Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

PEMBERDAYAAN PEMUDA DI GUBUK BACA LENTERA NEGERI MELALUI PROGRAM PELATIHAN PEMBUATAN INFOGRAFIS BERBASIS WAWASAN KEBANGSAAN Shofa, Abd. Mu'id Aris
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jwl.v9i1.21807

Abstract

Media sosial dewasa ini menjadi  alat komunikasi yang digunakan oleh sebagian penduduk di Indonesia untuk bertukar informasi dan menjalin komunikasi antar sesama. Berbagai aktivitas yang dilakukan di dunia maya dapat memicu perubahan sosial dalam pola masyarakat. Munculnya konten-konten yang  bersifat hoax dan ujaran kebencian (hate speech) dalam perolehan informasi di media sosial menjadi permasalahan yang tak berujung. Hoax dan ujaran kebencian menjadikan mengundang opini publik yang semakin tidak objektif, merusak persatuan dan kesatuan, serta melanggar nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Oleh karena itu, infografis berbasis wawasan kebangsaan hadir untuk mengedukasi masyarakat yang cerdas secara moral dalam penggunaan media sosial. Infografis berbasis wawasan kebangsaan mencoba menampilkan konten-konten positif yang disesuaikan dengan nilai-nilai kehidupan masyarakat Indonesia yang pluralis-multikultural. Metode Metode pelaksanaan kegiatan  yang digunakan dalam pengabdian ini adalah pertama, menentukan khalayak sasaran yaitu komunitas gubuk baca lentera negeri desa sukolilo kecamatan jabung, kedua, Pemilihan dan penetapan sasaran Pelatihan pembuatan infografis yaitu para pemuda dan masyarakat anggota komunitas. Ketiga, analisis bidang permasalahan dimana mayoritas anggota komunitas belum familiar dengan  infografis, minimnya kreatifitas dan kendala dalam pembuatan infografis khususnya yang berwawasan kebangsaan. Hasil dari pengabdian yang dicapai yaitu dimana para pemuda dan komunitas gubuk baca mampu membuat desain infografis yang berbasis wawasan kebangsaan dan pentingnya dari pengabdian ini adalah dimana para pemuda dan anggota komunitas mampu ikut dalam menyebarkan berita-bertita yang positif melalui media sosial sehingga mampu mengeliminir dan menangkal berita-berita hoax atau palsu yang menyesatkan. Kata kunci : hoax, hate speech, media sosial, infografis, wawasan kebangsaan.   ABSTRACTToday's social media is a communication tool used by some residents in Indonesia to exchange information and establish communication between people. Various activities carried out in cyberspace can trigger social change in people's lives. The emergence of hoaxic content and hate speech in the acquisition of information on social media is an endless problem. these two things invite public opinion which is increasingly not objective, damages unity and integrity, and violates the values and norms prevailing in society. Therefore, national-based infographics are present to educate morally intelligent people in the use of social media. Nationality-based infographics try to display positive content that is adjusted to the values of Indonesian pluralist-multicultural life. Methods The method of implementing the activities used in this service is first, determining the target audience, namely the community of lantern reading huts in Sukolilo village, Jabung sub-district, secondly, selecting and setting targets for training on making infographics, namely youth and community members. Third, analysis of problem areas where the majority of community members are unfamiliar with infographics, lack of creativity and obstacles in making infographics especially those with a national perspective. The results of devotion achieved are where the youth and reading shack community are able to create infographic designs based on national insight and the importance of this service is where young people and community members are able to participate in spreading positive news through social media so as to eliminate and ward off Misleading hoaxes or fake news.Keywords: Hoaxes, Hate Speech, Social Media, Infographics, National Insight.
WORKSHOP PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS POTENSI LOKAL SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Rista Ayu Mawarti; Mifdal Zusron Alfaqi; Abd. Mu'id Aris Shofa; Muhammad Mutjaba Habibi
Jurnal KARINOV Vol 2, No 1 (2019): Januari
Publisher : Institute for Research and Community Service (LP2M), Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (595.265 KB) | DOI: 10.17977/um045v2i1p47-51

Abstract

Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah mendorong masyarakat petani buah kesemek di Desa Tamansatriyan Kec. Tirtoyudo Kab. Malang untuk mampu mengolah kesemek menjadi produk bernilai jual tinggi. Sehingga perekonomian masyarakat dapat meningkat. Mengingat selama ini potensi kesemek sangat besar di daerah sasaran, namun harga jual sangat rendah. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah workshop dengan prosentase 70% partisipasi dan 30% demonstrasi. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 22 Juli 2018 dan dihadiri oleh 35 orang perwakilan masyarakat petani buah kesemek. Hasil dari kegiatan ini adalah masyarakat mendapatkan pengetahuan baru mengenai cara mengolah kesemek menjadi velva (es krim) dengan nilai jual yang lebih tinggi daripada buah kesemek biasa. Hasil kegiatan sangat berguna bagi pengembangan perekonomian masyarakat karena melalui kegiatan pengabdian, tersusun pula rencana pembentukan kelompok usaha masyarakat dibawah naungan PKK Desa Tamansatriyan sebagai pusat produksi serta penentuan sasaran pasar yang akan dijangkau dalam waktu dekat. Secara umum dapat dikatakan kegiatan workshop telah mampu mengoptimalkan upaya pemberdayaan masyarakat di sektor perekonomian dengan potensi lokal.
Peran Pemuda Dalam Pendampingan Mahasiswa Difabel Dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Pribadi Pemuda (Studi di Pusat Layanan Difabel (PLD) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta) Abd Mu'id Aris Shofa; Bagus Riyono; Sri Rum Giyarsih
Jurnal Ketahanan Nasional Vol 22, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkn.12012

Abstract

ABSTRACTThe researched aims to determined how the role of youth, and the implications for personal resilience in assisting students with disabilities at the Center For Disability Service (PLD) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.The method that was used by the researcher in this study was descriptive qualitative method. Data collection techniques used three techniques, namely in-depth interviews, observation and documentation. The sampling technique used purposive sampling, so that researcher got the data from key informants. The procedure of data analysis techniques in this research, namely 1) the reduction of data, 2) data display, 3)conclusions. The object of this research was the youth who becomes a companion for students with disabilities at the Center For Disability Service (PLD) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.From this research it can be noted, the role of youth in mentoring students with disabilities in the PLD UIN Sunan Kalijaga had a positive impact on the personal resilience of youth. This was shown by the increasing of self-confidence attitude , adhering to the principle, had a sense of responsibility, crave togetherness, and a creative spirit.ABSTRAK             Pemuda menjadi aset bangsa yang sangat penting bagi kelanjutan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, kemajuan suatu bangsa bisa dilihat dari kualitas pemudanya baik secara intelektualitasnya ataupun karakter pribadinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran pemuda dan implikasi terhadap ketahanan pribadi pemuda dalam pendampingan mahasiswa difabel di Pusat Layanan Difabel (PLD) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Metode yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan tiga teknik, yaitu wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Prosedur teknik analisis data dalam  penelitian ini,  yaitu 1) reduksi data, 2) display data, 3) mengambil kesimpulan. Objek dalam penelitian ini adalah para pemuda yang menjadi pendamping bagi mahasiswa difabel di Pusat Layanan Difabel (PLD) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.Dari penelitian ini diketahui, peran pemuda dalam pendampingan mahasiswa difabel di PLD UIN Sunan Kalijaga mempunyai dampak positif terhadap ketahanan pribadi pemuda. Hal ini ditunjukkan dengan adanya sikap rasa percaya diri yang bertambah, berpegang pada prinsip, memiliki rasa tanggung jawab, memiliki jiwa kreatif dan mendambakan kebersamaan. Dalam upaya untuk meningkatkan ketahanan pribadi pemuda yang tangguh dan baik maka program pendampingan terhadap mahasiswa difabel bisa digunakan sebagai salah satu metode atau cara untuk meningkatkan ketahanan pribadi 
DARI DESENTRALISASI HINGGA GOOD GOVERNANCE: ANTARA HARAPAN DAN REALITAS Abd Mu’id Aris Shofa
Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 28, No 1 (2015): Pebruari 2015
Publisher : Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (39.72 KB) | DOI: 10.17977/jppkn.v28i1.5432

Abstract

Abstract: The decentralization in Indonesia has existed since colonial era with the enactment oflegislation ‘desentralizatie wet’ in 1903. Decentralization was expected to deliver good governance inIndonesia government system. But even reformation has been running nearly 16 years, problemssuch as corruption, mal-administration, and abuse of power still exist in Indonesia government.These problems can be solved with stategic manner, such as preparation of the legal framework ofbureaucratic management by making changes to employment laws, bureaucracy should be managedprofessionally and separate with political party, positioning adapted to the each potential employeeor technical capabilities, there should be prohibition against the politicization of the bureaucracy bypolitical authorities both at central and regional levels, and the last one there must be political willfrom the government or society.
MENINGKATKAN PEMAHAMAN GENERASI MUDA TERHADAP PERAN E.F.E. DOUWES DEKKER PADA ERA PERGERAKAN NASIONAL MELALUI FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) GURU BANGSA Mifdal Zusron Alfaqi; Abd. Mu'id Aris Shofa; Rista Ayu Mawarti; Muhammad Mujtaba Habibi
Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial (JPDS) Vol. 3, No. 1, April 2020
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um032v3i1p21-27

Abstract

Tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman kepada generasi muda khususnya mahasiswa bagaimana peran E.F.E. Douwes Dekker (Danudirja Setiabudi) pada era pergerakan nasional. Nama E.F.E. Douwes Dekker (Danudirja Setiabudi) atau biasa dipanggil dengan istilah DD seakan kalah bersinar dengan tokoh-tokoh pergerakan yang lainnya. Generasi muda saat ini banyak yang tidak mengetahui peran besar DD dalam membakar api semangat nasionalisme pemuda pada era pergerakan nasional, bahkan Bung Karno menjuluki DD sebagai mentor nasionalismenya. Metode pelaksanaan yang akan dilakukan adalah dengan menganalisis situasi masyarakat yang akan menjadi khalayak sasaran untuk diberikan pemahaman dalam hal ini adalah mahasiswa yang tergabung di dalam Focus Group Discussion Guru Bangsa. Hasil dari pengabdian ini menunjukkan bahwa para generasi muda pada awalnya belum terlalu mengenal dengan DD, banyak generasi muda yang mengenal DD hanya sebatas anggota tiga serangkai dan tidak banyak tahu kalau DD memiliki peran besar dalam proses pergerakan nasional. Upaya pemberian pemahaman tentang perjalanan hidup DD ini memiliki dampak yang sangat positif bagi generasi muda khususnya mahasiswa, karena setelah pelaksanaan pengabdian ini para generasi muda khususnya mahasiswa lebih memahami tentang peran DD pada era pergerakan nasional
Rumah Radakng dan Penanaman Nilai Toleransi di Masyarakat Adat Dayak Pipit Widiatmaka; Arief Adi Purwoko; Abd. Mu'id Aris Shofa
Jurnal Dialog Vol 45 No 1 (2022): Dialog
Publisher : Sekretariat Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47655/dialog.v45i1.584

Abstract

Dayak merupakan salah satu suku atau etnis dari berbagai macam suku yang berkembang di Indonesia, khususnya di Pulau Kalimantan. Suku Dayak memiliki beragam sub suku yang hidup berdampingan yang menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi, dan memiliki rumah adat Radakng atau rumah panjang yang berfungsi untuk menjalin keharmonisan antar sesama. Seiring berjalanya waktu suku tersebut terlibat beberapa kali konflik dengan suku tertentu, seperti peristiwa di Sampit. Pada dasarnya suku Dayak menjadi sorotan utama, karena memiliki masa lalu yang buruk terkait konflik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitaif dan metode kepustakaan. Teknik pengambilan data yaitu dengan studi kepustakaan dan menggunakan analisis hermeneutika, yang merupakan penafsiran dari dokumen-dokumen yang diperoleh oleh peneliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanaman nilai-nilai toleransi mulai dilakukan melalui rumah Radakng yang memiliki makna untuk menjalin kehidupan dengan penuh toleransi, kerukunan, gotong royong dan keadilan. Implikasi dari implementasi nilai-nilai toleransi tersebut dapat meningkatkan kerukunan antar umat beragama tanpa memandang perbedaan suku sehingga sangat jarang ditemui konflik antar umat beragama khususnya di suku Dayak. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa implementasi nilai-nilai toleransi melalui rumah adat Radakng dilakukan suku Dayak dengan baik, dan berimplikasi pada keharmonisan kerukunan antar umat beragama dan juga antar suku. Kata Kunci: rumah adat Radakng, nilai-nilai toleransi, masyarakat Dayak Dayak is one of the tribes or ethnic groups of various tribes that developed in Indonesia, especially on the island of Borneo. The Dayak tribe has various sub-tribes that live side by side who uphold the values ​​of tolerance, and have the Radakng traditional house or long house that functions to establish harmony among others. Over time the tribe was involved in several conflicts with certain tribes, such as the incident in Sampit. Basically the Dayak tribe is in the main spotlight, because it has a bad past related to conflict. This study uses a qualitative approach and library methods. The data collection technique is by studying literature and using hermeneutic analysis, which is the interpretation of the documents obtained by the researcher. The results showed that the cultivation of tolerance values ​​began to be carried out through the Radakng house which has the meaning to build a life full of tolerance, harmony, mutual cooperation and justice. The implication of the implementation of the values ​​of tolerance can increase harmony between religious communities regardless of ethnic differences so that conflicts between religious communities are very rare, especially in the Dayak tribe. Based on the results of this study, it can be concluded that the implementation of tolerance values ​​through the Radakng traditional house is carried out by the Dayak tribe well, and has implications for the harmony of inter-religious and inter-ethnic harmony. Keywords: Radakng traditional house, values of tolerance, Dayak community
Tradisi Selamatan Ketupat dan Serabi Sebagai Tolak Bala di Masa Pandemi Covid-19 Pada Masyarakat Desa Sidorenggo, Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang Rike Widya Lestari; Siti Awaliyah; Abd. Mu’id Aris Shofa
Journal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Vol. 14 No. 1 (2022): Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (JPIPS) Vol 14 Nomor 1 Juni 2022
Publisher : FKIP, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/jpips.v14i1.4725

Abstract

This article aims to discuss the reasons for the community to carry out the Ketupat and Serabi Salvation during the Covid-19 pandemic, the process of implementing the Ketupat and Serabi Salvation, and public opinion about the implementation of the Ketupat and Serabi Salvation. The research method used is qualitative with a descriptive approach. The reason people carry out the Ketupat and Serabi Salvation during the Covid-19 pandemic because there are many victims who died because of this outbreak. The process of implementing the Ketupat and Serabi Salvation is make seven pieces of Ketupat and Serabi then pray individually or together in the prayer room or mosque. Ketupat and serabi that have been prayed for are consumed by all family members so that they are given safety and health by God. The implementation of the Ketupat and Serabi Salvation in Sidorenggo Village, Ampelgading District, Malang Regency during the Covid-19 pandemic is a form of public trust in a tradition of Ketupat and Serabi salvation that has been carried out for generations during a deadly disease outbreak
WANUA NUSANTARA: PRAKTIK PEMBUMIAN NILAI-NILAI PANCASILA DI KALANGAN GENERASI MUDA Abd Mu'id Aris Shofa; Abdul Kodir; Mifdal Zusron Alfaqi; Arif Subekti
Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial (JPDS) Vol. 2, No. 1, April 2019
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.072 KB) | DOI: 10.17977/um032v0i0p1-5

Abstract

Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui bagaimana Multikulturalisme dapat dipahamai sebagai pengakuan tentang keanekaragaman dari masyarakat yang majemuk, heterogen dan plural bagi bangsa Indonesia, yang memang dianugerahi oleh Tuhan Yang Maha Esa kemajemukan dan pluralitas tersebut, sudah seharusnya menjadi satu kebanggaan dan kekuatan yang besar bagi bangsa Indonesia. Multikulturalisme tidak saja diakui tetapi juga bisa diterima akan adanya perbedaan, suku, agama, ras, antar golongan dan etnis. Masyarakat indonesia yang hidup didalamnya  harus mampu hidup berdampingan antara satu dengan yang lainnya, sehingga harmonisasi yang selama ini didambakan oleh bangsa indonesia bisa terwujud dengan baik. Kajian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif,lokasi kegiatan di kelurahan sisir kecamatan batu kota batu, hasil dari kajian ini menunjukan bahwa bangsa Indonesia telah dipersatukan dengan adanya kesepakatan bersama para pendiri bangsa kita yang dari berbagai perbedaan dengan Pancasila (tidak ada yang lain). Sebagai pemersatu ideologi bangsa adanya Pancasila adalah sebuah solusi dari adanya konflik yang terjadi antar golongan nasionalis dan agama, Pancasila telah mampu menunjukan fungsinya sebagai pemersatu bangsa Indonesia yang majemuk, heterogen, multicultural. Pemuda khususnya di kelurahan sisir kecamatan batu kota batu telaj mampu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam praktik kehidupan sehari-hari.
KAPASITAS PERANGKAT DESA DALAM PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DESA Sri Untari; M. Mujtaba Habibi; Abd Mu'id Aris Shofa; Lia Nurul Fauziah; Aliyah Ardhana Riswari
Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial (JPDS) Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um032v5i2p80-87

Abstract

The purpose of this study is to analyze the capacity of village apparatus in the management of village government administration in a case study in Boro Village, Selorejo District, Blitar Regency. This research approach is qualitative with the type of case study research. The data sources are obtained from informants, events, and documents. Data were collected by interview, observation, and documentation techniques. Data analysis was carried out with a case study recommended by Yin with pattern matchmaking. The results of the study show that the capacity of village officials in implementing village administration as seen from: (1) conceptual mastery is not optimal. This is due to the education level of the apparatus which is still low on average high school; minimal training experience, (2) technical skills are not optimal, caused by limited facilities, no wifi, not yet mastered applications, and lack of skills in using information technology in managing village government administration, (3) social skills are good, this becomes social capital valuable in village governance.Tujuan kajian ini untuk menganalisis kapasitas aparatur desa dalam manajemen administrasi pemerintahan desa studi kasus di Desa Boro, Kecamatan Selorejo Kabupaten Blitar. Pendekatan penelitian ini kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus.Sumber data diperoleh dari informan, peristiwa dan dokumen. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan studi kasus yang direkomendasi Yin dengan penjodohan pola. Hasil kajian menunjukkan hasil yaitu kapasitas aparat desa dalam pelaksanaan administrasi pemerintahan desa yang dilihat dari: (1) penguasaan konseptual belum optimal. Hal ini disebabkan oleh tingkat pendidikan aparat yang masih rendah rata2 SMA; pengalaman pelatihan yang minim, (2) keterampilan teknis belum optimal, yang disebabkan oleh terbatasnya sarana, belum ada wifi, belum dikuasainya aplikasi dan kurangnya keterampilan dalam penggunaan teknologi informasi dalam pengelolaan administrasi pemerintahan desa, (3) kecakapan sosial sudah bagus, ini menjadi modal sosial yang berharga dalam pemerintahan desa.
Strategi Mata Kuliah Pendidikan Pancasila Dalam Membentuk Karakter Nasionalisme Mahasiswa Di Era Society 5.0 Pipit Widiatmaka; Abd. Muid Aris Shofa
Jurnal Civic Hukum Vol. 7 No. 2 (2022): November 2022
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jch.v7i2.21595

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui makna karkater nasionalisme di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tanggung jawab seorang dosen yang mengampu mata kuliah Pendidikan Pancasila dalam membentuk karakter nasionalisme mahasiswa di era society 5.0, dan strategi mata kuliah Pendidikan Pancasila dalam membentuk karakter nasionalisme mahasiswa di era society 5.0. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode penelitian kepustakaan. Teknik pengambilan data menggunaka studi kepustakaan dan Teknik analisis yang digunakan ialah analisis konten. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter nasionalisme sangat penting untuk diimplementasikan di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, mengingat Indonesia adalah negara multikultural yang rawan terhadap konflik, selain itu demi terwujudnya tujuan nasional. Krisis karakter nasionalisme yang terjadi pada mahasiswa menjadi tanggung jawab dosen yang mengampu mata kuliah Pendidikan Pancasila, karena mata kuliah tersebut merupakan ujung tombak perguruan tinggi di dalam membentuk karkater mahasiswa yang ebrdasarkan Pancasila. Strategi harus diimplementasikan oleh seorang dosen yang mengampu Pendidikan Pancasila ialah memanfaatkan model dan metode pembelajaran yang berbasis digitas. Seorang dosen harus mampu membentuk karakter nasionalisme mahasiswa, mengingat hal tersebut menjadi tanggung jawabnya, selain itu seorang dosen harus menjadi suri tauladan dan juga inspirator mahasiswa untuk mengimplementasikan nilai-nilai nasionalisme di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara demi terwujudnya tujuan nasional.