Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

AHKAM AL-KHAMS DALAM DINAMIKA PEMIKIRAN HUKUM ISLAM DAN PERUBAHAN SOSIAL Sahlul Fuad
TAJDID: Jurnal Pemikiran Keislaman dan Kemanusiaan Vol 4 No 1 (2020): April
Publisher : LP2M IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/tadjid.v4i1.322

Abstract

Artikel ini mengajukan pendapat bahwaAhkam al-Khams sebagai acuan penilaiaan perbuatan atau tindakan dalam Islam memiliki ketahanan terhadap dinamika pemikiran hukum Islam dan perubahan sosial. Hingga saat ini hukum Islam tetap memberlakukan lima kategori untuk menilai perilaku atau tindakan para mukallaf, yang sering disebut dengan istilahAhkam al-Khams, yaitu: Wajib, Mandub, Mubah, Makruh, dan Haram. Kelima hukum tersebut menjadi acuan untuk menilai perbuatan atau tindakan (amal) para mukallaf, baik terkait hubungan dengan Tuhan (ibadah) maupun hubungan sesama manusia (muamalah). Ketetapan-ketetapan hukum tersebut pada dasarnya merupakanhasil interpretasi para ulama atas wahyu, yang yang didasarkan pada pertimbangan kriteria dan kondisi tertentu. Walaupun saat ini telah terjadi perkembangan sosial dan dinamika pemikiran hukum yang sangat pesat, namun ahkam al-khmas tetap memiliki relevansi dan tidak mengalami perubahan, kecuali pergeseran status akibat perubahan penafsiran atau pengambilan hukum atas sumber hukum.
GERAKAN HIJRAH DAN KONSTRUKSI EMOSI KEISLAMAN DI PERKOTAAN Sahlul Fuad
Mimbar Agama Budaya Vol 37, No 1 (2020): Mimbar Agama Budaya
Publisher : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.382 KB) | DOI: 10.15408/mimbar.v0i0.17949

Abstract

Abstract. This paper discusses the construction of Islamic Islamic emotions in urban areas as a reflection of the influence of the hijrah movement that is widespread in Indonesia,. The growth of the Muslim middle class and the rapid advancement of information technology in Indonesia has become fertile ground for the increasing migration movement among millennial. The movement of hijrah is an expression of new Islamic emotions that brings together the spirit of religiosity and the lifestyle of the middle class. However, along with the increasing trend of transnational ideologies that lead to fundamentalism and radicalism movements, the migration movement has the potential to support transnational ideological movements targeting young people who are new to Islam.  Abstrak. Paper ini membahas tentang konstruksi emosi keislaman muslim perkotaan sebagai refleksi atas pengaruh gerakan hijrah yang berkembang luas di Indonesia, khususnya di kawasan perkotaan. Pertumbuhan kelas menengah muslim dan kemajuan teknologi informasi yang pesat di Indonesia menjadi lahan yang subur bagi meningkatnya gerakan hijrah di kalangan millenial. Gerakan hijrah merupakan ekspresi emosi keislaman baru yang mempertemukan antara semangat religiusitas dan gaya hidup kelas menengah. Namun, seiring dengan meningkatnya kecenderungan ideologi transnasional yang mengarah pada gerakan fundamentalisme dan radikalisme, gerakan hijrah menjadi potensial sebagai pendukung gerakan ideologi transnasional yang menyasar para generasi muda yang baru mengenal Islam.
COMMODIFICATION OF RELIGIOUS RITUALS: A PORTRAIT OF THE MEANING OF HAJJ AND UMRAH IN INDONESIA Sahlul Fuad
Mimbar Agama Budaya Vol 38, No 2 (2021): Mimbar Agama Budaya
Publisher : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/mimbar.v38i2.25165

Abstract

Abstract. This article discusses religious behaviour related to Hajj and Umrah which have become a form of commodification of religion. Hajj and Umrah, as two types of religious rituals in Islam, are extensively interrelated with other existing social institutions. Therefore, they have a more complex association compared to other religious rituals. Hajj and Umrah have not only given birth to various meanings for those who perform the rituals, but also become a tourism industry with a wide and promising market share. Hajj and Umrah seem to be able to change other religious behaviours such as the increase of obedience’s intensity in worshiping God. In addition, Hajj and Umrah in Indonesia are not only packaged and marketed as profitable commodities, but also used as tools for criminal acts. Abstrak. Artikel ini membahas tentang perilaku keagamaan terkait haji dan umrah yang telah menjadi bentuk komodifikasi agama. Haji dan Umrah, sebagai dua jenis ritual keagamaan dalam Islam, sangat erat kaitannya dengan pranata sosial lain yang ada. Oleh karena itu, mereka memiliki asosiasi yang lebih kompleks dibandingkan dengan ritual keagamaan lainnya. Haji dan Umrah tidak hanya melahirkan berbagai makna bagi yang menunaikan ibadah haji, tetapi juga menjadi industri pariwisata dengan pangsa pasar yang luas dan menjanjikan. Haji dan Umrah tampaknya mampu mengubah perilaku keagamaan lainnya seperti peningkatan intensitas ketaatan dalam beribadah kepada Allah. Selain itu, haji dan umrah di Indonesia tidak hanya dikemas dan dipasarkan sebagai komoditas yang menguntungkan, tetapi juga digunakan sebagai alat untuk melakukan tindak pidana.
Sharia Integration in Hospital Service: Implementation of Purity and Ikhtilāṭ Aspect Muhammad Maksum; Afidah Wahyuni; Sahlul Fuad; Ade Rina; Farida Latifatul Hasanah; Fabien Bonhomme
Al-Iqtishad: Jurnal Ilmu Ekonomi Syariah Vol 14, No 2 (2022)
Publisher : Faculty of Shariah and Law, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/aiq.v14i2.29057

Abstract

The application of sharia hospitals has implications for improving services. Two standards must be met, including purity and avoidance of ikhtilāṭ. However, this effort requires a large amount of money, affecting the principle of simple, fast and inexpensive service. The findings indicate that patients and their families benefit from adopting purity standards and avoiding ikhtilāṭ. Implementation of standard purity, however, does not fully have adequate management to ensure standard compliance. Meanwhile, implementing ikhtilāṭ avoidance standards is strongly influenced by the availability of resources and infrastructure. However, under certain conditions, the application of these standards is neglected. Implications This study emphasizes the need for detailed management and guidelines in applying these standards.
Sharia Service as An Added Value: Response to Sharia Standard in Hospital Service Maksum, Muhammad; Wahyuni, Afidah; Farida, Ade Rina; Hasanah, Latifatul; Fuad, Sahlul
Samarah: Jurnal Hukum Keluarga dan Hukum Islam Vol 6, No 1 (2022): Samarah: Jurnal Hukum Keluarga dan Hukum Islam
Publisher : Islamic Family Law Department, Sharia and Law Faculty, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/sjhk.v6i1.13418

Abstract

The application of sharia principles in business activities and services adds to standard compliance and some of them are trapped in the legalistic formality aspect rather than improving business ethics. In hospitals, which main business is providing health services, applying sharia principles may enhance the added value in health services or just a formal aspect. The purpose of this study seeks to reveal the community's response to the application of sharia standards in hospitals. The study used a quantitative research method, through the distribution of questionnaires to 50 patients and their families in three regional public hospitals; Zainoel Abidin Hospital Aceh, Sultan Agung Hospital Semarang, and Bandung Islamic Hospital, and interviews with the management and sharia supervisory board of the hospital. This study describes descriptively, with a Likert scale approach, to see the response toward the application of sharia standards. The results show that the majority of respondents gave a positive response to the application of sharia standards. Sharia standards are added value services in sharia hospitals. The results of this study is implicated in the management of sharia compliance in hospitals and the need for regulatory support for the implementation of sharia in hospitals.
Evaluation of the Illegal Cigarette Raid Campaign Message Fuad, Sahlul
Jurnal Komunikasi Vol 18, No 2 (2024): September
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi UTM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/ilkom.v18i2.25650

Abstract

Cigarette excise plays a vital role as a source of state revenue and as an instrument to reduce cigarette consumption and its negative impacts. However, the circulation of illegal cigarettes remains a significant challenge, eroding state revenues and threatening the sustainability of the legal cigarette industry. The Directorate General of Customs and Excise (DJBC), in collaboration with local governments, has implemented the Gempur Rokok Ilegal (GRI) campaign to combat illegal cigarettes through repressive actions and public education. This study aims to evaluate the GRI campaign messages to provide recommendations for future improvements. Using a qualitative method with a case study approach, this research involved observations, interviews, and document analysis in Demak Regency, the highest recipient of tobacco excise revenue-sharing funds (DBH CHT) in the Semarang Customs region. Data were analyzed using the Elaboration Likelihood Model (ELM) to assess the effectiveness of campaign messages. The findings reveal that face-to-face campaign messages are more comprehensive and persuasive compared to print media. Face-to-face messages integrate information about excise, the impact of illegal cigarettes, and a call to action as reporting agents. In contrast, print media tends to be informative, with monotonous designs and lacking adequate persuasive elements. Recommendations include integrating informative and emotional content in print media, using logical and emotional appeals aligned with ELM principles, and strengthening visuals to motivate behavioral change. A holistic approach is expected to enhance public awareness and participation in combating illegal cigarettes
Sharia Integration in Hospital Service: Implementation of Purity and Ikhtilāṭ Aspect Maksum, Muhammad; Wahyuni, Afidah; Fuad, Sahlul; Rina, Ade; Hasanah, Farida Latifatul; Bonhomme, Fabien
Al-Iqtishad: Jurnal Ilmu Ekonomi Syariah Vol. 14 No. 2 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/aiq.v14i2.29057

Abstract

Penerapan rumah sakit syariah berimplikasi pada peningkatan pelayanan. Ada dua standar yang harus dipenuhi, yaitu kesucian dan penghindaran ikhtilāṭ. Namun, upaya tersebut membutuhkan biaya yang besar sehingga berdampak pada prinsip pelayanan yang sederhana, cepat, dan murah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien dan keluarganya memperoleh manfaat dari penerapan standar kesucian dan penghindaran ikhtilāṭ. Namun, penerapan standar kesucian belum sepenuhnya memiliki manajemen yang memadai untuk memastikan kepatuhan terhadap standar. Sementara itu, penerapan standar penghindaran ikhtilāṭ sangat dipengaruhi oleh ketersediaan sumber daya dan infrastruktur. Namun, pada kondisi tertentu, penerapan standar tersebut terabaikan. Implikasi Penelitian ini menekankan perlunya manajemen dan pedoman yang rinci dalam penerapan standar tersebut.Abstrak:Penerapan rumah sakit syariah berimplikasi pada meningkatnya pelayanan. Ada dua standar yang harus dipenuhi, yaitu standar kesucian dan penghindaran ikhtilāṭ. Namun, upaya ini mebutuhkan biaya besar sehingga mempengaruhi prinsip pelayanan sederhana, cepat, dan murah. Temuan mengindikasikan bahwa pasien dan keluarganya mendapat manfaat dari penerapan standar kesucian dan penghindaran ikhtilāṭ. Implementasi kemurnian standar, bagaimanapun, tidak sepenuhnya memiliki manajemen yang memadai untuk memastikan pemenuhan standar. Sedangkan penerapan standar penghindaran ikhtilāṭ sangat dipengaruhi oleh ketersediaan sumber daya dan infrastruktur. Namun, dalam kondisi tertentu, penerapan standar tersebut terabaikan. Rekomendasi Penelitian ini menekankan perlunya pengelolaan dan pedoman yang detail dalam penerapan standar tersebut.