Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGARUH BUDAYA PATRIARKI TERHADAP KETERATURAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN PADA IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS BANGKALAN Laili, Anis Nur; Rodiyatun
EMBRIO Vol 10 No 1 (2018): EMBRIO (MEI 2018)
Publisher : Program Studi S1 Kebidanan - Fakultas Sains dan Kesehatan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.326 KB) | DOI: 10.36456/embrio.vol10.no1.a1433

Abstract

Antenatal Care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil, hingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, dengan frekuensi kunjungan minimal 4 (empat) kali selama kehamilan. Menurut Ditjen Bina Gizi dan KIA, Kemenkes RI tahun 2013, cakupan K1 mengalami penurunan dari 96,84% menjadi 95,25% dan cakupan K4 juga mengalami penurunan dari 90,18% menjadi 86,85% dibandingkan tahun sebelumnya. Secara nasional, indikator kinerja cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil K4 padatahun 2013 belum dapat mencapai target Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan, yakni sebesar 93%. Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain yang digunakan adalah cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh budaya patriarki terhadap keteraturaan pemeriksaan ANC. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Bangkalan. Populasi dalam penelitian ini 41 ibu hamil. Dalam hal ini peneliti menggunakan jenis Probability Sampling dengan teknik Systematic Random Sampling dimana setiap pasien yang memenuhi kriteria penelitian dimasukkan dalam penelitian sesuai dengan jumlah pasien/ibu hamil pada register (Kohort) ibu hamil. Analisis data dilakukan menggunakan analisis univariate yang dilakukan terhadap masing-masing variabel dari hasil penelitian dan analisis bivariat dengan tabel silang digunakan untuk melihat gambaran pengaruh variabel independen dan dependen yaitu budaya patriarki dan keteraturan kunjungan pemeriksaan kehamilan. Selanjutnya dilakukan uji Chi-Square dengan tingkat kesalahan 0,5. Hasil penelitian ini memperlihatkan hasil didapatkan nilai þ: 0,075 > α 0,05 maka tidak ada pengaruh budaya patriarki terhadap keteraturan pemeriksaan kehamilan. Perlu adanya upaya optimalisasi program kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan (ANC) dengan mempermudah akses layanan ANC, memberikan penyuluhan lapangan secara lebih detail dan informatif tidak hanya kepada ibu hamil tetapi juga suami dan anggota keluarga lainnya, serta menghargai budaya yang dianut masyarakat setempat yang tidak mempengaruhi kesehatan
PENGARUH BUDAYA PATRIARKI TERHADAP KETERATURAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN PADA IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS BANGKALAN Anis Nur Laili; Rodiyatun
EMBRIO Vol 10 No 1 (2018): EMBRIO (MEI 2018)
Publisher : Program Studi S1 Kebidanan - Fakultas Sains dan Kesehatan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.326 KB) | DOI: 10.36456/embrio.vol10.no1.a1433

Abstract

Antenatal Care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil, hingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, dengan frekuensi kunjungan minimal 4 (empat) kali selama kehamilan. Menurut Ditjen Bina Gizi dan KIA, Kemenkes RI tahun 2013, cakupan K1 mengalami penurunan dari 96,84% menjadi 95,25% dan cakupan K4 juga mengalami penurunan dari 90,18% menjadi 86,85% dibandingkan tahun sebelumnya. Secara nasional, indikator kinerja cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil K4 padatahun 2013 belum dapat mencapai target Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan, yakni sebesar 93%. Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain yang digunakan adalah cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh budaya patriarki terhadap keteraturaan pemeriksaan ANC. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Bangkalan. Populasi dalam penelitian ini 41 ibu hamil. Dalam hal ini peneliti menggunakan jenis Probability Sampling dengan teknik Systematic Random Sampling dimana setiap pasien yang memenuhi kriteria penelitian dimasukkan dalam penelitian sesuai dengan jumlah pasien/ibu hamil pada register (Kohort) ibu hamil. Analisis data dilakukan menggunakan analisis univariate yang dilakukan terhadap masing-masing variabel dari hasil penelitian dan analisis bivariat dengan tabel silang digunakan untuk melihat gambaran pengaruh variabel independen dan dependen yaitu budaya patriarki dan keteraturan kunjungan pemeriksaan kehamilan. Selanjutnya dilakukan uji Chi-Square dengan tingkat kesalahan 0,5. Hasil penelitian ini memperlihatkan hasil didapatkan nilai þ: 0,075 > α 0,05 maka tidak ada pengaruh budaya patriarki terhadap keteraturan pemeriksaan kehamilan. Perlu adanya upaya optimalisasi program kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan (ANC) dengan mempermudah akses layanan ANC, memberikan penyuluhan lapangan secara lebih detail dan informatif tidak hanya kepada ibu hamil tetapi juga suami dan anggota keluarga lainnya, serta menghargai budaya yang dianut masyarakat setempat yang tidak mempengaruhi kesehatan
Hubungan Pengetahuan Tentang Gizi Dengan Kejadian Anemia Pada Wanita Usia Subur di Wilayah Puskesmas Bangkingan Surabaya Tsanir Rohmah Zamzami Ninik; Astuti Setiyani; Novita Eka Kusuma Wardani; Rodiyatun
Gema Bidan Indonesia Vol. 12 No. 2 (2023): Juni
Publisher : Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/gebindo.v12i2.180

Abstract

During the period of women of childbearing age there are many health problems, one of which is anemia. Anemia is a condition where the hemoglobin level is less than the normal value according to the age group (≤ 12 g/dl for WUS). The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge about nutrition and the incidence of anemia in women of childbearing age (WUS). This type of research is an analytical survey with the Cross Sectional method. The population of Women of Reproductive Age (WUS) is 310 respondents with a sample using the Purposive Sampling technique of 122 respondents. Data collection was processed using the Spearman Rho statistical test with an α value of 0.05. Nearly half of the respondents (WUS) had good knowledge of nutrition (52%) and only a small proportion, namely 15 (12.3%) had anemia. The results of the Spearman Rho statistical test obtained a significance value of p = 0.022. So H1 is accepted. The results of the analysis concluded that there was a relationship between nutritional knowledge and the incidence of anemia in (WUS). There is a relationship between nutritional knowledge and the incidence of anemia in (WUS). So it is recommended for Women of Reproductive Age (WUS) to continue to increase knowledge about nutrition through ways and by utilizing easily accessible multimedia Keywords: knowledge, nutrition, anemia
SOCIAL SUPPORT, COMMUNITY CULTURE, AND RECEIPT OF HEALTH INFORMATION ON MATERNAL COMMITMENT TO PREVENT STUNTING IN CHILDREN UNDER FIVE IN BANGKALAN DISTRICT Fitriah; Mustofa Haris; Rodiyatun; Suryaningsih
EZRA SCIENCE BULLETIN Vol. 2 No. 1 (2024): January-June 2024
Publisher : Kirana Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58526/ezrasciencebulletin.v2i1.115

Abstract

Stunting cases, which are a threat to the growth of toddlers, are still very high in Bangkalan Regency. The purpose of the study was to analyse the influence of social support, community culture and information acceptance on maternal commitment to stunting prevention. This research is a survey research with a cross sectional approach. The target population in this study were mothers who had toddlers 2-4 years old in Bangkalan Regency with a total sample of 300 mothers from 5 villages. The sampling technique used was Cluster Random Sampling. Clusters are based on villages with the highest and lowest number of stunting. The data collection instrument used a questionnaire. The variables studied were social support, community culture and receipt of health information as independent variables. While the dependent variable is maternal commitment in stunting prevention. The data obtained in this study were analysed descriptively and then analysed using multiple linear regression tests.  Before testing the regression equation model, classical assumption testing was carried out first. The results showed that social support, community culture and information acceptance had an effect on maternal commitment in preventing stunting both partially and simultaneously with a significance level of 0.000. The existence of social support will give rise to self-confidence and increase the mother's commitment to provide better care to children so that stunting does not occur. Through culture, values, beliefs, norms, and practices that are considered important by a community group and become individual commitments, including efforts to prevent stunting. Receiving information will build mothers' attitudes and beliefs about their ability to prevent stunting, as a form of maternal commitment.
Case Report Pada Akseptor Kontrasepsi Dmpa Dengan Efek Samping Kenaikan Berat Badan Di Puskesmas Kamal Octavia Putri Salsabilla; Deasy Irawati; Rodiyatun; Suryaningsih
Jurnal Adijaya Multidisplin Vol 3 No 04 (2025): Jurnal Adijaya Multidisiplin (JAM)
Publisher : PT Naureen Digital Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kenaikan berat badan merupakan salah satu efek samping kontrasepsi suntik Depo Medroxyprogesterone Acetate (DMPA) yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan fisik, mengganggu aktivitas harian, dan memengaruhi kondisi psikologis akseptor. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran manajemen asuhan kebidanan pada akseptor kontrasepsi suntik DMPA dengan efek samping kenaikan berat badan. Desain penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Subjek adalah Ny. S, 34 tahun, yang mengalami kenaikan berat badan >10 kg selama ±1,5 tahun menggunakan DMPA. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan pemeriksaan langsung. Asuhan kebidanan dilakukan dalam tiga kali kunjungan selama satu bulan melalui tahapan pengkajian, intervensi, evaluasi, dan dokumentasi. Intervensi meliputi edukasi tentang efek samping kontrasepsi, pemberian menu diet sehat sesuai kebutuhan gizi, anjuran jalan pagi 20–30 menit, dan konseling terkait metode kontrasepsi lain. Evaluasi menunjukkan adanya penurunan berat badan dan peningkatan pemahaman akseptor mengenai dampak DMPA. Akseptor memutuskan beralih ke metode kontrasepsi MOW. Kesimpulan penelitian ini adalah asuhan kebidanan yang terstruktur dan edukatif efektif membantu mengatasi kenaikan berat badan pada pengguna DMPA serta mendukung pemilihan kontrasepsi yang lebih sesuai kebutuhan.
CASE REPORT PADA PRIMIGRAVIDA TRIMESTER II DENGAN KURANG ENERGI KRONIK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANAH MERAH KABUPATEN BANGKALAN Izzati, Soffi Nur; Esyuananik; Rodiyatun
Sinar : Jurnal Kebidanan Vol 7 No 2 (2025): Vol 7 No 2 (2025): SINAR Jurnal Kebidanan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/sinar.v7i2.28318

Abstract

Objectiv: kehamilan sebagai tahapan alamiah serta fisiologis yang dihadapi masing-masing wanita. Selama kehamilan ada peningkatan metabolisme energi dengan berdamapk pada peningkatan kebutuhan energi dan nutrisi juga meningkat. Kebutuhan energi serta nutrisi yang meningkat ini sangat penting untuk perkembangan atau pertumbuhan janin, bertambah besarnya organ rahim dan perubahan komposisi serta metabolisme tubuh. Kurang Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil merupakan masalah gizi serius yang ditandai dengan Lingkar Lengan Atas (LILA) < 23,5 cm IMT <18,5 kg/m2 . Tujuan asuhan studi kasus ini untuk memberikan asuhan kebidanan kepada primigravida trimester II dengan KEK di Puskesmas Tanah Merah, Kabupaten Bangkalan. Metods: Metode yang digunakan adalah pendekatan studi kasus deskriptif dengan tiga kali kunjungan rumah, dilakukan di puskesmas Tanah merah, Kabupaten Bangkalan, menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara, pemeriksaan fisik, buku KIA, analisis, penatalaksanaan dan evaluasi. Result: Hasil Berdasarkan pengumpulan data, didapatkan pada masa kehamilan pada kunjungan pertama ditemukan masalah yaitu ibu mengalami KEK dengan LILA <23,5 cm. diberikan asuhan kebidanan pada masa kehamilan antara lain memberikan KIE, cara mengatasi KEK, memberikan terapi Fe dan kalk, tanda bahaya kehamilan, melakukan pemeriksaan penunjang. Setelah dilakukan asuhan kebidanan di dapatkan hasil yaitu pada masa kehamilan terdapat kenaikan berat badan akan tetapi masih mengalami KEK. Pada kunjungan kedua ibu mengeluh sering pusing dan mudah lelah, pada kunjungan ketiga ibu mengeluh sering kencing. Hasil menunjukkan asuhan kebidanan yang dilakukan pada masa hamil telah dilakukan dengan baik. meskipun pada masa kehamilan mengalami berbagai keluhan tetapi keluhan tersebut sudah dapat teratasi. Conclusion: Setelah dilakukan asuhan kebidanan sebanyak tiga kali kunjungan kurang energi kronik masih belum teratasi, namun terdapat kenaikan berat badan sebanyak 6 kg. Meskipun pada masa kehamilan mengalami berbagai masalah tetapi masalah tersebut sudah dapat teratasi
GURU KREATIF DALAM PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPS DI MI MA’ARIF NU 01 BUNGKANEL Rodiyatun; Tutuk Ningsih
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 10 No. 03 (2025): Volume 10 No. 03 September 2025 Terbit
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v10i03.32901

Abstract

This study aims to describe teachers’ creativity in developing social studies learning media at MI Ma’arif NU 01 Bungkanel and to analyze its impact on students’ learning processes and outcomes. The research employed a qualitative approach with a descriptive method. Data were collected through observation, in-depth interviews, and documentation, involving social studies teachers, the principal, and students as research subjects. The findings reveal that teachers are able to develop creative learning media despite limited facilities. Teachers utilized simple media such as hand-drawn maps, real objects, village miniatures, and buying selling simulations to present social studies material in a more concrete and engaging way. This creativity significantly enhanced students’ motivation, engagement, and comprehension of the subject matter. Moreover, the principal’s support and a conducive school culture encouraged teachers to continuously innovate. These findings are consistent with Edgar Dale’s Cone of Experience, Piaget’s constructivism, Dewey’s learning by doing, and Bloom’s taxonomy of learning domains. The study concludes that teachers’ creativity in developing learning media is a key factor in creating active, interactive, and meaningful social studies learning for elementary madrasah students. Keywords: Creative teacher, learning media, social studies, MI Ma’arif NU 01 Bungkanel
Menumbuhkan Generasi Beradab: Sebuah Tinjauan Filosofis Terhadap Madrasah Ibtidaiyah Rodiyatun
Jurnal Nusantara Raya Vol. 4 No. 3 (2025)
Publisher : Lembaga Kajian Nusantara Raya (LK Nura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24090/jnr.v4i3.15540

Abstract

Pada abad ke-21, arus digitalisasi yang semakin masif, dominasi nilai individualistik, dan meningkatnya polarisasi sosial telah memicu krisis moral yang mengancam fondasi kehidupan sosial dan lembaga pendidikan. Madrasah Ibtidaiyah (MI), sebagai institusi pendidikan dasar berbasis nilai Islam, menghadapi tantangan dalam memenuhi misi filosofisnya untuk membentuk Generasi Beradab yang berlandaskan Adab, Akhlak Karimah, dan Rabbaniyah. Penelitian ini bertujuan mengkaji landasan filosofis pendidikan Islam di MI sekaligus menelaah kesenjangan antara idealitas konseptual dan praktik pendidikan yang berlangsung di lapangan. Menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi pustaka, penelitian ini menganalisis sumber primer dan sekunder terkait filsafat pendidikan Islam, integrasi kurikulum, peran guru, dan pembinaan karakter. Hasil kajian menunjukkan bahwa dualisme kurikulum, dominasi pembelajaran kognitif, kurangnya pembinaan filosofis-spiritual guru, serta sistem evaluasi yang lebih menekankan aspek akademik telah menghambat internalisasi nilai moral dalam pendidikan MI. Temuan tersebut menegaskan perlunya model transformatif yang mengintegrasikan Kurikulum Berbasis Adab, pembaruan filosofis dan profesionalitas guru, serta pembentukan Ekosistem Pendidikan Beradab yang melibatkan sekolah, keluarga, dan masyarakat. Implikasi penelitian ini menunjukkan bahwa MI hanya dapat menunaikan mandat ilahinya apabila pendidikan moral dan spiritual menjadi orientasi utama yang dipraktikkan secara konsisten dalam seluruh aspek kurikulum, pedagogi, dan budaya kelembagaannya sehingga mampu melahirkan generasi yang unggul secara intelektual, berintegritas secara moral, dan tercerahkan secara spiritual.