Penderita tuna netra biasanya kurang memperhatikan kesehatan gigi dan mengabaikan perawatan gigi. Terbukti bahwa orang normal dan penderita tuna netra biasanya menunjukkan bahwa Indeks debris, kalkulus dan oral higiene penderita tuna netra lebih tinggi dibandingkan orang normal, disebabkan mereka mengalami kesulitan dalam memelihara kesehatan rongga mulut. Berdasarkan pemeriksaan awal dengan 10 orang, terdapat 8 orang tuna netra diantaranya memiliki kebersihan gigi dan mulut dengan kriteria buruk, 2 orang dengan kriteria sedang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku tuna netra dengan kebersihan gigi dan mulut di Rumoh Seujahtera Bejroh Meukarya Aceh Besar. Penelitian ini bersifat analitik, populasi penelitian yaitu seluruh tuna netra yang berusia 12 s/d 31 tahun yang terdiri dari 34 orang. Sampel penelitian ini menggunakan total populasi berjumlah 34 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dengan menggunakan kuesioner serta pemeriksaan OHI-S. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden dengan pengetahuan tertinggi pada kriteria kurang baik yaitu 23 orang (68%), sikap tertinggi pada kriteria baik 18 orang (53%), dan tindakan tertinggi pada kriteria kurang 25 orang (74%). Berdasarkan hasil uji statistik bahwa tidak ada hubungan pengetahuan (p = 0,06), ada hubungan sikap (p = 0,02) dan ada hubungan tindakan (p = 0,01) dengan kebersihan gigi dan mulut. Dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan pengetahuan dengan kebersihan gigi dan mulut, serta ada hubungan sikap dan tindakan dengan kebersihan gigi dan mulut. Sikap yang baik disarankan kepada para tuna netra agar dapat mengubah atau memperbaiki perilaku yang diwujudkan melalui suatu tindakan yang baik juga.