Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

ASUHAN KEBIDANAN SECARA CONTINUITY OF CARE (COC) PADA NY “R” HAMIL TRIMESTER III SAMPAI DENGAN PEMILIHAN KB PASCASALIN DI PMB ENY KUSRINI S.Tr,Keb. KAB.MADIUN Sebtalesy, Cintika Yorinda
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol 9 No 2 (2018): Jurnal Komunikasi Kesehatan
Publisher : Lembaga Riset Pengabdian Masyarakat dan Publikasi Ilmiah Institut Teknologi Bhakti Putra Bangsa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56772/jkk.v9i2.131

Abstract

Angka Kematian Ibu dan Bayi merupakan indikator derajat kesehatan wanita dan anak. Pada dasarnya proses kehamilan, persalinan, nifas, neonatus, dan penggunaan KB merupakan suatu tahapan perkembangbiakan manusia yang alamiah, namun tetap harus diwaspadai apabila terjadi hal-hal yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan bayi, terutama pada ibu yang tidak mendapatkan asuhan kebidanan berkesinambungan dan berkualitas dari tenaga kesehatan. Asuhan kebidanan mengutamakan kesinambungan pelayanan (continuity of care), karena sangat penting bagi wanita untuk mendapatkan pelayanan dari seorang profesional yang sama atau dari satu tim kecil tenaga profesional, sehingga perkembangan kondisi mereka setiap saat akan terpantau denganbaik. Tujuan studi kasus ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara continuity of care mulai hamil trimester III sampai pemilihan KB Pascasalin sesuai manajemen asuhan kebidanan secara 7 langkah Varney dan didokumentasikan dengan metode SOAP. Metode studi kasus ini adalah observasional deskriptif yang dilakukan pada Ny. “R” usia 29 tahun di PMB Eny Kusrini, S.Tr.Keb. mulai tanggal 11 Mei 2018-28 Juni 2018 dengan data primer dan sekunder, teknik pengumpulan data dari wawancara, observasi, pemeriksaan, studi dokumentasi sera analisis data sesuai manajemen asuhan kebidanan. Laporan kasus mencakup asuhan kebidanan ibu hamil Trimester III, bersalin, nifas, neonatus dan pemilihan KB Pascasalin yang telah diberikan dan dideskripsikan secara rinci. Simpulan dari hasil studi kasus ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan praktik yaitu tempat bersalin untuk ibu dengan kehamilan resiko sangat tinggi di praktik mandiri bidan, tidak dilakukan pemeriksaan genetalia pada kunjungan nifas ke 2, bayi mulai diberi PASI pada usia 17 hari.
Family Resilience During Pandemic Based on the Existence of Pregnant Women and Family Income in Madiun, Indonesia Qurniyawati, Eny; Sebtalesy, Cintika Yorinda; Andriani, Linda; Ssekalembe, Geofrey; Nasr, Nayla Mohamed Gomaa; Razzan, Fadhil Muhammad
Al-Sihah : The Public Health Science Journal Volume 15, Nomor 2, July-December 2023
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/al-sihah.v15i2.41368

Abstract

During the COVID-19 pandemic, pregnant women were reported to face a disproportionately high death rate, reaching nearly 25% of the global pregnant population. According to data from POGI (Indonesian Association of Obstetrics and Gynecology) as of April 2021, 536 pregnant women in Indonesia were exposed to COVID-19 resulting in 16 deaths. This implies an estimated mortality rate of 32 per 1000. Family with pregnant women experience more worries about the COVID-19 infection, which reduces resilience capacity. Therefore, this study aimed to examine the impact of certain factors including husband education, profession, family size, and wealth, as well as the presence of pregnant women on the resilience of family in facing the COVID-19 pandemic. A cross-sectional design and analytical observational method were used, while the samples comprised 100 households selected using g-form and accidental sampling. In addition, the data collected were analyzed with the chi-square test. The results showed that family income OR = 2.46 (95% CI = 1.08 - 5.61; p-value = 0.03) and the presence of pregnant women OR = 5.40 (95% CI = 2.25 - 12.96; p-value 0.01) had a significant relationship with family resilience. Specifically, low family resilience was related to lower income and the presence of pregnant women in the household.
INOVASI PMT-P SMOOTHIES KURMA PISANG TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA KURANG Mulyati, Sesaria Betty; Kartika, Kartika; Sebtalesy, Cintika Yorinda; Armada, Rio Dwi
Pengembangan Ilmu dan Praktik Kesehatan Vol. 1 No. 3 (2022): Volume 1, Nomor 3, Oktober 2022
Publisher : STIKES Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56586/pipk.v1i3.248

Abstract

Underweight adalah berat badan berada dibawah batas minimum. Berat badan kurang perlu diwaspadai, karena dampaknya adalah berat badan Bawah Garis Merah (BGM). Adapun untuk meminimalisir berat badan kurang yaitu perbaikan gizi dengan PMT-P Smoothies Inovasi Berbasis Kurma Pisang. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis efektifitas pemberian Inovasi PMT-P smoothies kurma pisang terhadap peningkatan berat badan balita kurang. Penelitian ini menggunakan Desain Quasi Experiment dengan Rancangan Pretest-posttest Non Equivalent Control Group Design. Sampel penelitian ini sebanyak 36 balita dengan berat badan kurang yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 18 kelompok intervensi dan 18 kelompok kontrol. Teknik Sampling menggunakan Purposive Random Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum diberikan PMT smoothies rerata berat badan turun sebesar 83,3% sesudah diberikan smoothies berat badan naik menjadi 88,9%. Hasil analisa menggunakan uji Wilcoxon Rank Test diperoleh nilai p= 0,000 bahwa nilai p= 0,000 < 0,05 H1 diterima yang artinya Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan Smoothies Inovasi Berbasis Kurma Pisang Efektif Terhadap Peningkatan Berat Badan Balita Kurang Di Desa Kedungpanji Wilayah Kerja Puskesmas Lembeyan Supaya berat badan balita optimal maka diberikan makan tambahan berupa smoothies kurma pisang.
ANALISIS FAKTOR-TAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN DALAM KELENGKAPAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI DI MASA PANDEMI COVID 19 Mulyati, Sesaria Betty; Sebtalesy, Cintika Yorinda; Darmawan, Ita Rahmawati
Pengembangan Ilmu dan Praktik Kesehatan Vol. 1 No. 4 (2022): Volume 1, Nomor 4, Desember 2022
Publisher : STIKES Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56586/pipk.v1i4.250

Abstract

Imunisasi pada balita merupakan sebuah program yang telah diwajibkan oleh pemerintah. Selama masa pandemi Covid-19 mengakibatkan program imunisasi terkendala, seperti jadwal imunisasi tidak berjalan dengan baik karena adanya penutupan tempat pelayanan imunisasi. Peneliti menganalisis faktor yang berhubungan dengan kepatuhan dalam kelengkapan imunisasi dasar pada bayi di masa pandemi Covid-19. Jenis penelitian menggunakan desain cross sectional, dengan populasi ibu yang mempunyai anak usia 0-12 bulan yang diambil dengan simple random sampling dengan sampel 72 responden. Uji yang digunakan uji chi square, uji fisher dan regresi logistik. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa variabel yang berhubungan dengan kepatuhan imunisasi dasar adalah pengetahuan, kecemasan, dukungan keluarga, dan dukungan pelayanan imunisasi dengan p value < 0,05, Sedangkan variabel yang tidak berhubungan dengan kepatuhan imunisasi dasar adalah usia ibu, Pendidikan, pekerjaan, dan persepsi dengan p value > 0,05. Dominan factor yang berhubungan dengan kepatuhan dalam kelengkapan imunisasi dasar pada bayi di masa pandemi Covid-19 adalah faktor pengetahuan. Meskipun sedang dalam kondisi pandemi diharapkan program imunisasi tetap patuh dilaksanakan guna meningkatkan kekebalan tubuh bayi terlebih pada masa pandemi Covid-19
Peningkatan Pengetahuan Siswi Kelas 11 di SMAN 1 Mejayan Tentang Siklus Menstruasi Dalam Masa Pubertas Sebtalesy, Cintika Yorinda; Kartika, Kartika; Mathar, Irmawati
JGEN : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2024): JGEN : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Juni 2024
Publisher : Lumbung Pare Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60126/jgen.v2i1.308

Abstract

Mayoritas siswi akan melalui masa pubertas dengan terjadinya mentruasi atau haid. Beberapa faktor dari dalam diri siswi dapat mempengaruhi siklus mentruasi tidak normal yaitu stress, berat badan, aktivitas fisik, kecemasan, diet, status gizi, paparan lingkungan dan kondisi kerja. Status gizi dapat memicu terjadinya ketidakteraturan menstruasi. Indeks Massa Tubuh yang berlebihan secara otomatis disebabkan karena berat badan yang berlebih. Hal ini akan memicu hormonestrogen meningkat dan menyebabkan kadar Follicel Stimulating Hormone (FSH) tidak mencapai puncak sehingga tidak terjadi ovulasi yang menyebabkan gangguan siklus menstruasi. Tujuh dari sepuluh siswi kelas 11 di SMAN 1 Mejayan memiliki pengetahuan yang kurang mengenai siklus menstruasi dan belum mengerti tentang faktor-faktor yang bisa menyebabkan gangguan pada siklus menstruasi. Kegiatan penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswi kelas 11 mengenai siklus menstruasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi siklus menstruasi sehingga dapat mencegah terjadinya gangguan siklus menstruasi dan meingkatkan kesejahteraan kehidupan wanita. Kegiatan ini menggunakan metode komunikasi dan evaluasi pengetahuan berupa pre dan post test kepada 108 siswa SMAN 1 Mejayan pada IPA 11, IPA 2 dan IPA 3. Hasil dari kegiatan penyuluhan ini adalah sebagai berikut: peningkatan pengetahuan siswa tentang IPA 11, IPA 2 dan IPA 3 SMAN 1 Mejayan dibandingkan hasil pre-test dan post-test. Kegiatan penyuluhan atau pendidikan kesehatan tentang siklus menstruasi dan gangguan menstruasi dapat dimasukkan dalam kurikulum mata pelajaran Biologi atau bisa dimasukkan dalam program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di SMAN 1 Mejayan.
INTENSITAS PENGGUNAAN SMARTPHONE TERHADAP ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA PRA SEKOLAH Kartika, Kartika; Sebtalesy, Cintika Yorinda; Kasanah, Adhin Al
Enfermeria Ciencia Vol. 1 No. 2 (2023): Jurnal Enfermeria Ciencia, Volume 1, Nomor 2, November 2023
Publisher : Yayasan Abdi Amanah Masyarakat Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56586/ec.v1i2.9

Abstract

Smartphone membuat anak semakin mudah untuk mendapatkan akses media informasi dan teknologi, sehingga banyak anak menjadi malas bergerak dan beraktifitas. Anak-anak akan lebih memilih untuk duduk dan menikmati dunia yang ada pada smartphone tersebut. Keadaan seperti itu tentu dapat berpengaruh terhadap perkembangan anak, baik itu segi fisik, motorik, psikologis, sosial dan emosional anak. Peningkatan pertumbuhan anak di Indonesia pada tahun 2018 sebanyak 79,5 juta orang atau sekitar 30,1 persen dari total penduduk Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis intensitas penggunaan smartphone dengan aspek perkembangan anak usia pra sekolah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah sebanyak 60 siswa TK A dan B. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara simple random sampling. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, Hasil pada kuesioner penggunaan smartphone dengan kategori tinggi sebanyak 6 anak (10%), sedangkan kategori sedang sebanyak 31 anak (51,7%) dan dengan kategori rendah sebanyak 23 anak (38,3%). Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan uji statistik spearman rank di dapatkan ρ-value = 0,01 < α 0,05 dengan nilai r hitung = 0,804 yang artinya H1 diterima berarti terdapat hubungan intensitas penggunaan smartphone dengan aspek perkembangan pada anak pra sekolah di Kota Madiun. Penggunaan smartphone perlu dibatasi apabila diberikan pada anak pra-sekolah. Peran orang tua di rumah perlu dimaksimalkan untuk menghindari dampak dan resiko yang tidak diinginkan dari penggunaan smartphone
Edukasi Penanganan Dismenorhea Pada Siswi di SMPN 9 Madiun Sebtalesy, Cintika Yorinda; Mulyati, Sesaria Betty; Kristanti, Lucia Ani
JGEN : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2025): JGEN : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Februari 2025
Publisher : Lumbung Pare Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60126/jgen.v3i1.697

Abstract

Masa remaja adalah tahap perkembangan yang sangat penting dalam kehidupan seseorang. Pada masa ini, organ-organ fisik (seksual) mulai matang, yang menandai kemampuan untuk bereproduksi. Salah satu tanda pubertas pada remaja putri adalah menstruasi. Namun, menstruasi sering kali disertai dengan rasa tidak nyaman di perut, bahkan bisa menyebabkan nyeri hebat yang dikenal sebagai dismenore. Berdasarkan data awal, 7 siswi melaporkan mengalami kram di perut saat menstruasi, 4 siswi tidak mengetahui tentang dismenore, dan 1 siswi belum pernah mengalaminya. Mengenai cara menghadapinya,7 siswi memilih untuk beristirahat saat merasakan nyeri, sedangkan 4 siswi cenderung membiarkan rasa sakit tersebut tanpa penanganan. Kegiatan penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap siswi kelas 7 mengenai penanganan dismenorhea sehingga dapat mencegah terjadinya gangguan kesehatan reproduksi dan meningkatkan kesejahteraan kehidupan wanita. Kegiatan ini menggunakan metode komunikasi dan evaluasi pengetahuan berupa pre dan post test kepada 108 siswi SMPN 9 Madiun. Hasil dari kegiatan edukasi ini adalah sebagai berikut terjadi peningkatan pengetahuan dan sikap siswi tentang penanganan dismenorhea pada siswi kelas 7 SMPN 9 Madiun dibandingkan hasil pre-test dan post-test. Kegiatan edukasi tentang penanganan dismenorhea ini dapat dimasukkan dalam kurikulum mata pelajaran Biologi atau bisa dimasukkan dalam program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di SMPN 9 Madiun dan dapat dilakukan dengan cara demonstrasi.
Optimalisasi Kesehatan Emosional Ibu Hamil Melalui Edukasi Teknik Butterfly Hug Menjelang Persalinan Normal Sebuah Inovasi Pengabdian Masyarakat Sebtalesy, Cintika Yorinda; Mulyati, Sesaria Betty; Kristanti, Lucia Ani
JGEN : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2025): JGEN : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Juni 2025
Publisher : Lumbung Pare Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60126/jgen.v3i3.976

Abstract

Kecemasan menjelang persalinan normal merupakan pengalaman umum yang dapat menghambat proses persalinan. Beberapa faktor seperti usia ibu, tingkat pendidikan, pengalaman melahirkan sebelumnya, dan dukungan dari pasangan atau pendamping sering kali berkontribusi terhadap peningkatan kecemasan, yang memicu peningkatan kadar kortisol dan mengaktifkan respons "lawan atau lari". Teknik Butterfly Hug—metode menenangkan diri yang melibatkan menyilangkan lengan di dada dan mengetuk lengan atas secara berirama—diyakini dapat merangsang pelepasan oksitosin, sehingga meningkatkan relaksasi dan mengurangi kecemasan. Sebuah studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 19 Februari 2025, yang melibatkan wawancara dan kuesioner dengan 10 wanita hamil yang sedang mempersiapkan persalinan, mengungkapkan bahwa 30% mengalami kecemasan ringan, 60% sedang, dan 10% parah. Khususnya, tidak ada peserta yang menyadari teknik Butterfly Hug sebagai sarana pengurangan kecemasan. Intervensi edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku ibu hamil dalam mengelola kecemasan sebelum persalinan normal. Kegiatan tersebut melibatkan edukasi berbasis komunikasi dan dievaluasi menggunakan tes pra dan pasca yang diberikan kepada 25 wanita hamil. Hasil pengabdian menunjukkan adanya penurunan tingkat kecemasan setelah intervensi. Berdasarkan temuan ini, teknik Butterfly Hug direkomendasikan untuk dimasukkan dalam kurikulum kursus perawatan komplementer sebagai strategi perawatan ibu yang suportif.
Parents' Capacity for Autistic Child Personal Hygiene Kristanti, Lucia Ani; Sebtalesy, Cintika Yorinda
Jurnal Midpro Vol. 11 No. 2 (2019): JURNAL MIDPRO
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/md.v11i2.117

Abstract

ABSTRAK Anak autisme memiliki kebutuhan dasar yang sama dengan anak normal lainnya. Namun akibat dari gangguan perkembangan yang dialami menyebabkan mereka tidak atau kurang mampu memenuhi kebutuhannya tersebut secara mandiri. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kapasitas orang tua terhadap personal hygiene anak autis. Jenis penelitian deskriptif. Populasi penelitian ini adalah semua orang tua yang memiliki anak autis dengan jumlah sampel 30 responden. menggunakan teknik total sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah kapasitas orang tua terhadap personal hygiene anak autis. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Data yang diperoleh kemudian diproses editing, coding, scoring dan tabulating. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar orang tua memiliki kapasitas maksimal terhadap personal hygiene (mandi) anak autis yaitu 21 orang (70%). Sebagian besar orang tua memiliki kapasitas maksimal terhadap personal hygiene (keramas) anak autis yaitu 21 orang (70%). Sebagian besar orang tua memiliki kapasitas maksimal terhadap personal hygiene (gosok gigi) anak autis yaitu 22 orang (73,3%). Sebagian besar orang tua memiliki kapasitas maksimal terhadap personal hygiene (cuci tangan) anak autis yaitu 20 orang (63,7%). Sebagian besar orang tua memiliki kapasitas maksimal terhadap personal hygiene (memotong kuku) anak autis yaitu 19 orang (63,3%). Saran dari hasil penelitian yaitu memberikan pendidikan dan pelatihan kepada orang tua yang memiliki anak autis dalam mengelola sumber-sumber daya yang dimiliki, paling tidak uang dan waktu dalam upaya peningkatan kapasitas orang tua terhadap personal hygiene anak autis. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dikembangkan dengan menyertakan variabel yang belum diangkat dalam pelaksanaan penelitian ini. Kata kunci : Kapasitas Orang Tua, Anak Autis, Personal Hygiene ABSTRACT Children with autism have the same basic needs as other normal children. However, the result of developmental disruptions caused them to be unable or less able to meet these needs independently. The purpose of this study is to determine the capacity of parents of autistic children personal hygiene. Descriptive research type. The study population was all parents who have autistic children with a sample of 30 respondents. using total sampling techniques. The variable in this study is the capacity of parents for personal hygiene in children with autism. The research instrument used a questionnaire. The data obtained is then processed editing, coding, scoring and tabulating. The results showed that most parents have the maximum capacity for personal hygiene (bathing) of autistic children, which is 21 people (70%). Most parents have the maximum capacity for personal hygiene (shampooing) for autistic children, which is 21 people (70%). Most of the parents have a maximum capacity for personal hygiene (brush teeth) of autistic children, that is 22 people (73.3%). Most parents have the maximum capacity for personal hygiene (hand washing) of autistic children, which is 20 people (63.7%). Most parents have a maximum capacity for personal hygiene (nail cutting) of autistic children, 19 people (63.3%). Suggestions from the results of the study are to provide education and training to parents who have autistic children in managing their resources, at least money and time in an effort to increase the capacity of parents to autistic children personal hygiene. It is expected that the results of this study can be developed by including variables that have not been raised in the implementation of this study. Keywords: Parental Capacity, Personal Hygiene, Autistic Children
The Role of Husband in Menopause Against the Wife’s Anxiety Level Facing Menopause in Purworejo Village, Geger District, Madiun Regency Sebtalesy, Cintika Yorinda; Mathar, Irmawati
Jurnal Midpro Vol. 11 No. 2 (2019): JURNAL MIDPRO
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/md.v11i2.118

Abstract

ABSTRAK Peran suami dalam siklus kehidupan wanita sangat penting, diantaranya adalah sebagai pendukung lancarnya siklus kesehatan reproduksi wanita, khususnya pada fase menopause dimana fungsi reproduksi menurun yang membuat istri merasa tidak mampu melayani suami di bidang kebutuhan seksual. Pengertian, penerimaan dan dukungan dari suami sangat besar artinya bagi wanita yang mengalami menopause, sehingga ketegangan yang muncul dapat dicegah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran peran suami terhadap istri dalam menghadapi menopause khususnya di Desa Purworejo.Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yang dilakukan menggunakan jumlah sampel yaitu sebagian suami yang memiliki istri yang mengalami menopause dalam periode klimakterium antara usia 40 tahun yaitu sejumlah 61 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah peran suami dalam menopause terhadap tingkat kecemasan istri. Teknik yang digunakan untuk mengambil data dengan alat ukur kuesioner. Pengolahan data dengan tahap editing, coding, scoring, tabulating.Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar dari suami  memiliki peran yang baik dalam pengetahuan menopause yaitu sejumlah 41 orang (67,2%) dan sebagian kecil memiliki pengetahuan yang kurang yaitu sejumlah 7 orang (11,5%). Sebagian besar dari suami  memiliki peran yang baik dalam pengetahuan menopause yaitu sejumlah 41 orang (67,2%), sejumlah 13 orang (21,3%) cukup dan sebagian kecil memiliki pengetahuan yang kurang yaitu sejumlah 7 orang (11,5%). Sebagian besar suami memiliki peran yang baik dalam memberikan perhatian pada istri yang menopause yaitu sejumlah 35 orang (57,4%), sejumlah 14 orang (22,9%) cukup dan sebagian kecil kurang yaitu sejumlah 12 orang (19,7%). Sebagian besar suami memiliki peran yang baik dalam penerimaan perubahan alamiah yang terjadi pada menopause yaitu sejumlah 31 orang (50,8%), sejumlah 21 orang (34,4%) cukup dan sebagian kecil kurang yaitu sejumlah 9 orang (14,8%).Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagian besar dari suami  memiliki peran yang baik dalam pengetahuan menopause yaitu sejumlah 41 orang (67,2%) dan sebagian kecil memiliki pengetahuan yang kurang yaitu sejumlah 7 orang (11,5%). Kata kunci : Peran suami, Menopause, Kecemasan istri ABSTRACT The role of the husband in a woman's life cycle is very important, among them is as a supporter of the smooth cycle of women's reproductive health, especially in the menopause phase where reproductive function decreases which makes the wife feel unable to serve her husband in the field of sexual needs. Understanding, acceptance and support from the husband is very meaningful for women who experience menopause, so that the tension that arises can be prevented. This study aims to determine the description of the role of the husband against his wife in the face of menopause, especially in Purworejo Village.This study uses a descriptive study conducted using a number of samples, namely some husbands who have wives who experience menopause in the climacteric period between the age of 40 years, a number of 61 respondents. The sampling technique used is simple random sampling. The variable in this study is the husband's role in menopause on the wife's anxiety level. The technique used to retrieve data with questionnaire measuring devices. Data processing by editing, coding, scoring, tabulating.The results showed that most of the husbands had a good role in the knowledge of menopause that was 41 people (67.2%) and a small portion had less knowledge which was 7 people (11.5%). Most of the husbands have a good role in the knowledge of menopause that is 41 people (67.2%), 13 people (21.3%) are sufficient and a small number have less knowledge which is 7 people (11.5%). Most of the husbands have a good role in giving attention to menopausal wives, namely 35 people (57.4%), 14 people (22.9%) are sufficient and a small number are lacking, namely 12 people (19.7%). Most of the husbands have a good role in accepting natural changes that occur at menopause that is 31 people (50.8%), 21 people (34.4%) are sufficient and a small portion is lacking that is 9 people (14.8%).The conclusion of this study is that most of the husbands have a good role in menopausal knowledge, namely 41 people (67.2%) and a small proportion who lack knowledge, which is 7 people (11.5%). Keywords: Role of husband, Menopause, wife anxiety