Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Perancangan Apartemen Dengan Tema bioclimatic Design di Kota Makassar Rahman, Heri Hermawan; Rasmawarni, Rasmawarni; Yusri, Andi; Syarif, Muhammad; Amalia, Andi Annisa; Fuadillah, Siti
Journal of Muhammadiyah’s Application Technology Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jumptech.v2i1.8816

Abstract

Saat ini kebutuhan perumahan terus mengalami peningkatan, mengingat perumahan merupakan kebutuhan primer manusia, khususnya pada daerah perkotaan. maka dari itu beberapa alternatif solusi dapat diambil salah satunya adalah membangun perumahan vertikal. Apartemen adalah tempat tinggal suatu bangunan bertingkat yang lengkap dengan ruang duduk, kamar tidur, dapur, ruang makan, jamban, dan kamar mandi yang terletak pada satu lantai, bangunan bertingkat yang terbagi atas beberapa tempat tinggal (Wicaksono, dkk 2020). Arsitektur Bioklimatik adalah suatu pendekatan yang mengarahkan arsitek untuk mendapatkan penyelesaian desain dengan memperhatikan hubungan antara bentuk arsitektur dengan lingkungannya iklim daerah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah bangunan Apartemen dengan konsep Bioclimatic Design yang mampu memberikan kenyamanan bagi penghuninya sesuai dengan konsep Bioclimatic Design . Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode observasi dan perancangan. Hasil penelitian ini adalah Perancangan apartemen dengan pendekatan arsitektur bioklimatik di makassar yang berlokasi di Jl. Metro Tanjung Bunga di kec. Tamalate kota makassar memiliki luas lahan sebesar 7 ha dengan total besaraan ruang sebesar 31.200 m 2 . pada podium lantai 1 difungsikan sebagai area publik seperti atrium, coffee shop, supermarket, dan kantor pengelola. Podium lantai 2 difungsikan sebagai area semipublik yaitu sekolah, gym center , musholla dan restoran. Podium lantai 3 difungsikan sebagai area privat yaitu kolam renang yang hanya bisa di akses oleh penghuni apartemen. Bentuk bangunan yang di buat untuk menyesuaikan dengan iklim sekitar tapak dan sesuai dengan tema perancangan yaitu arsitektur bioklimatik.
Perancangan Museum Kebudayaan Polewali Mandar dengan Pendekatan Arsitektur Etnis Rusli, Rusli; Rohana, Rohana; Yusri, Andi; Idrus, Irnawaty; Latif, Sahabuddin; Mustafa, Mursyid; Rasmawarni, Rasmawarni; Zainuddin, Salmiah
Journal of Muhammadiyah’s Application Technology Vol. 2 No. 3 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jumptech.v2i3.9710

Abstract

ABSTRAK : Kabupaten Polewali Mandar memiliki suku dan budaya yang tersebar dibeberapa kecamatan yang dalam penerapannya cenderung mengalami degradasi, hal ini disebabkan tidak adanya wadah yang dapat  mengakomodir nilai kebudayaan tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menyusun konsep arsitektur etnis pada museum kebudayaan serta mendesain museum kebudayaan diharapkan mampu mengakomodir nilai kebudayaan dan menjadi pusat studi kebudayaan di Kabupaten Polewali Mandar. Metode yang digunakan pada penelitian ini yakni studi literatur, pegumpulan data, dan analisis data yang sesuai dengan tema penelitian. Bangunan yang dirancang di Kec. Luyo, Kab. Polewali Mandar tepat di Jl. Poros Majene-Mamuju memiliki luas lahan 3,4 H, dengan tema arsitektur etnis ini mengedepankan aspek budaya Kabupaten Polewali Mandar mulai dari penggunaan matetrial, bentuk tampilan, orientasi bangunan, penataan massa, serta penataan ruang. Bangunan didesain dengan 2 lantai menggunakan bahan material kayu dan memiliki besaran ruang 8470 M² yang dibagi dalam beberapa zona yakni lantai 1 sebagai area penerimaan (zona publik) dan lantai 2 sebagai area pengelola (zona privat). Rancangan yang didesain dalam bentuk kawasan dimana bangunan utama dan penunjang dibuat terpisah. Bentuk bangunan yang diadopsi dari bentuk dasar perahu sandeq melambangkan keteguhan masyarakat polewali mandar dalam menjalani kehidupan. Bentuk penataan massa bangunan dan aksesibilitas pada site diadopsi dari bentuk hiasan sayyang pattuqduq yang ditranformasi sehingga tercipta penataan bangunan yang juga mengikuti filosofi rumah adat mandar sehingga menampilkan adat budaya mandar.  ABSTRACT : Polewali Mandar Regency has tribes and cultures that are scattered in several sub-districts which in its application tend to experience degradation, this is due to the absence of a forum that can accommodate these cultural values. Therefore, this study aims to compile the concept of ethnic architecture in a cultural museum and to design a cultural museum that is expected to be able to accommodate cultural values and become a center for cultural studies in Polewali Mandar Regency. The methods used in this research are literature study, data collection, and data analysis according to the research theme. The building designed in Kec. Luyo, Kab. Polewali Mandar right on Jl. The Majene-Mamuju axis has a land area of 3.4 H, with an ethnic architectural theme that puts forward the cultural aspects of Polewali Mandar Regency starting from the use of material, appearance, building orientation, mass arrangement, and spatial planning. The building is designed with 2 floors using wood materials and has a size of 8470 M² which is divided into several zones, namely the 1st floor as the reception area (public zone) and the 2nd floor as the management area (private zone). The design is designed in the form of an area where the main and supporting buildings are made separately. The shape of the building adopted from the basic shape of the sandeq boat symbolizes the steadfastness of the Polewali Mandar people in living life. The shape of the building mass arrangement and accessibility to the site was adopted from the shape of the sayyang pattuqduq decoration which was transformed so as to create a building arrangement that also follows the philosophy of the Mandar traditional house so that it displays the Mandar cultural customs. 
Perancangan Pusat Penelitian Sains dan Teknologi Bidang Arsitektur dengan Konsep Arsitektur Futuristik Anti, Suriyanti; Latif, Sahabuddin; Osman, Wiwik Wahidah; Yusri, Andi; Amalia, Andi Annisa; Rasmawarni, Rasmawarni
Journal of Muhammadiyah’s Application Technology Vol. 2 No. 3 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jumptech.v2i3.10212

Abstract

Perkembangan pada dunia riset untuk menciptakan inovasi bidang sains dan teknologi di bidang arsitektur semakin berkembang. Oleh karena itu dibutuhkan sarana prasarana penunjang. Tulisan ini bertujuan untuk memuat konsep perancangan pusat penelitian sains dan teknologi bidang arsitektur dengan konsep arsitektur futuristik. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu pengumpulan data primer, sekunder, analisis dan sintesis serta skema perancangan berdasarkan studi literature. Hasil perancangan pusat penelitian ini mencakup konsep analisis tapak, aktivitas pengguna, kebutuhan ruang, luas ruang, konsep penataan kawasan, konsep bentuk bangunan, dan dilanjutkan dengan gambar perancangan   master plan, denah, tampak, potongan, rencana struktur, detail struktur, rencana arsitektur, detail arsitektur, rencana mekanikal elektrikal plumbing, gambar tiga dimensi dan animasi sehingga dapat menjadi acuan dan referensi yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan perancangan sesuai dengan tujuan perancangan pusat penelitian sains dan teknologi bidang arsitektur.
Perancangan Galeri Seni Rupa di Kota Makassar dengan Konsep Arsitektur Kontemporer Yunus, Hamzah; Rasmawarni, Rasmawarni; Latif, Sahabuddin; Abdullah, Ashari; Amal, Citra Amalia; A., Siti Fadillah
Journal of Muhammadiyah’s Application Technology Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jumptech.v1i1.7274

Abstract

Berdasarkan tinjauan lapangan beberapa galeri seni rupa di kota Makassar pada umumnya memiliki lokasi yang terbilang kecil dan minim fasilitas. Gedung galeri seni di Makassar dibutuhkan untuk sarana bagi seniman untuk memamerkan karyanya. Oleh karena itu perlu dilakukan perencanaan gedung galeri seni di Makassar yang dapat memenuhi kebutuhan pameran seni lukis. Untuk mendapatkan konsep yang ideal, maka dilakukan survei lokasi dan studi literatur tentang galeri seni dengan konsep arsitektur kontemporer atau studi kasus dengan bangunan sejenis di beberapa tempat. Hasil desain telah dilaksanakan dengan menghasilkan gambar desain dengan luas kurang lebih 2 ha, menerapkan konsep kontemporer yang dapat menampilkan aplikasi modern dan tradisional. Galeri seni rupa ini memiliki beberapa fasilitas penunjang  diantaranya  resto,  kafe, perpustakaan, kelas seni rupa, laboratorium, dan aula. Dengan adanya bangunan ini, maka kebutuhan sarana para seniman di Makassar terpenuhi.
Perancangan Museum Angkut Sebagai Pusat Rekreasi Pariwisata dengan Pendekatan Arsitektur Futuristik di Kota Makassar Saputri, Intan Batari; Abdullah, Ashari; Fuadillah, Siti; Rasmawarni, Rasmawarni; Amalia, Andi Annisa; Syahruddin, Andi Syahriyunita
Journal of Muhammadiyah’s Application Technology Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jumptech.v1i1.7308

Abstract

Museum adalah sebuah lembaga yang berfungsi untuk mengumpulkan, merawat, melestarikan dan memamerkan untuk tujuan, pendidikan dan hiburan yang terbuka untuk umum. Di Indonesia alat transportasi mengalami transformasi, khususnya transportasi darat, baik dari segi bentuk, fungsi, hingga efisiensi waktu. Pada saat ini banyak alat transportasi lokal yang tersingkirkan akibat perkembangan teknologi. Museum transportasi menjadi pilihan yang tepat untuk mewadahi warisan sejarah bangsa, khususnya bidang transportasi. Rancangan museum ini dimaksudkan sebagai wadah untuk mengumpulkan, memelihara, meneliti, memamerkan bukti sejarah dan perkembangan transportasi, serta peranannya dalam perkembangan zaman. Hasil perancangan ini mencakup beberapa hal, diantaranya analisis tapak, konsep bentuk bangunan, kebutuhan ruang, aktivitas pengguna, konsep futuristic dan dilanjutkan dengan perancangan master plan, site plan, denah, tampak, potongan, rencana struktur, rencana arsitektur, detal-detail 3 dimensi dan animasi. Pada perancangan ini akan menggunakan konsep pendekatan arsitektur futuristik yang merupakan suatu paham yang mengarah ke masa depan dengan kebebasan mengungkapkan atau mengekspresikan ide gagasan kedalam suatu bentuk tampilan yang tidak biasa, kreatif dan inovatif. Futuristik sejalan dengan perkembangan teknologi, dengan semakin maju teknologi yang diciptakan manusia, maka keberadaan futuristik akan semakin berkembang.Dengan adanya museum angkut dengan konsep arsitektur futuristik ini, museum ini akan menciptakan sebuah desain elegan dan berkelas untuk merawat kendaraan-kendaraan klasik serta dapat pula menarik minat para wisatawan untuk kembali mengujungi museum
Perancangan Makassar Art Center dengan Konsep Arsitektur Metafora Nurkhafifah, Nurkhafifah; Syarif, Muhammad; Rasmawarni, Rasmawarni; Paddiyatu, Nurhikmah; Dollah, Aris Sakkar; Amal, Citra Amalia
Journal of Muhammadiyah’s Application Technology Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jumptech.v1i1.7316

Abstract

Art Center merupakan suatu tempat atau wadah untuk kegiatan yang berkaitan dengan seni budaya yang biasanya menyediakan fasilitas-fasilitas seni seperti ruang teater, ruang galeri, tempat pertunjukan musik, area bengkel, fasilitas pendidikan, peralatan teknis dan sebagainya. Permasalahan utama kegiatan yang berkaitan dengan seni di adalah kurangnya wadah atau fasilitas yang dapat menampung kegiatan seni atau karya seni yang ada di Kota Makassar. Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang bangunan Makassar Art Center yang dimaksudkan untuk memberikan wadah untuk pelestarian dan pengembangan seni serta dapat mejadi sarana edukasi dan rekreasi kepada pengunjung tentang kesenian dan kebudayaan khas Sulawesi Selatan. Metode penelitian yang digunakan dalam perancangan Makassar Art Center ini menggunakan pendekatan arsitektur. Metafora dalam arsitektur merupakan gaya arsitektur yang mengambil bentuk dari sebuah kiasan atau perumpamaan dari sesuatu yang kemudian akan diwujudkan dalam sebuah bentuk bangunan atau karya arsitektur. Hasil perancangan Makassar Art Center ini meliputi konsep tapak seluas 5,05 Ha, yang terdiri dari ruang primer seluas 1340 m², ruang sekunder 951 m², dan ruang penunjang 5490 m², kemudian dilanjutkan dengan gambar perancangan mulai dari denah sebanyak 2 lantai, denah situasi, blok plan, site plan, denah, tampak, potongan, rencana-rencana, detail arsitektur, serta gambar 3D, dan video animasi yang di buat sesuai dengan konsep arsitektur metafora. Kesimpulan dari penelitian maka diperoleh konsep dan desain bangunan berbentuk songkok bone yang dipadukan dengan kipas tarian khas Sulawesi Selatan sehingga pengunjung dapat merasakan kesan budaya yang khas dari kebudayaan daerah Makassar yang beraneka ragam