Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Penjadwalan Waktu Proyek Pembangunan Gedung Telkom Group Surabaya dengan Metode PERT (Program Evaluation and Review Technique) Suryanto, Kelik; Widhiarto, Herry; Beatrix, Michella; Fatmawati, Laily Endah
Extrapolasi Vol 17, No 1 (2020)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.298 KB)

Abstract

AbstrakPenjadwalan waktu pelaksanaan proyek merupakan bagian yang penting untuk mencapai keberhasilan proyek konstruksi. Penjadwalan adalah kegiatan untuk menentukan waktu kegiatan – kegiatan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan. Pengaruh dari penjadwalan terhadap proyek kostruksi dapat berdampak pada pendapatan proyek itu sendiri, sebab semakin lama waktu yang dibutuhkan maka biaya operasional juga akan semakin membengkak. Salah satu metode dalam menentukan penjadwalan waktu dari suatu pekerjaan proyek adalah Metode PERT (Program Evaluation and Review Technique). Penerapan Metode PERT dalam penjadwalan waktu pelaksanaan proyek adalah menyusun jaringan kerja PDM, Program Microsoft Project dapat membantu dalam merencanakan jaringan kerja dan mencari item pekerjaan yang termasuk kedalam lintasan kritis, memperkirakan tiga waktu yaitu waktu optimis (to), waktu pesimis (tp), dan waktu paling memungkinkan. Kemudian menghitung waktu aktifitas (Te), Deviasi Standar (S), Variasi kegiatan (Ve), dan mencari nilai probabilitas. Pelaksanaan proyek Gedung TelkomGroup Surabaya direncanakan akan dibangun dua gedung yang terdiri dari 7 lantai gedung perangkat dan 17 lantai gedung utama. Perencanaan pembangunan Gedung TelkomGroup Surabaya direncanakan dalam waktu 665 hari, dengan metode PERT waktu pelaksanaan proyek dapat dioptimalisasi menjadi 576 hari dengan peluang tercapai hanya sebesar 0,14%.Kata Kunci : Microsoft Project, Optimalisasi waktu, Penjadwalan waktu, Proyek, PERT. AbstractScheduling project implementation time is an important part of achieving construction project success. Scheduling is an activity to determine the time the activities needed to complete the work. The effect of scheduling on the construction project can have an impact on the project revenue itself, because the longer the time needed, the operational costs will also increase. One method in determining the time scheduling of a project work is PERT (Program Evaluation and Review Technique) Method. The application of PERT method in scheduling project implementation time is to arrange PDM network, Microsoft Project Program can help in planning networking and finding work items that are included in the critical path, estimating three times, namely optimistic time (to), pessimistic time (tp), and most likely time. Then calculate the activity time (Te), Standard Deviation (S), Variation of activities (Ve), and find the probability value. The implementation of the TelkomGroup Surabaya Building project is planned to be built in two buildings consisting of 7 floors of building equipment and 17 floors of the main building. The planning of the construction of the TelkomGroup Surabaya building is planned within 665 days, with the PERT method the project implementation time can be optimized to 576 days with the opportunity to reach only 0.14%..Keywords: Microsoft Project, time optimization, time scheduling, project, PERT.
Kinerja Struktur Gedung Beton Bertulang dengan Bentang Kantilever 4 m Menggunakan Metode Analisis Pushover Trimurtiningrum, Retno; Saves, Faradlillah; Fatmawati, Laily Endah; Setiawan, Yusak Adi
Extrapolasi Vol 17, No 2 (2020)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemajuan teknologi dan desain di bidang konstruksi semakin berkembang. Hal tersebut, membuat beragamnya variasi desain struktur yang semakin hari semakin unik. Bentuk-bentuk gedung dengan kantilever tampaknya semakin diminati karena dinilai mempunyai arsitektur yang tinggi. Bentuk kantilever yang mempunyai bentang lebih panjang, yaitu lebih dari 1/3 L makin diminati karena memberikan tampilan eksterior yang unik, serta dapat berfungsi ganda selain sebagai ruangan juga dapat difungsikan sebagai kanopi. Gedung yang didesain merupakan gedung 7 lantai dengan balok kantilever pada lantai 6 dan 7 sepanjang 4 m. Penelitian ini menggunakan acuan SNI 03-2847-2013 dalam mendesain elemen struktur utama beton bertulang, SNI 03-1726-2012 untuk perencanaan beban gempa, SNI 03-1727-2013 dan PPIUG 1983 untuk perencanaan beban gravitasi. Dari hasil analisis didapatkan besar simpangan yang terjadi baik arah x maupun arah Y adalah sebesar 50,544 mm dan 39,956 mm, dimana masing-masing memenuhi syarat batas simpangan antar lantai sesuai SNI 03-1726-2012. Level kinerja struktur termasuk level immediate occupancy yang berarti tidak terjadi kerusakan structural dan gedung dapat segera dipakai sesuai dengan fungsinya.Keywords: level kinerja, analisa pushover, balok kantilever
KINERJA STRUKTUR GEDUNG BETON BERTULANG DENGAN BENTANG KANTILEVER 4 M MENGGUNAKAN METODE ANALISIS PUSHOVER Trimurtiningrum, Retno; Saves, Faradlillah; Fatmawati, Laily Endah; Setiawan, Yusak Adi
EXTRAPOLASI Vol 17 No 2 (2020)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/exp.v17i2.4429

Abstract

AbstractThe advance of technology and design in construction field are developing. Therefore, variety of structural design becomes unique. The shape of building with cantilever seems increasingly atrractive because it is rated to have high architecture. Cantilever form with a longer span of more than 1/3 L is increasingly desirable because it provides a unique exterior appearance,as well as a double function other than as a room can also functioned as a canopy.The building is designed to be a 7-storey building with cantilever beam on the 6th – 7th floor for 4 m. This study used the reference of SNI 03-2847-2013 in designing the main structural elements of reinforced concrete, SNI 03-1726-2012 for the designing the earthquake load, SNI 03-1727-2013 and PPIUG1983 for gravity load planning. From the results of analysis, the interstory drift that occurs both the X-direction and the direction of Y is 50.544 mm and 39.956 mm, each of which qualifies the interstory drift limit according to SNI 03-1726-2012. Structural performance levels are being catagories in immediate occupancy level which means there is no structural damage and the building can be used immediately according to its function AbstrakKemajuan teknologi dan desain di bidang konstruksi semakin berkembang. Hal tersebut, membuat beragamnya variasi desain struktur yang semakin hari semakin unik. Bentuk-bentuk gedung dengan kantilever tampaknya semakin diminati karena dinilai mempunyai arsitektur yang tinggi. Bentuk kantilever yang mempunyai bentang lebih panjang, yaitu lebih dari 1/3 L makin diminati karena memberikan tampilan eksterior yang unik, serta dapat berfungsi ganda selain sebagai ruangan juga dapat difungsikan sebagai kanopi. Gedung yang didesain merupakan gedung 7 lantai dengan balok kantilever pada lantai 6 dan 7 sepanjang 4 m. Penelitian ini menggunakan acuan SNI 03-2847-2013 dalam mendesain elemen struktur utama beton bertulang, SNI 03-1726-2012 untuk perencanaan beban gempa, SNI 03-1727-2013 dan PPIUG 1983 untuk perencanaan beban gravitasi. Dari hasil analisis didapatkan besar simpangan yang terjadi baik arah x maupun arah Y adalah sebesar 50,544 mm dan 39,956 mm, dimana masing-masing memenuhi syarat batas simpangan antar lantai sesuai SNI 03-1726-2012. Level kinerja struktur termasuk level immediate occupancy yang berarti tidak terjadi kerusakan structural dan gedung dapat segera dipakai sesuai dengan fungsinya.
PENJADWALAN WAKTU PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG TELKOM GROUP SURABAYA DENGAN METODE PERT (PROGRAM EVALUATION AND REVIEW TECHNIQUE) Suryanto, Kelik; Widhiarto, Herry; Beatrix, Michella; Fatmawati, Laily Endah
EXTRAPOLASI Vol 17 No 1 (2020)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/exp.v17i1.3617

Abstract

AbstractScheduling project implementation time is an important part of achieving construction project success. Scheduling is an activity to determine the time the activities needed to complete the work. The effect of scheduling on the construction project can have an impact on the project revenue itself, because the longer the time needed, the operational costs will also increase. One method in determining the time scheduling of a project work is PERT (Program Evaluation and Review Technique) Method. The application of PERT method in scheduling project implementation time is to arrange PDM network, Microsoft Project Program can help in planning networking and finding work items that are included in the critical path, estimating three times, namely optimistic time (to), pessimistic time (tp), and most likely time. Then calculate the activity time (Te), Standard Deviation (S), Variation of activities (Ve), and find the probability value. The implementation of the TelkomGroup Surabaya Building project is planned to be built in two buildings consisting of 7 floors of building equipment and 17 floors of the main building. The planning of the construction of the TelkomGroup Surabaya building is planned within 665 days, with the PERT method the project implementation time can be optimized to 576 days with the opportunity to reach only 0.14%..AbstrakPenjadwalan waktu pelaksanaan proyek merupakan bagian yang penting untuk mencapai keberhasilan proyek konstruksi. Penjadwalan adalah kegiatan untuk menentukan waktu kegiatan – kegiatan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan. Pengaruh dari penjadwalan terhadap proyek kostruksi dapat berdampak pada pendapatan proyek itu sendiri, sebab semakin lama waktu yang dibutuhkan maka biaya operasional juga akan semakin membengkak. Salah satu metode dalam menentukan penjadwalan waktu dari suatu pekerjaan proyek adalah Metode PERT (Program Evaluation and Review Technique). Penerapan Metode PERT dalam penjadwalan waktu pelaksanaan proyek adalah menyusun jaringan kerja PDM, Program Microsoft Project dapat membantu dalam merencanakan jaringan kerja dan mencari item pekerjaan yang termasuk kedalam lintasan kritis, memperkirakan tiga waktu yaitu waktu optimis (to), waktu pesimis (tp), dan waktu paling memungkinkan. Kemudian menghitung waktu aktifitas (Te), Deviasi Standar (S), Variasi kegiatan (Ve), dan mencari nilai probabilitas. Pelaksanaan proyek Gedung TelkomGroup Surabaya direncanakan akan dibangun dua gedung yang terdiri dari 7 lantai gedung perangkat dan 17 lantai gedung utama. Perencanaan pembangunan Gedung TelkomGroup Surabaya direncanakan dalam waktu 665 hari, dengan metode PERT waktu pelaksanaan proyek dapat dioptimalisasi menjadi 576 hari dengan peluang tercapai hanya sebesar 0,14%.
PERENCANAAN POLA TANAM PADA JARINGAN IRIGASI GANGSIRAN KABUPATEN JOMBANG Saves, Faradlillah; Widhiarto, Herry; Fatmawati, Laily Endah
EXTRAPOLASI Vol 18 No 2 (2021)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/extrapolasi.v18i2.6023

Abstract

AbstrakKondisi musim di Kabupaten jombang yaitu musim hujan dan kemarau membuat ketersediaan air didaerah tersebut tidak merata. Hal ini tentu diperlukan perencanaan pola tata tanam yang tepat pada jaringan irigasi gangsiran Desa Tebel Kecamatan Bareng agar terjadi kestabilan antara ketersediaan dan kebutuhan. Untuk mengetahui curah hujan rata-rata menggunakan metode rata-rata aljabar dengan data curah hujan 10 tahun yaitu 2009 - 2018, lalu untuk mengetahui evapotranspirasi dihitung menggunakan metode penman dan perhitungan debit andalan diperoleh dengan menggunakan metode FJ. Mock. Dari hasil analisis pada daerah irigasi desa Tebel diperoleh nilai debit andalan sebesar 0,017 m³/detik.Berdasarkan debit andalan tersebut diperoleh nilai NFR sebesar 88,29 mm/hari dengan perencanaan pola tata tanam padi-padi-palawija.AbstractSeasonal conditions in Jombang Regency, namely the rainy and dry seasons make the availability of water in the area uneven. This certainly requires planning the right cropping pattern on the gangsiran irrigation network in Tebel Village, Bareng District so that there is stability between availability and demand. To find out the average rainfall using the algebraic average method with rainfall data for 10 years, namely 2009 - 2018, then to find out evapotranspiration is calculated using the Penman method and the reliable discharge calculation is obtained using the FJ method. mock. From the analysis results in the irrigation area of Tebel village, the mainstay discharge value is 0.017 m³/second
ANALISIS STABILITAS BENDUNG EMBUNG MADE, DESA MADE, KECAMATAN KUDU, KABUPATEN JOMBANG Fatmawati, Laily Endah; Utomo, Ari Cahyo
axial : jurnal rekayasa dan manajemen konstruksi Vol 7, No 3 (2019): Volume 7, Nomor 3, Tahun 2019
Publisher : Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/axial.v7i3.780

Abstract

Abstrak, Stabilitas merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi dalam pembangunan suatubendung, dimana jika syarat stabilitas tersebut tidak terpenuhi, maka akan mengakibatkan masalah keamananbendung yang meliputi penurunan (settlement), kebocoran, rembesan, longsoran, erosi dan retakan. Metodeyang digunakan untuk analisis stabilitas bendung dengan menggunakan software plaxis 2D versi 8.2.Penelitian ini dilakukan untuk menentukan gaya dan beban yang bekerja pada bendung, daya dukung tanahakibat gaya dan beban yang bekerja, dan untuk mengetahui nilai safety factor pada stabilitas bendung. Darianalisis yang telah dilakukan, diketahui besar gaya dan beban yang bekerja pada bendung yakni Gaya akibatbeban gempa sebesar 21,425 Ton. Angka keamanan daya dukung tanah terbesar diperoleh saat kondisi airbanjir sebesar 15,85 ,dan Angka keamanan di tinjau tanpa gempa di peroleh nilai safety factor yang palingkritis sebesar 1,698 pada kondisi muka air banjir, sedangkan di tinjau dengan gempa di peroleh nilai safetyfactor yang paling kritis sebesar 1,697 pada kondisi muka air banjir. Pada perhitungan manual, angkakeamanan di tinjau tanpa gempa di peroleh nilai safety factor geser yang paling kritis 2,30 pada kondisimuka air banjir, sedangkan di tinjau dengan gempa di peroleh nilai safety factor geser yang paling kritis 1,57pada kondisi muka air banjir. Displacement pada kondisi air kosong adalah sebesar 0,009 m, pada kondisi airnormal sebesar 0,015 m, dan pada kondisi air banjir adalah sebesar 0,022 m, maka sesuai dengan syaratpenurunan lebih kecil 0,04 m, penurunan yang terjadi pada konstruksi Embung Made, adalah aman.Kata kunci : Stabilitas Bendung, Plaxis 2D, Safety Factor, Jombang.
Analisis Angka Keamanan Lereng Metode Fellenius dan Program Plaxis V.8.2 (Studi Kasus: Bozem Kalidami Surabaya) Utomo, Indra Wahyu; Fatmawati, Laily Endah
Portal: Jurnal Teknik Sipil Vol 16, No 1 (2024): Special Edition January 2024: Improving skills and ease in various civil engine
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/portal.v16i1.4850

Abstract

Abstrak— Dalam bidang rekayasa geoteknik, salah satu penyebab tanah longsor yang paling umum adalah peningkatan suatu tegangan geser pada tanah atau penurunan kekuatan geser massa tanah sehingga tidak dapat menahan beban yang diterapkan. Analisis pada lereng Bozem Kalidami Surabaya dilakukan untuk mengetahui angka keamanan lereng eksisting dengan lerdasarkan data yang diperoleh dari tes boring. Analisis angka keamanan dilakukan dengan dua cara yaitu perhitungan manual menggunakan metode Fellinius dan program Plaxis v.8.2 yang bertujuan membandingkan hasil keduanya. Dianalisis menggunakan menggunakan perhitungan manual metode fellenius didapatkan nilai angka keamanan sebesar 0,208. Sedangkan untuk hasil program Plaxis v.8.2 didapatkan nilai angka keamanan sebesar 0,833. Karena hasil perhitungan yang diperoleh dari kedua metode 1,5, maka dapat disimpulkan bahwa lereng Bozem Kalidami Surabaya tidak stabil.Abstract — In geotechnical engineering, one of the most common causes of landslides is an increase in the shear stress of the soil or a decrease in the shear strength of the soil mass so that it cannot withstand the applied load. Analysis on the slope of Bozem Kalidami Surabaya is done to determine the safety number of existing slopes based on data obtained from boring tests. The analysis of safety factor was carried out in two ways, namely manual calculations using the Fellinius method and the Plaxis v.8.2 programme which aims to compare the results of both. Analysed using manual calculation of the fellenius method, the safety factor value is 0.208. As for the results of the Plaxis v.8.2 programme, the safety factor value is 0.833. Because the calculation results obtained from both methods 1.5, it can be concluded that the slope of Bozem Kalidami Surabaya is unstable.
Analisis Percepatan Waktu dan Biaya pada Proyek Pembangunan Gedung Sekolah Dasar Wachid Hasyim Kota Surabaya Menggunakan Metode Crashing Sutrisno, Wahyu Tri; Beatrix, Michella; Fatmawati, Laily Endah
Portal: Jurnal Teknik Sipil Vol 16, No 1 (2024): Special Edition January 2024: Improving skills and ease in various civil engine
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/portal.v16i1.4784

Abstract

Proyek konstruksi merupakan rangkaian pekerjaan yang sensitif karena setiap aspeknya saling mempengaruhi satu sama lain. Dalam pelaksanaan proyek konstruksi sering terjadi konflik antara jadwal rencana kerja yang tidak sesuai dengan realisasai pada lapangan. Penyebab sering keterlambatan karena adanya perubahan situasi selama pelaksanaan proyek, perubahan design, faktor cuaca, kebutuhan tenaga kerja, dan lain sebagainya.  Proyek Pembangunan Gedung 4 lantai Sekolah Dasar Wachid Hasyim Kota Surabaya yang memiliki estimasi waktu pekerjaan selama kurang lebih 48 minggu ini sedang mengalami permasalahan yaitu adanya permintaan percepatan waktu pekerjaan proyek yang dalam pelaksanaannya sedang mengalami keterlambatan pekerjaan. penelitian ini bertujuan menganalisa percepatan durasi waktu dan biaya proyek menggunakan metode crashing program yang bertujuan untuk mendeskripsikan aktivitas jaringan kerja dan mengoptimalkannya dengan bantuan software microsoft project. Hasil yang didapat adalah durasi waktu normal 377 hari kalender setelah dilakukan kegiatan crashing dengan penambahan jam kerja (lembur) menjadi 232 hari kalender sedangkan jika menggunakan alternatif penambahan tengaa kerja menjadi 248 hari kalender. Dengan penambahan biaya akibat kegiatan crashing dengan penambahan jam kerja (lembur) 4 jam selama 105 hari adalah sebesar Rp. 2,994,111,616.08. Sedangkan perbandingan biaya yang dibutuhkan untuk percepatan dengan alternatif penambahan tenaga kerja selama 89 hari adalah sebesar Rp. 1,775,009,149.13.
ANALISIS PERBANDINGAN PENURUNAN PONDASI TIANG PANCANG TUNGGAL METODE EMPIRIS DAN PROGRAM PLAXIS 2D V8.6 Reny Pradista; Fatmawati, laily Endah
Prosiding Sains dan Teknologi Vol. 3 No. 1 (2024): Seminar Nasional Sains dan Teknologi (SAINTEK) ke 3 - Januari 2024
Publisher : DPPM Universitas Pelita Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The main purpose of the foundation is to be able to accept the load from above and to fulfill this goal the foundation must fulfill the criteria of decline or decrease that should [1]. To be able to calculate the prediction of decline, this study uses the empirical method of Vesic 1970 and program assistance (software). Also calculated for the value of the foundation permit reduction. The data used are secondary data in the form of pile data, PDA (Pile Driving Analyzer) test result data, SPT (Standard Penetration Test) soil investigation data. The axial load used is the allowable load from the planner data based on the soil investigation point point 2 of 796.6 kN. From the results of the analysis, it was found that the value that exceeded the results of the PDA (Pile Driving Analyzer) test was the calculation result from the 1970 Vesic method of 8.5mm, while the result of the decrease from the PDA (Pile Driving Analyzer) test was 4-5 mm.
ANALISIS KINERJA SIMPANG BERSINYAL PADA SIMPANG LAKARSANTRI – DRIYOREJO MENGGUNAKAN METODE Sani, Naufal Yafi; Hartatik, Nurani; Fatmawati, Laily Endah
Jurnal Ilmiah Teknik dan Manajemen Industri Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Taguchi : Jurnal Ilmiah Keilmuan Teknik dan Manajemen Industri
Publisher : LPPM Universitas Bina Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46306/tgc.v3i2.195

Abstract

In this modern era, the increasing development of science and technology has led to an increase in human activity which is followed by an increase in vehicle capacity and a decrease in pedestrians. So transportation needs will increase. In Surabaya, the need for transportation has become a primary need for very dense city residents and the situation at the Lakarsantri – Driyorejo intersection uses 3 signal phases with the 311 type intersection, where if one arm of the intersection is in the green phase, the other two phases are in the red phase and vice versa. This is very busy during peak hours such as in the morning, namely at 07.00-08.00, that time is usually busy due to the time of going to work, school and so on and during the day, namely at 12.00-13.00, office break time, school time. Used in this research is the 1997 Indonesian Road Capacity Manual (MKJI 1997). This research carried out traffic surveillance on the number of vehicles passing, intersection capacity, and the degree of saturation. From the research results, it was found that the highest traffic volume at the intersection of Lakarsantri – Driyorejo, Surabaya City occurred on Thursday at 17.00-18.00 WIB, Jalan Lakarsantri (West) was 630 pcu/hour, Jalan Menganti (East) was 473 pcu/hour, and Jalan Driyorejo was 657 pcu/hour. And it has an average degree of saturation of 0.95.