Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Al-Ahwal: Jurnal Hukum Keluarga Islam

KOMPARASI HAK ISTRI PADA KHI, HAM DAN MAZHAB Muchimah, Muchimah
Al-Ahwal: Jurnal Hukum Keluarga Islam Vol. 10 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/ahwal.2017.10208

Abstract

Marriage is relationship between husband and wife for creating happiness and learning on housewifery responsibilities with a group of family commitment.  With happiness and right obligations are own couple marriages that is creating by husband and wife to purpose living law in Indonesia. This paper aims to take meaning of wife rights what is given by husband. It is taking about human right concepts in Indonesian statues on marriage under KHI.  Indonesian statute is purpose living tradition on Human right, KHI, and Islamic law specifically for Madzhab. Three of wife rights in Indonesian statues are giving women that the gendering issue is powerless on house violence. [Pernikahan  merupakan permulaan hubungan seseorang dengan orang lain untuk saling berkomitmen dengancara menciptakan kebahagian dan salingbelajar bertanggung jawab dalam rumah tangga. Dalam perkawinan suka cita dan hak serta kewajiban adalah sesuatu yang harus dimiliki keduanya. Tulisan ini bertujuan untuk memahami makna  hak istri dalam perkawinan yang diberikan suami. Metode penulisan paper ini memetakkan hak istri pada konsep HAM yang dikodifikasi oleh KHI dalam Undang-undang perkawinan. Hasil dari tulisan ini adalah hak-hak istri yang diberikan suami yang sudah diatur oleh aturan-aturan yang ada di Indonesia. Aturan tersebutmenawarkan hak istri dalam sistem yang tanpa sadar sudah ada dalam ketiga aturan di Indonesia yaitu KHI, Undang-undang HAM dan Hukum para mazhab.]
KETAHANAN KELUARGA BURUH MIGRAN DI KARANG PAKIS, NUSAWUNGU, CILACAP Muchimah, Muchimah
Al-Ahwal: Jurnal Hukum Keluarga Islam Vol. 13 No. 1 (2020)
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/ahwal.2020.13104

Abstract

AbstractThis paper discusses how the migrant family workers maintaining their household affairs despite the difficulties of having long distance relationship. The object of this research are the migrant family workers in Karang Pakis, Nusawungu District, Cilacap Regency. This descriptive-analytic empirical research functions social action of Talcott Parsons . The result shows that the migrant workers' families adapt to their problems by having communication with their partners, keeping themselves busy, and taking the role of a partner. The goal attainment that were realized are improving the family economy, renovating and completing the furnishings of the house, owning a car, preparing a better generation and improving spiritual quality. Pattern Maintenance (latency), by maintaining the existing pattern while being left out by their partner. The contribution of this paper shows that the families of migrant workers do not always end in divorce. This is evidenced by the situation in the village of Karang Pakis where the families of migrant workers are able to maintain and try to change the economy of their families by committing each other for the sake of family happiness in the future.Problem dalam keluarga buruh migran sering terjadi karena salah satu pasangan ada yang pergi bekerja ke luar negeri meninggalkan keluarga. Anggota keluarga buruh migran di Karang Pakis Kecamatan Nusawungu Kabupaten Cilacap berupaya mempertahankan keutuhan keluarganya. Tulisan ini membahas tentang bagaimana cara menjaga keutuhan keluarga buruh migran di desa Karang Pakis Kecamatan Nusawungu Kabupaten Cilacap. Penelitian empiris yang bersifat deskriptif-analitik ini memanfaatkan teori tindakan sosial Talcott Parsons. Cara keluarga buruh migran beradaptasi yaitu dengan melakukan komunikasi dengan pasangan, menyibukkan diri, dan mengambil peran pasangan. Goal Attainment yang terealisasikan diantaranya untuk memperbaiki perekonomian keluarga, merenovasi dan melengkapi isi rumah, memiliki mobil, mempersiapkan generasi yang lebih baik serta meningkatkan kualitas spiritual. Pattern Maintance (latensi), dengan cara memelihara pola yang ada selama ditinggalkan oleh pasangan mereka. Kontribusi tulisan ini menunjukkan bahwa keluarga buruh migran tidak selalu berakhir dengan perceraian. Hal ini dibuktikan dengan keadaan yang ada di desa Karang Pakis. Dimana keluarga buruh migran mampu menjaga dan berusaha untuk merubah perekonomian keluarga mereka dengan saling berkomitmen antar pasangan demi kebahagiaan keluarga ke depannya.