Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PROGRAM KEMITRAAN WILAYAH (PKW) DIKECAMATAN LIUKANG TUPABBIRING UTARA KABUPATEN PANGKEP Jompa, Jamaluddin; Malina, Asmi Citra; Rahmi, Rahmi; Anwar, Asni; Arifah, Andi Nur
Ngayah: Majalah Aplikasi IPTEKS Vol 9 No 2 (2018): Ngayah: Majalah Aplikasi IPTEKS
Publisher : Forum Layanan IPTEKS Bagi Masyarakat (FLipMAS) Wilayah Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

One sub-district that has the potential for marine and fisheries as well as superior tourism in Pangkajene and Islands regencies is Liukang Tupabbiring Utara sub-district. Superior fisheries potential in Mattiro Baji Village and Mattiro Bombang Village in Liukang Tupabbiring Utarasub-district is an opportunity to invest. Small islands in these two villages generally face various obstacles and problems as a consequence of isolation and the difficulty of access to service centers, education, and the economy. Therefore, UNHAS in collaboration with the Universitas Muhammadiyah Makassar and the Regional Government of Pangkep Regency agreed to try to overcome and reduce this problem through the Regional Partnership Program (PKW) in Liukang Tupabbiring Utara sub-district, Pangkep Districts. The Regional Partnership Program (PKW) has produced several activities, namely: Training in making environmentally friendly fishing equipment and sustainable fisheries, post-harvest handling & processing of seaweed and fish products, PIRT management, product packaging and exhibitions, business development of souvenirs and coverage in online media, simple bookkeeping training and marketing for handicraft businesses on Saugi Island, health data mapping, training in waste processing, advocacy for the formation of cooperatives. The implementation of this program can not only improve the economy and quality of public health, but also can encourage environmental quality improvement, so that natural resources can be managed sustainably by better human resources.
UPSKILLING PENGOLAHAN ULVA SP. SEAWEED PASCA PRODUKSI PADA KELOMPOK PKK KELURAHAN TORO Adiansyah, Romi; Asfar, Andi Muhammad Irfan Taufan; Rianti, Marlia; Adriani, Irma; Malina, Asmi Citra; Kasmiati, Kasmiati
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 6 (2023): Volume 4 Nomor 6 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i6.23099

Abstract

Potensi Kelurahan Toro, Kecamatan Tanete Riattang Timur Kabupaten Bone sebagai sentra komoditas perikanan terutama hasil rumput laut. Namun, pengolahan rumput pasca produksi masih belum dilakukan ataupun digalakkan, mitra hanya menjual rumput laut dalam bentuk kering maupun basah. Oleh karena itu, pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat ini bertujuan untuk melakukan pemberdayaan pada Kelompok PKK Kelurahan Toro melalui diversifikasi olahan rumput laut Ulva sp. Metode pelaksanaan kegiatan terdiri dari tiga tahapan, yaitu penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan. Bentuk evaluasi kegiatan dapat dilihat dari hasil preferensi mitra menggunakan kuesioner dan analisis secara deskriptif. Hasil pengabdian menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan mitra dalam mengolah rumput laut Ulva sp. menjadi produk yang bernilai ekonomis tinggi menjadi keripik, tepung dan nugget. Pengetahuan mitra setelah pelaksanaan kegiatan meningkat sebesar 92%, dan keterampilan mitra meningkat sebesar 90% PKM ini berdampak positif dalam membangun jiwa enterpreneurship (wirausaha) mitra
Pemberdayaan UMKM Samadar melalui Pelatihan Pembuatan Keripik dan Bakso dari Rumput Laut Ulva sebagai Sumber Gizi dan Pendongkrak Ekonomi Irwan; Malina, Asmi Citra; Rusli, Arham; Putri, Ariella Ramadhani; Rahman, Rahmaniar; Dewi, Andi Ratna Sari; Liedeman; Surahman, Suryansyah
Jurnal Aplikasi dan Inovasi Iptek Vol 6 No Risdamas (2024): Jurnal Aplikasi dan Inovasi Iptek No. 6 Vol. Risdamas Desember, 2024
Publisher : Denpasar Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52232/jasintek.v6iRisdamas.189

Abstract

UMKM Samadar merupakan salah satu industri rumah tangga yang ada di Kabupaten Bone bergerak di bidang industri makanan pengolahan rumput laut. Saat ini UMKM Samadar ingin mengembangkan produk dari rumput laut yang memiliki gizi tinggi, namun dengan keterbatasan pengetahuan, dikhawatirkan pengembangan produk baru tersebut dihasilkan produk yang tidak konsisten baik dari segi rasa, kenampakan maupun formulasi terkait kandungan gizinya. Oleh karenanya, pada kegiatan ini dilakukan pelatihan pembuatan produk keripik dan bakso berbahan baku rumput laut. Pengembangan produk makanan turunan dari rumput laut Ulva bertujuan untuk memanfaatkan kekayaan gizi yang terkandung dalam bahan baku tersebut dalam makanan sehari-hari dengan cara yang inovatif dan menarik. Kegiatan ini diikuti oleh karyawan UMKM Samadar dan Penyuluh dari Dinas Perikanan Kabupaten Bone, dengan jumlah 15 orang peserta. Pada pelaksanaannya peserta sangat antusias dalam mengikuti kegiatan, mempelajari setiap tahapan proses pembuatan produk baik pada saat praktik maupun mempelajarinya dari flyer yang telah dibagikan. Jumlah produk yang dihasilkan sebanyak 20 bungkus untuk keripik rumput laut kemasan 250 gram dan 5 bungkus untuk bakso kemasan 250 gram. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah produk inovasi saat ini sangat dibutuhkan, utamanya produk-produk inovasi yang menawarkan nilai gizi yang cukup. Selain itu, produk ini menjadi terobosan bagi UMKM Samadar dalam memasarkan produk baru berbahan dasar rumput laut untuk peningkatan profitnya
Penanggulangan Abrasi Melalui Penanaman Mangrove Menggunakan Media Bambu Muhajir, Humaidid; Malina, Asmi Citra; Assir, Andi; Mandala, Satria; Alimuddin, Ilham; Marmin, Hidayat; Indrayuni, Armi; Annas, Aswar
Jurnal Aplikasi dan Inovasi Iptek Vol 6 No Risdamas (2024): Jurnal Aplikasi dan Inovasi Iptek No. 6 Vol. Risdamas Desember, 2024
Publisher : Denpasar Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52232/jasintek.v6iRisdamas.200

Abstract

Bencana abrasi yang terjadi di Dusun Tulang Desa Barugaia Kabupaten Kepulauan Selayar telah menimbulkan beragam dampak buruk, yaitu; terkikisnya pantai sekitar 700 meter, tumbangnya 50 pohon kelapa, hilangnya demplot penetasan telur penyu, merusak sarana konservasi penyu, mengganggu pengembangbiakan penyu, hingga mengancam kehidupan masyarakat pesisir. Melalui dampak ekstrim tersebut, proses penanaman 4000 mangrove menggunakan media bambu diperlukan agar dapat mengurangi risiko abrasi yang terjadi dan tidak mengganggu proses pendaratan penyu. Penanaman mangrove dilakukan tepat dipesisir pantai yang terdampak abrasi, wadah tanaman berbahan dasar bambu yang telah diisi tanah secara padat, cara ini dilakukan agar mangrove dapat dipastikan tumbuh diatas pesisir pantai. Metode pengabdian yang dilakukan menggunakan model. Pertama sosialisasi kegiatan kepada masyarakat, Kedua pelatihan dan penyuluhan terkait teknologi tepat guna yang diberikan, Ketiga penerapan teknologi inovasi yang diberikan, dan Kempat melakukan pendampingan dan evaluasi keberhasilan kegiatan. Hasil penerapan teknologi inovasi penanaman mangrove menggunakan media bambu menunjukkan tanaman mangrove dapat menahan proses pasir di pesisir pantai terbawa arus, tanaman mangrove menjadi tempat perlindungan ikan, kepiting, dan hewan lainnya yang hidup dipesisir pantai, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat terkait ketahanan pesisir pantai dari dampak abrasi, dan menjadi penyangga pesisir pantai dari gelombang ekstrim dan angin kencang
Pemberdayaan Perempuan Pesisir Papua Untuk Mewujudkan Ketahanan Pangan dan Kemandirian Ekonomi Melalui Budidaya Rumput Laut Skala Rumahan Pahmi; Lintang Rachmadana, Satria; Difinubun, Muh. Ishar; Malina, Asmi Citra; Andriani, Irma; Alam, Jamaluddin Fitrah
Celebes Journal of Community Services Vol. 3 No. 2 (2024): Juni - November
Publisher : STIE Amkop Makassar, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pencemaran laut dan maraknya lalu lalang kapal di perairan sekitar Pulau Arar membuat budidaya rumput laut terhenti. Pengabdian ini bertujuan untuk mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian ekonomi perempuan pesisir di Pulau Arar, melalui budidaya rumput laut jenis Ulva dengan metode bak kolam di darat. Terdapat 2 target mitra pada pengabdian ini merupakan yaitu mitra ekonomi produktif dari Bumdes Arar Mandiri dan mitra ekonomi non produktif dari Kelompok PKK Arar. Alur pengabdian ini dilakukan secara terstruktur mulai dari pengenalan hingga pelatihan penggunaan teknologi, teknologi yang digunakan adalah bak kolam di halaman rumah mitra untuk penananaman rumput laut. Metode pelatihan yang digunakan dalam pengabdian ini adalah ceramah, demonstrasi, dan diskusi. Evaluasi dilakukan dengan metode observasi partisipatif, dari proses yang sudah dilaksanakan mitra mampu menghasilkan 3 produk yaitu, stik rumput laut, mie rumput laut, dan nugget rumput laut dan peningkatan presentase ketrampilan mitra pada status Cukup
SENTRA PENGEMBANGAN SUTERA, DESA PISING, KABUPATEN SOPPENG Yunianti, Andi Detti; Nuraeni, Sitti; Malina, Asmi Citra; Suhasman, .
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 5 No. 2 (2020): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 5 NO. 2 MEI 2020
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v5i2.10238

Abstract

Sabbeta Village ', Pising Village, Soppeng Regency is a pilot village for silk development in Soppeng Regency. Service activities undertaken are Focus Group Discussion (FGD) and training. Partners of this community service activity are the Sabbeta Village Farmers Group and the Mega Sutera Farmers Group. The purpose of the FGD is to examine the debates and challenges raised by silk farmers in developing women's relations in Pising Village. From the results of the FGD chose a number of problems to make training materials as a solution for farmers. In general, topics related to farmers are silk related to marketing, low productivity and eco print on silk fabrics. Monopoly-producing marketing makes the price of yarn produced very low. Until now, silk farmers in Soppeng Regency only produce silk yarn, while silk fabric production is in Wajo District. Low productivity because it is related to the importance and the product, especially the yarn produced, is not standard. In addition, women-only societies develop eco-print techniques on silk fabrics. The FGD was closed with a visit to the houses of the people which were used as caterpillars, seed gardens, spinning and souvenir galleries. Based on a review of the FGD results, the activities carried out were training on entrepreneurship, silkworm maintenance and eco print. The business of silkworm maintenance can be optimal if carried out in accordance with the procedure so as to produce threads that meet the standards. The maintenance of silkworms by farmers is very conventional, not in accordance with standard procedures. The results of the eco print technique were not satisfactory because the coloring was not optimal. The training provided is expected to increase their knowledge, so that it becomes a solution to the problem so far.Keywords: Sabbeta Village, Pising Village, silkworm maintenance, eco print. ABSTRAKKampung Sabbeta’, Desa Pising, Kabupaten Soppeng merupakan kampung percontohan untuk pengembangan sutera di Kabupaten Soppeng. Kegiatan pengabdian yang dilakukan adalah Focus Group Discussion (FGD) dan pelatihan. Mitra dari kegiatan pengabdian ini, yaitu Kelompok Tani Kampung Sabbeta’ dan Kelompok Tani Mega Sutera. Tujuan dari FGD untuk mengkaji permasalahan dan kendala yang dihadapi para petani sutera dalam mengembang-kan persuteraan di Desa Pising. Dari hasil FGD dipilih beberapa masalah untuk dijadikan bahan pelatihan sebagai solusi dari permasalahan para petani. Secara umum, permasalahan yang dihadapi petani sutera terkait pemasaran, produktifitas yang rendah dan eco print di kain sutera. Pemasaran yang bersifat monopoli membuat harga benang yang dihasilkan sangat rendah. Sampai saat ini, petani-petani sutera di Kabupaten Soppeng hanya menghasilkan benang sutera, sedangkan produksi kain sutera ada di Kabupaten Wajo. Produktifitas yang rendah disebabkan karena ketergantungan akan bibit impor dan produk, khususnya benang yang dihasilkan, tidak standar. Selain itu, masyarakat khususnya para wanita mengem-bangkan teknik eco print di kain sutera. Kegiatan FGD ditutup dengan kunjungan ke rumah-rumah penduduk yang dijadikan tempat pemeliharaan ulat, kebun benih, pemintalan, dan galeri souvenir. Berdasarkan kajian dari hasil FGD, kegiatan yang dilakukan adalah pelatihan yaitu kewirausahaan, pemeliharaan ulat sutera dan eco print. Usaha pemeliharaan ulat sutera dapat optimal jika dilakukan sesuai dengan prosedur sehingga menghasilkan benang yang memenuhi standar. Pemeliharaan ulat sutera yang dilakukan petani sangat konvensional, tidak sesuai dengan prosedur standar. Hasil teknik eco print yang dikerjakan kurang memuaskan karena pewarnaan belum maksimal. Pelatihan yang diberikan diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan mereka, sehingga menjadi solusi dari permasalahan selama ini. Kata kunci: Kampung Sabbeta’, Desa Pising, pemeliharaan ulat sutera, eco print.
ANALISIS KERAGAMAN GENETIK PADA IKAN KERAPU MACAN (Epinephelus fuscoguttatus) YANG TAHAN TERHADAP PENYAKIT YANG DISEBABKAN BAKTERI Vibrio alginolyticus Triana, St. Hidayah; Gani, Mahir S.; Malina, Asmi Citra
Torani Journal of Fisheries and Marine Science Vol. 24 No. 2 (2014)
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (15.149 KB) | DOI: 10.35911/torani.v24i2.227

Abstract

The research was purposed to analyse genetic similarity of tiger grouper (Epinephelus fuscoguttatus) inorder to select grouper that was resistant to Vibrio alginolyticus. In this study, fish were challenged with Vibrioalginolyticus and genetic similarity was examined by a PCR-RAPD method. Eight RAPD primers were used forPCR-RAPD analysis. The results showed that only three primers of RAPD primer (YNZ-22, UBC-456, danUBC-457) generated high number of RAPD fragments. The resistant group of tiger groupers generated higherpolymorph RAPD fragments than the susceptible groups. RAPD primer YNZ-22 and UBC-457 generated 82 %and 71 % of RAPD polymorph fragments from resistant group of fish and 71% and 60 % from susceptiblegroups, respectively. Primer YNZ-22 is a best genetic marker to analyse genetic similarity of tiger groupersproduced specific marker ranging from 1,2-2,0 kb. Genetic distances between the population of resistant fishand population of susceptible fish was 0.5091 and between individual of the resistant fish and susceptible fishwas 0.7032. Keywords: Genetik diversity, Epinephelus fuscoguttatus, V. alginolyticus, PCR, RAPD.
MORFOMETRIK DAN MERISTIK IKAN BARONANG (Siganus canaliculatus PARK, 1797) DI PERAIRAN TELUK BONE DAN SELAT MAKASSAR Sahabuddin, Sahabuddin; Burhanuddin, Iqbal; Malina, Asmi Citra; Nurhapsa, Nurhapsa
Torani Journal of Fisheries and Marine Science Vol. 25 No. 1 (2015)
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (15.149 KB) | DOI: 10.35911/torani.v25i1.261

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis dan menentukan perbedaan karakter morfometrik dan meristik ikanbaronang Siganus sp yang berada di Teluk Bone dan Selat Makassar, untuk menentukan apakah spesies Siganussp yang ada di Kabupaten Luwu memiliki perbedaan dengan daerah lain. Sampel ikan 60 ekor diidentifikasi dandianalisis dengan mengacu pada metode identifikasi Saanin (1995), Allen (2000) serta Carpenter (2001).Analisis data yang digunakan adalah Analisis Faktorial Diskriminan dengan bantuan Software microsoft exceldan SPSS Statistics 16.0, untuk menguji apakah terdapat perbedaan karakter yang nyata antar kelompokpopulasi yang ditentukan oleh sejumlah variabel kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapatduakarakter penciri untuk Kabupaten Luwu yaitu Panjang Total, dan Lebar Mata, sedangkan untuk perairan KotaParepare memiliki tiga karakter penciri yaitu Tinggi Badan, Panjang Jari-jari Sirip Perut Terakhir, dan PanjangHidung. Hasilpenelitianmenunjukkandarikedualokasimerupakanspesies yang sama. Ujitest of equality dari 29karakter yang diuji menghasilkan 24 karakater yang tidak bersifat pembeda atau sekitar (83%) karakater(cenderung sama), dan sekitar (17%) karakteristik morfometrik yang cenderung berbeda.Kata Kunci : Morfometrik, Meristik, Siganus canaliculatus
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan Pakan Mandiri Ikan Nila Berbahan Baku Lokal Fakhriyyah, Sitti; Jalil, Jalil; Irmawati, Irmawati; Setiawan, Romi; Amal Alam, Ade Ikhlas; Ilyas, M. Irham; Malina, Asmi Citra; Haerul, Andi; Husnaeni, Husnaeni; Alwi, Muh.; Syafruddin, Syafruddin; Kusmaladewi, Kusmaladewi; Machdi, Syakira Permadani; Anwar, Dian Purnamasari; Kamaruddin, Kamaruddin
Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara (JPMN) Vol. 5 No. 2 (2025): Agustus 2025 - Januari 2026
Publisher : Lembaga Otonom Lembaga Informasi dan Riset Indonesia (KITA INFO dan RISET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35870/jpmn.v5i2.5463

Abstract

This community service activity aimed to enhance the capacity of tilapia farmers at the UPR Kampung Tengah, Gowa Regency, in producing locally based, self-formulated feed. The main problem faced by farmers was the high cost of commercial feed, which accounted for 60–70% of total production expenses. To address this issue, a training program was conducted consisting of socialization on tilapia nutritional requirements, selection of local feed ingredients (such as rice bran, fish meal, snail meal, and vitamin mix), and direct demonstrations of the pellet feed production process. The implementation methods included a pre-test, material presentation, post-test, and hands-on feed-making practice assisted by internship students. The results showed a significant improvement in participants’ understanding, with the average score increasing from 3.6 (pre-test) to 9.1 (post-test), indicating a gain of 5.5 points. Participants were also able to practice the feed processing stages, including grinding, mixing, molding, and drying. This training not only provided theoretical knowledge but also equipped farmers with practical skills in independent feed production, thereby reducing dependence on factory-made feed, lowering production costs, and promoting greater self-reliance and sustainability in tilapia aquaculture enterprises.