Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

AGAMA MUSUH PANCASILA? STUDI SEJARAH DAN PERAN AGAMA DALAM LAHIRNYA PANCASILA Aqil Teguh Fathani; Zuly Qodir
Al-Qalam Vol 26, No 1 (2020)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.435 KB) | DOI: 10.31969/alq.v26i1.828

Abstract

Tulisan ini membahas mengenai hubungan, sejarah dan peran agama dalam lahirnya pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia. Agama dan Negara tidak bisa dibenturkan dalam konteks apapun, agama dan negara memiliki hubungan yang mutualisme atau saling menguntungkan. Agama membutuhkan negara dalam merealisasikan nilai-nilai agama dalam kehidupan dan negara membutuhkan agama dalam menjalankan pemerintahan yang adil, bersih dan mensejahterakan rakyat serta dalam mengelola negara sekalipun. Selanjutnya dalam perumusan ideologi bangsa, agama memiliki peran yang besar dalam lahirnya pancasila, kelapangan hati beberapa tokoh islam dalam pembentukan pancasila serta menghapus tujuh kata dalam Piagam Jakarta merupakan bentuk kedewasaan sikap dalam menyatukan rakyat Indonesia yang berasal dari berbagai latar belakang. Tidak sepatutnya seorang, kelompok atau siapapun itu yang mengatakan bahwa agama adalah musuh pancasila. Agama telah dijamin dalam Undang-Undang 1945 dan dalam sila pertama. Sebaliknya dengan adanya agama hidup berbangsa dan bernegara dapat berjalan dengan harmonis. Kata Kunci : Agama, Ideologi, Pancasila, Negara
Peningkatan Peran Serta Komunitas Pecinta Lingkungan dalam Pemenuhan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Depok Delila Sadayi; Muhammad Naufal Rofi; Eko Priyo Purnomo; Aqil Teguh Fathani; Devita Anggraina Bonde; Lubna Salsabila
Jurnal Ilmiah Pendidikan Lingkungan dan Pembangunan Vol 22 No 02 (2021): PLPB: Jurnal Pendidikan Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan, Volume 22 Nom
Publisher : Program Studi Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pentingnya peran dari komunitas masyarakat pecinta lingkunan dalam pemenuhan ruang terbuka hijau di Kota Depok. RTH sendiri merupakan bagian dari kebijakan penataan ruang kawasan yang memiliki manfaat tinggi dengan tidak hanya dianggap sebagai upaya penyeimbangan kualitas lingkungan, tapi juga dapat dijadikan identitas kebanggaan kota yang telah diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dimana fasilitas tersebut memiliki batas minimal pengadaan sebanyak 30% dengan rincian proporsi 20% untuk ruang public, dan 10% untuk ruang privat. Selain itu dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan mengumpulkan data dari jurnal artikel, buku, dokumen pemerintah, media sosial serta Web resmi Daerah yang kemudian yang di analisis menggunakan model sekunder hingga mendapatkan kesimpulannya. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukkan kepada Pemerintah Kota Depok untuk mampu secara maksimal memanfaatkan komunitas tersebut sebagai pemeran dalam pengadaan RTH di Kota Depok.
Social Media Network Analysis (SNA): Identifikasi Komunikasi dan Penyebaran Informasi Melalui Media Sosial Twitter Novia Amirah Azmi; Aqil Teguh Fathani; Delila Putri Sadayi; Ismi Fitriani; Muhammad Rayhan Adiyaksa
JURNAL MEDIA INFORMATIKA BUDIDARMA Vol 5, No 4 (2021): Oktober 2021
Publisher : STMIK Budi Darma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30865/mib.v5i4.3257

Abstract

This article aims to identify the level of communication, information dissemination, and the dominant status of online media in Indonesia in disseminating information about COVID-19 circulating to the public, especially Twitter users. Qualitative research methods are used in this study to describe the findings obtained from Social Network Analysis on national online media. They are Twitter accounts @CNN Indonesia, @Detikcom, @KompasTV, and @VIVAcoid, and see the intensity of the interaction using #lawancovid and #saatnyaNyalakanTandaBahaya. The analysis was carried out using NVivo 12+ software in looking for graphs, interactions, and network intensity which were grouped into recipient actors, namely government, non-government organizations (NGOs), and the community, and saw the level of Centrality in SNA, which consisted of degree centrality, betweenness centrality, and closeness centrality regarding the spread of COVID-19. The study results stated: (1) the dissemination of information through Twitter media carried out by the national media became dominant and became a prominent tagline in the news summary during June 2021. (2) the highest recipients of information and responses were the public with an average of (0.574), NGOs (0.228), and government (0.2). (3) community interaction patterns and responses related to COVDI-19 also increased compared to other news taglines. (5) A good centrality measurement result is the @KompasTV account, with a degree centrality value of 63, closeness centrality 0.016, and betweenness centrality 3906.000. (6) for the overall framing carried out by the media, it is increasingly making people afraid to do activities outside the home to increase awareness in suppressing the spread of COVID-19 in Indonesia
Formulating a Health Sustainable Development Policy: How the Actors Handling the COVID-19 in Indonesia Novia Amirah Azmi; Annisa Weriframayeni; Retno Dewi Pramodia Ahsani; Delila Putri Sadayi; Aqil Teguh Fathani
Jurnal Public Policy Vol 7, No 2 (2021): Mei-Oktober
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jpp.v7i2.4077

Abstract

This article aims to analyze the role of actors in COVID-19 control in Indonesia and identify sustainable development policies in the health sector. The significant impact of COVID-19 occurs in the health sector, so the critical primary role of the government is to formulate policies in the health sector to control COVID-19. This research used a descriptive qualitative method by analyzing the policies made and the role of actors in covid-19 control in the field of health. This research data uses secondary data from national and international journal articles, government websites, and national online media news during the COVID-19 pandemic. The technique of analyzing research data uses Vosviewer and Nvivo 12 plus software so that data visualization can be presented as a basis for formulating health development policies and how the role of actors in controlling COVID-19. This study indicates, 1) the pattern of health development policies in controlling COVID-19 still needs improvement in effectiveness and efficiency so that policies are right on target. 2) policies made in controlling COVID-19 in Indonesia are still not optimal, especially in integrating technology and other resources. 3) the government is not ready to control COVID-19; the role of other actors is still low in intensity in controlling COVID-19. Based on the research analysis it is important to formulate policies to control COVID-19 and identify its role. Thus, this research can provide a reference in formulating sustainable policies in controlling COVID-19 in the health sector.
Strategi Pemerintah Daerah Dalam Mengatasi Kebakaran Hutan dan Lahan di Kabupaten Kotawaringin Barat Firda Rizky Ananda; Eko Priyo Purnomo; Aqil Teguh Fathani; Lubna Salsabila
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 11 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jish.v11i2.34698

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan menguraikan upaya pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat dalam mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Kebakaran hutan dan lahan terjadi pada tahun 2019 dan menyebabkan banyak dampak terhadap ekosistem alam, satwa, lingkungan, udara dan kesehatan masyarakat. Kasus yang terjadi akibat kebakaran hutan dan lahan yang memakan banyak korban dan derita warga di Kotawaringin Barat. Pada kasus ini masyarakat berharap pemerintah dapat mengatasi dengan cepat agar kasus kebakaran hutan dapat berkurang, sehingga kedepannya Kotawaringin Barat dapat terbebas dari polusi kabut asap kebakaran yang dapat menimbulkan berbagai macam penyakit pernapasan pada bayi, anak-anak, dewasa bahkan lanjut usia. Metode penelitian kualitatif eksploratif dengan data sekunder dilakukan untuk menguraikan dan mendeskripsikan penelitian. Data dikumpulkan dari jurnal, buku dan media online terkait kebakaran hutan di Kotawaringin Barat. Teknik analisis dilakukan dengan mode interaktif yang dirangkai berdasarkan alur pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa terdapat tiga upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat dalam menanggulangi kebakaran hutan dan lahan. Tiga upaya itu terdiri dari, sosialisasi pencegahan kebakaran hutan dan lahan, patroli terpadu pencegahan karhutla, serta pelatihan dasar penanggulangan bencana karhutla. Dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat telah melakukan upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan. Namun, dari ketiga upaya yang dilakukan ada yang belum efektif yaitu kegiatan sosialisasi pencegahan kebakaran hutan dan lahan karena faktor geografis dan kebiasaan masyarakat yang sulit untuk di awasi. Dalam penelitian ini, upaya dari Pemerintah Kabupaten dalam menanggulangi bencana Karhutla dapat dilaksanakan dengan baik, tetapi terdapat beberapa isu yag masih menjadi kendala untuk kebaikan hutan kedepannya di Provinsi Kalimantan Tengah.
Mental health issue during the COVID-19 pandemic Dwi Jazimah Wijayati; Eko Priyo Purnomo; Aqil Teguh Fathani
International Journal of Public Health Science (IJPHS) Vol 12, No 2: June 2023
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijphs.v12i2.22286

Abstract

One of the sustainable development goals (SDGs) is point 3: good health and well-being. This study aims to determine how people’s mental health fared during the COVID-19 pandemic. A library review is the most appropriate method to analyze mental health issues during the COVID-19 pandemic for the past three years. This study is based on articles that met international standards and data collected while searching for a database on Scopus. The results of the study on mental health issues during this pandemic were quite bad because of several government policies that changed people’s lifestyles, causing various levels of anxiety in the community so that stress and depression emerged in the community, even though the government decided to break the chain of the spread of COVID-19. Factors that affect mental health during the pandemic, namely significant lifestyle changes that limit the space for people to move, which result in depression, stress, and sleep disturbances that can cause death, become a pressure on the community, which can worsen people’s thinking and result in a decrease in community immunity. Ignorance and fear of the COVID-19 pandemic, with lockdowns and the economic crisis, have increased mental illness leading to suicide.
Social media supports tourism development in the COVID-19 normal era in Bandung Wahyuni, Herpita; Purnomo, Eko Priyo; Fathani, Aqil Teguh
Jurnal Studi Komunikasi Vol. 5 No. 3 (2021)
Publisher : Faculty of Communications Science, Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research focuses on social media. We were using Social Media in Supporting Tourism Development During Covid-19: Case Study a New Era Policy in Bandung. This study uses descriptive qualitative research methods with data sources through the Twitter account of the Bandung City Culture and Tourism Office @DisbudparBdg assisted by the NVivo 12 Plus software. We are utilising Social Media to Support Tourism Development During Covid-19: A Case Study of New Era Policy in Bandung by measuring the use of social media in tourism planning, creation, integration, and marketing strategy. This research shows tourism planning in a new standard era by directing outdoor tourism and implementing health protocols. The Tourism Promotion Board integrates cooperation between the Bandung City Culture and Tourism Office and PT Kereta Api Pariwisata. Tourism marketing by providing tourist information can give tourists confidence that Bandung is an attractive and robust destination city in improving health regulations and strictly following health protocol rules during recreation.
Perlindungan Lahan Sawah Dalam Pencapaian Ketahanan Pangan Nasional Sri Mulyani; Aqil Teguh Fathani; Eko Priyo Purnomo
Rona Teknik Pertanian Vol 13, No 2 (2020): Volume 13, No. 2, Oktober 2020
Publisher : Department of Agricultural Engineering, Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/rtp.v13i2.17173

Abstract

Abstrak. Tujuan penelitian ini melihat ketahanan pangan berkelanjutan yang merupakan suatu kewajiban dan harus dilakukan untuk menjaga ketersediaan pangan khususnya padi. Pada saat ini di Sumatera Barat sedang maraknya terjadi alih fungsi lahan lawah. Alih fungsi lahan sawah ini disebabkan oleh pembangunan infrastruktur, perumahan, jalan, jalan tol, sarana umum dan fasiltas lainnya. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan rasionalistik. Hasil penelitian menyebutkan dengan adanya alih fungsi lahan sawah menyebabkan luas panen terhadap padi dan jumlah produksi padi terus berkurang. Pada tahun 2018 terjadi pengurangan luas panen dan produksi padi yang sangat signifikan dari tahun sebelumnya (2017) yaitu sebesar 220 ribu ha luas panen padi dan 1.4 juta ton produksi padi. Hal ini dinilai sangat berbahaya bagi ketahanan pangan yang berkelanjutan karena jumlah penduduk terus bertambah dan juga kebutuhan terhadap pangan juga semakin meningkat sedangkan jumlah produksi justru terus berkurang. Oleh karena itu perlu adanya peran dari semua unsur untuk mengkontrol dan mengendalikan lahan sawah serta pemerintah dengan segera membuat regulasi Peraturan Daerah untuk mengatur lahan sawah agar tidak terjadi alih fungsi lahan sawah secara berkelanjutan.Protection of Rice Fields in Achieving National Food SecurityAbstract. The purpose of this research is to see sustainable food security which is an obligation and must be done to maintain food availability, especially rice. The function of paddy fields is caused by the development of infrastructure, housing, roads, toll roads, public means, and other facilities. The methods in this study used qualitative methods with a rationalistic approach. The results of the study mentioned that the Land of rice field function caused the harvest area to rice and the amount of rice production continued to decrease. In 2018 there was a reduction in the vast harvest and rice production which was significantly from the previous year which amounted to 220 thousand hectares of rice harvest and 1.4 million tonnes of rice production. This is very dangerous for sustainable food security because the population continues to grow and also the need for food is also increasing while the number of production is steadily decreasing. Therefore, it is necessary to have the role of all elements to control and control the rice fields and government by immediately make the regulation of local regulations to regulate the field of rice fields to prevent the functioning of the rice field sustainability.
THE PERILS OF BUREAUCRATIC INERTIA: A STEPS TOWARD ENHANCING GOVERNMENT MANAGEMENT Fathani, Aqil Teguh; Putera, Roni Ekha; Mohamed, Nabila
JURNAL TRIAS POLITIKA Vol 8, No 1 (2024): April 2024, Jurnal Trias Politika
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/jtp.v8i1.5976

Abstract

Abstrack : The aims of study is to investigate phenomenon of bureaucratic inertia within the Indonesian government system, which detrimentally affects government governance, administrative systems, and public services provided to the people. It is crucial to acknowledge the significant risk posed by the persistence of bureaucratic inertia in the absence of any proactive measures to address and advance necessary changes. This research employs a comprehensive literature review, incorporating 35 relevant scholarly sources that are closely aligned with the current study. The occurrence of bureaucratic inertia in Indonesia is a significant challenge since local institutions always face pressure from the central government, resulting in diminished authority, influence, and power. From an institutional standpoint, it is crucial to have transparency mechanisms in place to guide decision-makers. These mechanisms should allow for the authorization or restriction of actions, enforceable regulations and procedures, and appropriate incentives or penalties to ensure wise decision-making. By implementing such measures, institutions can gradually develop into responsible entities that prioritize transparency in meeting public demands. From a capacity standpoint, the key criteria for overcoming bureaucratic inertia include improving the organizational and managerial structure, facilities, and infrastructure, and promoting the establishment of an extensive network. Furthermore, there exists a significant prospect to engage in cooperation with exterior stakeholders to leverage solutions to compete with regions that possess greater advancement than others. Keywords : government; governance; bureaucratic inertia; government management; decentralization; Indonesia.
Social Media Twitter @BGRM Indonesia as a Medium of Information Communication and Outreach Herlan, Herlan; Hermansyah, Hermansyah; Pratama, Irfandi; Purnomo, Eko Priyo; Fathani, Aqil Teguh
Nyimak: Journal of Communication Vol 7, No 1 (2023): Nyimak: Journal of Communication
Publisher : Faculty of Social and Political Science, Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/nyimak.v7i1.6666

Abstract

This study aims to analyze how social media, Twitter @BRGM Indonesia, is used as a communication medium for disseminating information and outreach and environmental campaigns related to peatland restoration and mangrove rehabilitation. This study uses a qualitative research approach with data analysis using the Nvivo 12 Plus software. This type of research data uses secondary data obtained and collected from @BRGM Indonesia’s twitter activity from March 2019 to October 2021, while supporting data is obtained from literature and social media. The research findings show that social media Twitter @BRGM Indonesia in its tweets is dominated by information related to peat restoration rather than mangrove rehabilitation. The findings reinforce that the previous BRGM was a BRG that focused on restoring peat after the great fires in 2015, and was considered to have completed its task in 2020, then added workload to rehabilitate mangroves. But the use of @BRGM Indonesia’s social media Twitter, still needs to be more effective, and the interaction only focuses on government agencies. At the same time, the information contained in the tweets mentioned does not match the contents.Keywords: Social media, environmental campaigns, peat restoration, mangrove rehabilitation, BRGM ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana media sosial Twitter @BRGM Indonesia digunakan sebagai media komunikasi untuk menyebarluaskan informasi dan sosialisasi serta kampanye lingkungan terkait restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan analisis data menggunakan software Nvivo 12 Plus. Jenis data penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dan dikumpulkan dari aktivitas twitter @BRGM Indonesia pada bulan Maret 2019 hingga Oktober 2021, sedangkan data pendukung diperoleh dari literatur dan media sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media sosial Twitter @BRGM Indonesia dalam cuitannya didominasi oleh informasi terkait restorasi gambut daripada rehabilitasi mangrove. Temuan itu memperkuat bahwa BRGM sebelumnya adalah BRG yang fokus memulihkan gambut pasca kebakaran hebat pada 2015, dan dianggap selesai tugasnya pada 2020, lalu menambah beban kerja untuk merehabilitasi mangrove. Namun penggunaan media sosial Twitter @BRGM Indonesia, masih perlu lebih efektif, dan interaksinya hanya terfokus pada instansi pemerintah. Sementara itu, informasi yang terkandung dalam tweet yang dibubuhi mention tidak sesuai dengan isinya.Kata Kunci: Media sosial, kampanye lingkungan, restorasi gambut, rehabilitasi mangrove, BRGM