Dollah, Aris Sakkar
Prodi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah, Makassar

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

POLA TATA RUANG PERUMAHAN DAN PERKEMBANGANNYA DITINJAU DARI KEARIFAN LOKAL DESA CIKOANG Andi Teddy M.; Mimi Arifin; Ninik Dwi Resky; Aris Sakkar Dollah
Jurnal Linears Vol 1, No 2 (2018): Jurnal Linears
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/j-linears.v1i2.1808

Abstract

Desa adat merupakan sebuah permukiman tradisional yang memiliki tradisi yang masih dipertahankan sampai saat ini seperti Maudu Lompoa, yang dilakukan setahun sekali dan dijadikan sebagai wisata budaya di Sulawesi Selatan. Hal tersebut mendorong pertumbuhan permukiman di sekitar ruang kegiatan budaya yang dapat menurunkan daya dukung kawasan perumahan. Oleh sebab itu, perlu mengidentifikasi karakteristik fisik pola tata ruang perumahan dan perkembangannya ditinjau dari kearifan lokal. Adapun teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi, studi pustaka, penyebaran kuesioner dan pendataan instansional. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif, komparatif, spasial dan grid index. Hasil penelitian menunjukkan perkembangan perumahan mengikuti ruang yang tersedia di sekitar ruang kegiatan budaya. Pemakaian ruang kegiatan budaya yang tetap. Pola perumahan terikat dengan ruang kegiatan budaya.
ANALISIS RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) DARI ASPEK KETERLAKSANAAN FUNGSI SOSIAL DI KOTA MAKASSAR Aris Sakkar Dollah; Rasmawarni Rasmawarni; Andi Teddy M.
Jurnal Linears Vol 1, No 2 (2018): Jurnal Linears
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/j-linears.v1i2.1810

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jenis dan keterlaksanaan fungsi sosial Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Makassar. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei dengan analisis deskriptif. Data dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara terstruktur dan kuisioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis RTH yang ada di Kota Makassar mayoritas dalam bentuk lapangan, sedangkan keterlaksanaan fungsi sosial RTH lebih didominasi oleh aktivitas olah raga. Unit RTH dengan keterlaksanaan fungsi sosial tertinggi terdapat di RTH Kompleks Lapangan Karebosi sedangkan yang terendah terdapat di RTH Taman Pattimura. Tingkat keterlaksanaan fungsi berdasarkan analisis skalogram berada pada angka 35 persen, tergolong masih rendah.
Perpustakaan Terapung Danau Mawang Dengan Pendekatan Desain Tropis Julianto Widayat; Muhammad Syarif; Andi Yusri; Aris Sakkar Dollah; Sahabuddin Latif; Khilda Wildana Nur
LOSARI Jurnal Arsitektur, Kota dan Permukiman Vol.7 No.2, Agustus 2022
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/losari.v7i2.424

Abstract

The tropical architectural design approach is one of the concepts that can be applied to buildings that are oriented toward low climate conditions. The tropical climate is characterized by temperature (heat), humidity, and high rainfall. The location of this research is in the western part of Lake Mawang, Jalan Poros Macanda Biring Balang, Mawang Village, Somba Opu District, Gowa Regency, South Sulawesi Province. The purpose of the research is to design a floating library building that can be a place for education, recreation, as well as tourism by taking into account the climate and site conditions using a tropical design. The research method used is direct observation and then analyzes the potential of the site, building, and space, as well as the utilities used. The design results obtained a floating library with an area of ​​5000 m2, building 4951 m2 which is divided into public, semi-public, and private zones. the characteristics of the building using the shape of the roof made sloping 300, the position of the building extends from east to west, the window opening has 2 x 1.8 m2 for, the use of aluminum material, ribbed glass on the facade of the building, porcelain ceramics on the floor of the building, the use of bright colors namely red, blue, green, green with palm vegetation, squirrel tails, cypress, lotus, teh-tehan, the amount of space required is 4951 m2, the site conditions are supported by educational and transportation facilities, the shape of the building is analogous to the philosophical approach of a ship, the site plan consists of the main building, RTH, and RTB. The conclusion of this study shows the characteristics of the floating library building design using a tropical design approach from the shape of the roof, building position, openings, materials, vegetation, space requirements, site analysis, building form, and site plan layout. The implication of this building is expected to be able to support the needs and expectations of users according to the local climate.
Sekolah Islam Terpadu di Kabupaten Kepulauan Selayar Dengan Pendekatan Arsitektur Islam Lukamanul Hakim; Aris Sakkar Dollah; Muhammad Syarif; Mursyid Mustafa; Siti Fuadillah A. Amin; Salmiah Zainuddin
LOSARI Jurnal Arsitektur, Kota dan Permukiman Vol.7 No.2, Agustus 2022
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In the current era of globalization, the development of the times is very fast and fast, making a big influence on the world of education, including in the aspect of human needs. Based on the analysis, Selayar Islands Regency is a regency located in South Sulawesi Province, which has an area of ​​10,503.69 km² between land and sea areas with a population of 135,809 people. Geographically, Selayar is located at the tip of Sulawesi Island from the north and south, and is one of the 24 regencies or cities in the South-Sulawesi Province. The method used in this design is an Islamic architectural approach with the intention of giving awareness to the public that the importance of applying Islamic concepts in building and planning must certainly be far from being wasteful because it is contrary to Islamic values. The results of this design cover an area of ​​± 2.5 Ha, Building Basic Coefficient (KDB) 40%, Green Open Space (RTH) 60%. The building area is 5,500 m² classrooms, 190 m² practice rooms, 660 m² leadership and administration rooms, 1,760 m² support rooms and 2,200 m² parking, which will be presented in the form of two-dimensional drawings, site analysis, analysis of shapes to three dimensions and animation through shape exploration. The building is the Kaaba with its basic shape is a cube. This study concludes that the Integrated Islamic School with an Islamic architectural approach is equipped with Islamic icon designs on each building as its own attraction.
Peracangan Galeri Seni Mural di Kota Makassar Dengan Pendekatan Arsitektur Organik Gazali, Wahyudi Rahmat; A. Amin, Siti Fuadillah; Paddiyatu, Nurhikmah; Dollah, Aris Sakkar; Abdullah, Ashari; Nur, Khilda Wildana
Journal of Muhammadiyah’s Application Technology Vol. 1 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jumptech.v1i2.8665

Abstract

Di Kota Makassar kata mural masih terdengar asing bagi sebagian besar penduduk local dan mendapatkan izin untuk melukis mural di dinding itu sulit, harus mendapat izin dari pemilik tanah atau tembok pengelola. Tidak jarang seniman mural ini biasa disebut vandalisme oleh masyarakat. Para pencipta mural membutuhkan ruang yang dapat menampung berbagai karya seni agar dapat di apresiasi oleh public. Pendekatan   konseptual yang digunakan adalah pendekatan arsitektur organik yang dapat di gambarkan sebagai hasil dari emosi yang hidup, seperti integritas, kebebasan, persaudaraan, harmoni, keindahan kegembiraan dan hubungan antara lingkungan manusia dan alam. Objek rancangan yang ditawarkan yaitu Galeri Seni Mural sebagai wadah perkembanagan kreatifitas seniman mural yang dapat memfasilitasi berbagai macam prasarana penunjang seperti pameran seni, workshop, pertunjukan maupun pelatihan serta dapat memperkenalkan seni mural kepada masyarakat. 
Perancangan Convention Center Di Kota Makassar Dengan Pendekatan Arsitektur Modern Yulyadiputra, Imam Rusydi; Dollah, Aris Sakkar; Latif, Sahabuddin; Abdullah, Ashari; Paddiyatu, Nurhikmah; Zainuddin, Salmiah
Journal of Muhammadiyah’s Application Technology Vol. 1 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jumptech.v1i2.8744

Abstract

Penyebaran dan pertukaran informasi di masa sekarang tidak hanya terjadi melalui media massa, penyebaran dan pertukaran informasi juga sering terjadi melalui kegiatan pertemuan atau konvensi baik bersifat regional, nasional, maupun internasional. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat, kebutuhan akan fungsi baru untuk mewadahi kegiatan-kegiatan yang bersifat pertemuan, pameran dan hiburan baik di tingkat nasional maupun internasional juga akan terus meningkat. Pemerintah Indonesia saat ini sedang meningkatkan 16 kota tujuan MICE antara lain Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Makassar, Medan, Lombok, Bali, dan Manado. Sebagai salah satu dari 16 kota tujuan MICE di Indonesia, Makassar harus siap untuk menyelenggarakan kegiatan MICE lokal, nasional, dan internasional yang akan terus meningkat di masa mendatang. Fasilitas yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan MICE bermacam - macam, termasuk di dalamnya gedung konvensi.
Perancangan pusat pengembangan industri kreatif dan UMKM di kabupaten gowa dengan pendekatan eco-tech Ruslang, Ruslang; Abdullah, Ashari; Syahruddin, A. Syahriyunita; Dollah, Aris Sakkar; Syarif, Muhammad; Paddiyatu, Nurhikah
Journal of Muhammadiyah’s Application Technology Vol. 3 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jumptech.v3i1.10339

Abstract

ABSTRAK: Kabupaten Gowa sebagai salah satu daerah berkembang memiliki potensi kekayaan alam, budaya, dan sumber daya manusia yang jumlahnya sangat besar. dengan adanya perencanaan pusat pengembangan Industri Kreatif dan UMKM di Kabupaten Gowa ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah inovator dan kreator sehingga dapat menyokong perekonomian masyarakat dan menyerap tenaga kerja di Kabupaten Gowa.Perancangan Industri Kreatif dan UMKM direncanakan berkonsep arsitektur Eco-Tech. Konsep arsitektur Eco-Tech adalah metode perancangan yang menyelaraskan lingkungan yang berlandaskan kepedulian tentang konservasi lingkungan dengan penekanan efisiensi energi pemakaian lahan dan pengolahan sampah efektif dalam tatanan Arsitektur. Perancangan Industri Kreatif dan UMKM berlokasi diJalan H Agus Salim. potensi dari lokasi yang mudah diakses, sesuai RT/RW, dekat kantor bupati Gowa dan dinas Perdagangan.Bangunan terdiri dari empat fungsi utama yaitu pusat pelatihan dan pengembangan, pusat inkubasi bisnis, ruang kreatif dan ruang pameran dengan luas total 21.262 M2. Industri Kreatif dan UMKM ini dirancang secara veritkal serta memiliki dua massa bangunan, pada massa bangunan satu memiliki empat lantai, sedangkan massa kedua hanya memiliki dua lantai dan area UMKM. Bentuk bangunan merupakan filosofi dari ayaman bambu yang disebut panca bersal dari kabupaten Gowa yang hanya mengambil dari bentuk perseginya. 
Perancangan Resort Tanjung Malaha dengan Pendekatan Arsitektur Hijau di Kabupaten Kolaka Syukur, Ahmad; Latif, Sahabuddin; Paddiyatu, Nurhikmah; Dollah, Aris Sakkar; Amin, Siti Fuadillah A.; Rohana, Rohana
Journal of Muhammadiyah’s Application Technology Vol. 2 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jumptech.v2i2.12442

Abstract

Indonesia adalah negara yang memiliki 17.504 pulau yang mana diantara pulau ini terdapat banyak pantai yang memiliki keindahan alam yang memukau, seperti pantai Tanjung Malaha yang menjadi salah satu wisata yang cukup ternama di Sulawesi Tenggara. Namun dari sisi sarana dan prasarana Tanjung Malaha pada saat ini belum memadai, hal ini terlihat dari belum adanya kantor pengelola, restoran, musala, penginapan dan lain-lain. Oleh karena itu untuk memajukan wisata ini maka perlu adanya pengembangan berupa Perancangan Resort Tanjung Malaha di Kabupaten Kolaka. Agar rancangan ini tidak merusak lingkungan dan hemat energi maka perlu menggunakan pendekatan arsitektur hijau. Resort yang berlokasi di Tanjung Malaha, Jalan Trans Sulawesi ini memiliki luas lahan 5,019 ha. pada tapak ini terdiri beberapa resort dan bangunan penunjang berupa ruang parkir, Resepsionis dan kantor pengelola, restoran, musala, gedung karyawan dan gedung service yang total luasnya 2.754,185 m2 . konsep bentuk bangunan mengambil dari bentuk Bintang Laut Culcita SP atau yang lebih dikenal dengan nama Bintang Laut Bantal.
Perancangan Hotel and Convention Center dengan Pendekatan Arsitektur Hijau di Kabupaten Bulukumba Darwis, Nur Wahyuni; Dollah, Aris Sakkar; Latif, Sahabbuddin; Amal, Citra Amalia; Amin, Siti Fuadillah Alhumairah; Yusri, Andi
Journal of Muhammadiyah’s Application Technology Vol. 2 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jumptech.v2i2.12579

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai keberadaan perancangan hotel konvensi sebagai solusi dari kebutuhan akan ruang konvensi yang kurang dan sebagai solusi dalam menjaga kelestarian lingkungan. Penelitian ini dilakukan dengan metode observasi lapangan, studi banding, dan studi literatur yang kemudian diperoleh berupa data-data dari penelitian tersebut yang selanjutnya dianalisis dan diolah sehingga adanya hasil penelitian mengenai proses perancangan hotel and convention center tersebut. Hasil dari penelitian dengan ketiga metode penelitian itulah yang selanjutnya diolah dan diuraikan menjadi sebuah hasil berupa perancangan Hotel and Convention Center di Kabupaten Bulukumba. Pendekatan Konseptual yang digunakan adalah Arsitektur Hijau yang dapat digambarkan sebagai bangunan berkelanjutan, ramah lingkungan, tanggap iklim, sadar energi, dan cerdas budaya.Tujuan dari perancangan hotel and convention center diharapkan dapat menciptakan icon baru pada Kabupaten Bulukumba sebagai Kabupaten berkembang dan mempunyai identitas Kota yang memiliki banyak beragam budaya dan Pariwisata serta menjadikan bangunan ini sebagai wadah tempat pertunjukan event-event besar.
Perancangan Pasar Modern di Kabupaten Kolaka Utara dengan Pendekatan Green Building M, Jumardin; Rohana, Rohana; Yusri, Andi; Dollah, Aris Sakkar; Amal, Citra Amalia; Syahruddin, A. Syahriyunita
Journal of Muhammadiyah’s Application Technology Vol. 2 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jumptech.v2i2.12583

Abstract

Dalam era modern saat ini, kebutuhan akan fasilitas pasar yang mampu menunjang aktivitas ekonomi dengan efisien dan berkelanjutan menjadi semakin penting. Skripsi ini mengkaji perancangan pasar modern di Kabupaten Kolaka Utara dengan mengadopsi pendekatan green building. Green building adalah konsep pembangunan yang bertujuan untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan melalui efisiensi dan pengurangan penggunaan sumber daya. Melalui pendekatan ini, pasar dirancang untuk mengoptimalkan pemanfaatan energi, mengurangi konsumsi air, meminimalkan limbah, serta memanfaatkan material bangunan yang berkelanjutan. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini mencakup studi literatur tentang konsep green building, analisis kebutuhan masyarakat lokal, serta kajian potensi sumber daya lokal. Dengan menggabungkan prinsip-prinsip desain berkelanjutan dengan kebutuhan spesifik masyarakat Kolaka Utara. Hasil perancangan menunjukkan bahwa penerapan konsep green building dapat meningkatkan kualitas ruang pasar, mempromosikan kenyamanan bagi pengunjung dan pedagang, serta memberikan kontribusi positif terhadap upaya pelestarian lingkungan. Dengan penerapan pendekatan green building, pasar modern di Kabupaten Kolaka Utara diharapkan menjadi model untuk pembangunan fasilitas publik yang berkelanjutan di daerah lain, sejalan dengan upaya global dalam menghadapi isu-isu perubahan iklim dan keberlanjutan lingkungan.