Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Ners

Perbedaan Kualitas Hidup Pada Pasien TB Paru Dengan Gangguan Depresi dan Tanpa Gangguan Depresi Aini, Dwi Nur; Wirawati, Maulidta Karunianingtyas; Noor, Mohammad Arifin; Ramadhani, Desi; Azkanni’am, Muhammad
Jurnal Ners Vol. 9 No. 1 (2025): JANUARI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i1.31194

Abstract

Tuberkulosis paru (TB Paru) merupakan suatu penyakit yang menular dan disebabkan oleh disebabkan Mycobacterium tuberculosis (M.tb)  yang menyerang saluran pernafasan bagian bawah. Bakteri ini, sebagian besar masuk ke dalam jaringan paru melalui airbone infection dan selanjutnya mengalami proses yang dikenal sebagai focus primer. Pengobatan TB Paru yang membutuhkan waktu lama dan seringkali menimbulkan efek samping dapat menimbulkan masalah psikologis seperti stress atau depresi, sehingga tidak jarang pasien dengan penyakit TB mempunyai nilai kualitas hidup yang rendah dikarenakan depresi yang dialami pasien. Tujuan dari penelitian ini Untuk mengetahui Perbedaan Kualitas Hidup  Pada Pasien TB Paru Dengan Gangguan Depresi dan Tanpa Gangguan Depresi. Jenis penelitian ini menggunakan desain deskriptif Kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional dangan Uji Mann-Whitney. teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling.Sampel dalam penelitian ini adalah pasien TB Paru di Rumah Sakit Permata Medika Semarang yang berjumlah 32 Responden yang terbagi 16 Pasien TB Paru dengan Depresi dan 16 Pasien TB Paru tanpa Depresi. Instrument yang dipakai dalam penelitian ini Zung Self-rating Depression Scale (ZSDS) dan European Organization for the Research and Threatment of Cancer Quality of Life Quistionnaire C30 (EORTC QLQ –C30). Terdapat perbedaan kualitas hidup pada pasien TB Paru dengan depresi dan pasien TB Paru tanpa depresi. Pasien TB Paru dengan depresi cenderung memiliki kualitas hidup yang lebih rendah dibandingkan pasien TB Paru tanpa depresi
Hubungan Mekanisme Koping dengan Tingkat Kecemasan pada Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Terapi Hemodialisa di RS Permata Medika Semarang Aini, Dwi Nur; Wirawati, Maulidta Karunianingtyas; Noor, Mohammad Arifin; Ramadhani, Desi; Azkanni’am, Muhammad
Jurnal Ners Vol. 8 No. 1 (2024): APRIL 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v8i1.22634

Abstract

Hemodialysis is carried out with the help of a dialyzer machine, where hemodialysis can reduce the risk of damage to vital organs due to the accumulation of toxic substances. The hemodialysis process is carried out permanently throughout the patient's life, usually 3 to 4 hours of treatment 2 days a week (Umami et al., 2019). Chronic kidney failure patients who undergo hemodialysis therapy for a long period of time will experience various physical and psychosocial problems. Psychosocial problems faced include anxiety, depression, social isolation, loneliness, helplessness and hopelessness. Chronic kidney failure patients undergoing hemodialysis therapy must have adaptive coping mechanisms to deal with anxiety. (Siwi et al., 2020). The aim of this study was to determine the relationship between coping mechanisms and the level of depression in chronic kidney failure patients undergoing hemodialysis at Permata Medika Hospital Semarang. This type of research uses correlative descriptive with a sample size of 30 respondents using a purposive sampling technique. This research was conducted in the hemodialysis room at Permata Medika Hospital, Semarang. Based on the results of the Spearman Rank statistical test, a P value of 0.009 was obtained (P value <? (0.05)), which means that Ho was rejected and Ha was accepted, which means that there is a relationship between coping mechanisms and anxiety levels in chronic kidney failure patients undergoing hemodialysis in Permata Medika Hospital Semarang