Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

DETERMINAN PENERAPAN STANDAR PELAYANAN KEBIDANAN DALAM ANTENATAL CARE (ANC) DI PUSKESMAS LIMBA KOTA GORONTALO Abdul, Nurnaningsih Ali
Journal Midwifery Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Gorontalo Vol 1, No 2 (2015): September
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jm.v1i2.165

Abstract

Dasar hokum penerapanstandarpelayanan kebidanan dalam undang – undangkesehatannomor 23 tahun 1992 tentangkewajibantenagakesehatan, pertemuan program safe motherhood dari Negara – Negara asiatenggaratahun 1995 tentang SPK.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan yang berhubungandenganstandarpelayanankebidananterhadappelayanankebidanan.Metode penelitian yang digunakan yaitu analitik dengan pendekatan cross sectional study. Denganjumlah responden 15 bidan menggunakan Total Sampling. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan lembarobservasidan Kuisioner. Data dianalisis dengan menggunakan uji statistik Fisher Exact Test.Hasil yang di dapat setelah menggunakan uji statistik Fisher Exact Testtidakterdapat hubungan pengetahuan, masakerja, pendidikandansaranaprasaranadenganstandarpelayanankebidanan ANC terhadappelayanan ANC Puskemas Limba Kota Gorontalo yaitu (nilaip hitung1>α = 0,05). Kesimpulan dalam penelitian initidak ada hubungan antara pengetahuan, masakerja, pendidikandansaranaprasaranadenganstandarpelayanankebidanan ANC terhadappelayanan ANC Puskemas Limba Kota Gorontalo
Paparan Media Sosial terhadap Perilaku Seksual Remaja Mooduto, Siti Fatimah; Abdul, Nurnaningsih Ali; Tompunuh, Magdalena M
Journal Midwifery Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Gorontalo Vol 7, No 1 (2021): March
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jm.v7i1.304

Abstract

Internet users are dominated by teenagers, ie 80 percent, with an age range of 15-19 years. The internet is used not only for educational needs but also for entertainment, shopping, social media, and so on. More than 500 million adolescents aged 10-14 years in developing countries have had sex for the first time under the age of 15 years. Increased adolescent sexual behavior has an impact on the high number of underage marriages. This study aims to prove whether there is an effect of social media exposure on adolescent sexual behavior in high school. The research site used is in the first place with the highest number of teenage pregnancies, namely 14 people. This type of research is an analytic survey with a cross-sectional study approach, using a chi-square statistical test. The sample in this study was 40 respondents. The results showed that x 2 calculated the value of p = 0.000 (<0.05), which means that there is an influence of social media exposure on adolescent sexual behavior in high school.
PERILAKU SEKSUAL REMAJA PUTRI YANG TINGGAL DI KOST DENGAN YANG TINGGAL DENGAN ORANG TUA DI KELURAHAN PADEBUOLO Abdul, Nurnaningsih Ali
Journal Midwifery Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Gorontalo Vol 2, No 1 (2016): March
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jm.v2i1.149

Abstract

Perilaku seksual pranikah merupakan persoalan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor baik dalam diri maupun dari luar diri remaja. Jumlah kehamilan remaja usia dibawah 18 tahun di Kelurahan Buliide sejak tahun 2011-2013 terus mengalami peningkatan. Hasil penelitian di kelurahan Buliide menunjukkan bahwa perilaku seksual khususnya dikalangan remaja saat ini sudah mencapai pada kondisi yang memprihatikan, 36,2% remaja selalu bercumbu dengan pasangannya setiap kali bertemu. Remaja yang sudah pernah melakukan kegiatan petting yakni40,1%, dan remaja yang sudah pernah melakukan hubungan seks atas dasar suka sama suka dengan pasangan/teman yakni 34,6%. Penelitian ini mengetahui hubungan peran orang tua dengan perilaku seksual remaja di Kelurahan Buliide Kecamatan Kota Barat Kota Gorontalo. Jenis penelitian penelitian survey analitik, dengan pendekatan cross sectional study. Populasi sebanyak 334 orang dengan sampel 182 orang. Alat ukur yang digunakan yaitu angket. Analisis data uji statistik “Chi Square (X2)”. Hasil penelitian Hubungan Peran Orang Tua dengan Perilaku Seksual Remaja di Kelurahan Buliide Kecamatan Kota Barat Kota Gorontalo yaitu X2 tabel, α; 0,05 = 3,841 dan X2 hitung = 9,4 berarti X2 hitung lebih besar dari X2 tabel. Ada hubungan yang signifikan antara Hubungan Peran Orang Tua dengan Perilaku Seksual Remaja di Kelurahan Buliide Kecamatan Kota Barat Kota Gorontalo.
Hubungan Peran Orang Tua Dengan Perilaku Seksual Remaja Di Kelurahan Buliide Kecamatan Kota Barat Kota Gorontalo. Abdul, Nurnaningsih Ali
Journal Midwifery Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Gorontalo Vol 1, No 1 (2015): March
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jm.v1i1.143

Abstract

Perilaku seksual remaja saat ini dipengaruhi oleh banyak faktor. Komunikasi remaja dengan Orang tua jika tidak optimal maka akan menyebabkan remaja mencari informasi diluar. Kelurahan Buliide Kecamatan Kota Barat Kota Gorontalo banyak remaja yang salah dalam pergaulan akibat kurangnya pengawasan dari orang tua. 6 orang diantaranya harus putus sekolah akibat KTD). Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan peran orang tua dengan perilaku seksual remaja di Kelurahan Buliide Kecamatan Kota Barat Kota Gorontalo. Penelitian ini menggunakan Observasional Analitik dengan pendekatan Cross Sectional Study. Populasi adalah semua remaja di Kelurahan Buliide Kec, Kota barat. Hasil Penelitian : X2 hitung lebih besar dari X2 tabel (9,4>3,841), maka Ha diterima artinya ada hubungan antara peran orang tua dengan perilaku seksual remaja di Kelurahan Buliide Kecamatan Kota Barat Kota Gorontalo
OPTIMALISASI KADER POSYANDU MELALUI PIJAT BAYI DALAM PENCEGAHAN STUNTING Suherlin, Ika; Nurhidayah, Nurhidayah; Olii, Nancy; Yulianingsih, Endah; Abdul, Nurnaningsih Ali
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 5 (2024): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i5.25462

Abstract

Abstrak: Stunting merupakan suatu permasalahan gizi yang terjadi di Indonesia sampai sekarang dan masih belum terselesaikan. Akibat jangka panjang dari stunting yaitu terganggunya perkembangan fisik, mental, intelektual dan kognitif. Stunting dipengaruhi oleh bermacam factor, sehingga dibutuhkan ketepatan pemberian zat gizi dan stimulasi. Pijat atau stimulus touch merupakan salah satu upaya pencegahan stunting. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kader dan ibu balita tentang pijat bayi. Metode yang digunakan ceramah, tanya jawab, dan demosntrasi/simulasi. Sasaran kegiatan ini adalah kader dan ibu-ibu yang memiliki balita. Monitoring dan evaluasi berupa pre dan posttest dengan observasi langsung dan home visite setiap minggu selama 4 minggu kegiatan. Hasil kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan kemampuan peserta dengan hasil pre-test 65% dan post-test 85% dan evaluai melalui ceklist pijat bayi saat kader melakukan demonstrasi dan simulasi peserta dalam melakukan pijat bayi 96,6% serta terdapat 15 bayi dan balita yang mengalami peningkatan BB dan TB.Abstract: Stunting is a nutritional problem that occurs in Indonesia to this day and is still not resolved. The long-term consequences of stunting are disruption of physical, mental, intellectual and cognitive development. Stunting is influenced by various factors, so it is necessary to provide nutrition and stimulation. Massage or stimulus touch is one of the efforts to prevent stunting. The aim of this activity is to increase the knowledge and skills of cadres and mothers of toddlers regarding baby massage. The methods used are lectures, questions and answers, and demonstrations/simulations. The target of this activity is 20 cadres and mothers who have toddlers, monitoring and evaluation in the form of pre and posttests by observation directly and home visits every week for 4 weeks of activity. The results of this activity showed an increase in participants' knowledge and abilities with pre-test results of 65% and post-test 85% and evaluation through a baby massage checklist when cadres carried out demonstrations and simulations of participants in carrying out baby massage 96.6% and there were 15 babies and toddlers who experienced an increase in BW and TB.
Efektivitas Jus Kacang Kedelai Terhadap Kadar Hemoglobin Remaja Puteri Olii, Nancy; Salman, Salman; Ischak , Wenny Ino; Manueke, Iyam; Donsu , Amelia; Nurdin, Siti Surya Indah; Abdul, Nurnaningsih Ali
JURNAL INFO KESEHATAN Vol 21 No 2 (2023): JURNAL INFO KESEHATAN
Publisher : Research and Community Service Unit, Poltekkes Kemenkes Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31965/infokes.Vol21.Iss2.1028

Abstract

The highest percentage of anemia occurs among adolescent girls, and one of the efforts to overcome such problem is iron supplementation along with iron-rich foods from animal sources such as red meat and marine products, as well as vegetable sources such as nuts. Soybean is a kind of iron-rich food which contains 8.0/100 g of iron. This study aims to observe the increase in hemoglobin levels after the administration of soybean juice among adolescent girls. This was a pre-experimental study with a one group pretest-posttest design. The populations consisted of 133 adolescent girls of VII and VIII graders with a sample size of 35 respondents who were selected by using purposive sampling technique. The respondents were given 250 ml of soybean juice for 21 consecutive days every morning. On the twenty-second day, the Hb levels of respondents were re-assessed (post-test). The blood sample taken was a capillary blood at the fingertip. The statistical test applied the Paired T-Test. The results revealed that hemoglobin levels of respondents who were given soybean juice increased by 12.06 g/dl with a difference of 1.62 g/dl. This study concluded that 250 ml soybean juice had an effect on the hemoglobin levels among adolescent girls. Adolescents are recommended to regularly consume iron-rich foods and beverages with various kinds of preparations such as soybean juice.