Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

ANALISIS KEMAMPUAN VISUAL SPASIAL SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA BERSTANDAR PISA KONTEN SHAPE AND SPACE DITINJAU DARI LEVEL BERPIKIR GEOMETRI VAN HIELE Ambarwati, A; Setiawan, Toto Bara; Yudianto, Erfan
Kadikma Vol 9 No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : Department of Mathematics Education , University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/kdma.v9i3.10829

Abstract

This study was purposed to describe the students’ spatial visual ability in solving PISA standard math questions in Shape and Space content viewed from van Hiele's level of geometrical thinking. The research participants were 7 students who fulfilled each level of van Hiele's geometrical thinking starting from level 0 to level 3 in class XI IA 4 Glagah 1 Public Senior High School. Data collection methods were test and interviews. Based on data analysis, the results of the study show that students who are on level 3 van Hiele geometry levels, on levels between 2-3, and level 2 meet all characteristics of visual abilities. Meanwhile, students who are on levels between 1-2, level 1, levels between 0-1, and level 0 do not all meet the characteristics of spatial visual abilities. Characteristics of students' spatial visual abilities in imagination are the most dominant characteristics (most fulfilled) among the others, while the use of concepts (conceptualization) and using several ideas to find new ways are the most difficult characteristics to fulfill. Keywords: PISA standard math questions with Shape and Space content, van Hiele's level of geometrical thinking, spatial visual abilities.
Analisa Manajemen Risiko E-Learning Edlink Menggunakan Metode NIST SP 800-30 Revisi 1 Putro, A A; Ambarwati, A; Setiawan, E
Jurnal Teknologi dan Informasi (JATI) Vol 11 No 2 (2021): Jurnal Teknologi dan Informasi (JATI)
Publisher : Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jati.v11i2.5314

Abstract

EdLink merupakan produk e-learning yang mendukung pembelajaran online di perguruan tinggi. EdLink tersedia dalam platform android, IOS, dan web browser. Pada tahun 2020 pengguna EdLink tercatat 100 perguruan tinggi dan terjadi peningkatan sampai dengan 270 perguruan tinggi di seluruh Indonesia pada tahun 2021. Dengan adanya kebijakan pembelajaran daring akibat dampak COVID-19 dan kebutuhan pasar yang meningkat, maka peneliti melakukan analisis manajemen risiko EdLink dengan menggunakan metode NIST SP 800-30 Revisi 1. Metode NIST SP 800-30 Revisi 1 telah dibandingkan dengan metode lain dan dipilih karena sesuai dengan kebutuhan penelitian. Dengan menggunakan metode NIST SP 800-30 Revisi 1 akan diketahui risiko yang mungkin terjadi pada EdLink beserta dengan rekomendasi kontrol EdLink. Rekomendasi kontrol yang diberikan diharapkan dapat meminimalisir peluang munculnya risiko yang menyebabkan dampak buruk bagi aplikasi EdLink maupun perusahaan pengembang. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui terdapat tujuh risiko dengan rincian tiga tingkat very high dan empat tingkat high. Peneliti telah memberikan tujuh rekomendasi kontrol untuk risiko dengan tingkat very high dan high.
Digital Marketing Education of Jamu (Indonesian Traditional Herbal Medicine) for Students of State Junior High School 3 Tawangsari, Sukoharjo Regency as an Effort to Support Jamu Regenc Priyono, Kuswaji Dwi; Danardono, D; Hadibasyir, Hamim Zaky; Ambarwati, A; Harismah, Kun
Journal of Community Services and Engagement: Voice of Community (VOC) Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/voc.v2i2.1523

Abstract

Sukoharjo Regency is known as the City of Herbal Medicine in Indonesia, since some of its residents work as sellers of traditional herbal medicine for generations in big cities. During the Covid-19 pandemic they had to return home, because of large scale social restriction that prohibits interaction between residents. While the Covid-19 pandemic outbreak demands a strong self-immunity, various types of traditional medicinal plants have increased in price, such as ginger from IDR 30,000/kg to IDR 50,000/kg, kencur previously from IDR 35,000/kg to IDR 42,000/kg, temulawak from IDR 4,000/kg to IDR 12,000/kg. The increasing need for medicinal plants has attracted the students of State Junior High School 3 Tawangsari to control the way to market these immune-enhancing medicinal plants and instant herbs digitally (online). The online herbal medicine marketing training is carried out in stages consisting of 1) pre-test related to students' understanding of herbal medicine and online marketing media, 2) digital marketing-based herbal marketing training, and post-test to measure the impact of implementing a successful service program. The training results showed an increase in students' understanding regarding the marketing of herbal medicine online as evidenced by the higher post-test scores than the pre-test. This training has given students a new understanding of the intricacies of digital herbal marketing that can support the Sukoharjo program as the City of Herbal Medicine in Indonesia.
Utilization of Household Waste into Liquid Organic Fertilizer: Empowering Community Collaborated with Muhammadiyah Branch Office of Colomadu Karanganyar Indonesia Suparti, S; Asngad, Aminah; Agustina, Lina; Astuti, Rina; Ambarwati, A; Astuti, Dwi Setyo; Musbita, Erma; Sari, Siti Kartika; Warsiti, W
Journal of Community Services and Engagement: Voice of Community (VOC) Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/voc.v2i2.1524

Abstract

Waste is stuff that is useless, underused, or abandoned as a byproduct of a process. The amount of organic household waste produces new environmental concerns, thus there must be a method to reduce it, one of which is converting it into liquid organic fertilizer. Organic waste can be utilized as a raw material to make organic fertilizers (liquid fertilizer and compost), which farmers can use. A moist organic matter or organic material with high water content, such as fruit or vegetable residue, is an excellent source material for liquid fertilizer made from organic waste. The goal of this community service is to teach people how to make liquid organic fertilizer out of household garbage, to conduct NPK tests for liquid organic fertilizer (POC), and to offer training and packaging support for POC products women's farming group (KWT) Berkah Tani 2. As a result of this community service project, the KWT Berkah Tani 2 has gained experience in producing liquid organic fertilizer, which will aid in reducing organic waste in the Colomadu region attempting to sell POC items derived from organic garbage.  
Sosialisasi Penerapan New Normal di Masa Pandemi Covid-19 dan Pembagian Masker pada Ibu-ibu Anggota Aisyiyah Ranting Pucangan, Kartasura, Sukoharjo Ambarwati, A; Abdillah, Muhammad Masykuri; Falah, Yanuar Fajrul
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Bidang Pengabdian Masyarakat
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Terjadinya pandemi Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) berpengaruh pada segala bidang kehidupan, tidak hanya bidang ekonomi amun juga bidang pendidikan, perdagangan dan hamper semua bidang kehidupan. Berbagai bidang telah mengubah metode dari luring menjadi daring, termasuk pembelajaran secara daring. Namun demikian sejak September 2020, beberapa wilayah telah melakukan kegiatan secara luring. Kegiatan luring di masa pandemik Covid-19 ini mensyaratkan penerapan protokoler kesehatan secara ketat, yang dikenal dengan istilah penerapan new normal (kebiasaan baru), yang dikenal dengan 3 M, yaitu Menggunakan masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak. Saat ini telah berkembang menjadi 5 M, ditambah Menjauhi kerumunan dan Membatasi Mobilisasi. Salah satu kegiatan yang telah dilaksanakan secara luring adalah kegiatan pengajian yang diselenggarakan oleh ibu-ibu anggota Aisyiyah ranting Pucangan. Tujuan kegiatan ini untuk melaksanakan sosialisasi penerapan new normal di masa pandemik Covid-19 ini pada ibu-ibu anggota Aisyiyah. Metode yang dilakukan adalah dengan penyuluhan dan pembagian masker. Selain itu juga dilakukan pre test dan post test untuk mengetahui adanya peningkatan pengetahuan setelah penyuluhan. Hasil pres test menunjukkan nilai rata-rata sebesar 53, sedangkan rata-rata nilai post test sebesar 75. Dengan demikian terjadi peningkatan nilai rata-rata sebesar 22 poin. Dengan demikian penyuluhan cukup efektif untuk meningkatkan pengetahuan ibu-ibu Aisyiyah Ranting Pucangan tentang penerapan New normal.
Sosialisasi Penerapan New Normal di Masa Pandemi Covid-19 dan Pembagian Masker pada Ibu-ibu Anggota Aisyiyah Ranting Pucangan, Kartasura, Sukoharjo Ambarwati, A; Abdillah, Muhammad Masykuri; Falah, Yanuar Fajrul
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Terjadinya pandemi Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) berpengaruh pada segala bidang kehidupan, tidak hanya bidang ekonomi amun juga bidang pendidikan, perdagangan dan hamper semua bidang kehidupan. Berbagai bidang telah mengubah metode dari luring menjadi daring, termasuk pembelajaran secara daring. Namun demikian sejak September 2020, beberapa wilayah telah melakukan kegiatan secara luring. Kegiatan luring di masa pandemik Covid-19 ini mensyaratkan penerapan protokoler kesehatan secara ketat, yang dikenal dengan istilah penerapan new normal (kebiasaan baru), yang dikenal dengan 3 M, yaitu Menggunakan masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak. Saat ini telah berkembang menjadi 5 M, ditambah Menjauhi kerumunan dan Membatasi Mobilisasi. Salah satu kegiatan yang telah dilaksanakan secara luring adalah kegiatan pengajian yang diselenggarakan oleh ibu-ibu anggota Aisyiyah ranting Pucangan. Tujuan kegiatan ini untuk melaksanakan sosialisasi penerapan new normal di masa pandemik Covid-19 ini pada ibu-ibu anggota Aisyiyah. Metode yang dilakukan adalah dengan penyuluhan dan pembagian masker. Selain itu juga dilakukan pre test dan post test untuk mengetahui adanya peningkatan pengetahuan setelah penyuluhan. Hasil pres test menunjukkan nilai rata-rata sebesar 53, sedangkan rata-rata nilai post test sebesar 75. Dengan demikian terjadi peningkatan nilai rata-rata sebesar 22 poin. Dengan demikian penyuluhan cukup efektif untuk meningkatkan pengetahuan ibu-ibu Aisyiyah Ranting Pucangan tentang penerapan New normal.