Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Teori Batas Kewarisan Muhammad Syahrur dan Relevansinya dengan Keadilan Sosial Asmara, Musda; Kurniawan, Rahadian; Agustian, Linda
De Jure: Jurnal Hukum dan Syari'ah Vol 12, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Syariah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (540.202 KB) | DOI: 10.18860/j-fsh.v12i1.7580

Abstract

The provision of inheritance between men and women with the current ratio of 2: 1 is considered not to provide an equal share and has not yet reflected the value of justice. This paper intends to study the views of Muhammad Syahrur related to the 2: 1 concept in faraidh science. This research is a qualitative study by presenting data descriptively. The results of this study indicate that the concept of the limit theory offered by Muhammad Syahrur is a proportional division between sons and daughters, where sons get 2 portions as the maximum limit, not more but maybe less. While the daughters get one portion as the minimum limit and therefore, it is still possible to get more but cannot be less. In certain conditions, daughters and sons can get an equal share of the inheritance. The theory offered by Muhammad Syahrur is relevant to the values of social justice, especially if women provide for family expenses. In this condition, women's rights are increased by not exceeding the corridors or limitations of God's law.Ketentuan bagian waris antara laki-laki dan perempuan dengan perbandingan 2:1 untuk masa sekarang dianggap belum memberikan bagian yang setara dan belum mencerminkan nilai keadilan. Tulisan ini bermaksud mengkaji pandangan satu tokoh terkait konsep 2:1 dalam ilmu faraidh, yaitu Muhammad Syahrur. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menyajikan data secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep teori batas yang ditawarkan Muhammad Syahrur  adalah pembagian yang proporsional antara laki-laki dan perempuan, yaitu bahwa  anak laki-laki mendapat bagian dua sebagai batas maksimal, tidak boleh lebih namun boleh kurang. Sementara anak perempuan mendapat bagian satu adalah batas minimal dan karena itu masih mungkin mendapatkan lebih dari satu namun tidak boleh kurang. Teori ini didasarkan pada metode teknik analisis, analisa matematis, teori himpunan, konsep variabel pengikut dan variabel pengubah sehingga 2:1 tidak selamanya relevan dengan kondisi masing-masing ahli waris. Pada kondisi tertentu perempuan dan laki-laki bisa mendapat bagian harta warisan sebanding atau sama banyak. Teori batas yang ditawarkan oleh Muhammad Syahrur relevan dengan nilai-nilai keadilan sosial, jika perempuan menjadi tulang punggung keluarga. Pada kondisi tersebut hak perempuan bertambah dengan tidak melebihi koridor atau batasan-batasan hukum Allah.Kata Kunci: waris; keadilan sosial; teori batas.
Pengaruh Ketersediaan Fasilitas Pembelajaran Terhadap Kinerja Guru dalam Meciptakan Proses Pembelajaran Efektif di Sekolah Dasar Rosmawati, Eka; Agustian, Linda; Hendriani, Hendriani; Sastrawati, Eka; Nazurti, Nazurti; Indryani, Indryani
MODELING: Jurnal Program Studi PGMI Vol 11 No 1 (2024): Maret
Publisher : Program Studi PGMI Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al Hikmah Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69896/modeling.v11i1.2242

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh ketersediaan fasilitas sekolah terhadap kinerja guru dalam menciptakan proses pembelajaran efektif. Fasilitas pembelajaran merupakan sarana dan prasarana yang harus tersedia untuk memperlancar kegiatan pendidikan Sekolah. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan teknik pengumpulan data yang di gunakan adalah kuisioner atau angket, populasi yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 10 guru dan sampel yang digunakan juga berjumlah 10 yakni guru di SDN 153/X harapan makmur. Kinerja guru merupakan salah satu unsur penting dalam pendidikan, selain itu juga menjadi penentu tigkat mutu pendidikan. Seorang guru yang baik adalah guru yang mampu mewujudkan pembelajaran yang menyenangkan dan membuat peseta didik merasa lebih nyaman, dengan kinerja guru yang benar dan memanfaatkan fasilitas pembelajaran pastinya akan menciptakan pembelajaran efektif. Berdasarkan hasil uji T diperoleh nilai signifikansi sebesar 0.002 < 0.05, dengan demikian dapat di simpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara fasilitas pembelajaran terhadap kinerja guru.
Pembelajaran Berbasis TPACK untuk Meningkatkan Kemampuan Numerasi dan Hasil Belajar Peserta Didik Zuhdi, Sayfudin; Hidayati, Astuti; Agustian, Linda; Saputri, Pratiwi; Asyraf, M.; Azaria, Tio Tanra; Rosmawati, Eka; Nugraha, Ugi
MODELING: Jurnal Program Studi PGMI Vol 11 No 1 (2024): Maret
Publisher : Program Studi PGMI Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al Hikmah Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69896/modeling.v11i1.2258

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan hasil belajar dan peningkatan pemahaman berhitung siswa melalui pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan berbasis TPACK di sekolah. Sejalan dengan pandangan dunia modern pembelajaran abad 21, yang mengharuskan pengajar mampu menampilkan pembelajaran yang dapat mendorong pergerakan siswa di dalam kelas pada saat persiapan pembelajaran. Strategi yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah strategi pertimbangan penulisan atau audit penulisan. Hasil dari renungan penulisan ini dapat disimpulkan bahwa telah terjadi peningkatan pemahaman berhitung dan peningkatan hasil belajar anggota.
Pencatatan Perkawinan Menurut Perspektif Tokoh Agama Kecamatan Selupu Rejang Agustian, Linda; Amda, Ahmad Dibul; Ridwan, Rifanto Bin; Elkhairati, Elkhairati
Berasan: Journal of Islamic Civil Law Vol. 1 No. 2 (2022)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29240/berasan.v1i2.4994

Abstract

Abstract:The purpose of  this study is to  determine the  views of the  community and  religious leaders of the  Selupu Rejang area regarding the urgency of marriage registration according to Islamic law and positive law.    This type of research is field research using descriptive qualitative research methods and a socio-normative approach with legal theory. The results of this study show that the urgency of marriage registration according to the perspective of religious leaders in Selupu Rejang District is very important for the sustainability of social and state life. The legal status of an unregistered marriage is incorrect in the sense that it must receive legal certainty and recognition from the State.  Therefore, it is appropriate between the two that is theologically correct and juridically correct to have the harmony to create a benefit in marriage for the realization of the purpose of marriage.  According to article 6 of the Compilation of Islamic Law, marriage has no legal force if it is not recorded, because justified legal acts are followed by legal protection against all consequences arising from such legal acts.
Eksplorasi Etnomatematika dalam Arsitektur Rumah Adat Suku Komering untuk Pembelajaran Geometri Agustian, Linda; Sastrawati, Eka; Indryani
Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Vol. 13 No. 1 (2025): June 2025
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpms.v13i1.85335

Abstract

This study aims to explore the ethnomathematical elements in the architecture of traditional Komering houses and examine their potential as contextual geometry learning resources in elementary schools. The research employed a qualitative method with an ethnographic approach, using direct observation, in-depth interviews, and visual documentation in Sukajadi Village, East Ogan Komering Ulu Regency, South Sumatra. The findings reveal that Komering traditional houses contain various geometric concepts such as triangles, rectangles, trapezoids, circles, and cuboids, implemented in the roof, walls, stairs, and decorative ornaments. The study concludes that integrating local culture through an ethnomathematical approach can enhance students' understanding of geometric concepts in a more concrete manner. The implication of this research suggests that Komering traditional houses are appropriate as innovative learning media that support the Merdeka Curriculum and preserve local cultural heritage.