Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Edukasi Perundungan Dan Dampaknya Pada Konselor Remaja Panti Asuhan Al Fallah: Bullying Education and its Impact on Youth Counselors at Al Fallah Orphanage Akbar, Resti Rahmadika; Anissa, Mutiara; Hariyani, Insil Pendri
Vivabio: Jurnal Pengabdian Multidisiplin Vol. 6 No. 2 (2024): VIVABIO: Jurnal Pengabdian Multidisiplin
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/vivabio.v6i2.54411

Abstract

Bullying, also known as bullying, is a physical, verbal, or psychological action against a weak group carried out by a superior person or group. Bullying can occur in schools, Islamic boarding schools, or orphanages. Bullying sometimes goes unnoticed, so awareness of all parties needs to be increased so that the impact of bullying on victims can be prevented. This service targets teenagers who live in the Al Falah orphanage and students at the Al Falah Islamic Boarding School. The service activities began with providing material regarding bullying and how to prevent it, then continued with discussions and sharing experiences regarding bullying. Next is a quiz to assess participants' understanding of bullying and its prevention. The quiz participants' knowledge of the material showed that 93% could answer seven questions correctly. It is estimated that schools, Islamic boarding schools, or institutions have anti-bullying and bullying prevention programs at school so that problems resulting from bullying will not be serious. Focusing on promotion and prevention will have a good impact on all parties.   ABSTRAK Perundungan atau dikenal juga dengan bullying merupakan tindakan baik fisik, verbal maupun psikis kepada kelompok yang lemah yang dilakukan oleh sesorang atau kelompok yang lebih unggul. Perundungan dapat terjadi di sekolah, pesantren ataupun panti asuhan. Perundungan kadang tidak disaadari terjadinya, sehingga perlu ditingkatkan kesadaran semua pihak agar dampak bullying  pada korban dapat dicegah. Pengabdian ini sasarannya pada remaja yang tinggal di panti asuhan Al Falah sekalaligus sebagai santri di Pesantren Al Falah. Kegiatan pengabdian dimulai dengan pemberian materi mengenai perundungan dan cara pencegahannya, kemudian dilanjutkan dengan diskusi serta berbagi pengalaman mengenai perundungan. Selanjutnya kuis untuk menilai pemahaman peserta menegnai perundungan dan pencegahannya. Hasil dari kuis pemahaman peserta terhadap materi 93% dapat menjawab benar 7 pertanyaan. Diharapkan sekolah, pesantren atau panti punya program anti perundungan dan pencegahan perundungan di sekolah, sehingga permasalahan akibat perundungan tidak akan berat. Fokus pada promotif dan pencegahan akan berdampak baik untuk semua pihak.
Edukasi Pengelolaan Keselamatan Kerja Nelayan dengan Media Brosur di Kecamatan Bungus Kota Padang Akbar, Resti Rahmadika; Maribeth, Annisa Lidra; Hariyani, Insil Pendri; Anissa, Mutiara; Rifki, Muhammad; Lathifa, Ananda; Mailinda; Asmi, Atika Karina
Abdika Sciena Vol 3 No 1 (2025): JURABDIKES Volume 3 No 1, Juni 2025
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56260/jurabdikes.v3i1.232

Abstract

Latar Belakang: Keselamatan  dan kesehatan kerja adalah suatu kegiatan untuk menciptakan  lingkungan  kerja yang  aman, nyaman  dan  cara  peningkatan  serta pemeliharaan  kesehatan  tenaga  kerja  baik jasmani, rohani dan sosial. Keselamatan dan kesehatan  kerja  secara  khusus  bertujuan untuk  mencegah  atau  mengurangi kecelakaan  dan  akibatnya,  dan  untuk mengamankan  kapal,  peralatan  kerja,  dan produk  hasil  tangkapan.  Komponen terpenting dalam menjaga keselamatan jiwa dan  keselamatan  peralatan  kerja  adalah pengetahuan  tentang  penggunaan perlengkapan keselamatan kerja  bagi awak kapal, utamanya adalah  awak kapal bagian mesin.  Penggunaan  alat  perlengkapan keselamatan  kerja  ini telah  di  standarisasi baik secara nasional  maupun internasional, sehingga  wajb  digunakan  ketika  akan melaksanakan  kegiatan  kerja  utamanya adalah  kegiatan  kerja  di  ruang  mesin. Tujuan: Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat nelayan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja. Metode: Kegiatan dimulai dari persiapan materi edukasi, membuat brosur dan melaksanakan kegiatan edukasi. Setelah pemberian materi edukasi, responden diminta untuk mengisi survei. Hasil: Hasil pemahaman dari responden cukup baik. Kesimpulan: Kesimpulan dari kegiatan pengabdian ini, pengetahuan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja nelayan sangat penting untuk meminimalkan risiko kecelakaan dan cedera, serta menjaga kesejahteraan nelayan.
Studi Eksplorasi Persepsi Dosen Pembimbing Klinik terhadap Dinamika Aktual Pembelajaran Klinik di Fasilitas Kesehatan Widyandana; Nur'aini, Assyifa; Akbar, Resti Rahmadika; Lassie, Naima
Scientific Journal Vol. 4 No. 3 (2025): SCIENA Volume IV No 3, May 2025
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56260/sciena.v4i3.202

Abstract

  Pendahuluan: Pembelajaran klinik merupakan fase krusial dalam pendidikan kedokteran yang bergantung pada peran dosen sebagai fasilitator. Namun, keterbatasan waktu, variasi kasus, dan minimnya pelatihan pedagogis kerap menjadi kendala. Tujuan: Mengeksplorasi persepsi dosen klinik terkait tantangan, strategi pembelajaran, serta pengalaman dan harapan terhadap pelatihan. Metode: Studi kualitatif deskriptif ini melibatkan 61 dosen pembimbing klinik Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahman Padang melalui survei daring saat pelatihan. Hasil: Sebanyak 27,9% belum pernah mengikuti pelatihan. Strategi dominan meliputi pendekatan kognitif (34,4%) dan penguatan soft skill (26,2%), sementara 24,6% tidak memiliki strategi khusus. Tantangan utama adalah keterbatasan waktu (31,1%) dan kesiapan mahasiswa. Dosen berharap mendapat pelatihan teknis (50,8%), peran perseptor (21,3%), serta komunikasi dan publikasi ilmiah (21,3%). Kesimpulan: Meskipun berpengalaman secara profesional, dosen masih menghadapi kesenjangan pedagogis. Diperlukan pelatihan teknis yang terstruktur dan berkelanjutan untuk meningkatkan mutu pembelajaran klinik.
Pengaruh Praktik Laboratorium Soft Skills Terhadap Kemampuan Refleksi Diri Mahasiswa Kedokteran Akbar, Resti Rahmadika; Pratiwi, Shinta; Madhani, Aulia Cahya; Usuludin, Gadiza
Scientific Journal Vol. 4 No. 3 (2025): SCIENA Volume IV No 3, May 2025
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56260/sciena.v4i3.208

Abstract

Latar Belakang: Skills Lab, atau laboratorium keterampilan klinis, merupakan fasilitas pendidikan yang dirancang untuk membantu mahasiswa kedokteran menguasai keterampilan klinis melalui simulasi sebelum berinteraksi langsung dengan pasien. Salah satu kompetensi utama yang dipelajari adalah komunikasi efektif, yang mencakup edukasi dan konseling. Aspek penting dalam komunikasi efektif meliputi kemampuan sambung rasa terhadap pasien, empati, keterampilan membuka dan menutup sesi, serta negosiasi dalam proses persetujuan. Metode: Penelitian ini menggunakan metode Systematic Literature Review dengan menganalisis 30 artikel yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa refleksi memiliki peran yang signifikan dalam proses pembelajaran mahasiswa kedokteran. Refleksi membantu mahasiswa menilai pengalaman dan respons emosional mereka secara kritis, terutama ketika terpapar pengaturan klinis sejak dini. Paparan ini memungkinkan mahasiswa untuk memahami lebih baik tantangan klinis, mengembangkan empati, dan membangun identitas profesional mereka sebagai tenaga kesehatan. Melalui praktik reflektif, mahasiswa dapat memperbaiki keterampilan komunikasi dan klinis mereka. Refleksi membantu mahasiswa dalam meningkatkan pengambilan keputusan klinis, menyempurnakan kompetensi profesional, dan memperdalam pemahaman mereka tentang kebutuhan pasien. Selain itu, refleksi memungkinkan mahasiswa untuk mengelola emosi dalam situasi klinis dan membangun hubungan terapeutik yang lebih baik dengan pasien. Simulasi yang dilakukan di Skills Lab, didukung oleh praktik refleksi, menjadi pendekatan strategis dalam pendidikan kedokteran. Hal ini memastikan mahasiswa tidak hanya menguasai keterampilan teknis tetapi juga memiliki kepekaan dan empati yang diperlukan dalam memberikan perawatan pasien. Dengan demikian, refleksi tidak hanya mendukung pengembangan keterampilan komunikasi yang efektif tetapi juga menjadi landasan dalam membangun kompetensi profesional yang lebih holistik. Kesimpulan: Refleksi memainkan peran kunci dalam pendidikan kedokteran, membantu mahasiswa menjadi penyedia layanan kesehatan yang kompeten, berempati, dan siap menghadapi tantangan klinis nyata.
FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT EFEKTIVITAS STUDENT CENTERED LEARNING (SCL) MAHASISWA KEDOKTERAN Resti Rahmadika Akbar; Mifa Kalbu Anggraini; Halifah, Nur
Nusantara Hasana Journal Vol. 4 No. 12 (2025): Nusantara Hasana Journal, May 2025
Publisher : Yayasan Nusantara Hasana Berdikari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59003/nhj.v4i12.1444

Abstract

Student Centered Learning (SCL) is an innovation in learning methods whose aim is.to enhance students' comprehension of the subject matter and experience while teaching them to think critically, creatively, and logically.This method is applied by medical students by conducting student-focused learning. The aim of this study to determine the elements that promote and hinder medical students' ability to benefit from SCL. The approach is a survey of the literature by looking at a number of relevant factors supporting and inhibiting the effectiveness of student centered learning (SCL) for medical students. Based on search results via Google Scholar, PubMed, and EBSCO, 30 journals were idetified that were eligible. The systematic review's findings lead to the conclusion that there are many supporting and inhibiting factors for the effectiveness of SCL, but this method is considered to help students to collaborate and have broader thinking.
Peran Brain-Derived Neurotrophic Factor pada Fungsi Kognitif Orang dengan Skizofrenia Anissa, Mutiara; Akbar, Resti Rahmadika; Malik, Rifkind
Health and Medical Journal Vol 7, No 2 (2025): HEME May 2025
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33854/heme.v7i2.1669

Abstract

Skizofrenia adalah gangguan mental kronis yang memengaruhi fungsi kognitif, emosi, dan perilaku. Brain-Derived Neurotrophic Factor (BDNF) berperan penting dalam neurogenesis, plastisitas neuron, dan fungsi otak. Penurunan kadar BDNF pada pasien skizofrenia telah dikaitkan dengan gejala klinis, terutama gejala negatif dan gangguan kognitif seperti defisit memori, perhatian, dan fungsi eksekutif. Studi menunjukkan bahwa penurunan BDNF berkontribusi terhadap perubahan struktural di otak, khususnya di hipokampus dan korteks prefrontal. Tinjauan ini mengevaluasi literatur yang menunjukkan hubungan antara BDNF rendah dan gejala skizofrenia, serta potensi BDNF sebagai biomarker untuk diagnosis dan terapi. Meskipun peran BDNF sudah mulai dipahami, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengungkap interaksi molekuler yang mendasari dan mengembangkan intervensi terapeutik yang lebih efektif.
Correlation Between Body Mass Index and Cardiovascular Fitness in Medical Student Dhuha, Alief; Rahmadhoni, Berry; Sari, Lovea Ajeng; Puspita, Dian; Akbar, Resti Rahmadika; Sari, Widia
Scientific Journal Vol. 4 No. 5 (2025): SCIENA Volume IV No 5, September 2025
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56260/sciena.v4i5.254

Abstract

Introduction: Cardiovascular fitness is one of the components that can be used to evaluate health-related physical fitness. Body mass index (BMI) is a factor that can influence cardiovascular fitness. This is due to the strong correlation between BMI and cardiovascular fitness. Aims: To assess the correlation between BMI and cardiovascular fitness among medical students at Universitas Baiturrahmah. Method: The research was conducted at the Physiology Laboratory, Faculty of Medicine, Universitas Baiturrahmah. We assessed each subjects’s BMI and evaluated their cardiovascular fitness using the Harvard Step Test. The data were processed using Spearman rho correlation analysis. Results: Among the 50 subjects who participated in this study the mean BMI was 23.66±0.67 kg/m2, with approximately 68% (34) of subjects categorized in the normal BMI group. Out of the total number of subjects, around 34% (17) subjects had good cardiovascular fitness, with a mean value around 75.48±2.17. The results showed a significant correlation between BMI and cardiovascular fitness (r = -0.436, p<0.05), indicating that a higher BMI is related to lower levels of cardiovascular fitness. Conclusion: The results of this study indicate a significant negative correlation between BMI and cardiovascular fitness among medical students at Universitas Baiturrahmah.
Edukasi dan Pendampingan Ibu dengan Anak Berkebutuhan Khusus di SLB N I Padang Anissa, Mutiara; Akbar, Resti Rahmadika; Darmayanti, Anita
Humanism : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 1 (2024): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/hm.v5i1.20229

Abstract

Abstrak Anak berkebutuhan khusus (ABK) adalah anak yang memiliki keluarbiasaan atau keterbatasan  baik secara mental-intelektual, fisik, emosional maupun sosial yang dapat mempengaruhi proses  perkembangan dan pertumbuhannya dibandingkan dengan anak-anak lain yang seumuran dengannya. Setiap ABK memiliki kemampuan dan potensi yang berbeda walaupun dengan keterbatasan yang mereka miliki. Dalam mengembangkan kemampuan dan potensi anak berkebutuhan khusus maka perlu diperlukan keluarga atau orang tua yang memberikan dukungan utama dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Mitra merupakan Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Padang dengan jumlah siswa berkebutuhan khusus cukup banyak. Permasalahan yang dihadapi mitra adalah adanya orangtua yang belum bisa menerima kondisi anaknya dan orangtua yang masih belum memahami keterbatasan dari anaknya sehingga solusi yang dibutuhkan adalah kebutuhan informasi dan emosional. Pada kegiatan ini diperoleh hampir sebagian perserta mengalami keluhan mudah menjadi takut, merasa cemas, tegang dan khawatir serta tidak mampu berperan dalam kehidupan. Sekitar 37,5% peserta mengalami keluhan fisik seperti sakit kepala, kehilangan nafsu makan, gangguan pencernaan. Edukasi yang diberikan meliputi kebutuhan untuk informasi dan dukungan emosional. Dukungan informasi meliputi pemberian informasi mengenai gangguan yang termasuk dalam kategori ABK, gejala dan tatalaksana yang diberikan pada ABK serta sikap orangtua dalam menghadapi ABK. Dukungan emosional berupa pengenalan gejala stress dan manajemen stress. Kata kunci: ABK, ibu, stres
BAYI TABUNG SEBAGAI SOLUSI INFERTILITAS PADA PASANGAN SAH: KAJIAN LITERATUR MEDIS DAN ETIS Resti Rahmadika Akbar; Annisa Nazwa Wiedy; Insil Pendri Hariyani; Mutiara Anissa
Nusantara Hasana Journal Vol. 5 No. 3 (2025): Nusantara Hasana Journal, August 2025
Publisher : Yayasan Nusantara Hasana Berdikari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59003/nhj.v5i3.1610

Abstract

In Vitro Fertilization (IVF) is an assisted reproductive technology that offers a significant solution for legally married couples experiencing infertility. This study aims to examine the medical, ethical, legal, and religious dimensions of IVF, including the use of emerging technologies such as Polygenic Embryo Screening (PES) and the practice of surrogacy. Medically, IVF is effective in addressing various infertility factors, yet it carries risks such as Ovarian Hyperstimulation Syndrome (OHSS), preeclampsia, and metabolic disorders, along with long-term health implications for offspring. Ethically, IVF raises debates regarding the moral status of embryos, the adequacy of informed consent, and concerns about eugenics through embryo selection. Legally, the lack of global harmonization in regulating surrogacy and gamete donation creates challenges in protecting the legal rights of children and intended parents. From an Islamic perspective, IVF is permissible if performed within a valid marriage using the couple’s own gametes, with strict prohibition against third-party involvement to preserve lineage and marital integrity. This study highlights the need for ethical and culturally sensitive regulatory frameworks and recommends further research on long-term health impacts of IVF, the effectiveness of informed consent, and global policy development for PES and surrogacy practices.