Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

A Framework for Integrated E-notary Services Based on Blockchain for Civil Law Notaries: The Case of Indonesia Putra, Panca O. Hadi; Muda, Iskandar; Bakry, Mohammad Ryan; Yusuf, Chandra; Santosa, Irwan
JOIV : International Journal on Informatics Visualization Vol 9, No 1 (2025)
Publisher : Society of Visual Informatics

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62527/joiv.9.1.3170

Abstract

The trend of digitalization has called for electronic notary services that are both efficient and secure. This study proposes a framework for an integrated e-notary system using blockchain technology based on Indonesia's civil laws and regulations. To accomplish this objective, this study uses a methodology combining both normative legal and information systems methods. This study starts with a search of existing laws and regulations conducted on the Indonesian government regulation database (peraturan.go.id). Subsequently, laws and regulations are analyzed to elicit system components and functional requirements. The findings are visualized using a rich picture, resulting in a framework for an integrated e-notary system. The system entails a blockchain network in which Indonesian registered notaries act as nodes. The proposed system is integrated with other e-government systems to facilitate notarial services as required by laws and regulations, such as document validity checks, electronic recording and storage of notarial deeds, document legalization, and notary protocol archiving. To support the proposed blockchain-based e-notary system, this study suggests several regulatory adjustments based on legal gaps identified using Kostruba’s approach. Regulatory adjustments include creating technical regulations on the establishment of the blockchain network operated by the Indonesian Notary Association (INI) and also the creation and storage of notarial deeds electronically.  The findings imply that the proposed e-notary system has the potential to enhance notary services’ security and efficiency in Indonesia, though successful implementation of such a system may hinge upon the readiness of the stakeholders.
Transparency Without Resonance: Litigation Risk Disclosure and Market Apathy in Indonesia’s Capital Market Yusuf, Chandra
Research of Business and Management Vol. 3 No. 2 (2025): AUGUST 2025
Publisher : SAN Scientific

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58777/rbm.v3i2.486

Abstract

This study examines the gap between litigation risk disclosure and market responsiveness in Indonesia's capital markets. Although Law No. 8 of 1995 and POJK No. 29/POJK.04/2016 require issuers to disclose material legal risks, findings show such announcements rarely affect stock prices or investor behavior. Using a mixed normative–empirical method, the research combines legal analysis with simulated event studies and content analysis of disclosures from five issuers between 2020 and 2024. Results indicate most disclosures are vague and non-quantitative, omitting claim values, probability of loss, or operational impacts, thereby weakening informational value and salience. Event study results reveal no significant abnormal returns in a ±5-day window around disclosure dates, challenging the Efficient Market Hypothesis (EMH). To explain these outcomes, the study employs EMH, signaling theory, salience theory, and legal materiality, explaining why transparency fails to drive reactions. Contributing factors include the absence of binding standards, under-disclosure to avoid reputational harm, and weak investor literacy. Recommendations include standardized disclosure formats, quantification, stronger audits, and enhanced investor education. By framing transparency as both a legal and behavioral issue, the study proposes a framework to strengthen the credibility and effectiveness of litigation risk communication in emerging markets.
PEMBERDAYAAN KELEMBAGAAN KORPORASI KARANG TARUNA DESA BANTARSARI MELALUI BADAN HUKUM KOPERASI SERBA USAHA DAN PENGUATAN PARTISIPASI Purwaningsih, Endang; Yusuf, Chandra; Bakry, Mohammad Ryan; Ramadhan, Muhammad Satrio; Nugraha, Farel Fathin
Jurnal Abdi Insani Vol 12 No 8 (2025): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v12i8.2725

Abstract

This Community Engagement Program responds to the need for strengthening youth-based economic institutions in Bantarsari Village, Rancabungur District, Bogor Regency. Karang Taruna, the village youth organization, had not yet established a legally recognized business entity to support its collective economic activities. Key issues included the absence of a formal cooperative institution, low youth participation in village economic structures, and limited managerial and legal understanding of business operations. This program aimed to enhance the knowledge, motivation, and participation of Karang Taruna members in forming and managing a multi-purpose cooperative. The methods employed consisted of interactive lectures, participatory training, focused group discussions, pre- and post-assessment tests, and legal documentation assistance, resulting in the issuance of a notarial deed, Ministry approval (SK AHU), and Business Identification Number (NIB). The outcomes demonstrate a significant improvement in the individual and organizational capacity of Karang Taruna, culminating in the establishment of a legally recognized cooperative as a participatory and adaptive institution to support youth-driven economic development in the village.
Peran Notaris Terhadap Pengesahan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas yang Menyebabkan Pelaporan Terhadap Notaris: (Studi Kasus Putusan Nomor 41 PK/Pid/2021) Novita Supono, Eka; yusuf, Chandra; santosa, irwan
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2024): COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/comserva.v4i3.1381

Abstract

Penelitian ini berfokus pada pertanggungjawaban notaris dalam pengesahan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) No.103, berdasarkan putusan nomor 41 PK/Pid/2021, dan kedudukan akta tersebut yang dibuat berdasarkan putusan nomor 635 PK/Pdt/2020. Studi ini bertujuan untuk memahami peran notaris dalam kasus-kasus pemalsuan yang melibatkan RUPS, mengingat seringnya notaris terjerat dalam masalah hukum terkait pemalsuan dalam akta. Studi ini menggunakan metode penelitian hukum normatif yuridis dengan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Notaris tidak dapat dimintakan pertangung jawaban hukum secara pidana atas pembuatan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. BRM No.103, karena pembuatan akta PKR Luar Biasa, yang dibuat berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT. Bali Rich Mandiri (PT.BRM) , dibawah tangan dan dilakukan secara sirkuler (Circuler Resolution) sah dan mengikat hasilnya menurut pasal 91 UUPT No. 40 tahun 2007. 2) RUPS di bawah tangan atau Pengambilan Keputusan di Luar RUPS adalah prosedur yang banyak terjadi di perseroan-perseroan. Prosedur tersebut dianggap sah dan mengikat serta dilindungi oleh Undang-Undang Perseroan Terbatas selama memenuhi peraturan dan persyaratan yang berlaku
Pemberdayaan masyarakat berbasis penguatan kelembagaan dan teknologi informasi bagi perangkat desa dan usaha mikro di Desa Kadubelang Pandeglang Purwaningsih, Endang; Fathurahman, Muhamad; Yusuf, Chandra; Ramadhan, Muhammad Satrio; Nugraha, Farel Fathin
Abdimas Siliwangi Vol. 8 No. 3 (2025): Oktober 2025
Publisher : IKIP SILIWANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/as.v8i3.28867

Abstract

Desa Kadubelang di Kabupaten Pandeglang masih tergolong desa tertinggal dengan permasalahan utama berupa belum adanya koperasi, kelembagaan usaha mikro, serta sarana promosi digital. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberdayakan perangkat desa dan pelaku usaha mikro di Desa Kadubelang, Kecamatan Mekarjaya, melalui penguatan kelembagaan dan teknologi informasi. Kegiatan dilaksanakan melalui metode partisipatif dan persuasif, dengan pendekatan penyuluhan, pelatihan, pendampingan, dan fasilitasi pembuatan web company profile desa (pemdeskadubelang.com). Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan, partisipasi, dan kompetensi perangkat desa serta pelaku usaha mikro dalam kelembagaan dan teknologi digital. Selain itu, telah dilakukan penyuluhan kelembagaan koperasi dan branding digital desa melalui website. Program ini menghasilkan luaran berupa situs pemdeskadubelang.com, 2 hak cipta, dan 1 artikel ilmiah pada jurnal terindeks Sinta. Diperlukan kolaborasi dan pendampingan berkelanjutan untuk memperkuat posisi Desa Kadubelang sebagai desa berkembang menuju smart village
DAMPAK PEMISAHAN KEWENANGAN ANTARA MAHKAMAH KONSTITUSI DAN MAHKAMAH AGUNG DALAM MENGINTERPRETASIKAN UNDANG-UNDANG DAN PERATURAN DIBAWAHNYA Yusuf, Chandra
Jurnal Hukum Vol 37, No 2 (2021): Jurnal Hukum
Publisher : Unissula

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jh.37.2.85-100

Abstract

Putusan hakim Mahkamah Konstitusi (MK) memerlukan pendapat (opinion) yang dapat menguatkan hierarkhie peraturan perundang-undangan. Pendapat dari hakim yang terdiri dari 9 (sembilan) orang dianggap telah mewakili kepentingan masyarakat. Namun setiap hakim MK  bebas memberikan pendapat atas perkara yang dihadapi. Akibat dari kebebasannya, hakim MK dapat melakukan penolakan terhadap pendapat hakim MK mayoritas. MK itu sendiri telah menyediakan dissenting opinion bagi hakim MK yang tidak menyetujui pendapat hakim MK mayoritas. Hakim MK yang menolak tersebut dapat menuangkan pendapatnya dalam lembaran tersendiri. Tetapi permasalahannya hakim yang berbeda pendapat tersebut wajib menandatangani putusan hakim MK mayoritas, dibawah pernyataan pengambilan putusan berdasarkan musyawarah yang jelas tidak mewakili pendapatnya sendiri. Artikel ini dibuat dengan tujuan mengatasi perbedaan interpretasi UU yang dibuat oleh MK maupun Mahkamah Agung (MA) terhadap UU. Artikel ini disusun atas hasil penelitian hukum normatif yang menggunakan data sekunder berupa bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier, yang diunduh melalui website. Analisa data dilakukan secara kualitatif dan pemaparannya dilakukan denga deskriptif analisis. Artikel ini memiliki dua kesimpulan: Pertama, Perbedaan pendapat hakim MK tidak dapat diselesaikan dengan musyawarah dan dissenting opinion, karena sistem civil law berbeda dengan common law yang memiliki  preseden. Kedua, perbedaan pendapat hakim MK akan mempengaruhi interpretasi UU yang juga menjadi kewenangan MA sebagai lembaga yang dapat menguji peraturan perundang-unadangan dibawah UU, sehingga cara yang terbaik dengan mewajibkan putusan MK sebagai rujukan MA
Peran Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Dalam Masa Peralihan Perubahan Hak Kepemilikan Tanah Pertanian Sesuai Domisili Menjadi Tidak Sesuai Domisili (ABSENTEE) Di Wilayah Karawang Fathoni, Abdul; Yusuf, Chandra; Bakry, Mohammad Ryan
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 5 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i5.15215

Abstract

Dalam rangka efektifitas hukum di bidang pertanahan oleh pemerintah di daerah Karawang, yang dimana tanah dapat dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, dalam kerangka konsep efektifitas menjadi penting demi tercapainya kemakmuran tersebut maka penguasaan dan pemilikan tanah absentee tidak diperbolehkan. Sebagai salah satu Pejabat yang berwenang untuk membuat akta yaitu Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) maka menjadi penting peran PPAT terhadap peningkatan efektifitas peraturan pemerintah yang mengatur tentang tanah absentee. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yakni metode penelitian hukum normatif yang produk hukum normatifnya didukung oleh unsur empiris dari hasil wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah yuridis kualitatif dengan menggunakan teori dalam menjelaskan temuan dalam penelitian dimana implementasi peraturan perundang-undangan yang berlaku dibahas dan dianalisis kemudian dikorelasikan dengan hasil wawancara di lapangan untuk mendapatkan kesimpulan dalam menjawab permasalahan yang ada. Tujuan penelitian untuk menganalisis efektifitas peraturan absentee di Karawang serta peran Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) yang efektif terhadap masa peralihan hak kepemilikan tanah pertanian. Pokok dalam penelitian ini yaitu pada tatanan praktek yang terjadi di lapangan, walaupun kebijakan tersebut sudah berlaku tetapi status kepemilikan tanah pertanian secara absentee masih banyak terjadi di daerah Karawang. Pemilik tanah pertanian bukanlah para petani yang berdomisili sesuai dengan peraturan yang berlaku, tetapi orang-orang kota yang bukan penduduk setempat dan penggunaan tanah itu bukan untuk diolah sebagaimana peruntukkan tanahnya tetapi hanya sebagai sarana investasi dan nantinya dijual kembali setelah harganya tinggi. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa masih banyak terjadi praktik kepemilikan tanah Absentee serta belum efektifnya pengawasan yang dilakukan oleh Badan Pertanahan Nasional Karawang. Kesimpulannya Peraturan yang mengatur tentang kepemilikan tanah Absentee di wilayah Karawang belum berlaku secara efektif sebagaiaman sesuai dengan peraturan pemerintah nomor Nomor 224 Tahun 1961 jo. Pasal 1 PP Nomor 41 Tahun 1964 maka perlu sinergitas antara lembaga pemerintahan dengan Peran PPAT Karawang yang menjadi kunci terhadap efektifitas peraturan pemerintah dalam kepemilikan tanah absentee.
Peranan Notaris Sebagai Pejabat Pembuat Akta Dikaitkan Dengan Pasal 55 KUHP Tigris, Howard Julio; Yusuf, Chandra; Santosa, Irwan
Jurnal Ilmiah Global Education Vol. 5 No. 1 (2024): JURNAL ILMIAH GLOBAL EDUCATION, Volume 5 Nomor 1, Maret 2024
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/jige.v5i1.2445

Abstract

Article 16 Paragraph (1) Letter a Law Number 2 of 2014 Concerning the Office of a Notary Public which emphasizes the obligation of a notary to act in a trustful, honest, thorough, independent, impartial manner and protect the interests of the parties involved in legal actions. However, in practice there are still notaries who commit criminal acts involving the forgery of authentic deeds. For this reason, the purpose of this study is to analyze the legal consequences and responsibilities of a notary in his position as a deed making official in making an authentic deed which indicates the participation of the criminal act of forgery. The method used in this research is normative juridical research with statutory, conceptual, analytical and case approaches which are processed using qualitative descriptive techniques. The results of the study show that the legal consequences for a notary in his position as a deed-making official in making authentic deeds indicated that there was an indication of participation in the criminal act of forgery, namely according to the UUJN it can be applied regarding dismissal/notary being dismissed from his position, according to Article 1365 of the Civil Code he is obliged to pay compensation to the aggrieved parties and according to Articles 264 and 266 of the Criminal Code in the form of imprisonment. The legal responsibility of a notary in his position as an official making a deed for indications of participating in the crime of forgery in making an authentic deed, that is, he can be criminally responsible if he fulfills the elements of error, namely being able to take responsibility, there is an inner relationship in the form of intentionality and there is no reason to erase the mistake. So that a Notary who consciously deliberately or is involved in falsifying the making of a deed can be held accountable in criminal law in the form of imprisonment and criminal administrative sanctions
Notaris sebagai Salah Satu Profesi Penunjang Pasar Modal Terkait Transaksi Saham Syariah Secara Sistem Elektronik Hajayanti, Unggul; Yusuf, Chandra; Santosa, Irwan
Jurnal sosial dan sains Vol. 4 No. 8 (2024): Jurnal Sosial dan Sains
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jurnalsosains.v4i8.1513

Abstract

Latar Belakang: Pada era digitalisasi, perkembangan industri Pasar Modal Syariah dapat terlihat dari munculnya beberapa instrument investasi syariah, seperti saham syariah yang transaksinya menggunakan Shariah Online Trading System (SOTS) yang dikembangkan oleh emiten syariah. Bagi setiap investor perlu untuk diketahui bagaimana sebuah SOTS sebagai media transaksi telah memenuhi legalitas dari lembaga pengawas Pasar Modal Syariah disertai dengan perlunya keterlibatan Notaris pasar modal dalam transaksi saham syariah secara sistem elektronik.   Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk menganalisis penerapan hukum dari proses transaksi saham syariah melalui SOTS dan peran Notaris di dalam mekanisme transaksi tersebut. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian yuridis normatif dengan cara studi kepustakaan hukum yang ditujukan pada peraturan tertulis. Hasil: Hasilnya diharapkan dapat memberikan pemahaman dan informasi mengenai penerapan hukum dalam transaksi saham syariah melalui SOTS emiten syariah. Kesimpulan: Pentingnya meluruskan pemahaman bahwa kewenangan atribusi yang dimiliki Notaris sebagai profesi penunjang dalam mensertifikasi transaksi saham syariah secara elektronik (cyber notary) bukan menerbitkan sertifikat elektronik melainkan sebagai otoritas pendaftaran permohonan sertifikat elektronik melalui proses verifikasi identitas pemohon dan autentikasi kontrak elektronik dan/atau dokumen elektronik sebagai bukti transaksi bagi pihak yang ingin berinvestasi saham syariah secara elektronik.
PENINGKATAN KOMPETENSI LITERASI GURU SMAN 36 JAKARTA DALAM IMPELEMENTASI MODUL BELAJAR GUNA MENUNJANG GERAKAN LITERASI SEKOLAH Purwaningsih, Endang; Anisariza, Nelly Ulfah; Yusuf, Chandra
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2024): Volume 5 No. 2 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i2.26707

Abstract

Mitra dalam program pengabdian kepada masyarakat ini adalah para guru SMAN 36 Jakarta. Permasalahan yang dihadapi mitra antara lain: (1) kurangnya pelatihan peningkatan literasi, (2) belum dilakukan pengayaan modul belajar sebagai media pembelajaran, dan (3) lemahnya budaya literasi di sekolah. Tujuan program ini agar mitra meningkat kompetensinya dalam berliterasi sesuai dengan bidang mata pelajaran dan keilmuannya, selanjutnya Guru mampu memberi motivasi yang signifikan kepada peserta didiknya sebagai wujud menggerakkan Gerakan Literasi Sekolah, dan mitra meningkat skillnya dalam pembuatan modul pembelajaran yang inspiratif inovatif sesuai dengan bidang ilmunya. Kegiatan ini dilaksanakan dengan menggunakan metode persuasive dan participatory action. Hasil program ini sangat baik, upaya meningkatkan kompetensi literasi mitra telah dilakukan SMAN 36 Jakarta sejalan dengan Gerakan Literasi Sekolah bekerjasama dengan Tim Abdimas Universitas YARSI. Terkait permasalahan Peningkatan Kompetensi Literasi Guru SMAN 36 Jakarta melalui Implementasi Modul Belajar Guna Menunjang Gerakan Literasi Sekolah telah ditangani dengan baik melalui penyuluhan, pelatihan dan pendampingan secara berkesinambungan. Rata-rata angka peningkatan dalam kegiatan Peningkatan Kompetensi Literasi Guru SMAN 36 Jakarta Melalui Implementasi Modul Belajar Guna Menunjang Gerakan Literasi Sekolah sebanyak (40.1%). Mitra pun telah menyiapkan modul pembelajaran sebagai bentuk media pembelajaran guna meningkatkan budaya literasi di sekolah, dan secara bertahap terus diupdate mengikuti kebutuhan pencapaian pembelajaran.