Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Avtur Waste Treatment to Produce Useful Fuel Products based on ASTM Standard Nurhudaeni, Dwi; Sabara, Zakir; Suryanto, Andi; Junisu, Belda Amelia; Septiariva, Iva Yenis; Fanani, Riza Aldiansyah
International Journal of Hydrological and Environmental for Sustainability Vol 1, No 2 (2022): International Journal of Hydrological and Environmental for Sustainability
Publisher : CV FOUNDAE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (762.921 KB) | DOI: 10.58524/ijhes.v1i2.73

Abstract

The many avtur samples that are tested every month has an impact on avtur waste that accumulates in the PT. Pertamina Lubricant PU Jakarta laboratory. Avtur wastes are usually just thrown away without being processed again. This study focuses on the utilization of avtur test results waste by knowing the quality of avtur waste with flash point, distillation, freezing point, density and color test parameters. The aims of this research are to solve the problem of waste from avtur testing results by reusing avtur waste to become a product so as to reduce the occurrence of losses. The first step is to prepare a sample of waste from avtur test results and then perform tests on the flash point, distillation, freezing point, density and color test parameters. After that, avtur waste was formulated: avtur ASTM standard T.107 with variations in the formulation, namely 5% LA : A, 10% LA : A, 15% LA : A and 20% LA : A. After that, the mixing process was carried out for 15 minutes using a stirrer motor with a speed of 300 rpm (rotations per minute). Then flash point, distillation, freezing point, density and color tests were carried out to get results that match the specifications of the avtur. The results showed that the formulation of the avtur test results: avtur according to American Standard Testing and Material (ASTM) standard had met the avtur specifications. Where the best formulation was found in 10% avtur waste formulation with test value of color : 25, density : 802.4 Kg/m3, flash point : 42.5 oC, freezing point : -55.0 oC and distillation (IBP : 156.0 oC, 10 % : 172.0 oC, 50% : 194.0 oC , 90% : 225.0 oC, End Point : 257.0 oC. Based on the results of the formulation testing that has been carried out, the avtur test results formulated with ASTM standard for avtur have met the company's quality standards.
Penurunan Konsentrasi Dodecyl Benzene Sulfonate (DBS) Dari Limbah Deterjen Menggunakan Arang Ampas Kelapa Nur Aisyah, Fauziah; Darajat, Zakiyah; Sabara, Zakir; Syarif, Takdir
Journal of Chemical Process Engineering Vol. 1 No. 1 (2016): Journal of Chemical Process Engineering
Publisher : Fakultas Teknologi Industri - Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jcpe.v1i1.783

Abstract

Dewasa ini pencemaran air mengalami peningkatan secara tajam seiring dengan peningkatan jumlah penduduk. Pencemaran air ini disebabkan berbagai hal, salah satunya akibat limbah deterjen. Deterjen yang banyak digunakan di Indonesia adalah jenis Dodecyl Benzene Sulfonate (DBS) yang sangat sulit terdegradasi secara biologis. Belakangan telah diketahui ampas kelapa memiliki kandungan polisakarida yaitu selulosa. Ampas kelapa memiliki struktur berpori dan kandungan kimia selulosa 16 %, mannan 26 %, dan galaktomanan 61 %. Selulosa dan galaktomanan merupakan polisakarida yang mengandung gugus –OH sehingga dapat digunakan sebagai adsorben. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tinggi dan ukuran adsorben terbaik pada kolom dalam menurunkan kandungan senyawa DBS yang terdapat dalam limbah deterjen. Penelitian dilakukan dengan memasukkan adsorben setinggi 10 cm ke dalam kolom kemudian dimasukkan limbah deterjen hingga adsorben terendam oleh cairan. Diambil beberapa sampel larutan deterjen tiap selang waktu 20 menit lalu dianalisa menggunakan spektrofotometer Uv-Vis untuk mengetahui konsentrasi DBS yang ada di dalam larutan. Prosedur ini dilakukan untuk variasi tinggi 20 cm, 30 cm, dan 40 cm, variasi ukuran -6/+10 mesh, -10/+20 mesh dan -20/+50 mesh. Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa pengolahan limbah deterjen menggunakan arang ampas kelapa dengan tinggi bed 40 cm terjadi penurunan konsentrasi cukup besar yaitu 27,6447 ppm; tinggi bed 30 cm=15,0789 ppm dan tinggi bed 20 cm = 12,8657 ppm, sehingga tinggi bed adsorben terbaik yaitu 40 cm. Untuk penurunan konsentrasi DBS dengan ukuran adsorben -6/+10 mesh = 21,4895 ppm; -10/+20 mesh= 24,2289 ppm dan -20/+50 mesh= 25,7 ppm, sehingga arang ampas kelapa yang terbaik yaitu ukuran -20/50 mesh.
Pemanfaatan Daun Ketapang Kering dan Kulit Kakao menjadi Briket sebagai Bahan Bakar Alternatif Ganing, Melani; Suryanto, Andi; Sabara, Zakir; Arman, Muh
Journal of Chemical Process Engineering Vol. 6 No. 2 (2021): Journal of Chemical Process Engineering
Publisher : Fakultas Teknologi Industri - Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jcpe.v6i2.813

Abstract

Pemanfaatan limbah daun ketapang kering dan kulit kakao menjadi briket merupakan sumber energi alternatif yang cukup besar dan perlu pengkajian untuk mendapatkan data karakteristik dari briket yang dihasilkan. Penelitian Ini bertujuan untuk mengetahui berapa komposisi terbaik campuran daun ketapang kering dan kulit kakao terhadap karakteristik briket yang dihasilkan dan mengetahui pengaruh komposisi briket terhadap kualitas nyala. Tahapan penelitian yaitu proses pirolisis, penggilingan, pengayakan, penambahan perekat serta pengeringan. Kemudian dilakukan tahap pengujian karakteristik briket dan uji nyala. Hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh komposisi campuran terbaik yaitu komposisi campuran 10:90 (10% daun ketapang kering dan 90% kulit kakao). Nilai kalor yang dihasilkan yaitu 4871 kalori/gram. Untuk uji nyala, komposisi bahan 50% daun ketapang kering dan 50% kulit kakao merupakan briket yang paling lama waktu penyalaannya hingga menjadi abu yaitu 1 jam 33 menit 20 detik. Komposisi dari masing-masing briket tidak berpengaruh secara signifikan terhadap lama briket menyala hingga menjadi abu.
Optimalisasi Penggunaan Zeolit Dalam Proses Penyerapan Sulfur Pada Limbah Sabun Sya’ban, Andrik Rosela; Takdir Syarif; Sabara, Zakir; Mustafiah, Mustafiah
Journal of Chemical Process Engineering Vol. 6 No. 2 (2021): Journal of Chemical Process Engineering
Publisher : Fakultas Teknologi Industri - Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jcpe.v6i2.820

Abstract

Limbah sabun detergen mengandung bahan berbahaya sulfur yang bisa mengganggu keseimbangan biota laut. Limbah detergen dapat mengubah warna air menjadi kecoklatan dan mengeluarkan bau busuk. Oleh karena itu perlu dilakuakan suatu upaya untuk mengurangi jumlah polutan pada limbah detergen tersebut sebelum di alirkan ke masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa penggunaan zeolite dapat mengurangi komponen sulfur yang ada di dalam air sabun, dan mengetahui perbandingan waktu pengadukan dan berat optimum zeolite untuk mencapai proses penyerapan yang maksimal. Penelitian ini dilakukan di di laboratorium riset jurusan Teknik kimia FTI UMI Indonesia dan pengujian dilakukan pada SMAK Makassar. Penelitian ini dilakukan menggunakan sampel limbah laundry, bahan bahan seperti zeolite, karbon aktif dan Analisa dengan menggunakan alat spektrofotometer . Proses penelitian dilakukan dengan mengambil 250 ml sampel limbah kemudian ditambahkan dengan zeoilt sesuai dengan variable yang digunakan dan dilakukan proses adsorbansi. Setelah itu di Analisa menggunakan alat spektrofotometer. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa penggunaan zeoilit dapat mengurangi komponen sulfur yang ada di dalam air sabun limbah laundry dan penyerapan optimal terjadi pada penambahan 40 gr zeolite dengan waktu pengadukan 210 menit.
Penggunaan Kitosan Dan Biji Asam Sebagai Biokoagulan Alami Dalam Perbaikan Kualitas Air Sumur Di Sekitar TPA Sampah Antang Sabara, Zakir; Artiningsih, A.; Efendi, Arham; Ira Yulistianingsih, A.
Journal of Chemical Process Engineering Vol. 6 No. 1 (2021): Journal of Chemical Process Engineering
Publisher : Fakultas Teknologi Industri - Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jcpe.v6i1.828

Abstract

Lokasi TPA Antang yang berada di sekitar perumahan penduduk, dalam pengoperasiannya melakukan cara open dumping. Sistem ini tidak memperhatikan sanitasi lingkungan, sampah hanya di tumpuk dan dibiarkan membusuk. Sampah hanya ditimbun dan dibiarkan terbuka dengan tanah, di mana sistem pengolahan lindi (leachate) yang tidak maksimal dapat mempengaruhi kualitas air tanah dangkal di sekitarnya. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektifitas kitosan dari Cangkang Bekicot dan Biji Asam Jawa dapat menurunkan konsentrasi logam berat tembaga (Cu) pada air sumur di sekitar TPA sampah Antang Makassar. Tahap pembuatan kitosan meliputi deproteinasi, demineralisasi serta deasetilasi. Proses preparasi biji asam meliputi pembersihan biji dari bauh, di hancurkan menggunakan mortal setelah itu di ayak. Penelitian ini menggunakan variasi volume kitosan 10.000 ppm dan volume biji asam yaitu 5 mL, 10 mL, 15 mL, 20 mL dan 25 mL kitosan dan biji asam yang ditambahan kedalam air sumur 500 mL. Kadar Cu pada air sumur sebelum dan sesudah penambahan kitosan dan biji asam diukur menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometric (AAS). Penjernihan air sumur di sekitar TPA sampah Antang menggunakan kitosan dan biji asam pada penelitian ini diselesaikan melalui studi literatur dengan menggunakan metode koagulasi dan bahan aku kitosan dan biji asam. Dari beberapa hasil studi literatur yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa proses koagulasi menggunakan kitosan dari cangkang bekicot dan biji asam dapat digunakan untuk memperbaiki kualitas air.
Ekstraksi Emas Dari Biji Emas Dengan Sianida Dan Oksigen Dengan Metode Ekstraksi Padat-Cair Sabara, Zakir; La Ifa; Darnengsih; Irmayani; Rugaya Ridwan
Journal of Chemical Process Engineering Vol. 2 No. 2 (2017): Journal of Chemical Process Engineering
Publisher : Fakultas Teknologi Industri - Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jcpe.v2i2.894

Abstract

Penambang rakyat mula-mula menggunakan merkuri untuk mengekstrak emas dari padatan, tetapi persen perolehan emas dengan cara ini rendah yaitu sekitar 40%, Sehingga dikembangkan suatu metode ekstraksi emas dengan menggunakan sianida. Tujuan penelitian adalah mengetahui rasio dosis sianida dan oksigen serta mengetahui waktu yang baik untuk proses pelindian agar memperoleh emas yang baik. Biji emas di haluskan sampai 32 microw, kemudian masing- masing botol dengan konsentrasi sianida 450 ppm, 500 ppm, 550 ppm dan 600 ppm dengan oksigen 15 ppm akan ditambahkan larutan sianida sebanyak 10 %, PbNO3 dengan konsentrasi 200 ppm sebanyak 0,15 ml kemudian di leaching sampai ke 48 jam. Setelah itu difilter vakum sampai solid dan solution terpisah kemudian di analisa dengan menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS). Begitu juga konsentarsi oksigen 4 ppm, 10 ppm, 15 ppm dengan konsentrasi sianida 500 ppm dilakukan dengan perlakuan yang sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi sianida terbaik adalah 600 ppm dengan konsentrasi oksigen 15 ppm memperoleh recovery emas 95 % pada waktu ke 32 jam sedangkan konsentrasi oksigen 4 ppm, 10 ppm dan 15 ppm dengan konsentrasi sianida 500 ppm memperoleh recovery emas 97 % pada waktu ke 32 jam.