Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

ANALIAS KUAT TARIK BELAH BETON PORUSYANG MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAHABU CANGKANG KERANG HIJAU Artanto Ampangallo, Bastian; Rangan, Parea Rusan; Ambun, Ermitha; Ganti, Abraham; Runtukahu, Regita; Patongloan, Zain
Jurnal Dynamic Saint Vol 8 No 2 (2023): Journal Dynamic Saint
Publisher : Publikasi dan UKI Press UKI Toraja.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47178/ya1waq19

Abstract

Sebagian besar sarana transportasi di Indonesia saat ini sudah berupa aspal konvensional atau beton.” Berbagai penelitian dan percobaan dibidang beton dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas beton terutama juga pada beton porous. Peningkatan kualitas beton dapat dilakukan dengan penambahan bahan tambah. Bahan-bahan di sekitar lingkungan daapat dimanfaatkan sebagai bahan tambah dalam campuran beton porous. Oleh karena itu, peneliti menggunakan limbah cangkang kerang hijau sebahai bahan tambah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai dari kuat lentur, kuat Tarik belah, permeabilitas dan porositas. Penelitian ini digunakan metode eksprimental, menggunakan cetakan silider dengan ukuran 30 cm x 15 cm. Perancangan campuran didasarkan pada standar ACI 522R-2010. Komposisi penambahan abu cangkang kerang hijau dalam penelitian ini sebesar 2%, 4%, 6% dari berat semen dan 0% sebagai pembandingan dengan umur perawatan 3, 7, 14, 21 dan 28 hari. Berdasarkan analisis data dari hasil pengujian pada umur 28 hari, kuat tarik belah rata-rata penambahan abu cangkang kerang hijau 2%, 4%, 6% yaitu 1,522 MPa, 1,557 MPa  dan 2,23 MPa dengan persentase peningkatan berturut-turut 2,49%, 4,85% dan 50,17% dari kuat tarik belah beton porus tanpa abu cangkang kerang hijau
ANALISIS KARAKTERISTIK CAMPURAN BERASPAL ASPAL AC-WC MENGGUNAKAN FILLER ABU CANGKANG SIPUT SAWAH DAN FLY ASH Arrang, Abdias Tandi; Rangan, Parea Rusan; Somboinggi, Azril; Bua, Rilva Toding; Mapaliey, Yulieanti Sarah; K. Lino, Marinus Linggi; Matana, Hernita
Jurnal Dynamic Saint Vol 8 No 2 (2023): Journal Dynamic Saint
Publisher : Publikasi dan UKI Press UKI Toraja.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47178/7etzsb45

Abstract

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yaitu dengan suatu pengujian Marshall untuk mendapatkan hasil, dengan demikian akan terlihat pemanfaatan abu cangkang keong mas dan limbah batu bara pada campuran AC-WC. Adapun variasi pengganti filler yaitu abu cangkang keong mas 0% limbah batu bara 100%, abu cangkang keong mas 25% limbah batu bara 75%, abu cangkang keong mas 50% limbah batu bara 50%, abu cangkang keong mas 75% limbah batu bara 25%, abu cangkang keong mas 100% limbah batu bara 0%.Hasil penelitian menunjukkan pengganti filler dengan menggunakan abu cangkang keong mas dan limbah batu bara dengan kadar aspal optimum (KAO) yang dihasilkan yaitu 6,7%. Pada perendaman 30 menit memperoleh nilai rata-rata VIM 5,63%, nilai rata-rata VMA 18,21%, nilai rata-rata VFB 69,44%, nilai rata-rata stabilitas 2768,89 kg, dan nilai rata-rata flow 3,59 mm, pada perendaman 24 jam memperoleh nilai rata-rata VIM 5,08%, nilai rata-rata VMA 17,74%, nilai rata-rata VFB 71,59%, nilai rata-rata stabilitas 2569,41 kg, dan nilai rata-rata flow 3,67 mm, dan pada perendaman 48 jam memperoleh nilai rata-rata VIM 4,42%, nilai rata-rata VMA 17,17%, nilai rata-rata VFB 74,51%, nilai rata-rata stabilitas 2380,37 kg, dan nilai rata-rata flow 3,76 mm
PENGARUH PENAMBAHAN SERBUK ARANG DANSEMEN SEBAGAI BAHAN STABILISASI LATERITUNTUK ROAD SUBBASE Ambun, Ermitha; Rangan, Parea Rusan; Ampangallo, Bastian; Ganti, Abraham
Jurnal Dynamic Saint Vol 6 No 2 (2021): Jilid 6 Volume 2
Publisher : Publikasi dan UKI Press UKI Toraja.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47178/vyf3eg10

Abstract

Penelitian ini menggunakan serbuk arang kayu dan semen sebagai bahan stabilisasi. Metode penelitian yang digunakan adalah studi ekperimental yang dilakukan di laboratorium, yang berpedoman pada SNI - 1744 – 2012 mengenai CBR tanah. Variasi campuran serbuk arang kayu yang merupakan bahan stabilisasi sebanyak 6%,9% dan 12% dan semen sebanyak 3%. Tanah diperam selama 1, 7 dan 14 hari untuk mengetahui besarnya nilai CBR yang kemudian dikonfersi menjadi nilai daya dukung tanah. Pengujian yang dilakukan adalahpengujian karakteristik fisik dan tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa abu arang kayu dan semen efektif meningkatkan daya dukung tanah. Kenaikan nilai daya dukung tanah disebabkan oleh meningkatnya nilai CBR pada setiap kenaikan komposisi abu arang kayu dalam tanah. Kadar air optimum yang digunakan berfungsi sebagai pelumas bekerja membawa butiran abu arang kayu dan semen kedalam rongga antar butir tanah. Silika pada abu arang yang berfungsi sebagai pozzolan dan semen sebagai material perekat kemudian merekatkan butir tanah sehinggamenjadi lebih keras dan solid. Dengan demikian tanah lebih mampu untukmenerima beban dan nilai CBR serta Daya Dukung Tanah tanah jugamengalami kenaikan maksimum hingga 25.806 % terhadap tanah tanpapenambahan abu arang kayu. Kenaikan daya dukung tanah pada tanah dengan campuran 6%, 9% dan 12 % Arang Kayu serta 3% Semen terhadap tanah tanpa campuran abu arang kayu dan semen berturut turut 12.903%, 25.806% dan 14.516%. Komposisi terbaik abu arang kayu dan semen untuk bahan stabilisasi adalah campuran pada 9% Abu Arang Kayu & 3% Semen.
STUDI PENGARUH PENAMBAHAN WATERGLASS DAN LIMBAH KARBIT SEBAGAI SUBSTITUSI SEBAGIAN SEMEN TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH PADA BETON Irianto; Rangan, Parea Rusan; Dendo, Ermitha Ambun Rombe; Miri, Gersony; Biang, Fery D.; Matasik, Rael Rabang; Lumembang, Agustina
Jurnal Dynamic Saint Vol 8 No 2 (2023): Journal Dynamic Saint
Publisher : Publikasi dan UKI Press UKI Toraja.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47178/pm7hc028

Abstract

Beton merupakan bahan kontruksi yang mempunyai banyak kelebihan dan mudah dikerjakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan Waterglass dan Limbah Karbit sebagai substitusi sebagian semen pada beton. Dari hasil penelitian diperoleh Kuat tekan beton normal pada umur 28 hari sebesar 25,67 Mpa, sedangkan pada umur beton 28 hari, beton dengan variasi waterglass 4% dan limbah karbit 4% memiliki kuat tekan sebesar 27,18 Mpa atau naik 5,88%, beton dengan variasi bahan waterglass 6% dan limbah karbit 6% memiliki kuat tekan sebesar 28,03 Mpa atau naik 9,19% , beton dengan variasi waterglass 8% dan limbah karbit 8 % memiliki kuat tekan sebesar 30,10 Mpa atau naik 17,26% dari kuat tekan beton normal. Kuat tarik belah beton normal pada umur 28 hari sebesar 2,52 Mpa. Sedangkan pada beton umur 28 hari, beton dengan variasi waterglass 4% dan limbah karbit 4% memiliki nilai kuat tarik belah sebesar 2,62 Mpa atau naik 3,97% , beton dengan variasi waterglass 6% dan limbah karbit 6% memiliki nilai kuat tarik belah sebesar 2,74 Mpa atau naik 8,73%, beton dengan variasi waterglass 8% dan limbah karbit 8% memiliki nilai kuat tarik belah sebesar 2,97 Mpa atau naik 17,86% dari kuat tarik belah beton normal. Dengan menambahkan kedua bahan ini sebagai substitusi sebagian semen pada campuran beton diharapkan dilakukan penelitian selanjutnya dengan benda uji kubus beton dengan variasi penggunaan waterglass dan limbah karbit sebagai substitusi semen yang sama pada beton mutu tinggi.
STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN BATU GUNUNG KAPALA PITU SEBAGAI  AGREGAT KASAR DENGAN PENAMBAHAN ZAT ADITIF Rabang Matasik, Rael; Rangan, Parea Rusan; Padang, Israel; Pagatiku, Agustina
Jurnal Dynamic Saint Vol 8 No 2 (2023): Journal Dynamic Saint
Publisher : Publikasi dan UKI Press UKI Toraja.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47178/zrvaf966

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan batu gunung dari Kapala Pitu sebagai agregat kasar dengan variasi 50%, 70% dan 100% dengan penambahan zat aditif ( AM 78 ) sebanyak 1,2% dari berat semen, sampel benda uji berbentuk silinder dengan ukuran 15 cm x 30 cm. Pengujian yang dilakukan pada umur beton 3, 7, 14 dan 28 hari pada kuat tekan beton dan umur 28 hari pada kuat tarik belah beton. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode ekperimental yang dilakukan di laboratorium Teknik Sipil Universitas Kristen Indonesia Toraja (UKIT). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kuat tekan beton 28 hari dengan penggunaan variasi 50% agregat kasar batu gunung Kapala Pitu dengan penambahan zat aditif ( AM 78 ) 1,2 % diperoleh nilai kuat tekan beton 25,666 MPa dan memiliki kuat tekan yang optimal dari variasi lainnya, atau mengalami kenaikan dari nilai kuat tekan beton normal. Sedangkan hasil tarik belah beton umur 28 hari dengan variasi 50% agregat kasar batu gunung Kapala Pitu dengan penambahan zat aditif ( AM 78 ) 1,2% diperoleh kuat tarik optimum 1,864 MPa dari variasi lainnya atau mengalami kenaikan dari kuat tarik beton normal.
ANALISIS KEBERHASILAN IMPLEMENTASI PUPUK ORGANIK PADA TANAMAN PANGAN DI DAERAH KELURAHAN TAMPO TALLUNGLIPU Gallaran, Ferayanti Boas; Rangan, Parea Rusan; Rapang, Rafli Tandi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Khatulistiwa Vol 7, No 2 (2024): NOVEMBER
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpmk.v7i2.4186

Abstract

ABSTRACTThis study examines the success of organic fertilizer implementation on food crops in Tampo Village, Tallunglipu District, the location of the Thematic Community Service Program (KKN-T) of the Indonesian Christian University of Toraja. Using a mixed research method, this study involved local residents through in-depth interviews, participant observation, and quantitative surveys. The results showed that the adoption rate of organic fertilizer reached 65%, with a 20% increase in crop yields. Key success factors included support from the village government, intensive training, and increased environmental awareness. Key challenges included the availability of raw materials, longer preparation time, and perceptions of lower short-term results. This study revealed that the implementation of organic fertilizer in Tampo Village showed significant potential in improving the sustainability of local agriculture, but required a holistic approach to overcome existing obstacles.Keywords: Organic fertilizer, food crops, sustainable agriculture, technology adoption, Toraja, KKN-TABSTRAKPenelitian ini mengkaji keberhasilan implementasi pupuk organik pada tanaman pangan di Kelurahan Tampo, Kecamatan Tallunglipu, lokasi Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Kristen Indonesia Toraja. Menggunakan metode penelitian campuran, studi ini melibatkan warga lokal melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan survei kuantitatif. Hasil menunjukkan tingkat adopsi pupuk organik mencapai 65%, dengan peningkatan hasil panen sebesar 20%. Faktor-faktor kunci keberhasilan meliputi dukungan pemerintah kelurahan, pelatihan intensif, dan meningkatnya kesadaran lingkungan. Tantangan utama mencakup ketersediaan bahan baku, waktu persiapan yang lebih lama, dan persepsi hasil jangka pendek yang lebih rendah. Penelitian ini mengungkapkan bahwa implementasi pupuk organik di Kelurahan Tampo menunjukkan potensi signifikan dalam meningkatkan keberlanjutan pertanian lokal, namun memerlukan pendekatan holistik untuk mengatasi hambatan yang ada.Kata Kunci: Pupuk organik, tanaman pangan, pertanian berkelanjutan, adopsi teknologi, Toraja, KKN-T
Budidaya Ikan Lele dan Kangkung Hidroponik di Lembang Buntu Tallunglipu Tarru, Harni Eirene; Tarru, Reni Oktaviani; Rangan, Parea Rusan; Kondong, Melson
Journal Of Human And Education (JAHE) Vol. 5 No. 1 (2025): Journal of Human And Education (JAHE)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jh.v5i1.2204

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat merupakan program yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengabdian beberapa dosen dan mahasiswa. Program ini dilaksanakan di Lembang Buntu Tallunglipu dengan fokus pada budidaya ikan lele dan kangkung hidroponik sebagai solusi untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat. Pendekatan kualitatif digunakan untuk memahami konteks sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat serta mengevaluasi dampak program. Hasilnya menunjukkan bahwa Pengabdian Kepada Masyarakat berhasil meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam budidaya ikan lele dan kangkung hidroponik. Program ini juga berhasil membangun hubungan yang lebih baik antara mahasiswa dan masyarakat. Kesuksesan program ini berkat dukungan dan kerjasama dari masyarakat yang sangat membantu dan mendukung. Program ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk belajar hidup dan mengabdi di masyarakat, serta berperan aktif dalam membangun komunitas. KKN tidak hanya untuk menerapkan ilmu, tetapi juga untuk belajar cara berbaur dengan masyarakat dan memahami realita mereka.Kata Kunci: pembangunan, teknik budidaya, ketahanan pangan, pertanian organik, pemberdayaan masyarakat
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Hortikultura, Pendidikan, dan Literasi di Lembang Tondon Garonga, Melki; Rangan, Parea Rusan; Padanun, Delila Basan
Abdimas Toddopuli: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2025): Volume 6, No 2 Juni 2025
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/atjpm.v6i2.5725

Abstract

Program pengabdian masyarakat di Lembang Tondon, Toraja Utara, berfokus pada pemberdayaan masyarakat melalui tiga sektor utama: hortikultura, pendidikan, dan literasi. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memberikan pelatihan budidaya hortikultura berkelanjutan, serta meningkatkan kualitas pendidikan melalui program literasi bagi anak-anak sekolah dasar di SDN 1 Tondon. Salah satu inisiatif dalam bidang pendidikan adalah menggambar tembok sekolah dengan mural edukatif guna menciptakan lingkungan belajar yang lebih menarik dan inspiratif Hasil dari program ini menunjukkan peningkatan pengetahuan petani mengenai teknik hortikultura yang lebih efisien, serta meningkatnya minat baca dan semangat belajar siswa melalui pendekatan visual dan literasi yang lebih kreatif. Program pengabdian ini menjadi contoh sukses pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan holistik yang menggabungkan pertanian dan pendidikan.
UTILIZATION OF HIGH-VOLUME FLY ASH AS A SUPPLEMENTARY CEMENTITIOUS MATERIAL IN ENVIRONMENTALLY FRIENDLY CONCRETE Sunarno, Yohans; Rangan, Parea Rusan; Ambun, Ermitha; Asiz, Andi; Tumpu, Miswar; Rinanti, Astri; Oksri-Nelfia, Lisa
INDONESIAN JOURNAL OF URBAN AND ENVIRONMENTAL TECHNOLOGY VOLUME 7, NUMBER 1, APRIL 2024
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/urbanenvirotech.v7i1.19658

Abstract

Innovations in material technology are expected to reduce the use of commercial cement and replace it with other environmentally friendly materials with the same performance as normal concrete. Aim: This study aim to analyze the mechanical property of High-Volume Fly Ash Concrete (HVFAC) using F class fly ash with different mix percentages. Methodology and Results: The experiment was conducted in laboratory scale. Four variations of test specimens consisted of: 1 variation (F0), which is conventional concrete with 100% Portland cement as control specimen, and three variations of HVFC (F70, F80, and F90), which were made with fly ash content (%) 70, 80, and 90 of total cementitious. Fresh concrete testing to determine workability, while hard concrete testing is done by density and compressive strength tests at the age of 3, 7, and 28 days on specimens that have been treated with the water submerged curing method. Conclusion, significance, and impact of study: All HVFAC specimens fulfill the Self Compacting Concrete (SCC) category. The compressive strength test results at 28 days showed that the addition of fly ash percentage caused a decrease in compressive strength values in all HVFAC variants, but still exceeded the minimum requirements of high and medium quality concrete. All HVFAC variations meet the requirements of ASTM C618-23 based on the evaluation of Strength Activity Index (SAI) values at 7 and 28 days of age. The utilization of 90% fly ash as a cement substitute resulted in an environmentally friendly concrete product based on the concept of cleaner production.
INFRASTRUKTUR HIJAU DAN EKONOMIS BERBASIS TEKNOLOGI GEOPOLIMER UNTUK PERKUATAN LERENG PENCEGAH LONGSOR DI DAERAH RAWAN LONGSOR DI KELURAHAN TALLANG SURA, TORAJA UTARA Rangan, Parea Rusan; Lura, Hans; Lasarus, Risa; Simatupang, Minson; Edwin, Romy Suryaningrat; R, Andi Khaeruni Khaeruni
RESONA : Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35906/resona.v8i2.2222

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk menerapkan teknologi geopolimer sebagai solusi infrastruktur hijau dalam perkuatan lereng di Kelurahan Tallang Sura, Toraja Utara, yang terletak di daerah rawan longsor. Pengantar kegiatan ini melibatkan identifikasi masalah longsor yang sering terjadi akibat faktor alam dan aktivitas manusia. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah meningkatkan stabilitas lereng serta kesadaran masyarakat akan pentingnya penggunaan material ramah lingkungan. Metode yang digunakan mencakup sosialisasi kepada masyarakat, pelatihan pembuatan material geopolimer, dan penerapan langsung di lokasi yang telah ditentukan. Keterlibatan masyarakat dalam setiap tahap menjadi kunci keberhasilan kegiatan ini, sehingga mereka dapat belajar dan berkontribusi secara aktif. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa penerapan geopolimer berhasil meningkatkan stabilitas lereng hingga 30% dan tidak terjadi longsor di area yang diperkuat. Selain itu, masyarakat menunjukkan peningkatan kesadaran dan minat untuk menerapkan teknologi ramah lingkungan ini di area lain.Kesimpulan dari kegiatan ini adalah bahwa teknologi geopolimer tidak hanya efektif dalam mitigasi risiko longsor, tetapi juga berpotensi memberdayakan masyarakat dan mendorong praktik pembangunan yang berkelanjutan. Oleh karena itu, disarankan agar kegiatan serupa dapat dilakukan di daerah lain yang menghadapi tantangan serupa, dengan dukungan dari pemerintah dan lembaga terkait.  Abstract. This community service activity aims to implement geopolymer technology as a green infrastructure solution for slope reinforcement in Tallang Sura Village, North Toraja, located in a landslide-prone area. The introduction to this activity involved identifying landslide issues frequently caused by natural factors and human activities. The primary goal of this initiative is to enhance slope stability and raise community awareness of the importance of using environmentally friendly materials. The methods employed included community outreach, training on geopolymer material production, and direct application at designated locations. Community involvement at every stage was key to the success of this activity, enabling them to learn and actively contribute. The results indicate that the application of geopolymer technology improved slope stability by up to 30%, and no landslides occurred in the reinforced areas. Additionally, there was an increase in community awareness and interest in adopting this eco-friendly technology in other areas. The conclusion of this activity is that geopolymer technology is not only effective in mitigating landslide risks but also has the potential to empower communities and promote sustainable development practices. Therefore, it is recommended that similar activities be conducted in other areas facing similar challenges, with support from the government and relevant institutions.