Pengendalian persediaan obat merupakan aspek penting dalam menjamin kelancaran distribusi dan pelayanan farmasi. Namun, praktik pencatatan stok yang masih dilakukan secara manual melalui pemantauan etalase dan rekap bulanan seringkali tidak efektif. Kondisi ini berisiko menimbulkan masalah, seperti kelebihan stok yang menyebabkan obat kedaluwarsa maupun kekurangan stok yang berakibat pada ketidaktersediaan obat bagi pasien. Penelitian ini bertujuan merancang sistem informasi prediksi persediaan obat berbasis web dengan menerapkan metode Least Square. Pendekatan ini dipilih karena mampu memanfaatkan data historis penjualan obat untuk menghasilkan proyeksi kebutuhan secara lebih akurat. Tahapan penelitian meliputi analisis kebutuhan, perancangan sistem, implementasi, dan pengujian. Hasil implementasi menunjukkan bahwa sistem mampu memberikan prediksi persediaan dengan kategori sangat ukurat berdasarkan perhitungan MAPE diperoleh nilai sebesar 8,7% atau setara 91,3% sekaligus mempermudah pegawai dalam pengolahan dan manajemen data stok. Dengan demikian, sistem ini dapat menjadi solusi dalam meningkatkan efisiensi pengelolaan obat, mengurangi risiko kerugian akibat kedaluwarsa, serta mendukung peningkatan kualitas layanan farmasi.Pengendalian persediaan obat merupakan aspek penting dalam menjamin kelancaran distribusi dan pelayanan farmasi. Namun, praktik pencatatan stok yang masih dilakukan secara manual melalui pemantauan etalase dan rekap bulanan seringkali tidak efektif. Kondisi ini berisiko menimbulkan masalah, seperti kelebihan stok yang menyebabkan obat kedaluwarsa maupun kekurangan stok yang berakibat pada ketidaktersediaan obat bagi pasien. Penelitian ini bertujuan merancang sistem informasi prediksi persediaan obat berbasis web dengan menerapkan metode Least Square. Pendekatan ini dipilih karena mampu memanfaatkan data historis penjualan obat untuk menghasilkan proyeksi kebutuhan secara lebih akurat. Tahapan penelitian meliputi analisis kebutuhan, perancangan sistem, implementasi, dan pengujian. Hasil implementasi menunjukkan bahwa sistem mampu memberikan prediksi persediaan dengan kategori sangat ukuratberdasarkan perhitungan MAPE diperoleh nilai sebesar 8,7% atau setara 91,3% sekaligus mempermudah pegawai dalam pengolahan dan manajemen data stok. Dengan demikian, sistem ini dapat menjadi solusi dalam meningkatkan efisiensi pengelolaan obat, mengurangi risiko kerugian akibat kedaluwarsa, serta mendukung peningkatan kualitas layanan farmasi.