Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

JEJAK SIWA DI PURA MASCETI, KECAMATAN SUSUT KABUPATEN BANGLI: Trails Of Siwa In Apuan Village, Susut District, Bangli District Ni Luh Wika Kristina; Ni Luh Putu Tejawati; Dewa Made Alit; Yizriel Pote Pasa; Imelda Yola
Nirwasita: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sosial Vol. 4 No. 1 (2023): Nirwasita: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sosial
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Sebelum masuknya agama Hindu Ke Bali. Masyarakat Bali mengenal aliran-aliran atau sekte-sekte kepecayaan pada saat itu. Salah satu sekte yang paling dominan adalah Sekte Siwa Siddantha. Aliran Siwa Siddantha merupakan aliran merupakan ajaran hasil dari akulturasi dari banyak ajaran Agama Hindu yang ada di Bali yang menjadi satu sehingga menjadi terpadu yaitu dalam ajaran Tattwa yang menjadi intisari ajaran Agama Hindu. Tidak banyak peninggalan Siwa yang ada di Bali namun salah satu bukti yang bisa di jadikan jejak dari Siwa adalah lingga yang berada di Pura Masceti, Desa Apuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran umum dari Desa Apuan serta mengetahui jejak Siwa di Desa Apuan sebagai living Monument yang masih digunakan pada saat ini. Dalam penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan tahap-tahap; (1) Heuristik (tehnik observasi, tehnik wawancara, dan studi dokumen) (2) Kritik sumber (kritik eksteren dan kritik internal), (3) Interpretasi, (4) Historiografi. Desa Apuan merupakan desa yang memiliki begitu banyak peninggalan sejarah salah satunya adalah Pura Masceti. Berbagai tinggalan ada di Pura Masceti mulai dari arca, hingga lingga yang membuktikan adanya jejek Siwa di Desa Apuan. Lingga yang disakralkan dan dikramatakan oleh warga Desa Apuan menjadi living Monument yang masih digunakan pada saat ini.
PELATIHAN KEPEMANDUAN WISATA CAGAR BUDAYA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH UNIVERSITAS PGRI MAHADEWA INDONESIA PADA SITUS CANDI TEBING TEGALINGGAH, GIANYAR BALI I Nyoman Bayu Pramartha; Ni Putu Yuniarika Parwati; Dewa Made Alit; Putu Tejawati
Sewagati Vol. 1 No. 2 (2023): Sewagati
Publisher : Fakultas Teknik dan Informatika Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.705 KB) | DOI: 10.59819/sewagati.v1i2.2894

Abstract

Kepemanduan wisata cagar budaya adalah salah satu program kegiatan pembelajaran sejarah yang memanfaatkan objek cagar budaya sebagai dasar implementasi kegiatannya. Metode pelaksanaan pengabdian pada masyarakat ini mengunakan metode ceramah, metode karya wisata, metode bimbingan, dan metode pelatihan. Materi-materi pelatihan dan pedampingan wisata cagar budaya ini berupa: Materi yang diberikan adalah dasar-dasar kepemanduan, cara menjadi pemandu wisata cagar budaya, dan objek wisata cagarbudaya yang bidsa dijadikan sebagai tempat pelatihan kepemanduan wisata cagar budaya. Dapat dijelaskan hasil observasi selama kegiatan berlangsung, bisa ditarik kesimpulan materi yang diberikan kepada peserta pelatihan dapat diterima dengan sangat baik serta respon dari peserta pelatihan sangat positif. Hasil kegiatan pengabdian ini antara lain 1) memahami dasar-dasar dan teknik menjadi pemandu wisata cagar budaya, 2) mengetahui dan memahami tugas dan etika pemandu wisata cagar budaya, 3) berlatih menjadi pemandu wisata cagar budaya dari tahap pembukaan cara memandu, kegiatan inti di objek wisata cagar budaya, dan penutup dalam kegiatan pemandu wisata cagar budaya, 4) mampu menjadi peemandu wisata cagar budaya dan memberikan citra diri sebagai pemandu wisata cagar budaya yang profesional.
Collaborative Online Learning Based on The Inter-University Learning Management System Dhalia Soetopo; Hervina Nurullita; Agus Mursidi; Abdul Shomad; Ni Luh Putu Tejawati; I Nyoman Bayu Pramartha
Jurnal Paedagogy Vol 10, No 4: Jurnal Paedagogy (October 2023)
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jp.v10i4.9048

Abstract

This research aims to describe the implementation of online learning between PGRI Banyuwangi University and PGRI Mahadewa University Indonesia during the Covid-19 pandemic. So that the learning process continues to run well and keeps the quality of education high, universities collaborate in organizing a flexible learning system. The method used in this research was descriptive qualitative. Data was collected using literature study, document analysis, observation, and interviews. The informants in this research were 30 students from both universities who took Cultural History courses. The research results showed that this collaborative learning focused on online learning design to create social interaction and a humanist side of learning. It leads to effective learning, namely social interaction in the online learning process and performance between students. Collaboration-based online learning design was managed in the following way: (1) collaboration-based online learning planning begins with needs analysis; (2) the implementation of collaboration-based online learning is carried out by providing teaching materials in the LMS and then accessing them independently. Furthermore, the effectiveness of collaboration-based online learning was obtained through involvement in completing assignments through integrated online worksheets and group work.
Nilai-Nilai Kearifan Lokal Dalam Tradisi Pasola Di Desa Pero Batang Kecamatan Kodi Kabupaten Sumba Barat Daya: Local Wisdom Values in the Pasola Tradition in Pero Batang Village, Kodi District, Southwest Sumba Regency Yizriel Pote Pasa Yizriel Pote Pasa; Ni Luh Putu Tejawati Ni Luh Putu Tejawati; I Nyoman Bayu Pramartha I Nyoman Bayu Pramartha
Nirwasita: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sosial Vol. 4 No. 2 (2023): Nirwasita: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sosial
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59672/nirwasita.v4i2.3097

Abstract

Tradisi Pasola di Desa Pero Batang Kecamatan Kodi Kabupaten Sumba Barat Dayamerupakan tradisi unik yang berlangsung setiap tahun, terutama pada bulan Februari dan Maret.Tradisi Pasola memiliki ciri khas tersendiri, oleh karena itu sangat penting dan menarik untukdikaji apa saja yang menjadi keunikan dari tradisi ini. Pasola berasal dari kata “pa” yang artinyapermainan dan “sola” atau “hola” yang artinya lembing atau tombak. Tujuan penelitian iniadalah untuk mengetahui (1) Pelaksanaan tradisi pasola di Desa Pero Batang Kecamatan KodiKabupaten Sumba Barat Daya (2) Nilai-nilai kearifan lokal dalam tradisi pasola di Desa PeroBatang Kecamatan Kodi Kabupaten Sumba Barat Daya. Penelitian ini dilakukan di KabupatenSumba Barat Daya tepatnya di Desa Pero Batang. Teori yang digunakan dalam penelitian iniantaralain teori fungsional, teori ini digunakan untuk mengetahui fungsi dari pelaksanaan tradisipasola dan teori nilai, teori ini digunakan karena nilai yang di angkat berkaitan dengan perilakudan kepercayaan masyarakat, yakni nilai-nilai kearifan lokal pada tradisi asola di Pulau Sumbakhususnya di Desa Pero Batang, Kecamatan Kodi Kabupaten Sumba Barat Daya. Nilai-nilaiyang ada dalam tradisi pasola merupakan salah satu bagian dari kearifan lokal, yang hendaknyadigali lebih mendalam lagi sehingga kedepannya masyarakat luas dapat mengetahui bahwadalam tradisi pasola mengandung nilai-nilai kearifan lokal. Teknik pengumpulan data dalampenelitian ada tiga, yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian inimenyimpulkan bahwa (1) Pelaksanaan tradisi pasola di Desa Pero Batang terdiri atas beberapatahapan-tahapan sebelum menuju pada puncak pelaksanaan tradisi tersebut, dari tahappersiapan, pelaksanaan sampai pada tahap akhir dari tradisi tersebut. Tradisi pasoladilaksanakan tentunya memiliki tujuan diantaranya untuk menghormati arwah leluhur, memintaberkat dan restu dari Sang Pencipta agar diberi berkat yang melimpah ketika menuai hasilpanen, sebagai perekat jalinan persaudaraan bagi masyarakat Sumba. (2) Nilai-nilai kearifanlokal dalam tradisi pasola di Desa Pero Batang, Kecamatan Kodi Kabupaten Sumba Barat Daya.Nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi Pasola adalah nilai religi, nilai gotong royong, nilaiestetika, nilai kepemimpinan, nilai ekonomi dan nilai toleransi. Nilai-nilai tersebut memegangperanan yang sangat penting bagi masyarakat Sumba khususnya masyarakat desa Pero Batangyang dapat dijadikan pedoman perilaku baik secara individu maupun kelompok.
PELATIHAN HISTORY TOURISM MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH UNIVERSITAS PGRI MAHADEWA INDONESIA DI PURA PENATARAN AGUNG PENATIH, DENPASAR BALI. Ni Putu Yuniarika Parwati; I Nyoman Bayu Pramartha; Dewa Made Alit; Ni Luh Putu Tejawati
Sewagati Vol. 2 No. 2 (2023): Sewagati
Publisher : Fakultas Teknik dan Informatika Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59819/sewagati.v2i2.3405

Abstract

History Tourism adalah salah satu kegiatan proses pembelajaran sejarah yang menggunakan metode pembelajaran luar kelas. Dalam proses History Tourism mahasiswa diarahkan untuk berbaur bersama masyarakat dan melakukan pelatihan-pelatihan terkait dengan tourism objek-objek bersejarah sebagai dasar impelementasi kegiatannya. Mereka dapat belajar tentang peristiwa bersejarah, kehidupan masyarakat pada masa lampau, dan pengaruh budaya yang bertahan hingga saat ini. History tourism dapat mencakup berbagai aspek sejarah, termasuk sejarah politik, sosial, ekonomi, seni, dan arsitektur. Metode yang digunakan pada pengabdian masyarakat ini antra lain, metode ceramah, metode pembelajaran luar kelas/karya wisata, metode pembimbingan, serta metode pelatihan-pelatihan. Materi-materi pelatihan History Tourism ini wisata cagar ini antara lain: History Tourism dan dasar-dasar history tourism, cara menjadi pemandu history tourism, dan objek sejarah yang bidsa dijadikan sebagai tempat kepelatihn history tourism. Dalam hasil observasinya dapat dijabarkan dan ditarik kesimpulan bahwa materi yang diberikan tentan history tourism kepada peserta pelatihan dapat diterima dengan sangat baik dan mandapatkan respon yang positif. Hasil kegiatan pengabdian dalam pelatiha history tourism ini antara lain 1) memahami apa itu history toursism serta dasar dan implementasinya, 2) mengetahui serta memahami tugas dan etika ketika melakukan kegiatan tourism khususnya pada history tourism, 3) berlatih menjadi pemandu history tourism dari tahap pembukaan cara memandu history tourism, kegiatan inti dari history tourism, 4) mampu melaksanakan kegiatan history tourism.
Tumpek Kandang Dan Tumpek Uduh: Kearifan Lokal Masyarakat Bali Sebagai Sumber Belajar IPS Alit, Dewa Made; Tejawati, Ni Luh Putu
Gulawentah:Jurnal Studi Sosial Vol. 7 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/gulawentah.v7i2.13880

Abstract

Laboratorium IPS yang paling utama dan sempurna adalah masyarakat dengan segala kearifan lokalnya. Menggunakan kearifan lokal masyarakat sebagai sumber belajar IPS akan mendekatkan siswa dengan lingkungannya. Salah satu kearifan lokal masyarakat Bali adalah perayaan Tumpek Kandang dan Tumpek Uduh. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran bagaimana Tumpek Kandang dan Tumpek Wariga dapat dijadikan sebagai materi pembelajaran IPS. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dalam bentuk studi pustaka yang diawali dengan melakukan inventarisasi judul-judul bahan pustaka yang terkait dengan tema yang sedang dikaji. Semua buku, jurnal hasil penelitian ditelaah isinya agar sesuai dengan data yang diperlukan. Data yang telah terkumpul kemudian dikelompokan sesuai dengan permasalahan yang sedang diteliti. Selanjutnya dilakukan pengolahan data dan atau pengutipan dari sumber yang digunakan untuk dijadikan temuan penelitian dan diinterpretasikan untuk mendapatkan kesimpulan. Hasil analisis data menunjukan bahwa upacara Tumpek Kandang dan Tumpek Uduh dapat dijadikan sebagai sumber belajar IPS. Tumpek Kandang merupakan upacara yang mengandung makna rasa syukur masyarakat Bali atas karunia Tuhan akan melimpahnya hasil ternak. Tumpek uduh merupakan rasa sujud syukur masyarakat Bali atas karunia Tuhan yang telah memberikan tanaman yang subur, buah yang melimpah. Masyarakat Bali meyakini, bila tumbuhan dan hewan dijaga dan dilestarikan maka tumbuhan dan hewan juga akan memberikan kemakmuran kepada masyarakatnya.Â