Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PEMAAFAN DALAM TINDAK PENGANIAYAAN Fitriyatinur, Qurnia
Widya Warta Vol 2 (2021): No. 02 Tahun XLV/Juli 2021
Publisher : Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Kampus Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study discusses forgiveness and its relation to criminal acts of persecution from the legal and psychological aspects, so it is hoped that there will be a new discourse in law that puts forward normative aspects and at the same time it does not forget the substantive aspects of the law. By examining victims of abuse that were tailored to the needs of research and the substantive linkages between law and psychology, it was elaborated in relation to efforts to discourse on new laws in acts of persecution based on a psychological approach, in this case forgiveness. Fundamental problems in the field of law in Indonesia are law-making and law enforcement. One alternative that can be done is to forgive in an action. Forgiveness is basically the choice of someone who becomes a victim in an action or an offense. If it is reviewed more deeply, especially on the psychological aspect, forgiveness is a way that can be used to reconcile the relationship between the perpetrators of acts of persecution and victims of persecution.
Knowledge transformation through board games for fostering perseverance character at TPQ Baitul Khoir Jetakan Haq, Akhmad Liana Amrul; Purnanto, Arif Wiyat; Fitriyatinur, Qurnia
Community Empowerment Vol 10 No 5 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/ce.12579

Abstract

This community service activity aimed to transform Islamic learning materials from books into an educational board game format at Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) Baitul Khoir Jetakan, Jogonegoro, Mertoyudan. This initiative was designed to create an effective learning process and to foster a character of perseverance among the students. Board games were chosen as an alternative, interactive, and enjoyable learning medium, expected to increase children's motivation and enthusiasm for learning Islamic teachings. The program's implementation showed positive results: 7 children aged from early childhood education (PAUD) to 2nd grade elementary school, who previously only mastered the Pillars of Islam and some names of angels, now successfully memorized all the Pillars of Faith, Pillars of Islam, names of angels, and 3-5 daily prayers. Meanwhile, 15 children aged 3rd-6th grade elementary school successfully memorized the names of prophets along with their miracles, popular Islamic history, 6-10 daily prayers, and were able to correctly practice ablution (wudhu) and prayer (shalat). This game also significantly encouraged social interaction and cooperation among students, supporting the formation of an Islamic character of "perseverance." It is concluded that the transformation of knowledge through board games at TPQ Baitul Khoir was effective in enhancing basic Islamic knowledge and cultivating a character of perseverance in the students.
Optimalisasi Peran Komunikasi dan Pengasuhan Wali Murid melalui Bimbingan dan Konseling untuk Kesejahteraan Psikologis Peserta Didik di TK Darussalam Fitriyatinur, Qurnia; Dewi, Widya Novi Angga; Prihandoko, Tri Leksono; Ahdiansyah, Muhammad Hafidz
Manggali Vol 5 No 2 (2025): Manggali
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Ivet

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31331/manggali.v5i2.4126

Abstract

Masa Taman Kanak-kanak (TK) merupakan fase perkembangan krusial yang membentuk fondasi keterampilan kognitif, emosional, dan sosial anak. Peran wali murid menjadi sentral dalam menyediakan dukungan psikologis yang konsisten di rumah dan bersinergi dengan lingkungan sekolah. Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan mengoptimalkan peran wali murid melalui pelatihan Bimbingan dan Konseling (BK) berbasis nilai untuk mendukung kesejahteraan psikologis anak. Kegiatan dilaksanakan di TK Darussalam dengan pendekatan participatory action, meliputi seminar psikoedukasi, workshop keterampilan BK, simulasi kasus, dan pendampingan terstruktur. Sebanyak 45 wali murid mengikuti program dan dievaluasi menggunakan pre-test dan post-test. Hasil menunjukkan peningkatan rata-rata skor literasi psikologis sebesar 40,9% dan keterampilan penerapan teknik BK sebesar 81% dari total peserta. Observasi guru mencatat penurunan perilaku tantrum serta peningkatan keterampilan sosial anak dalam 4 minggu pasca-program. Temuan ini menegaskan bahwa integrasi teknik BK berbasis nilai mampu memperkuat kapasitas wali murid dalam membangun interaksi yang empatik, suportif, dan sejalan dengan prinsip perkembangan anak usia dini. Program serupa direkomendasikan untuk diintegrasikan dalam kurikulum parenting sekolah secara berkelanjutan guna memperluas dampak positif pada perkembangan anak.
Konseling Berbasis Nilai sebagai Strategi Penguatan Perilaku Organisasi dan Kepemimpinan Guru: Studi Eksperimental di Lembaga Darussalam Fitriyatinur, Qurnia
Emphaty Cons - Journal of Guidance and Counseling Vol 7 No 2 (2025): Agustus 2025
Publisher : Guidance and Counceling Program of Ivet University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31331/emp.v7i2.4128

Abstract

Meningkatkan kualitas perilaku organisasi dan kepemimpinan guru bukan sekadar agenda administratif, melainkan sebuah upaya strategis untuk membangun iklim sekolah yang hangat, kolaboratif, dan penuh kepercayaan. Di ranah pendidikan anak usia dini, seperti di Lembaga Darussalam, sinergi antarpendidik menjadi kunci agar setiap anak tumbuh dalam lingkungan yang aman dan inspiratif. Penelitian ini berangkat dari keyakinan bahwa guru yang berjiwa pemimpin dan memiliki perilaku organisasi yang positif akan lebih mampu menciptakan energi kolektif bagi kemajuan sekolah. Melalui pendekatan kuasi-eksperimen pretest-posttest control group, penelitian ini melibatkan 30 guru 15 dalam kelompok eksperimen dan 15 dalam kelompok kontrol—yang dipilih secara purposive. Guru di kelompok eksperimen mengikuti enam sesi konseling berbasis nilai yang dirancang bukan sekadar untuk mengubah perilaku, tetapi juga menumbuhkan kesadaran diri dan komitmen moral. Setiap sesi memadukan diskusi reflektif, analisis dilema moral yang dekat dengan pengalaman guru, dan simulasi kepemimpinan yang mendorong kolaborasi nyata. Pengukuran dilakukan menggunakan skala perilaku organisasi, skala kepemimpinan berbasis nilai (? = 0,89), dan observasi keterlibatan peserta. Hasil analisis ANCOVA menunjukkan lonjakan signifikan dalam kepemimpinan partisipatif (p = 0,003), komunikasi efektif (p = 0,005), dan perilaku pro-sosial (p = 0,007) di kelompok eksperimen dibandingkan kelompok kontrol. Temuan ini menegaskan bahwa intervensi berbasis nilai mampu melampaui sekadar perubahan perilaku permukaan; ia menanamkan prinsip moral yang menjadi fondasi kepemimpinan autentik di tingkat mikro-organisasi. Kontribusi utama penelitian ini adalah menghadirkan model konseling yang memadukan pendekatan psikologis, pedagogis, dan nilai moral sebuah formula yang tidak hanya memberdayakan guru secara individu, tetapi juga memperkuat jalinan kebersamaan di seluruh komunitas sekolah.
Innovative Transformation: How Innovative Leadership Drives the Growth of Creativity in the Startup Industry Fitriyatinur, Qurnia
Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 12, No 3 (2024): Volume 12, Issue 3, September 2024
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/psikoborneo.v12i3.15633

Abstract

This research explores the role of innovative leadership in encouraging creativity and innovation in the start-up industry. Innovative leadership is a crucial element that determines the success of start-ups in facing fast and competitive market dynamics. This study found that innovative leaders, with a long-term vision and the ability to inspire teams, are able to create an organizational culture that supports the exploration of new ideas and experimentation without fear of failure. Leadership that provides autonomy and freedom to team members has been proven to increase individual sense of responsibility and motivation, thereby encouraging employees to think creatively and develop innovative solutions. Additionally, cross-functional collaboration and effective communication, facilitated by innovative leaders, enrich the quality of ideas generated and strengthen the sense of togetherness within the team. Trust between leaders and teams, built through integrity and support, creates a safe environment for team members to take risks and innovate. Investment in developing team skills through training has also been shown to expand capacity for innovation. Leaders who model innovation in daily actions inspire team members to follow in their footsteps, while rewards and recognition for innovative contributions increase motivation and morale. The ability to adapt quickly to environmental changes is also a hallmark of effective innovative leadership. In conclusion, innovative leadership plays an important role in driving creativity and innovation in the start-up industry, which in turn contributes to the success and sustainable growth of organizations.Penelitian ini mengeksplorasi peran kepemimpinan inovatif dalam mendorong kreativitas dan inovasi pada industri start-up. Kepemimpinan inovatif merupakan elemen krusial yang menentukan keberhasilan start-up dalam menghadapi dinamika pasar yang cepat dan kompetitif. Studi ini menemukan bahwa pemimpin inovatif, dengan visi jangka panjang dan kemampuan untuk menginspirasi tim, mampu menciptakan budaya organisasi yang mendukung eksplorasi ide-ide baru dan eksperimen tanpa rasa takut akan kegagalan. Kepemimpinan yang memberikan otonomi dan kebebasan kepada anggota tim terbukti meningkatkan rasa tanggung jawab dan motivasi individu, sehingga mendorong karyawan untuk berpikir kreatif dan mengembangkan solusi inovatif. Selain itu, kolaborasi lintas fungsi dan komunikasi yang efektif, yang difasilitasi oleh pemimpin inovatif, memperkaya kualitas ide yang dihasilkan dan memperkuat rasa kebersamaan dalam tim. Kepercayaan antara pemimpin dan tim, yang dibangun melalui integritas dan dukungan, menciptakan lingkungan yang aman bagi anggota tim untuk mengambil risiko dan berinovasi. Investasi dalam pengembangan keterampilan tim melalui pelatihan juga terbukti memperluas kapasitas untuk inovasi. Pemimpin yang mencontohkan inovasi dalam tindakan sehari-hari menginspirasi anggota tim untuk mengikuti jejaknya, sementara penghargaan dan pengakuan atas kontribusi inovatif meningkatkan motivasi dan semangat kerja. Kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan lingkungan juga merupakan ciri khas kepemimpinan inovatif yang efektif. Kesimpulannya, kepemimpinan inovatif memainkan peran penting dalam mendorong kreativitas dan inovasi pada industri start-up, yang pada gilirannya berkontribusi terhadap kesuksesan dan pertumbuhan berkelanjutan organisasi.