupan gizi yang kurang dari kebutuhan tubuh anak dalam jangka waktu lama dan berulang mengakibatkan terjadinya keterlambatan pada anak. Keterlambatan pertumbuhan atau gagal tumbuh pada anak adalah suatu kombinasi dari malnutrisi energi, protein, dan defisiensi dari zat mikro yang dimulai dari janin sampai anak berusia dua tahun. Angka terjadinya stunting pada janin sampai anak usia dua tahun sehingga menjadikan angka kesakitan dan kematian bayi meningkat, sistem imun anak menurun, dan penderita sering mengalami kondisi tubuh yang mudah sakit, postur tubuh yang tidak maksimal sehingga tingkat produktivitas yang rendah di saat dewasa. Tujuan pengabdian masyarakat dengan pelatihan tentang penyusunan dan pengolahan menu serta penyajian makanan sehat keluarga adalah untuk meningkatkan pengetahuan warga di 11 desa lokus stunting dalam pencegahan stunting. Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi pretest dan posttes serta praktik dalam penyusunan dan pengolahan menu serta penyajian makanan sehat keluarga. Hasil pengabdian masyarakat pelatihan penyusunan dan pengolahan menu serta penyajian makanan sehat keluarga memberikan manfaat bagi peningkatan pengetahuan warga desa dalam pencegahan stunting. Peserta pelatihan mampu menunjukkan menu sehat dalam pencegahan stunting yang benar. Hal ini dapat diketahui pada saat proses pelatihan terbukti banyak peserta antusias memperagakan penyajian menu sehat keluarga untuk pencegahan stunting yang benar. Hasil post test menunjukkan ada peningkatan pengetahuan peserta pelatihan. Peserta juga memiliki semangat yang tinggi ditunjukkan dengan adanya tanya jawab dan aktif bertanya kepada narasumber tentang penyusunan dan pengolahan menu serta penyajian makanan sehat keluarga. Pelatihan penyusunan dan pengolahan menu serta penyajian makanan sehat keluarga meningkatkan pengetahuan peserta dalam pencegahan stunting (p value=0,000).
Konseling Pencegahan Penyakit Hipertensi di Desa Jepang Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus Cahyanti, Luluk; Yuliana, Alvi Ratna; Putri, Devi Setya; Fitriana, Vera; Nur, Hirza Ainin
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 7, No 1 (2024): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v7i1.417

Abstract

Hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya atau idiopatik dan hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang disebabkan oleh penyakit lain. Hipertensi primer meliputi lebih kurang 90% dari seluruh pasien hipertensi dan 10% lainnya disebabkan oleh hipertensi sekunder. Hanya 50% dari golongan hipertensi sekunder dapat diketahui penyebabnya, dan dari golongan ini hanya beberapa persen yang dapat diperbaiki kelainannya. Oleh karena itu, upaya penanganan hipertensi primer lebih mendapatkan prioritas. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk mengetahui faktor penyebab dan gejala penyakit hipertensi atau darah tinggi, untuk mengetahui pola makan atau sumber gizi yang harus terpenuhi agar terhindar penyakit hipertensi atau darah tinggi dan untuk mengetahui cara menanggulangi penyakit hipertensi atau darah   tinggi. Metode penyuluhan ini dilakukan secara ceramah dan Tanya jawab
Penurunan Burnout Perawat Melalui Implementasi Relaksasi Autogenik Nur, Hirza Ainin; Pramudaningsih, Icca Narayani; Pujiati, Eny; Cahyanti, Luluk; Yuliana, Alvi Ratna; Ambarwati; Jamaludin; Fitriana, Vera
JURNAL KESEHATAN PRIMER Vol 9 No 2 (2024): JKP (Jurnal Kesehatan Primer)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31965/jkp.v9i2.1780

Abstract

Background: Burnout is prolonged stress that is often experienced by nurses due to work fatigue. Nurses who experience burnout can cause fatal problems such as the risk of suicide in nurses, as well as a decrease in the quality of service for patients. One action that can be used to reduce burnout symptoms is autogenic relaxation. Objective: This research aims to determine the effectiveness of autogenic relaxation measures on nurse burnout. Method: The research method used is pre-experimental design with one group pretest-posttest design. The total sample was 22 respondents. Autogenic relaxation was carried out once every day for 1 week in the morning with a duration of 20 minutes. Data collection used observation sheets, autogenic relaxation SOPs, the Maslach Burnout Inventory (MBI) instrument. Statistical analysis uses the Wilcoxon Rank Test. Results: This research shows that autogenic relaxation is effective in reducing nurse burnout with p-value of 0.000 for emotional exhaustion, 0.000 depersonalization, 0.000 personal accomplishment.
Pelatihan Mindfulness dan Kecerdasan Emosional sebagai Upaya Promotif dan Preventif terhadap Stres pada Remaja di Panti Asuhan Budi Luhur Pujiati, Eny; Lestari, Putri; Fitriana, Vera; Yuliana, Alvi Ratna; Ambarwati, Ambarwati; Pramudaningsih, Icca Narayani; Cahyanti, Luluk; Nur, Hirza Ainin; Jamaludin, Jamaludin
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2025): Juni 2025
Publisher : Menara Science Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70109/jupenkes.v2i2.58

Abstract

Remaja yang tinggal di panti asuhan cenderung menghadapi risiko stres psikologis yang lebih tinggi akibat keterbatasan dukungan emosional, kehilangan figur keluarga, dan tantangan dalam beradaptasi dengan lingkungan sosial. Kondisi ini dapat berdampak negatif terhadap kesehatan mental jika tidak ditangani secara tepat. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran emosional dan kemampuan regulasi diri melalui pelatihan mindfulness dan kecerdasan emosional sebagai upaya promotif dan preventif terhadap stres. Kegiatan ini dilaksanakan di Panti Asuhan Budi Luhur, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus. Metode pelatihan meliputi penyampaian materi, diskusi partisipatif, dan praktik teknik mindfulness, seperti latihan pernapasan sadar, pemindaian tubuh, meditasi cinta kasih, dan penerapan mindfulness dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, pelatihan juga mencakup penguatan kecerdasan emosional, seperti kemampuan mengenali dan mengelola emosi, pemberian afirmasi positif, serta menumbuhkan empati dan rasa syukur. Hasil pelaksanaan menunjukkan bahwa peserta mengalami peningkatan kesadaran diri, lebih mampu merespons stres secara adaptif, serta menunjukkan sikap yang lebih terbuka dan reflektif terhadap kondisi emosional mereka. Program ini terbukti memberikan manfaat nyata bagi kesejahteraan psikologis remaja dan berpotensi untuk dikembangkan sebagai model intervensi berkelanjutan di lingkungan panti asuhan.
PEMBERIAN PILATES EXERCISE TERHADAP PENURUNAN DERAJAT DISMENORE PRIMER PADA REMAJA Cahyanti, Luluk; Dewi, Rahmawati Shinta; Yuliana, Alvi Ratma; Fitriana, Vera; Putri, Devi Setya; Nur, Hirza Ainin
Jurnal Profesi Keperawatan Vol 12, No 1 (2025): Jurnal Profesi Keperawatan (JPK)
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jprokep.v12i1.221

Abstract

ABSTRAKRemaja akan mengalami beberapa fase dalam hidupnya, salah satu fase yang pasti dilalui oleh remaja adalah fase pubertas. Pada remaja perempuan fase pubertas ditandai dengan menarche atau pertama kali menstruasi. Pada saat mestruasi pada umumnya remaja perempuan mengalami masalah salah satunya yaitu dismenore. Dismenore terjadi karena produksi prostaglandin yang berlebihan di endometrium. Salah satu penanganan non farmakologis yang efektif menurunkan dismenore adalah pilates exercise. Tujuan dari studi kasus ini adalah menggambarkan pemberian pilates exercise dalam menurunkan derajat dismenore primer pada remaja. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi kasus deskriptif dengan pendekatan proses asuhan keperawatan. Jumlah sampel 10 responden, dengan kriteria klien dengan rentang usia remaja yang mengalami dismenore, klien dismenore yang tidak melakukan terapi lain untuk mengurangi nyeri, klien yang dapat berkomunikasi dengan baik, klien yang bersedia menjadi responden. Latihan pilates exercise dilakukan sehari sekali selama 7 hari dalam waktu 25 -30 menit. Pengukuran skala nyeri menggunakan Numeric Rating Scale (NRS). Dari hasil analisa data ditemukan bahwa pada responden 1 skala nyeri sebelum dilakukan pilates exercise yaitu 5 (derajat sedang) dan sesudah dilakukan pilates exercise yaitu 0 (tidak nyeri). Kemudian pada responden 2 skala nyeri sebelum dilakukan pilates exercise yaitu 4 (derajat sedang) dan skala nyeri setelah dilakukan pilates exercise yaitu 0 (tidak nyeri). Responden 3 skala nyeri sebelum dilakukan pilates exercise yaitu 6 (derajat sedang) dan skala nyeri setelah dilakukan pilates exercise yaitu 1 (nyeri ringan). Responden 4 skala nyeri sebelum dilakukan pilates exercise yaitu 5 (derajat sedang) dan skala nyeri setelah dilakukan pilates exercise yaitu 1 (nyeri ringan). Responden 5 skala nyeri sebelum dilakukan pilates exercise yaitu 5 (derajat sedang) dan skala nyeri setelah dilakukan pilates exercise yaitu 0 (tidak nyeri). Responden 6 skala nyeri sebelum dilakukan pilates exercise yaitu 5 (derajat sedang) dan skala nyeri setelah dilakukan pilates exercise yaitu 1 (nyeri ringan). Responden 7 skala nyeri sebelum dilakukan pilates exercise yaitu 5 (derajat sedang) dan skala nyeri setelah dilakukan pilates exercise yaitu 0 (tidak nyeri). Responden 8 skala nyeri sebelum dilakukan pilates exercise yaitu 6 (derajat sedang) dan skala nyeri setelah dilakukan pilates exercise yaitu 1 (nyeri ringan). Responden 9 skala nyeri sebelum dilakukan pilates exercise yaitu 5 (derajat sedang) dan skala nyeri setelah dilakukan pilates exercise yaitu 1 (nyeri ringan). Responden 10 skala nyeri sebelum dilakukan pilates exercise yaitu 6 (derajat sedang) dan skala nyeri setelah dilakukan pilates exercise yaitu 1 (nyeri ringan). Hal tersebut menunjukkan bahwa pilates exercise mampu menurunkan derajat dismenore primer pada remaja. Kata kunci: Dismenore, Pilates Exercise, Remaja 
HUBUNGAN AKREDITASI PUSKESMAS DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS Rahmilah, Mitha; Nur, Hirza Ainin; Putra, Ryryn Suryaman Prana; L.Tobing, Hendri Parluhutan
Ensiklopedia of Journal Vol 7, No 3 (2025): Vol. 7 No. 3 Edisi 3 April 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/eoj.v7i3.3100

Abstract

Abstract:Puskesmas is the frontline in organizing basic health efforts by prioritizing promotive and preventive efforts to achieve public health status. Puskesmas accreditation is one of the regulatory mechanisms that aims to encourage efforts to improve the quality and performance of Puskesmas services. The purpose of the study was to determine the relationship between puskesmas accreditation and the level of patient satisfaction at the puskesmas. The research design used in this study was cross sectional. The study was conducted at 2 health centers in Semarang Regency. The research was conducted in July 2024. The sample amounted to 240 respondents. The sampling technique used in this study was purposive sampling. Data analysis was performed univariate and bivariate. The results showed a relationship between the level of accreditation of health centers (p value: 0.042) on patient satisfaction. It is recommended that the health center improve and improve the quality of health services from all dimensions of reliability, assurance, tangiable, empathy and responsiveness and conduct regular and continuous patient satisfaction surveys to evaluate the health service performance of the Puskesmas.Keywords: Accreditation, Satisfaction, Health Center.
TERAPI MUSIK MOZART TERHADAP PENURUNAN STRES MAHASISWA DALAM MENGHADAPI SKRIPSI Purwaningsih, Elisa; Nur, Hirza Ainin; Widyaningsih, Heriyanti; Ambarwati, Ambarwati
Jurnal Profesi Keperawatan Vol 12, No 2 (2025): Jurnal Profesi Keperawatan (JPK)
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jprokep.v12i2.230

Abstract

Stres merupakan respon tubuh terhadap situasi atau tekanan yang dirasakan sebagai ancaman atau tantangan baik fisik maupun psiologis. Dampak stres yang dirasakan mahasiswa dalam penyusunan skripsi adalah meningkatnya kegelisahan, ketegangan, kecemasan, serta sakit fisik. Bahkan stres juga dapat mengakibatkan dampak yang paling fatal yaitu terjadinya bunuh diri pada mahasiswa. Dampak stres tersebut dapat dicegah dengan terapi musik mozart. Terapi musik mozart merupakan jenis musik yang efektif sebagai terapi dalam mengurangi stres. Musik Mozart memiliki kecepatan 60-80 detak per menit yang dapat mengalihkan gelombang otak dari beta ke alfa sehingga dapat membuat rileks dan merangsang bagian kreatif otak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penerapan terapi musik mozart terhadap penurunan stres mahasiswa sebelum dan sesudah dilakukan tindakan. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif pre experimental design dengan rancangan one gruop pretest-posttest design.  Jumlah sampel sebnyak 16 responden. Terapi  musik mozart dilakukan selama 7 hari berturut-turut dengan durasi 10 menit. Pengukuran tingkat stres menggunakan kuesioner PSS-10 yang diukur sebelum dan sesudah tindakan. Hasil penelitian selama 7 hari berturut-turut menunjukkan hasil tingkat stres sebelum diberikan tindakan yaitu stres rendah 12,5%, stres sedang 75,0%, stres tinggi 12,5% dan tingkat stres setelah diberikan tindakan yaitu tingkat stres rendah 56,3%, stres sedang 43,7%, dan tidak ada responden yang mengalami stres tinggi. Nilai rata-rata atau mean stres sebelum diberikan tindakan yaitu 18.81 dan sesudah diberikan tindakan yaitu 13.81. Melitah hasil penelitian sebelum dan sesudah tindakan menujukkan bahwa terapi musik Mozart dapat menurunkan stres mahasiswa tingkat akhir. Penelitian ini merekomendasikan supaya masyarakat khususnya mahasiswa dapat menerapkan terapi musik mozart untuk mencegah dan mengurangi stres.
Kesejahteraan Spiritual Berkorelasi dengan Kualitas Hidup Pasien Stroke Setya Putri, Devi; Azahro, Linda Nur Maulinda; Nur, Hirza Ainin; Wulan, Emma Setiyo; Cahyanti, Luluk; Purwandari, Nila Putri
Journal Keperawatan Vol. 3 No. 1 (2024): May 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58774/jourkep.v3i1.67

Abstract

Background: Stroke is still one of the major health problems, not only in Indonesia but in the world. A person who experiences a stroke will affect several aspects such as physical, psychological, social and spiritual health aspects. Stroke does not only involve neurological aspects but has an impact on the crisis of belief in God the giver of strength, the meaning of life he experiences and hope. The attack in stroke patients occurs suddenly, causing changes and more complex problems. So that spirituality becomes very important to improve the quality of life. Purpose: This study aims to analyze the relationship of spiritual well-being to quality of life in stroke patients at RA Kartini Jepara Hospital. Methods: This type of research is quantitative correlational, using crossectional research design, sampling technique with total sampling, and data collection using SWBS and WHOQOL-BREF instruments. Results: The results of the study of 34 respondents found as many as 30 respondents (88.2%) had high spiritual well-being and as many as 21 respondents (61.8%) had a very good quality of life. Based on the results of the spearman rank test, a significance number (p value) of 0.001 <0.01 was obtained so that Ha was accepted and H0 was rejected. Conclusion: There is a significant relationship between spiritual well-being and the quality of life of stroke patients at RA Kartini Jepara Hospital.
PEMBERIAN MUROTTAL AL-QUR’AN TERHADAP TINGKAT STRES MAHASISWA MUSLIM DI INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN CENDEKIA UTAMA KUDUS Nur, Hirza Ainin
Jurnal Profesi Keperawatan Vol 11, No 2 (2024): Jurnal Profesi Keperawatan (JPK)
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jprokep.v11i2.214

Abstract

ABSTRAK           Stres adalah gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan oleh perubahan dan tuntutan kehidupan. Stres bukan hanya stimulus atau respon, tetapi juga suatu keadaan yang dapat mempengaruhi stresor melalui strategi prilaku, kognitif, dan emosional. stres terjadi akibat terganggunya pola-pola normal dari aktivitas fisiologis yang ada, Gejala Stres yang muncul dalam bentuk keluhan fisik, seperti pusing atau sakit kepala gemetar, pola makan tidak teratur dan pola tidur tidak teratur. Stres dapat ditangani menggunakan metode farmakologi dan non farmakologi terapinya yaitu terapi murottal Al-Quran yang merupakan jenis distraksi. Terapi murottal Al-Qur’an adalah terapi dengan mendengarkan Ayat-ayat Al-Qur’an yang dibacakan oleh seorang Qori dengan bacaan yang tartil dan sesuai kaidah dalam tajwid yang membuat seseorang menjadi rileks dan dapat menurunkan tingkat stres seseorang. Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pemberian murottal al-qur’an terhadap tingkat stres mahasiswa muslim. Desain studi kasus yaitu studi kasus deskriptif dengan penjelasan proses asuhan keperawatan. Studi kasus ini menggunakan metode purposive sampling sebanyak 2 responden dengan kriteria inklusi eksklusi. Alat ukur yang digunakan yaitu kuisioner Perceived Stress Scale (PSS-10). Murottal al-qur’an dilakukan selama seminggu 3 kali dengan durasi waktu 30 menit pada waktu pagi hari. Dari hasil Analisa data ditemukan bahwa pada mahasiswa rata-rata mengalami tingkat stres yaitu 15 dan sesudah diberikan murottal al-qur’am  yaitu 11. Hal tersebut menunjukkan bahwa pemberian  murottal al-qur’an dapat menurunkan tingkat stres pada mahasiswa muslim di Institut Teknologi Kesehatan cendekia Utama Kudus.            Kata kunci: Mahasiswa, Murotal Alqur’an, Stres
PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUMAH SAKIT Nur, Hirza Ainin
Jurnal Profesi Keperawatan Vol 11, No 1 (2024): Jurnal Profesi Keperawatan (JPK)
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jprokep.v11i1.170

Abstract

ABSTRAK Caring adalah salah satu aspek yang wajib dimiliki perawat. Caring merupakan kepedulian perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien. Adanya perilaku caring yang dimiliki perawat, pasien merasa diperhatikan. Perilaku caring ditunjukkan dengan keramah tamahan perawat, senyuman, lemah lembut, empati, komunikasi, serta mendengarkan dengan seksama keluhan pasien. Perilaku caring inilah yang membuat pasien merasa puas dengan layanan keperawatan yang diberikan. Perilaku caring tidak hanya mampu meningkatkan kepuasan pasien tetapi juga mampu memberi keuntungan bagi rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui studi literatur perilaku caring perawat dengan kepuasan pasien di rumah sakit. Metode penelitian yang digunakan yaitu studi literatur dengan mencari artikel penelitian menggunakan databsae google cendekia berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi, kata kunci yang digunakan yaitu caring perawat dan kepuasan pasien, didapatkan 11 arikel yang sesuai. Hasil studi literatur ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara perilaku caring perawat dengan kepuasan pasien di rumah sakit. Diharapkan perawat mempunyai perilaku caring yang baik guna meningkatkan kepuasan pasien. Kata kunci : Caring, Kepuasan Pasien, Perawat.