Hasanah, Sitti Uswatun
IKIP PGRI Pontianak

Published : 25 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

MODEL BLENDED LEARNING DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN PPKN Hasanah, Sitti Uswatun; Sulha, Sulha; Tini, Tini
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Vol 8 No 1 (2024): Volume 8 Nomor 1 Edisi Juni 2024
Publisher : IKIP PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/jpkn.v8i1.6013

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan blended learning dalam pembelajaran PPKn di SMA Shalom Kecamatan Bengkayang. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualittatif berbentuk deskriftif. Subyek penelitian ini adalah guru PPKn dan siswa SMA Shalom Kecamatan Bengkayang. Alat pengumpulan data menggunakan panduan observasi, panduan wawancara,angket dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis data kualitatif. Hasil penelitian ini guru PPKn menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi pembelajaran, sehingga siswa yang mengikuti pembelajaran merasa bosan karena tidak ada perubahan metode atau guru PPKn menggunakan media yang bervariasi sehingga siswa juga jenuh dalam mengikuti pembelajaran tersebut.
PENDIDIKAN POLITIK DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA SEBAGAI PEMILIH PEMULA DI KOTA SINGKAWANG Hasanah, Sitti Uswatun; Sulha
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Vol 7 No 2 (2023): Volume 7 Nomor 2 Edisi Desember 2023
Publisher : IKIP PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/jpkn.v7i2.7475

Abstract

Siswa sebagai warga negara Indonesia yang dikategorikan sebagai pemilih pemula yang baru pertama kali mengikuti kegiatan politik. Melalui pendidikan politik, siswa dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuannya dalam berpartisipasi politik baik di sekolah maupun dalam pemilihan umum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana pendidikan politik dalam meningkatkan partisipasi politik siswa sebagai pemilih pemula. Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif dengan teknik penelitian angket/google form, wawancara, observasi, dan studi dokumentasi, pada siswa SMA/SMK/MA se-Kota Singkawang. Temuan yang diperoleh penulis dalam penelitian ini yaitu siswa sebagai pemilih pemula perlu memahami pentingnya pendidikan politik dan juga mendukung kegiatan kegiatan yang berhubungan dengan pendidikan politik. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa pendidikan politik terhadap siswa di sekolah, dilaksanakan melalui mata pelajaran PPKn, kegiatan OSIS, kegiatan Pramuka, dan melalui sosialisasi pemilu yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Singkawang. Siswa yang memperoleh pendidikan tersebut, partisipasi politiknya menjadi meningkat ditandai dengan dengan kemampuan siswa berpendapat didalam kelas, dan kesadaran siswa berpartisipasi dalam Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), Pramuka, dan ikut aktif dalam Organisasi lainnya yang ada di sekolah. Partisipasi politik siswa juga terlihat dari kesiapan mereka yang sudah memenuhi syarat sebagai pemilih pemula, untuk ikut serta dalam pemilihan umum tahun 2024.
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAME TOURNAMENT (TGT) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X B DI SMA NEGERI 1 BEDUAI KABUPATEN SANGGAU Vita Nola, Ester; Hasanah, Sitti Uswatun; Novianty, Fety
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Vol 8 No 2 (2024): Volume 8 Nomor 2 Edisi Desember 2024
Publisher : IKIP PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/jpkn.v8i2.8379

Abstract

Penelitian ini berjudul Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Game Tournamen (TGT) Dalam Meningkatkan Hasi Belajar Siswa Kelas X B di SMA Negeri 1 Beduai Kabupaten Sanggau . penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan melalui dua siklus. Disetiap tahap pada siklusnya terbagi menjadi empat,yaitu: perencanaan , pelaksanaan, observasi, refleksi. Yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah hasil belajar siswa, dimana pada siklus 1 nilai rata-rata siswa berada pada 48,48% pada siklus 2 nilai rata-rata siswa mengalami peningkatan sebanyak 90,90%. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT menjadi salah satu opsi yang baik bagi keberlangsungan pembelajaran, pada saat melakukan wawancara, rata-rata siswa meberikan respon yang positif mengenai model pembelajaran ini, pembelajaran yang menyenangkan membuat siswa lebih cepat memahami materi yang diajarkan. Hanya saya penggunaan model pembelajaran ini memerlukan waktu yang lebih banyak dalam proses pembelajarannya, dikarenakan terdapat permainan disetiap sesi akhir materi. Sehingga guru diharapkan dapat membagi waktu dalam penyampaian materi sesuai dengan indicator pencapaian kopetensi.
PENDIDIKAN POLITIK DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA SEBAGAI PEMILIH PEMULA DI KOTA SINGKAWANG Hasanah, Sitti Uswatun; Sulha
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Vol 7 No 2 (2023): Volume 7 Nomor 2 Edisi Desember 2023
Publisher : UNIVERSITAS PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/jpkn.v7i2.7475

Abstract

Siswa sebagai warga negara Indonesia yang dikategorikan sebagai pemilih pemula yang baru pertama kali mengikuti kegiatan politik. Melalui pendidikan politik, siswa dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuannya dalam berpartisipasi politik baik di sekolah maupun dalam pemilihan umum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana pendidikan politik dalam meningkatkan partisipasi politik siswa sebagai pemilih pemula. Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif dengan teknik penelitian angket/google form, wawancara, observasi, dan studi dokumentasi, pada siswa SMA/SMK/MA se-Kota Singkawang. Temuan yang diperoleh penulis dalam penelitian ini yaitu siswa sebagai pemilih pemula perlu memahami pentingnya pendidikan politik dan juga mendukung kegiatan kegiatan yang berhubungan dengan pendidikan politik. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa pendidikan politik terhadap siswa di sekolah, dilaksanakan melalui mata pelajaran PPKn, kegiatan OSIS, kegiatan Pramuka, dan melalui sosialisasi pemilu yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Singkawang. Siswa yang memperoleh pendidikan tersebut, partisipasi politiknya menjadi meningkat ditandai dengan dengan kemampuan siswa berpendapat didalam kelas, dan kesadaran siswa berpartisipasi dalam Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), Pramuka, dan ikut aktif dalam Organisasi lainnya yang ada di sekolah. Partisipasi politik siswa juga terlihat dari kesiapan mereka yang sudah memenuhi syarat sebagai pemilih pemula, untuk ikut serta dalam pemilihan umum tahun 2024.
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAME TOURNAMENT (TGT) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X B DI SMA NEGERI 1 BEDUAI KABUPATEN SANGGAU Vita Nola, Ester; Hasanah, Sitti Uswatun; Novianty, Fety
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Vol 8 No 2 (2024): Volume 8 Nomor 2 Edisi Desember 2024
Publisher : UNIVERSITAS PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/jpkn.v8i2.8379

Abstract

Penelitian ini berjudul Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Game Tournamen (TGT) Dalam Meningkatkan Hasi Belajar Siswa Kelas X B di SMA Negeri 1 Beduai Kabupaten Sanggau . penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan melalui dua siklus. Disetiap tahap pada siklusnya terbagi menjadi empat,yaitu: perencanaan , pelaksanaan, observasi, refleksi. Yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah hasil belajar siswa, dimana pada siklus 1 nilai rata-rata siswa berada pada 48,48% pada siklus 2 nilai rata-rata siswa mengalami peningkatan sebanyak 90,90%. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT menjadi salah satu opsi yang baik bagi keberlangsungan pembelajaran, pada saat melakukan wawancara, rata-rata siswa meberikan respon yang positif mengenai model pembelajaran ini, pembelajaran yang menyenangkan membuat siswa lebih cepat memahami materi yang diajarkan. Hanya saya penggunaan model pembelajaran ini memerlukan waktu yang lebih banyak dalam proses pembelajarannya, dikarenakan terdapat permainan disetiap sesi akhir materi. Sehingga guru diharapkan dapat membagi waktu dalam penyampaian materi sesuai dengan indicator pencapaian kopetensi.