Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Community Development Journal: Jurnal Pengabdian Masyarakat

PENGUATAN KADER JUMANTIK UNTUK MEWUJUDKAN KECAMATAN RAJABASA KOTA BANDAR LAMPUNG SEBAGAI DAERAH BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES: MODEL PERCONTOHAN TINGKAT LOKAL Muslim, Zainal; Trigunarso, Sri Indra; Bertalina, Bertalina
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 4 (2024): Volume 5 No. 4 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i4.33105

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit endemik di Indonesia yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Upaya pengendalian DBD memerlukan partisipasi aktif masyarakat, khususnya melalui pemberdayaan kader Jumantik yang bertugas memantau dan mencegah perkembangbiakan jentik nyamuk di lingkungan mereka. Artikel ini membahas penguatan kader Jumantik di Kecamatan Rajabasa, Kota Bandar Lampung, sebagai langkah untuk mewujudkan daerah bebas jentik nyamuk Aedes dengan menggunakan model percontohan tingkat lokal. Tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader Jumantik dalam upaya pencegahan DBD melalui pelatihan dan edukasi yang komprehensif. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah Participatory Action Research (PAR), yang melibatkan kader secara aktif dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program. Pelatihan dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan partisipatif, yang mencakup pre-test, pemberian materi penyuluhan, dan post-test untuk mengukur efektivitas pelatihan. Hasil pengabdian menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman kader tentang pencegahan DBD, yang ditunjukkan oleh kenaikan nilai rata-rata post-test dibandingkan pre-test. Kesimpulannya, penguatan kader Jumantik melalui pendekatan partisipatif terbukti efektif dalam meningkatkan kapasitas mereka untuk mewujudkan Kecamatan Rajabasa sebagai daerah bebas jentik nyamuk Aedes. Program ini diharapkan dapat menjadi model percontohan yang diadaptasi di wilayah lain, dengan dukungan berkelanjutan dari berbagai pihak untuk memastikan keberhasilannya.
PENGUATAN KADER MENUJU IMPLEMENTASI PENGELOLAAN POSYANDU KONSEP INTEGRASI LAYANAN PRIMER (ILP) DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING DAN STROKE DI PEKON JOGYAKARTA SELATAN KECAMATAN GADING REJO KABUPATEN PRINGSEWU Trigunarso, Sri Indra; Fairus, Martini; Bertalina, Bertalina; Muslim, Zainal
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 6 (2024): Vol. 5 No. 6 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i6.36555

Abstract

Kegiatan pengabdian ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader tentang layanan kesehatan dasar yang berjumlah 25 (dua puluh lima) kompetensi yang terbagi sesuai dengan siklus hidup, yaitu: ibu hamil, nifas, dan menyusui; bayi dan balita; usia sekolah dan remaja; usia produktif dan lanjut usia, serta kompetensi pengelolaan posyandu. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) ini meliputi (1) ceramah untuk memaparkan data layanan kesehatan dasar yang berjumlah 25 (dua puluh lima) kompetensi yang terbagi sesuai dengan siklus hidup, yaitu: ibu hamil, nifas, dan menyusui; bayi dan balita; usia sekolah dan remaja; usia produktif dan lanjut usia, serta kompetensi pengelolaan posyandu Indonesia saat ini, (2) diskusi untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi kader terkait kompetensi, dan (3) simulasi sebagai sesi praktik sehingga diharapkan kader lebih memahami dan menguasai cara mengimplementasikan kopentesi (4) mengetahui cara melaksanakan upaya pencegahan stunting dan stroke. Secara umum, peserta kegiatan yaitu 30 kader. Kerjasama yang telah terjalin antara Poltekkes Tanjungkarang dengan para kader di Pekon Jogyakarta Selatan Kecamatan Gading Rejo Kabupaten Pringsewu. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa pada awalnya pengetahuan dan keterampilan kader tentang layanan kesehatan dasar < 50 %, Setelah dilakukan pelatihan pengetahuan dan keterampilan kader tentang layanan kesehatan dasar > 85 %. Analisis Pretest dan Postest menyatakan secara signifikan ada maknanya kegiatan pelatihan terhadap pengetahuan peserta (kader) yaitu nilai Sig. (2-tailed) 0,000 < 0,05, diharapkan dapat terus berlanjut dan dikembangkan di masa mendatang sebagai wujud pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi.