Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

FENOMENA PENDETA TOXIC DI DALAM PELAYANAN GEREJA Lawolo, Aprianus; Santosa, Monica
Jurnal Teologi (Journal of Theology) Vol 13, No 01 (2024)
Publisher : Universitas Sanata Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24071/jt.v13i01.6165

Abstract

The background of the phenomenon of the characteristics of toxic pastors is the rise of pastors (servants of God) who abuse their priesthood to manipulate the congregation; even in more extreme cases, they dare to sexually abuse their own congregation. Even though they are people who are equipped with good knowledge and a spiritual life, Therefore, this study aims to describe and find out what the impact of the attitude of toxic pastors is and how efforts should be made so that pastors can control their own spiritual and physical lives. So, in this case, the researcher uses the literature study method, which shows that toxic pastors have a detrimental impact on the church and congregation. To overcome this, they must be ready to give up their lusts, maintain priestly holiness, and always have vigilance of faith. Keywords: God's Servant, Lust, Congregation, Role of God's Servant, ToxicAbstrakLatar belakang fenomena adanya karakteristik pendeta toxic adalah maraknya pendeta (hamba Tuhan) yang menyalahgunakan keimamatan mereka untk memanipulasi jemaat, bahkan pada kasus yang lebih ekstrem mereka berani melakukan pelecehan seksual terhadap jemaatnya sendiri. Padahal mereka adalah orang-orang yang dibekali dengan pengetahuan dan kehidupan spiritualitas yang baik. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengetahui apa dampak yang ditimbulkan oleh sikap pendeta toxic dan bagaimana seharusnya upaya agar para pendeta dapat mengontrol kehidupan rohani dan jasmani mereka sendiri. Maka, dalam hal ini peneliti menggunakan metode studi literatur yang menunjukkan hasil bahwa para pendeta toxic memiliki dampak yang merugikan bagi gereja dan jemaat, untuk mengatasi hal tersebut mereka harus dengan sikap siap harus menyampih hawa nafsu mereka, menjaga kekudusan keimamatan, dan selalu memiliki kewaspadaan iman.
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Sahabat Terhadap Antusiasme Dalam Beribadah Pemuda Dan Remaja Berdasarkan Yohanes 15:14-17 Hia, Lurusman Jaya; Santosa, Monica
Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol. 3 No. 1: Mei 2024
Publisher : PT. Bangun Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56854/pak.v3i1.321

Abstract

Antusiasme pemuda dan remaja dalam beribadah dipengaruhi oleh berbagai macam faktor salah satunya adalah gaya kepemimpinan para pemimpin dalam gereja. Semakin baik gaya kepemimpinan seorang pemimpin maka antusiasme pemuda dan remaja semakin meningkat. Tujuan penelitian adalah melihat apakah ada pengaruh gaya kepemimpinan sahabat terhadap antusiasme dalam beribadah pada gereja X terhadap pemuda dan remaja. Metode penelitian yang digunakan adalah mix method atau gabungan penelitian kuantitatif dan kualitatif. Populasi adalah Pemuda Dan Remaja gereja X sebanyak 50 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik sampling jenuh dengan menyebarkan kuesioner dan wawancara kepada 100% populasi. Data yang diperoleh tersebut diuji melalui IMB SPSS versi 26. Dari pengujian hipotesis yang dilakukan pada uji F dan uji T dengan cara membandingkan nilai signifikansi < 0,05 nilai signifikan, maka dapat diketahui nilai signifikansinya terhitung 0,000. Nilai signifikan ini ternyata lebih kecil dari nilai signifikan yang telah ditetapkan yakni 0,05 atau terdapat Pengaruh Gaya Kepemimpinan Sahabat (X) terhadap Antusiasme Dalam Beribadah (Y) pada pemuda dan remaja gereja X. Kepemimpinan sahabat adalah ruang baru bagi para pemimpin gereja dalam mendekatkan mereka lebih antusiasme memuliakan Allah, bukan karena mereka dipaksa tetapi karena hati mereka disentuh.
Karakter Gembala sebagai Pemimpin Jemaat dalam Membangun Spiritualitas Jemaat Pada Kristus Berdasarkan Surat 1 Timotius 3:1-7 Angelina, Claudia; Santosa, Monica; Pasra, pasra
KINAA: Jurnal Kepemimpinan Kristen dan Pemberdayaan Jemaat Vol. 3 No. 2 (2022): Desember 2022
Publisher : IAKN TORAJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34307/kinaa.v3i2.88

Abstract

Abstract: A church leader or more precisely a pastor is known for his integrity which is able to influence and direct others to achieve a goal that leads to a life that pleases both humans and God. However, it is still found that church leaders or pastors do not understand their duties as leaders based on the teachings of Jesus Christ. This research aims to provide an explanation of the character that a church leader must have in directing and developing the potential of the younger generation in leading and having a close relationship with God. In this study, the author uses a text analysis method that focuses on the text itself and is compared with other texts in the Bible, journals, and others that can support the author in completing this article well and hopefully will provide benefits in the ministry of a servant of God. In 1 Timothy 3:1-7, the author suggests that there are eleven characters that must be possessed by a church leader, namely: flawless, able to hold back, wise, polite, likes to give hospitality, proficient in teaching, not drinking, not grumpy, peacemaker, not a slave to money, not arrogant. Abstrak:  Seorang pemimpin gereja atau lebih tepatnya seorang gembala dikenal dengan integritasnya yang mampu mempengaruhi dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan yang mengarah pada kehidupan yang menyenangkan manusia dan Tuhan. Namun masih ditemukan pemimpin gereja atau gembala yang kurang memahami tugasnya sebagai pemimpin berdasarkan ajaran Yesus Kristus. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai karakter yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin gereja dalam mengarahkan dan mengembangkan potensi jemaat dalam memimpin dan menjalin hubungan yang erat dengan Tuhan. Dalam penelitian ini, penulis mengunakan pendekatan kualitatif bersifat deskriptif analisis dengan eksposisi teks Alkitab terhadap 1 Timotius 3:1-7. Melalui analisa teks ini, diharapkan dapat memberikan suatu pemahaman yang jelas bagi gembala sebagai pemimpin jemaat untuk memiliki karakter dalam membangun spiritualitas jemaat pada Kristus berdasarkan Surat 1 Timotius 3:1-7 Dalam 1 Timotius 3:1-7, penulis mengemukakan bahwa ada sebelas karakter yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin gereja, yaitu: tidak bercela, dapat menahan diri, bijaksana, santun, suka memberi tumpangan, pandai mengajar, tidak peminum. , tidak pemarah, pembawa damai, bukan budak uang, tidak sombong.
Pengaruh Motivasi dan Komitmen Guru Pendidikan Agama Kristen Terhadap Pertumbuhan Kerohanian Peserta Didik Halawa, Sinurmei Olifia; Santosa, Monica
JURNAL LUXNOS Vol. 10 No. 2 (2024): LUXNOS: JURNAL SEKOLAH TINGGI TEOLOGI PELITA DUNIA EDISI DESEMBER 2024
Publisher : STT Pelita Dunia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47304/8cnrvm53

Abstract

Motivasi seorang guru dalam mengajar sangatlah penting. Guru tidak dapat mengajar secara efektif jika tidak memiliki motivasi yang benar. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh motivasi dan komitmen guru Pendidikan Agama Kristen terhadap pertumbuhan iman peserta didik. Dengan menggunakan penelitian kualitatif atau kajian pustaka, maka berikut diuarikan beberapa temuannya. Melalui penelitian ini menyarankan agar institusi pendidikan lebih memperhatikan pengembangan motivasi dan komitmen guru, mengingat dampaknya yang besar terhadap perkembangan spiritual siswa. Pengaruh dari motivasi dan komitmen guru yaitu ketika mereka tidak mendapat upah yang setimpal dan ketika pemimpinnya tidak sesuai dengan apa yang diinginkan. Hal tersebut mengakibatkan guru untuk mengabaikan tugas dan kewajibannya untuk mengajar. Tidak ada yang lebih penting selain motivasi dan komitmen awal seorang guru untuk mengajar peserta didiknya.  
Pengaruh Media Sosial Dan Pola Asuh Orangtua Terhadap Perilaku Bullying Siswa Smp Santosa, Monica; Sugiarti, Rini; Erlangga, Edwin
Reswara Journal of Psychology Vol. 3 No. 1 (2024): May 2024
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/rjp.v3i1.5375

Abstract

Bullying di sekolah merupakan suatu permasalahan yang muncul terus menerus, dari generasi ke generasi, dan sampai saat ini belum menemukan solusi untuk mengatasinya. Bullying berasal dari kata bully yang merupakan suatu kata yang berpusat kepada adanya suatu "ancaman" yang dilakukan oleh seseorang terhadap orang lain yang terlihatnya lebih lemah atau "rendah" dari perilaku, yang dapat menimbulkan gangguan psikologis maupun fisik pada korban. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media sosial dan pola asuh terhadap perilaku bullying siswa SMP. Media sosial dan pola asuh orangtua sebagai faktor eksternal dalam diri seseorang sehingga memicu munculnya perilaku bullying. Metode penelitian yang digunakan adalah literature review mengenai variabel tersebut.
INOVASI PENDIDIKAN KRISTEN UNTUK KESEHATAN SPIRITUAL PADA ANAK GENERASI ALPHA Harefa, Heppy Agustina; Santosa, Monica
Shift Key : Jurnal Teologi dan Pelayanan Vol. 14 No. 2 (2024): Shift Key: Jurnal Teologi dan Pengembangan Pelayanan
Publisher : P3M STT Kristus Alfa Omega

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37465/shiftkey.v14i2.463

Abstract

Generasi Alpha menghadapi tantangan dalam Pendidikan Agama Kristen (PAK), yang disebabkan oleh keterlibatan mereka dengan teknologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi penerapan teknologi modern, seperti neurofeedback, hologram, augmented reality (AR), dan blockchain, dalam pembelajaran agama. Metode penelitian ini memanfaatkan literatur untuk menilai efektivitas teknologi dalam meningkatkan keterlibatan siswa. Hasilnya menunjukkan bahwa teknologi ini tidak hanya memperkaya pengalaman belajar dengan menyajikan materi secara interaktif, tetapi juga membantu siswa mengelola emosi dan mencatat kemajuan secara transparan. Dengan pendekatan inovatif ini, pendidikan agama Kristen dapat menjadi lebih relevan dan menarik bagi generasi Alpha di era digital. Kata Kunci: generasi alpha, teknologi pendidikan, metode pembelajaran, teknologi    Abstract The Alpha generation faces challenges in Christian religious education (CHE) due to their engagement with technology. This research aims to explore the application of modern technologies, such as neurofeedback, holograms, augmented reality (AR), and blockchain, in religious learning. The research method utilizes literature to assess the effectiveness of the technologies in enhancing student engagement. The results show that these technologies not only enrich the learning experience by presenting material interactively, but also help students manage emotions and record progress transparently. With this innovative approach, Christian religious education can become more relevant and engaging for the Alpha generation in the digital age. Key Word: Alpha Generation, Educational Thechnology, Learning Methods, tecnology
KEPEMIMPINAN KRISTEN DI ERA DIGITAL TERHADAP GENERASI STRAWBERRY Hia, Lurusman Jaya; Angelina, Claudia; Santosa, Monica
TEOLOGIS, RELEVAN, APLIKATIF, CENDIKIA, KONTEKSTUAL Vol 2 No 1 (2023): TRACK: JURNAL KEPEMIMPINAN KRISTEN, TEOLOGI, DAN ENTREPRENEURSHIP
Publisher : SEKOLAH TINGGI TEOLOGI DAN ENTREPRENEURSHIP PRINGGADING (STEP) SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61660/tep.v2i1.46

Abstract

Tingkat kerapuhan generasi dalam satu dekade terakhir ini semakin bertambah akibat tekanan yang harus dihadapi dari berbagai bidang kehidupan. Sehingga memahami generasi yang cepat rapuh sebagai sarana memimpin menjadi penting untuk dipahami oleh para pemimpin Kristen dalam memimpin generasi dalam gereja. Dikotomi sakral sering kali mewarnai cara pandang pemimpin Kristen terhadap generasi yang cepat rapuh ini adalah sebagai generasi yang cepat menyerah dan tidak mau menanggung kesulitan. Atau sering disebut sebagai Strawberry Generation yang cepat lunak namun kreatif dalam perkembangan digital teknologi. Penelitian ini bermaksud untuk memahami generasi yang cepat rapuh yang disebut sebagai Strawberry Generation, dan bagaimana pemimpin Kristen menyingkapi persoalan yang sedang mereka hadapi. Metode penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah studi literatur. Sehingga melalui kajian ini dapat dilihat bahwa Strawberry Generation adalah bagian generasi gereja, dan gereja bertanggungjawab untuk merespons permasalahan yang mereka alami dengan kepemimpinan Kristen.
TANTANGAN GEREJA DALAM MENGATASI TERJADINYA PERGAULAN BEBAS DI KALANGAN REMAJA KRISTEN Depi Iman Nius Gulo; Santosa, Monica
MAWAR SARON: Jurnal Pendidikan Kristen dan Gereja Vol. 8 No. 1 (2025): Maret
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Mawar Saron Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This article reviews the church's challenges in overcoming promiscuity among Christian teenagers. Where teenagers are also the future generation of a church who have an important role for the church, the character and attitudes of teenagers are always in the spotlight. However, today's teenagers are more likely to commit deviant acts due to promiscuity, therefore the church is urgently needed to guide and direct teenagers so that they do not deviate in ways that are not in accordance with religious values/norms. The purpose of writing this article is to provide an explanation that promiscuity is a church challenge for the growth of Christian youth.  
Keteladanan Kepemimpinan Paulus dan Implikasinya bagi Pemimpin Masa Kini Zebua, Boyman Aspirasi; Angelina, Claudia; Santosa, Monica
Philoxenia: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 2, No 1 (2023): Teologi dan Pendidikan Kristiani - November 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Kalvary - Maluku Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59376/philo.v2i1.19

Abstract

Paul was one of the biblical figures who had a leadership pattern that was widely praised for being effective and able to lead the congregation he served well. However, there are still many Christians who doubt him. In the end, the Apostle Paul's leadership was interpreted as materialistic leadership even though the Bible itself clearly states that Paul was an exemplary leader both physically and spiritually, but still they did not recognize Paul's leadership. Therefore, it is very important to have an understanding of Paul's exemplary leadership, especially when experiencing moments in leading the churches served. The purpose of this study is to answer and discuss Paul's exemplary leadership and its implications for today's leaders. The research method used in writing this article is a qualitative method. The findings of this article show that leadership is an inseparable part of human life, where leadership plays an important role for the continuity and journey of human life to get closer and there is an opportunity to glorify God, then become an active missionary in relying on God. Paul's exemplary leadership can be seen in any situation he still relies on God and dares to preach the gospel and strengthen and empower others to do what he did.AbstrakPaulus adalah salah satu tokoh Alkitab yang memiliki pola kepemimpinan yang banyak dipuji karena ampuh dan mampu memimpin jemaat yang dilayaninya dengan baik. Akan tetapi masih banyak orang Kristen yang meragukannya. Namun begitu, kepemimpinan Paulus dalam Alkitab tetaplah kebenaran, tidak bisa diubah, bahkan dengan gamblang Alkitab menyatakan bahwa Paulus adalah seorang pemimpin teladan baik secara jasmani dan rohani, walaupun masih ada orang yang meragukan kepemimpinan Paulus. Oleh sebab itu sangat penting memiliki pemahaman tentang keteladanan kepemimpinan Paulus, terlebih saat mengalami momen dalam memimpin jemaat yang dilayani. Tujuan penelitian ini adalah menjawab dan membahas tentang keteladanan kepemimpinan yang dilakukan oleh Paulus dan implikasinya bagi para pemimpin masa kini. Metode penelitian yang digunakan dalam menulis artikel ini adalah metode kualitatif. Temuan artikel ini memperlihatkan bahwa kepemimpinan bagian yang tidak terpisahkan dari hidup manusia, dimana kepemimpinan memegang peranan penting untuk kelangsungan dan perjalan hidup manusia semakin dekat dan ada kesempatan untuk memuliakan Allah, lalu menjadi pelaku yang aktif bermisi dalam mengandalkan Tuhan. Keteladanan kepemimpinan Paulus ini dapat dilihat dalam situasi apapun dia tetap mengandalkan Tuhan dan berani memberitakan injil serta memperkuat dan memberdayakan orang lain untuk melakukan apa yang ia lakukan.
Peran Guru PAK Dalam Menghadapi Body Shaming Pada Remaja Kristen di zaman sekarang Purnama Gulo, Wiki; Santosa, Monica
THEOLOGIA INSANI: Jurnal Theologia, Pendidikan, dan Misiologia Integratif Vol. 4 No. 2 (2025): Juli 2025
Publisher : STAK Reformed Remnant Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58700/theologiainsani.v4i2.89

Abstract

Tindakan Body shaming di kalangan pendidikan khususnya remaja Kristen, tidak hanya mengganggu kesejahteraan psikologis individu, tetapi juga menciptakan lingkungan sekolah yang tidak mendukung insitusi. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran guru PAK (Pendidikan Agama Kristen) dalam mengatasi body shaming, serta memberikan wawasan untuk mengembangkan kebijakan dan intervensi program yang mendukung kesehatan mental remaja Kristen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penulis menggunakan metode kualitatif deskriptif. Penulis melakukan observasi langsung dan wawancara terhadap subjek yang mempuyai pengalaman Body Shaming dilingkungan pendidikan, yang fokus utamanya remaja Kristen. Penulis juga berinteraksi dengan teks-teks dijurnal,buku yang berkaitan dengan judul. Hasilnya bahwa melalui pendekatan yang holistik dan inklusif remaja Kristen merasa aman dan dihargai dalam proses pendidikan.