Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Farmako Bahari

Tingkat Pengetahuan dan Rasionalitas Swamedikasi Pasien Penyakit Gastritis di Apotek Kota Palembang Niza, Hairun; Rahayu, Kintan Putri; Soyata, Amelia; Afriliza, Dini; Rachman, Abu
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 16 No 2 (2025): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Faculty of Mathematic and Natural Science, Garut University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jifb.v16i2.41936

Abstract

Masyarakat banyak melakukan swamedikasi dalam menangani keluhan atau gejala penyakit ringan. Dalam melakukan swamedikasi, penggunaan obatnya harus memenuhi kriteria rasional. Kurangnya pengetahuan tentang swamedikasi mengakibatkan terjadinya medication error. Gastritis merupakan salah satu dari penyakit yang dapat diobati secara swamedikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan responden dan rasionalitas dalam penggunaan obat. Metode yang digunakan pada penelitian observasional deskriptif dengan metode survei cross sectional. Data diambil melalui pengisian kuesioner oleh responden yang melakukan swamedikasi Gastritis di 3 apotek Kota Palembang, yang masuk dalam kriteria inklusi. Jenis kuesioner yang digunakan adalah Guttman. Data diolah menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menyatakan tingkat pengetahuan pasien pada swamedikasi Gastritis berkategori Baik sebanyak 52,3% dan yang berkategori kurang baik sebanyak 47,7%. Mayoritas pasien sebanyak 59% melakukan swamedikasi secara tidak rasional dan 41% secara rasional. Hasil pengujian chi-square antara tingkat pengetahuan dan rasionalitas mendapat p value (,000) yang artinya terdapat hubungan. Tingkat pengetahuan terhadap sosiodemografi memiliki hubungan pada kategori jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan dengan p value <0,05. Namun tidak memiliki hubungan terhadap kategori usia karena p value >0,05. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan tingkat pengetahuan pasien tergolong baik 52,3% dan rasionalitas penggunaan obat tergolong tidak tepat 59%.