Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Kerentanan Gempa pada Jalur Sesar Baribis menggunakan Metode Microearthquake (MEQ) Febyani, Siska; K, Mohammad Fatahillah Pradana; Rivaldy, Mohammad; Syafri, Ildrem; Nur, Andi Agus; Embara, Patra; Nugroho, Sigit Dwi
Bulletin of Scientific Contribution Vol 18, No 1 (2020): Bulletin of Scientific Contribution : GEOLOGY
Publisher : Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1122.199 KB) | DOI: 10.24198/bsc.v18i1.25941

Abstract

Di Jawa Barat, terjadi beberapa gempa tektonik yang berasal karena aktivitas sesar, diantaranya adalah Sesar Cimandiri, Sesar Baribis, Sesar Citanduy dan Sesar Lembang. Salah satu sesar yang diperkirakan aktif adalah Sesar Baribis. Sehubungan dengan hal tersebut telah dipasang 3 seismometer di 3 desa yaitu: Desa Jatigede di Sumedang, Dusun Anggrawati dan Desa Sinar Galih keduanya berada di Kabupaten Majalengka. Tujuan kajian ini adalah mendeteksi adanya gempabumi mikro yang terjadi di jalur Sesar Baribis menggunakan metode Microearthquake (MEQ), sebagai langkah verifikasi secara faktual di lapangan sehingga tingkat aktivitas yang berlangsung pada jalur Sesar Baribis tersebut dapat diketahui. Hasil dari perekaman Microearthquake (MEQ) menunjukkan jumlah kejadian gempa yang terekam selama 60 hari adalah 46 gempa dari skala 0,1 Mw hingga 3,2 Mw. Kedalaman gempa terdangkal adalah 1 km dan yang terdalam adalah 85 km. Sumber gempa dominan adalah pada Zona Sesar Baribis dengan kedalaman gempa kurang dari 50 km. Arah dan rezim gaya yang tercatat dari perhitungan momen tensor memperlihatkan sesar naik dan sesar geser. Berdasarkan kedalaman data perekaman MEQ dan pengamatan permukaan, Zona Sesar Baribis diperkirakan adalah sesar aktif.
Analisis Tingkat Pelayanan Bundaran di Jalan Patung Burung Citraland Surabaya dengan Menggunakan Metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia Rivaldy, Mohammad; Aqila, Muhammad Raihan Abrour; Dewi, Thea Kirana; Pramesti, Maydita Adelia; Ningtyas, Nabilla Cahya
Jurnal Media Publikasi Terapan Transportasi Vol. 1 No. 1 (April) (2023)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/mitrans.v1n1.p25-32

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa efektif kondisi arus lalu lintas kendaraan pada simpang yang berbentuk bundaran dengan tiga lengan di Jalan Niaga Gapura, Lontar, Kota Surabaya. Metode penelitian yang digunakan ada tiga, yaitu data literatur, survey lalu lintas dan pengumpulan data lalu lintas. Hipotesis dari hasil pengamatan kami di lapangan menunjukkan bahwa arus lalu lintas di bundaran tersebut lancar terkendali dengan volume kendaraan disana yang tidak terlalu padat, dikarenakan bundaran tersebut berlokasi dikawasan pemukiman atau perumahan. Metode penelitian ini menggunakan analisis bundaran dari manual mapasitas jalan Indonesia. Berdasarkan hasil perhitungan kinerja lalu lintas bundaran Patung Burung Citraland didapat derajat kejenuhan DS tahun 2022 adalah sebesar 1,9. Sehingga kualitas pelayanan bundaran Patung Burung Citraland buruk.
The Role of Pentahelix in Flood Disaster Risk Reduction in Cirebon City to Achieve Regional Security Rivaldy, Mohammad; Sutisna, Sobar; Puto, Robertus Anugerah Purwoko; Kurniadi, Anwar; Kusuma, Kusuma; Wilopo, Wilopo
MOVE: Journal of Community Service and Engagement Vol. 5 No. 1 (2025): September 2025
Publisher : EQUATOR SINAR AKADEMIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54408/move.v5i1.508

Abstract

Massive flooding in Cirebon City poses a significant threat to regional security, requiring a collaborative disaster risk reduction (DRR) approach. This study examines the Pentahelix model's role and effectiveness, which includes government, academics, businesses, communities, and media, in managing flood risks. Using a qualitative case study, researchers gathered data from the Cirebon City Regional Disaster Management Agency (BPBD) and other key actors through in-depth interviews and participant observation. The findings show that each Pentahelix actor plays a unique and complementary role, although challenges in coordination still exist. Effective initiatives, such as the "Kota Cinta" program, have been implemented to boost local preparedness. The research emphasizes the critical role of media in disseminating information and mobilizing the public, an aspect often overlooked in previous collaborative models. Ultimately, the study concludes that the Pentahelix model is effective in building flood DRR capacity and enhancing regional security through inclusive and sustainable community engagement.
Penanaman Pohon Sebagai Upaya Mitigasi Bencana di Desa Citepus Kecamatan Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi Nugraheni, Dwi; Rivaldy, Mohammad; Rahmawati, Irena; Sahara, Gita Novia; Samosir, Angela Glorya Marito Br; Zhafran, Halim Rahmat; Adityo, Firman; Putra, Auliya Wildana; Wuryantari, Benedicta Ayu Indiwara; Maulidiah, Putri; Nurfa, Sherly Arianti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bhinneka Vol. 4 No. 1 (2025): Bulan September
Publisher : Bhinneka Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58266/jpmb.v4i1.470

Abstract

Indonesia merupakan wilayah yang rawan bencana, termasuk di daerah pesisir seperti Kabupaten Sukabumi yang berisiko tinggi terhadap gempa bumi dan tsunami. Salah satu upaya mitigasi bencana yang dapat dilakukan adalah melalui penanaman vegetasi yang berfungsi sebagai penahan  gelombang tsunami. Kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mitigasi bencana dan keberlanjutan lingkungan melalui penanaman pohon Ketapang Kencana  (Terminalia mantaly) dan Sirsak (Annona muricata L.). Ketapang Kencana berperan sebagai pelindung pantai yang mampu menyerap polusi udara serta mengurangi risiko erosi, sementara sirsak memiliki nilai ekonomi yang tinggi sekaligus manfaat kesehatan. Pelaksanaan program ini melibatkan berbagai pihak dalam kerangka sinergi pentahelix, yang mencakup akademisi, pemerintah, masyarakat, dunia usaha, dan media. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan kesadaran masyarakat dalam menghadapi potensi bencana serta partisipasi aktif dalam pelestarian lingkungan pesisir.