Articles
Persepsi Siswa SMA Terhadap Materi Pembelajaran Matematika Secara Online
Pasehah, Awanda Mislul;
Firmansyah, Dani;
Adirakasiwi, Alpha Galih
Jurnal Ilmiah Soulmath : Jurnal Edukasi Pendidikan Matematika Vol 8 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Dr. Soetomo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (471.482 KB)
|
DOI: 10.25139/smj.v8i2.2903
Abstract Students' perceptions about mathematics are relatively difficult subjects that form negative impressions and experiences. One that can minimize this perception is by using learning media such as the internet. Learning that is usually carried out in class, when using the internet, learning can be done online. Online learning is also one of the phenomena currently occurring as a result of the Covid-19 pandemic. Online learning is also carried out in mathematics learning. The purpose of this study was to determine high school students' perceptions of online mathematics learning material. This study uses a qualitative approach with phenomenological methods and with the data collection techniques were questionnaire data, interview data and documentation. The results of this study indicate that the perceptions of high school students towards online mathematics learning materials vary. The perceptions that arise are based on the experiences and feelings of each student which then processes the response into positive or negative perceptions. Positive perceptions show that online mathematics learning materials are still needed by students. In addition, mathematics learning materials delivered online do not waste internet quota. Meanwhile, negative perceptions of online mathematics learning material are shown by students' unenthusiastic and unfocused attitude. In addition, students feel objected if mathematics learning material continues to be delivered online. Keywords: Phenomena, Perceptions, Online Mathematics Learning Abstrak Persepsi siswa mengenai pelajaran matematika yaitu pelajaran yang relatif sulit sehingga membentuk kesan dan pengalaman negatif. Salah satu yang dapat meminimalkan persepsi tersebut yaitu dengan menggunakan media pembelajaran seperti internet. Pembelajaran yang biasanya dilakukan di kelas, ketika menggunakan internet pembelajaran dapat dilakukan secara online. Pembelajaran secara online juga merupakan salah satu fenomena yang terjadi saat ini sebagai akibat dari pandemi Covid-19. Pembelajaran secara online ini juga dilakukan pada pembelajaran matematika. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi siswa SMA terhadap materi pembelajaran matematika secara online. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi dan dengan teknik pengumpulan data adalah data angket, data wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi siswa SMA terhadap materi pembelajaran matematika secara online beragam. Persepsi yang muncul berdasarkan pengalaman dan perasaan masing-masing siswa yang kemudian mengolah respon tersebut menjadi persepsi positif atau negatif. Persepsi positif menunjukkan bahwa materi pembelajaran matematika secara online tetap dibutuhkan oleh siswa. Selain itu, materi pembelajaran matematika yang disampaikan secara online tidak terlalu memboroskan kuota internet. Sedangkan persepsi negatif terhadap terhadap materi pembelajaran matematika secara online ditunjukkan dengan sikap tidak antusias dan tidak fokus dari siswa. Selain itu, siswa merasakan keberatan apabila materi pembelajaran matematika terus disampaikan secara online. Kata Kunci: Fenomena, Persepsi, Pembelajaran Matematika Secara Online
Analisis Motivasi Belajar Daring Pada Mahasiswa Pendidikan Matematika Selama Pandemi Covid-19
Widiyanti;
Adirakasiwi, Alpha Galih;
Haerudin
Jurnal Ilmiah Soulmath : Jurnal Edukasi Pendidikan Matematika Vol 9 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Dr. Soetomo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (238.851 KB)
|
DOI: 10.25139/smj.v9i2.3403
Abstract Online learning is currently being implemented in Indonesia because of the impact of Covid-19. This research is to describe the motivation to learn mathematics education students ini online learning during the Covid-19 pandemic. This research is a descriptive qualitative research. The subjects in this research is students in the 6th and 7th semesters of the mathematics education study program at Singaperbangsa Karawang University (UNSIKA) with 32 samples taken randomly. The instrument in this research used data in the form of a questionnaire given online via Google Form and the results of interviews. The data analysis technique in this study was to interpret the presents of each of the 7 indicators of learning motivation according to Uno and to conduct interviews with selected research subjects related to online learning. The result of this research is that the 6th and 7th semesters of mathematics education students of UNSIKA have a high motivation to learn by obtaining a percentage of 88%. This means that even in the conditions of the Covid-19 pandemic and the implementation of online learning, it does not affect the motivation of students of mathematics education study programs to study actively. Keywords: Motivation to learn, Online Learning, Mathematics Education Abstrak Pembelajaran daring saat ini tengah diberlakukan di Indonesia karena dampak dari Covid-19. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan bagaimana motivasi belajar daring mahasiswa pendidikan matematika selama pandemi Covid-19. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester 6 dan semester 7 pada program studi pendidikan matematika di Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA) dengan sampel diambil secara acak berjumlah 32 orang. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan data berupa kuesioner atau angket yang diberikan secara online melalui Google Form dan hasil wawancara. Teknik analasis data dalam penelitian ini dengan menginterpretasikan presentse dari setiap 7 indikator motivasi belajar menurut Uno dan dilakukan wawancara kepada subjek penelitian yang terpilih terkait pembelajaran daring. Hasil dari penelitian ini adalah mahasiswa pendidikan matematika UNSIKA semester 6 dan semester 7 dominan memilliki motivasi belajar yang tinggi dengan memperoleh presentase sebesar 87,93%. Ini artinya, meskipun dalam kondisi pandemi Covid-19 dan sedang diberlakukannya pembelajaran daring tidak mempengaruhi motivasi mahasiswa program studi pendidikan matematika untuk giat dalam belajar. Kata Kunci: Motivasi belajar, Pembelajaran daring, Pendidikan Matematika
Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa SMA Kelas X ditinjau dari Gender
Laily, Epriliana Nur;
Adirakasiwi, Alpha Galih;
Nur, Iyan Rosita Dewi
PRISMA Vol 12, No 2 (2023): PRISMA
Publisher : Universitas Suryakancana
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35194/jp.v12i2.3473
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan pemahaman konsep matematis dalam menyelesaikan soal cerita materi aritmatika sosial berdasarkan gender. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah siswa SMA Kelas X di salah satu sekolah yang berada di Kabupaten Sukabumi. Pemilihan subjek menggunakan purposive sampling, subjek penelitian dipilih berdasarkan gender dan hasil tes kemampuan pemahaman konsep matematis. Metode pengumpulan data menggunakan tes kemampuan pemahaman konsep matematis, wawancara, dan observasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu penjodohan pola dan eksplanasi data. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan pemahaman konsep matematis berdasarkan gender terdapat perbedaan. Siswa perempuan telah mampu menuntaskan setiap indikator kemampuan pemahaman konsep matematis karena cenderung mampu memahami soal serta mampu memberikan informasi dan mampu menyusun rencana penyelesaian soal, sedangkan siswa laki-laki hanya mampu menuntaskan dua dari empat indikator yang digunakan karena cenderung mampu memahami soal akan tetapi kurang teliti dan kurang mampu menjelaskan lebih rinci dalam menentukan metode penyelesaian soal.
Pelatihan Penggunaan Aplikasi Go-Math untuk Mempermudah Siswa Dalam Belajar Matematika dengan konsep "Belajar Kapan saja dan Belajar di Mana Saja”
Adirakasiwi, Alpha Galih;
Warmi, Attin;
Purwantoro, Purwantoro;
Riswandi, Moza Latisya;
Cahyani, Sulis Regita
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas) Vol 8, No 2 (2024): Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (PAMAS)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM Universitas Respati Indonesia)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.52643/pamas.v8i2.2536
Konsep Belajar kapan saja dan di mana saja salah satunya dapat diterapkan jika siswa dapat bebas memilih jadwal dan memilih tutor dalam belajar matematika. Peserta kegiatan ini adalah 30 orang siswa yang ada di Kecamatan Karawang Kabupaten Karawang. Pelaksanaan kegiatan selama 2 minggu yaitu minggu kesatu dan kedua di bulan September. Pelaksanaan dilaksanakan dengan sosialisasi aplikasi Go-Math yang dirancang oleh tim pengabdian. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian ini bahwa aplikasi Go-Math yang disosialisasikan oleh tim pengabdian sudah dilaksanakan dengan baik. Respon siswa mengenai kebermanfaatan aplikasi sebesar 80% menjawab bermanfaat dan sisanya sebesar 20% menjawab cukup bermanfaat.
Studi kasus kemampuan pemodelan matematis siswa kelas VIII dalam menyelesaikan soal cerita
Fadhlurrahman, Alfan;
Adirakasiwi, Alpha Galih
Prosiding Sesiomadika Vol 5 No 2 (2024): Sesiomadika
Publisher : Prosiding Sesiomadika
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tahapan pemodelan matematis siswa dalam menyelesaikan permasalahan berbentuk cerita. Desain studi kasus tunggal dan analisis tunggal dengan sampling-teoritis digunakan dalam penelitian ini. Subjek dalam penelitian ini adalah 2 siswa dipilih dari 36 siswa kelas VIII di SMPN 21 Kota Bekasi. Kedua siswa diminta untuk menyelesaikan soal berbentuk cerita dengan konteks dunia nyata. Hasil penelitian menyimpulkan pemodelan matematis sangat bergantung pada pemahaman, asumsi, identifikasi elemen penting, penggunaan pemahaman untuk menggambarkan elemen komponen dari dunia nyata, dan interpretasi yang digunakan tahapan pemodelan matematis siswa pada penyelesaian soal cerita masih belum sesuai seperti siswa kurang terampil dalam melakukan matematisasi dikarenakan kurangnya pemahaman terhadap soal dan tidak mengidentifikasi elemen elemen yang penting pada soal dan siswa sudah mampu melakukan de-matematisasi akan tetapi interpretasi yang digunakan belum bisa menjelaskan keseluruhan situasi awal.
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Dalam Menyelesaikan Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Marlita, Sulistia;
Adirakasiwi, Alpha Galih
Jurnal Educatio FKIP UNMA Vol. 10 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Majalengka
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31949/educatio.v10i1.6597
Kemampuan pemecahan masalah matematis merupakan kemampuan yang harus dimiliki bagi setiap siswa, siswa harus mampu mencari solusi untuk menyelesaikan masalah dan memilih strategi untuk menyelesaikan permasalahan. Tujuan dari penelitian ini untuk menegetahui kemampuan pemecahan masalah siswa MTs kelas VIII dalam materi sistem persamaan linear dua variabel Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Subjek pada penelitian ini yaitu siswa kelas VIII disalah satu MTs yang terdapat di Kabupaten Karawang dari total keseluruhan kelas ada 20 siswa yang menjadi subjek pada penelitian pengumpulan data dengan menggunakan empat soal uraian materi SPLDV dan observasi dipergunakan untuk mengumpulkan data penelitian dimana setiap soalnya mewakili setiap indikator kemampuan pemecahan masalah matematis. Memakai instrument berwujud soal tes kemampuan pemecahan masalah matematis di materi persamaan linear dua variabel. Hasil penelitian didapatkan yaitu sejumlah 8 siswa (40) dengan kemampuan pemecahan masalah matematis rendah, sejumlah 7 siswa (35%) dengan kategori sedang serta sejumlah 5 siswa (25%) dengan kategori tinggi. Bisa ditarik kesimpulan yakni kemampuan pemecahan matematis siswa MTs kelas VIII dalam menyelesaikan pada materi persamaan liniear dua variabel masih tergolong rendah diharapkan siswa terus belajar agar kemampuan dalam memecahkan masalah matematis.
Analisis Kesulitan Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar
Aninditaningrum, Mira;
Firmansyah, Dani;
Adirakasiwi, Alpha Galih
Jurnal Educatio FKIP UNMA Vol. 10 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Majalengka
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31949/educatio.v10i2.7952
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya kesulitan belajar matematika yang dialami oleh siswa, dengan salah satu aspek pendukungnya adalah motivasi belajar. Penelitian ini mendeskripsikan kesulitan belajar matematika yang dialami oleh 36 siswa kelas VIII di SMP Negeri 37 Kota Bekasi. Menggunakan metode penelitian kualitatif studi kasus, penelitian ini melibatkan populasi sebanyak 45 siswa dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui tes tulis, angket, dan wawancara. Hasil analisis data menunjukkan bahwa kesulitan belajar matematika terbagi menjadi tiga kategori utama: 83% siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep, 100% siswa mengalami kesulitan dalam menggunakan prinsip, dan 33% siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal dalam bentuk verbal. Selain itu, motivasi belajar siswa berada pada tingkat sedang dengan nilai rata-rata sebesar 59,4%. Penelitian ini juga menemukan bahwa meskipun tingkat kesulitan belajar matematika bergantung pada masing-masing individu, motivasi belajar memiliki pengaruh positif dalam menurunkan tingkat kesulitan yang dialami siswa.
KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL OLIMPIADE TINGKAT SMP
Putri, Anggita Melati;
Adirakasiwi, Alpha Galih
Jurnal Lebesgue : Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, Matematika dan Statistika Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal Lebesgue : Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, Matematika dan Statistik
Publisher : LPPM Universitas Bina Bangsa
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.46306/lb.v5i2.608
Mathematical representation abilities can be in the form of expressions, ideas or mathematical ideas, which originate from students' thoughts that emerge during learning in an effort to find mathematical solutions. There are three indicators of mathematical representation ability, namely verbal, pictorial and symbolic. The process of developing students' potential and thinking can be done by holding mathematics competitions or olympiads. The approach used in this research is qualitative with descriptive methods. Purposive sampling technique was used in this research to select samples with certain considerations. The aim of this research is to describe students' mathematical representation abilities in solving Olympiad questions. This research used a sample of 3 students each representing each high, medium and low representation ability group. Based on the results of research on visual representation abilities, some students already have high abilities, although there are some who are still medium or low. Meanwhile, in symbolic ability, there are many students whose abilities are high and only a few whose abilities are medium or low. For verbal representation, most students already have high abilities and only a few students have medium or low abilities
Implementasi Model Problem Based Learning Terhadap Kemampuan Literasi Numerasi Siswa
Sholihah, Siti Nur Inayatu;
Adirakasiwi, Alpha Galih
Didactical Mathematics Vol. 6 No. 2 (2024): Oktober 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Majalengka
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31949/dm.v6i2.10763
Di abad ke-21 menuntut berbagai keterampilan yang harus dikuasai oleh manusia, Budaya berbicara dan mendengarkan sudah menjadi kebiasaan bagi manusia sehingga berdampak pada kurangnya kemampuan literasi. Salah satu literasi yang berpengaruh ialah literasi numerasi. Pembelajaran dalam penelitian ini guru menggunakan model problem based learning terhadap peningkatan kemampuan literasi numerasi siswa. Model PBL adalah model pembelajaran berbasis masalah yang tujuannya meningkatkan keterampilan berpikir dan keterampilan mengatasi masalah. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan peningkatan kemampuan literasi numerasi siswa yang diberikan model PBL dengan siswa yang diberikan model pembelajaran konvensional. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah Quasi-Eksperimen Design dengan tipe Nonequivalent Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi dalam penelitian adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Klari tahun ajaran 2023/2024. Sampel penelitian terdiri dari dua kelas, yaitu kelas VII-C sebagai kelas eksperimen dan kelas VII-D sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan tes tertulis berbentuk uraian yang dilakukan pada awal pembelajaran (pretest) dan pada akhir pembelajaran (posttest). Teknik analisis data menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji t dengan bantuan SPSS versi 25.0. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai signifikansi data posttest 0,001 ≤ 0,05 sehingga H_0 ditolak, artinya terdapat perbedaan pencapaian kemampuan literasi numerasi siswa yang diberikan model PBL dengan siswa yang diberikan model pembelajaran konvensional.
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK): Studi Kasus Soal pada Materi Matriks
Ramdhani, Dadan;
Adirakasiwi, Alpha Galih;
Abadi, Agung Prasetyo
Didactical Mathematics Vol. 7 No. 1 (2025): April 2025
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Majalengka
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31949/dm.v7i1.11954
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMK pada soal materi matriks. Alasan dilakukannya penelitian ini karena rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMK saat mengerjakan soal materi matriks. Berdasarkan observasi dan tes awal, siswa hanya mampu sampai langkah merencanakan rencana pemecahan masalah dari 4 langkah kemampuan pemecahan masalah matematis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Subjek penelitian terdiri dari 23 siswa kelas 11 jurusan Grafika SMK Taruna Karya 1 Karawang yang dikelompokkan berdasarkan tingkat kemampuan pemecahan masalah matematis (tinggi, sedang, dan rendah). Instrumen yang digunakan meliputi tes dan wawancara. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui tes pemecahan masalah matematis, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan model Miles dan Huberman yang melibatkan tiga tahap utama: 1) Reduksi Data, 2) Penyajian Data, dan 3) Penarikan Kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan kemampuan pemecahan masalah matematis rendah hanya mampu sampai Langkah Merencanakan Rencana Pemecahan Masalah, siswa dengan kemampuan pemecahan masalah matematis sedang mampu sampai Langkah Melaksanakan Rencana Pemecahan Masalah dan siswa dengan kemampuan pemecahan masalah matematis tinggi mampu mengaplikasikan langkah kemampuan pemecahan masalah matematis secara sempurna.