Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PERSEPSI MASYARAKAT TERKAIT PENERAPAN KONSEP DESAIN EKOLOGI TERHADAP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN PADA TEPIAN SUNGAI AYUNG PRAGANINGRUM, TJOKORDA ISTRI; WANGSA, ANAK AGUNG RATU RITAKA; GRAHA, I MADE SATYA; PRADNYADARI, NI LUH MADE AYU MIRAYANI
GANEC SWARA Vol 17, No 4 (2023): Desember 2023
Publisher : Universitas Mahasaraswati K. Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35327/gara.v17i4.654

Abstract

The concept of sustainable development has basically become the concern of all parties, especially in tourist destination areas. The Ayung riverside area is one of the tourist destinations for local and foreign residents. The rapid development of the Ayung riverside environment has a great impact on the environment around the village. The environment around the village sometimes becomes a place of uncontrolled development that causes environmental damage characterized by decreased air, water and soil quality, resulting in the extinction of animals, plants, wildlife and damage to ecosystems. In this context, it is necessary to apply ecological architecture to the construction of urban support works, including riverside areas. This study aims to determine public perceptions related to the application of ecological design concepts to sustainable development in the Ayung riverside area. The method used is descriptive with a qualitative approach, analyzing according to the principles of ecological design. The application of ecological architecture on the banks of the Ayung river is expected to ensure the sustainability of the ecosystem and minimize negative impacts on the environment due to improper ecological design. The results of this study show that ecological principles can be applied in the Ayung riverside area, including the arrangement of several buildings to create dynamic green spaces while still based on local wisdom
Kesesuaian Lahan Sawah Dilindungi (LSD) Terhadap Kebijakan Rencana Tata Ruang di Kabupaten Gianyar Graha, I Made Satya; Fikriyah, Inayatul
Jurnal Ilmiah Telsinas Vol 7 No 2 (2024)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38043/telsinas.v7i2.5619

Abstract

Pertumbuhan penduduk berimplikasi pada kebutuhan pangan. Pertumbuhan penduduk seharusnya diiringi dengan pertumbuhan ketersediaan pangan. Namun ketersediaan lahan untuk memenuhi kebutuhan manusia bersifat tetap, hal ini menyebabkan ketersediaan pangan akan terancam. Pemerintah Republik Indonesia kemudian membuat kebijakan Lahan Sawah Dilindungi (LSD) untuk mengamankan ketahanan pangan beserta penetapan delineasi LSD. LSD harus tersinkron dengan kebijakan tata ruang, dikarenakan urgensinya kejelasan aturan dalam rangka pemenuhan swasembada pangan nasional. Penelitian ini bertujuan mengetahui kesesuaian LSD terhadap kebijakan tata ruang di Kabupaten Gianyar. Penelitian ini menggunakan pendekatan keruangan pada tema pola keruangan. Pengumpulan data menggunakan data sekunder kemudian dianalisis dengan pendekatan keruangan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Untuk mengetahui pola sebaran kesesuaian menggunakan metode overlay. Penelitian ini menemukan bahwa 7.315,96 Ha (70%) delineasi LSD diatur sesuai sebagai tanaman pangan dalam rencana tata ruang. 7.135,580 Ha (68%) LSD merupakan Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan (KPPB). Tidak terakomodirnya delineasi LSD sebagai kawasan tanaman pangan pada kebijakan rencana tata ruang akan berdampak pada perizinan tata ruang, dikarenakan adanya ketidakpastian peruntukan ruang. Kemudian belum sesuainya delineasi LSD sebagai KPPB akan berdampak pada munculnya peluang perubahan peruntukan lahan. Perlu dilakukan sinkronisasi antara LSD terhadap KPPB dan Rencana Tata Ruang. Sinkronisasi dilakukan pada tahapan perancangan materi teknis sampai pada legalitas menjadi peraturan.
Kesesuaian Lahan Sawah Dilindungi (LSD) terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Denpasar Graha, I Made Satya; Putri, Putu Indah Dianti; Dharmayasa, I Gusti Ngurah Putu
Geo-Image Journal Vol 12 No 2 (2023): Vol 12 No 2 (2023): Geo-Image : Spatial - Ecological - Regional
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/geoimage.v12i2.64649

Abstract

Lahan Sawah Dilindungi (LSD) merupakan isu yang berpengaruh terhadap tata ruang di Indonesia, termasuk Kota Denpasar. LSD dimaksudkan untuk menjaga keberlangsung lahan sawah, sehingga swasembada beras tetap terjamin ditengah keterbukaan investasi di Indonesia. LSD perlu tersinkornisasi terhadap rencana tata ruang untuk mewujudkan tata ruang yang harmonis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian LSD terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Denpasar. Penelitian ini menggunakan pendekatan spasial menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Hasil penelitian menunjukan bahwa seluas 570,3 delineasi LSD tidak terakomodir dalam RTRW dan terdapat 292,57 Ha kawasan pertanian RTRW diluar LSD yang dapat dipertimbangan menjadi LSD. Berdasarkan analisis ZNT, total Rp. 40,062,807,707,060.00 masuk dalam LSD, sehingga berpotensi terjadinya penurunan harga tanah dikarenakan tidak dapat dibangun. TDR dapat dijadikan pertimbangan kebijakan untuk menjaga keadilan sosial-ekonomi masyarakat.
Batik Jetis as a Local Wisdom Market Concept in Porong Market, Sidoarjo Regency Ni'mah, Meilinda Zahrotun; Graha, I Made Satya; Revana, Dano Quinta
Jurnal Planologi Vol 22, No 2 (2025): October 2025
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jpsa.v22i2.45359

Abstract

The Type A traditional market in Porong Subdistrict, Sidoarjo Regency, still has facilities that do not meet standards, such as limited parking areas, unseparated entry and exit points, non-functional reweighing stations and security posts, and a lack of basic fascilities such as toilets, hand washing stations, and trash bins. This condition does not align with the provisions of Ministry of Home Affairs Regulation No. 21 of 2021 and SNI 8152:2021, which require the presence of various supporting facilities such as an administrative office, breastfeeding rooms, health rooms, places of worship, fire suppression systems, and waste and clean water treatment facilities. This study aims to evaluate the condition of market facilities based on these two regulations and formulate a restructuring strategy to improve market quality. The method used is quantitative descriptive with an Importance Performance Analysis (IPA) approach, involving 96 market visitor respondents. The results show that six sub-variables fall under the High Priority category: parking area, toilets, handwashing stations, trash bins, security posts, and vehicle access. These findings serve as the basis for formulating a market revitalization plan rooted in local wisdom, integrating the cultural elements of Batik Jetis as the regional identity. This study is expected to contribute to socio-cultural urban planning through a traditional market revitalization model that not only improves facility quality but also supports the preservation of local culture and promotes economic growth for the community in Sidoarjo Regency.
Sebaran Kondisi Permukiman Kumuh di Kawasan Kumuh Suwung Kota Denpasar Graha, I Made Satya; Pradayani, Santi; Gayatri, Trisna; Revana, Dano Quinta; Prasetiyo, Prasetiyo
Nata Palemahan: Journal of Environmental Engineering Innovations Vol. 2 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38043/natapalemahan.v2i1.6275

Abstract

Permukiman kumuh merupakan isu dunia dan masuk dalam SDG’s. Permukiman kumuh sering muncul di perkotaan dan Kota Denpasar telah menerbitkan SK Permukiman Kumuh, namun belum disertakan dengan lampiran peta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik permukiman kumuh di Kawasan Kumuh Suwung dan memetakan sebarannya. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan parameter Permen PUPR No. 14/PRT/M/2018. Data survei kemudian dianalisis dengan Sistem Informasi Geografis (SIG) dan dideskripsikan untuk mengetahui sebaran kondisi kekumuhan. Penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik permukiman kumuh Suwung merupakan bantaran TPA dengan tingkat kekumuhan sedang. Aktivitas pergudangan/pengepul barang bekas menjadi aktivitas dominan di Kawasan Kumuh Suwung. Sebaran jalan dan drainase yang tidak standar kecenderungan berada di area permukiman.
Rancang Bangun Sistem Pengaman Kotak Dana Punia berbasis Mikrokontroler NodeMCU ESP32 dan Aplikasi Telegram Suriana , I Wayan; Setiawan , I Gede Adi; Graha, I Made Satya
Jurnal Ilmiah Telsinas Vol 4 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (950.219 KB) | DOI: 10.38043/telsinas.v4i2.3198

Abstract

The Dana Punia box security system is a security that can be monitored with online chat media in order to minimize crimes that occur in temples. This tool will work after connecting to the internet via ESP32 which can detect nearby Wifi networks. The hardware consists of the NodeMCU ESP32 board as the main controller, the telegram application as a message/notification receiver, a magnetic sensor as a notification if there is an act of theft and a fingerprint as access to open the money box. Based on the results, it can be concluded that this tool can work according to the designed working principle. This is indicated by the operation of the telegram application as a recipient of messages notifications, and a magnetic sensor as a notification if there is an act of theft and a fingerprint which is a tool to open the money box. Keyword : Telegram application, NodeMCU ESP32, fingerprint, magnetic sensor.
Proses Permukiman Kumuh di Perbatasan Kota: Studi Kasus Perbatasan Kabupaten Badung dengan Kota Denpasar Graha, I Made Satya; Wedagama, Dewa Ayu Trisna Adhiswari; Wiraatmaja, I Putu Prana
Jurnal Litbang Sukowati : Media Penelitian dan Pengembangan Vol 8 No 1 (2024): Vol. 8 No. 1, Mei 2024
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah Kabupaten Sragen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32630/sukowati.v8i1.410

Abstract

Slum settlements usually occur in city centers, but the LC Jatayu Nakula Timur slum settlement is located on the border of Badung Regency and Denpasar City. This research aims to determine the process of slum settlements in city border areas. This research used spatial approach through a qualitative case study method. Primary data was obtained through observation and interviews, while secondary data was obtained from legal sources. The level of slum settlements was identified using the Regulation of The Minister of Public Works and Public Housing No. 14/PRT/M/2018 as a standart, while the spatial growth of slum settlements was analyzed using a geographic information system. Data from interview was used to support the description of spatial growth process. There are two phases of the slum settlement process: Phase I 2012-2016 and Phase II 2017-2022. This research found that there is a growth of slum settlements every year and the development of economic activity from scavengers to stalls and renting uninhabitable housing. The uninhabitable house rentals have unclear legal status of the land tenure.