Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Wisesa: Jurnal Pengabdian Masyarakat

KESADARAN KEMISKINAN SEBAGAI UPAYA MENCIPTAKAN MASYARAKAT INKLUSI YANG BERKEMANUSIAAN BAGI PEDAGANG ASONGAN DAN ANAK JALANAN DI KOTA MALANG Eka Putra, Surya Desismansyah; Habibi, M. Mujtaba; Sudirman
Wisesa: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2023): WISESA - Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : UPT. PKM UB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.wisesa.2023.02.1.3

Abstract

Pedagang asongan dan anak jalanan yang hidup di sekitar kampus Universitas Negeri Malang jumlahnya cukup signifikan. Rata-rata para pedagang asongan dan anak jalanan ini beraktivitas di sekitar perempatan lampu merah maupun gang-gang kampung seperti di perempatan galunggung, pertigaan di jembatan Soekarno-Hatta, hingga di sepanjang jalan Sumbersari sampai jalan Dinoyo. Dampak dari adanya aktivitas para pedagang asongan dan anak jalanan di jalan-jalan tersebut sering dikeluhkan karena mengganggu aktivitas warga terutama saat ingin berkendara. Keluhan yang muncul tersebut sering kali berlanjut pada pemberian stigma kepada para pedagang asongan dan anak jalanan bahwa mereka adalah orang miskin, tak berpendidikan dan malas karena tidak mampu bekerja secara layak tanpa harus mengganggu aktivitas warga di jalan raya. Padahal kemiskinan yang terjadi di Malang tidak hanya didominasi oleh kalangan yang dianggap kurang mendapatkan pendidikan setinggi-tingginya, tetapi banyak faktor lain yang ikut menentukan. Pendekatan metois yang digunakan pada pengabdian ini adalah jurnalisme investigasi untuk menghasilkan film documenter jurnalisme investigasi. Adapun hasil pada pengabdian ini adalah 1) stigma kemiskinan yang ada pada masyarakat timbul karena memang bawaan, dimana masyarakat lebih sering mengedepankan pada dampak sosial, terutama soal faktor penambah kemacetan jalan raya di Kota Malang; 2) Film “Batas Kota” yang dihasilkan pada proses pengabdian ini dapat dijadikan sebagai sarana branding sekaligus ulasan profil kemiskinan kota Malang yang jarang dibicarakan.
SRAWUNG, SEMAUR, AKUR SEBAGAI SARANA PENGENALAN BUDAYA DAN MENJALIN PERSAUDARAAN BAGI WARGA DAN MAHASISWA INDEKOS DI JALAN JOMBANG KOTA MALANG Habibi, M. Mujtaba; Eka Putra, Surya Desismansyah; Sudirman
Wisesa: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2023): WISESA - Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : UPT. PKM UB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.wisesa.2023.02.1.6

Abstract

Lingkungan perumahan di sekitar Universitas Negeri Malang (UM) sangatlah padat. Banyak perumahan warga yang dulunya hanya ditempati bersama keluarga kini telah banyak diubah menjadi multi kamar sebagai tempat tinggal sementara atau kos bagi para pendatang. Rata-rata para pendatang ini berstatus mahasiswa. Dengan makin padatnya penduduk yang tinggal di Jalan Jombang, problem sosialnya pun ikut meningkat. Problem tersebut timbul akibat kurangnya jalin persaudaraan antara warga setempat dengan warga pendatang yang menghuni kos. Hal ini disebabkan tidak adanya sarana yang mempertemukan kedua belah pihak dalam satu forum bersama untuk menyamakan persepsi tentang aturan moral maupun norma yang berlaku di lingkungan tersebut. Untuk itu perlu diadakan ruang dialog untuk mengenalkan adat istiadat yang dihayati oleh warga yang menempati lingkungan di wilayah Jalan Jombang tersebut dengan nama Srawung, Semaur, Akur. Srawung Semaur Akur merupakan metode yang dipakai sebagai basis sosial menciptakan ruang publik (public sphare). Hasilnya 1) medium pertemuan Srawung, Semaur, Akur cukup efektif menciptakan rasa empati dan saling menghormati antara warga setempat dengan para penghuni kos/kontrakan yang mayoritas pendatang. 2) pendatang maupun warga setempat kini dapat merasakan rasa aman, nyaman dan tenteram secara lebih baik tanpa ada kecurigaan berlebih terhadap pendatang.