Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

WORKSHOP PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS POTENSI LOKAL SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Rista Ayu Mawarti; Mifdal Zusron Alfaqi; Abd. Mu'id Aris Shofa; Muhammad Mutjaba Habibi
Jurnal KARINOV Vol 2, No 1 (2019): Januari
Publisher : Institute for Research and Community Service (LP2M), Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (595.265 KB) | DOI: 10.17977/um045v2i1p47-51

Abstract

Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah mendorong masyarakat petani buah kesemek di Desa Tamansatriyan Kec. Tirtoyudo Kab. Malang untuk mampu mengolah kesemek menjadi produk bernilai jual tinggi. Sehingga perekonomian masyarakat dapat meningkat. Mengingat selama ini potensi kesemek sangat besar di daerah sasaran, namun harga jual sangat rendah. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah workshop dengan prosentase 70% partisipasi dan 30% demonstrasi. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 22 Juli 2018 dan dihadiri oleh 35 orang perwakilan masyarakat petani buah kesemek. Hasil dari kegiatan ini adalah masyarakat mendapatkan pengetahuan baru mengenai cara mengolah kesemek menjadi velva (es krim) dengan nilai jual yang lebih tinggi daripada buah kesemek biasa. Hasil kegiatan sangat berguna bagi pengembangan perekonomian masyarakat karena melalui kegiatan pengabdian, tersusun pula rencana pembentukan kelompok usaha masyarakat dibawah naungan PKK Desa Tamansatriyan sebagai pusat produksi serta penentuan sasaran pasar yang akan dijangkau dalam waktu dekat. Secara umum dapat dikatakan kegiatan workshop telah mampu mengoptimalkan upaya pemberdayaan masyarakat di sektor perekonomian dengan potensi lokal.
Peran Pemuda dalam Upaya Pencegahan Korupsi dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Wilayah Mifdal Zusron Alfaqi; Muhammad Mujtaba Habibi; Desinta Dwi Rapita
Jurnal Ketahanan Nasional Vol 23, No 3 (2017)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkn.27695

Abstract

ABSTRACTThis article discusses about the role of youth in preventing corruption and positive impac to the regional resilience. The research was conducted at Young Anti-Corruption Task Force Yogyakarta, Institution Hikmah and Public Policy, Regional Leadership of Muhammadiyah Yogyakarta. The aims of this research are (1) to know the role of youth in preventing corruption, (2) to know the youth’s role in strengtheningt regional resilience, especially in the City of Yogyakarta. The results show that the Young Anti-Corruption Task Force has playing important role in preventing corruption in the City of Yogyakarta. The role were performed through three activities, namely (1) the anti-corruption education, (2) dissemination of anti-corruption, (3) oversee  to government. However, this role was not easily done because there were several obstacles encountered, there were: (1) effort this members still could not be optimal, (2) the lack of understanding problem of corruption by members. Some efforts had been made to overcome the obstacles. The role of youth in corruption prevention efforts had positive impact for the regional resilience in the City of Yogyakarta with criteria included aspects of ideology, politic and law, economy, social and cultural, and security.ABSTRAKTulisan ini membahas tentang peran pemuda dalam upaya pencegahan korupsi dan dampak positifnya terhadap ketahanan wilayah. Secara spesifik permasalahan yang diangkat dalam tulisan ini adalah peran pemuda dalam upaya pencegahan korupsi dan dampak positif peran pemuda terhadap ketahanan wilayah Kota Yogyakarta. Tulisan ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan pada Satgas Muda Anti Korupsi Kota Yogyakarta, Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Yogyakarta. Tujuan tulisan ini ini adalah untuk (1), mengetahui peran pemuda dalam pencegahan korupsi, (2), mengetahui implikasi peran pemuda terhadap ketahanan wilayah Kota Yogyakarta. Argumen yang dikembangkan dalam tulisan ini adalah bahwa Satgas Muda Anti Korupsi telah berperan cukup penting dalam upaya pencegahan korupsidi Kota Yogyakarta. Peran tersebut dilakukan melalui 3 (tiga) kegiatan yaitu (1) pendidikan anti korupsi, (2) sosialisasi anti korupsi, (3), pengawasan kepada pemerintah. Kendati demikian, dalam menjalankan peran tersebut terdapat beberapa kendala yaitu (1), usaha yang dilakukan oleh anggota masih belum optimal, (2) kurangnya pemahaman terhadap permasalahan korupsi oleh anggota. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala tersebut dilakukan melalui berbagai kegiatan, seperti pelatihan. Peran pemuda dalam upaya pencegahan korupsi ini berdampak positif terhadap ketahanan wilayah Kota Yogyakarta terutama jika dilihat dari aspek ideologi, aspek politik, aspek ekonomi, aspek sosial budaya, dan aspek pertahanan dan keamanan..
MEMAHAMI INDONESIA MELALUI PRESPEKTIF NASIONALISME, POLITIK IDENTITAS, SERTA SOLIDARITAS Mifdal Zusron Alfaqi
Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 28, No 2 (2015): Agustus 2015
Publisher : Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (41.203 KB) | DOI: 10.17977/jppkn.v28i2.5451

Abstract

Abstract: The diversity of ethnic identity politics, race, between groups and religions in Indonesia requires us to live tolerance and have a high sense of national solidarity. Besides the emergence of Indonesian nationalism emerged from the resistance against colonialism also arise because of na-tional solidarity Adaiah Indonesia. but now the Indonesian people experiencing problems on all three. So by learning to understand Indonesia of glasses nationalism, identity politics, and solidarity will grow our national spirit.Keywords: nationalism, identity politics, solidarity
MENINGKATKAN PEMAHAMAN GENERASI MUDA TERHADAP PERAN E.F.E. DOUWES DEKKER PADA ERA PERGERAKAN NASIONAL MELALUI FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) GURU BANGSA Mifdal Zusron Alfaqi; Abd. Mu'id Aris Shofa; Rista Ayu Mawarti; Muhammad Mujtaba Habibi
Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial (JPDS) Vol. 3, No. 1, April 2020
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um032v3i1p21-27

Abstract

Tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman kepada generasi muda khususnya mahasiswa bagaimana peran E.F.E. Douwes Dekker (Danudirja Setiabudi) pada era pergerakan nasional. Nama E.F.E. Douwes Dekker (Danudirja Setiabudi) atau biasa dipanggil dengan istilah DD seakan kalah bersinar dengan tokoh-tokoh pergerakan yang lainnya. Generasi muda saat ini banyak yang tidak mengetahui peran besar DD dalam membakar api semangat nasionalisme pemuda pada era pergerakan nasional, bahkan Bung Karno menjuluki DD sebagai mentor nasionalismenya. Metode pelaksanaan yang akan dilakukan adalah dengan menganalisis situasi masyarakat yang akan menjadi khalayak sasaran untuk diberikan pemahaman dalam hal ini adalah mahasiswa yang tergabung di dalam Focus Group Discussion Guru Bangsa. Hasil dari pengabdian ini menunjukkan bahwa para generasi muda pada awalnya belum terlalu mengenal dengan DD, banyak generasi muda yang mengenal DD hanya sebatas anggota tiga serangkai dan tidak banyak tahu kalau DD memiliki peran besar dalam proses pergerakan nasional. Upaya pemberian pemahaman tentang perjalanan hidup DD ini memiliki dampak yang sangat positif bagi generasi muda khususnya mahasiswa, karena setelah pelaksanaan pengabdian ini para generasi muda khususnya mahasiswa lebih memahami tentang peran DD pada era pergerakan nasional
WANUA NUSANTARA: PRAKTIK PEMBUMIAN NILAI-NILAI PANCASILA DI KALANGAN GENERASI MUDA Abd Mu'id Aris Shofa; Abdul Kodir; Mifdal Zusron Alfaqi; Arif Subekti
Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial (JPDS) Vol. 2, No. 1, April 2019
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.072 KB) | DOI: 10.17977/um032v0i0p1-5

Abstract

Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui bagaimana Multikulturalisme dapat dipahamai sebagai pengakuan tentang keanekaragaman dari masyarakat yang majemuk, heterogen dan plural bagi bangsa Indonesia, yang memang dianugerahi oleh Tuhan Yang Maha Esa kemajemukan dan pluralitas tersebut, sudah seharusnya menjadi satu kebanggaan dan kekuatan yang besar bagi bangsa Indonesia. Multikulturalisme tidak saja diakui tetapi juga bisa diterima akan adanya perbedaan, suku, agama, ras, antar golongan dan etnis. Masyarakat indonesia yang hidup didalamnya  harus mampu hidup berdampingan antara satu dengan yang lainnya, sehingga harmonisasi yang selama ini didambakan oleh bangsa indonesia bisa terwujud dengan baik. Kajian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif,lokasi kegiatan di kelurahan sisir kecamatan batu kota batu, hasil dari kajian ini menunjukan bahwa bangsa Indonesia telah dipersatukan dengan adanya kesepakatan bersama para pendiri bangsa kita yang dari berbagai perbedaan dengan Pancasila (tidak ada yang lain). Sebagai pemersatu ideologi bangsa adanya Pancasila adalah sebuah solusi dari adanya konflik yang terjadi antar golongan nasionalis dan agama, Pancasila telah mampu menunjukan fungsinya sebagai pemersatu bangsa Indonesia yang majemuk, heterogen, multicultural. Pemuda khususnya di kelurahan sisir kecamatan batu kota batu telaj mampu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam praktik kehidupan sehari-hari.
EKSISTENSI DAN PEROBLEMATIKA PELESTARIAN WAYANG KULIT PADA GENERASI MUDA KEC. RINGINREJO KAB. KEDIRI Mifdal Zusron Alfaqi
Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial (JPDS) Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um032v5i2p119-128

Abstract

The younger generation has a big responsibility to continue the preservation of culture, one of which is wayang. The problems that occur in the interest of the younger generation with low prevalence in wayang performances require philosophical exploration to find out the basic problems and the strategies needed. The aims of this study are a) to describe the history and values contained in wayang kulit; b) Describe the existence of shadow puppets among the younger generation; c) Preservation of shadow puppets in Ringinrejo District, Kediri Regency. The method used in this research is descriptive qualitative. The results of the study show that a) the existence of wayang kulit is caused because there are problems in preserving wayang kulit due to basic problems; b) the existence of the younger generation in the industrial revolution era is based on factors not understanding the storyline brought by the dalang, not understanding the language used by the dalang, feeling bored and having no interest in wayang kulit art because it is not integrated with modern culture, when wayang kulit shows are relatively old, and wayang kulit is an ancient culture. The rapid development of technology and cultural exchange without boundaries requires the right strategy; c) Ringinrejo Village is trying to preserve it by holding wayang kulit performances on big days and as a place for approaching and learning wayang kulit to the younger generation. Generasi muda memiliki tanggung yang besar untuk meneruskan pelestarian budaya salah satunya wayang. Problematika yang terjadi minat generasi muda dengan prevalensi yang rendah atas pagelaran wayang membutuhkan penggalian secara filosofi untuk mengetahui permasalahan mendasar dan strategi yang dibutuhkan. Tujuan dari penelitian ini adalah a) Mendeskripsikan sejarah dan nilai yang terkandung pada wayang kulit; b) Mendeskripsikan eksistensi wayang kulit di kalangan generasi muda; c) Pelestarian wayang kulit di Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan a) eksistensi wayang kulit disebabkan karena terdapat problematika pelestarian wayang kulit terkendala masalah mendasar; b) eksistensi generasi muda atas era revolusi industri didasarkan atas faktor tidak memahami alur cerita yang dibawakan oleh dalang, tidak memahami bahasa yang digunakan dalang, perasaan bosan dan tidak ada ketertarikan pada kesenian wayang kulit karena kurang terpadu dengan kebudayaan modern, waktu pertunjukan wayang kulit yang relatif lama, dan wayang kulit merupakan kebudayaan yang kuno. Perkembangan teknologi dan pertukaran budaya yang berjalan secara cepat tanpa batas membutuhkan strategi yang tepat; c) Desa Ringinrejo berusaha melestarikan dengan menggelar pagelaran wayang kulit pada hari-hari besar dan sebagai tempat untuk pendekatan dan pembelajaran wayang kulit kepada generasi muda.
STRATEGI ADAPTASI BUDAYA BAGI KOMUNITAS MAHASISWA SUMBA DI KOTA MALANG SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KONFLIK Andhika Yudha Pratama; Abd. Muid Aris Shofa; Mifdal Zusron Alfaqi
Waskita: Jurnal Pendidikan Nilai dan Pembangunan Karakter Vol 6, No 2 (2022): WASKITA: Jurnal Pendidikan Nilai dan Pembangunan Karakter
Publisher : PUSAT MPK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.waskita.2022.006.02.2

Abstract

Kota Malang sebagai kota pelajar menarik berbagai pelajar dari berbagai daerah di Indonesia untuk melanjutkan pendidikan tinggi di kota tersebut. Tercatat 62 perguruan tinggi berdiri di kota tersebut. Daya tampung perguruan tinggi yang besar dan pembangunan kota yang diupayakan oleh Pemerintah Kota semakin meningkatkan daya tarik kota ini. Letak kota yang berada pada subkebudayaan arek yang inklusif dan toleran, serta sudah sejak lama menampung warga dari berbagai daerah di Indonesia, seharusnya memiliki korelasi positif bagi iklim mahasiswa pendatang. Namun pada kenyataannya, justru timbul berbagai gesekan sosial antara mahasiswa pendatang dengan warga lokal. Mahasiswa pendatang yang sering terlibat konflik adalah mahasiswa pendatang yang berasal dari Indonesia Timur. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis strategi adaptasi budaya bagi komunitas mahasiswa Sumba di Kota Malang sebagai upaya pencegahan konflik di kalangan mahasiswa. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan fakta bahwa terdapat kegagalan mahasiswa pendatang dan warga lokal untuk membaur dalam latar kebudayaan Kota Malang yang heterogen. Mahasiswa Sumba hidup dengan norma-norma sebagaimana mereka hidup di daerah asalnya, sedangkan warga lokal terjebak pada stigma bahwa mahasiswa Sumba membawa efek negatif bagi lingkungan. Prasangka kultural tersebut harus ditanggulangi agar tidak terjadi konflik yang lebih besar di Kota Malang. Artikel ini merekomendasikan agar bagi mahasiswa pendatang diberikan orientasi terkait kebudayaan setempat untuk meminimalisir stres akulturatif yang dialami mahasiswa dan konflik yang akan terjadi
Strategi pemerintah desa dalam pengelolaan sumber daya air terhadap kesejahteraan masyarakat Desa Jetiskidul Kecamatan Arjosari Kabupaten Pacitan Noka Wilda Russianitaningrum; Mifdal Zusron Alfaqi; Nuruddin Hady
Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial (JIHI3S) Vol. 2 No. 11 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study is to describe the Jetiskidul Village government's strategy in managing water resources for the welfare of the Jetiskidul Village community, to analyze the impact on community welfare after the management of water resources by the Jetiskidul Village government, to analyze the constraints in the management of water resources in Jetiskidul Village, and Analyze solutions to overcome these obstacles. This study uses a qualitative approach and descriptive methodology. Data collection includes observation (direct observation), interviews, and documentation. Informants, events, and documents are all sources of data for this research. By using field note studies, observations, interviews, and documentation, researchers collected data from the field for data analysis, followed by data reduction, data presentation, and drawing conclusions. Based on the findings of this study, the water resources management strategy in Jetiskidul Village has been implemented through drilled wells and the Community-Based Water Supply and Sanitation Program (PAMSIMAS). The effects of the water resources management strategy are meeting daily water needs, business development, improving community hygiene, and increasing village original income. Constraints in the management of water resources in Jetiskidul Village, attitudes and perceptions of the people who were initially opposed to late payment of contributions, and a lack of manpower. The solution to the difficulties faced by the village government in managing water resources in Jetiskidul Village is to consult with the community, approach the community, and provide a monthly billing card. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mendeskripsikan strategi pemerintah Desa Jetiskidul dalam mengelola sumber daya air untuk kesejahteraan masyarakat Desa Jetiskidul, menganalisis dampak terhadap kesejahteraan masyarakat setelah dilakukan pengelolaan sumber daya air oleh pemerintah Desa Jetiskidul, menganalisis kendala dalam pengelolaan sumber daya air di Desa Jetiskidul, serta menganalisis solusi untuk mengatasi kendala tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metodologi deskriptif. Pengumpulan data meliputi observasi (pengamatan langsung), wawancara, dan dokumentasi. Informan, peristiwa, dan dokumen semuanya menjadi sumber data untuk penelitian ini. Dengan menggunakan studi catatan lapangan, observasi, wawancara, dan dokumentasi, peneliti mengumpulkan data dari lapangan untuk analisis data, yang dilanjutkan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan temuan penelitian ini, strategi pengelolaan sumber daya air di Desa Jetiskidul telah dilaksanakan melalui sumur bor dan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS). Efek dari strategi pengelolaan sumber daya air ialah pemenuhan kebutuhan air sehari-hari, pengembangan usaha, peningkatan kebersihan masyarakat, dan peningkatan pendapatan asli desa. Kendala dalam pengelolaan sumber daya air di Desa Jetiskidul, sikap dan persepsi masyarakat yang awalnya menentang keterlambatan pembayaran iuran, dan kurangnya tenaga kerja. Solusi atas kesulitan yang dihadapi pemerintah desa dalam pengelolaan sumber daya air di Desa Jetiskidul ialah dengan melakukan konsultasi dengan masyarakat, melakukan pendekatan kepada masyarakat, dan memberikan kartu tagihan bulanan.
STRATEGI PENGEMBANGAN OBJEK WISATA ALAM SUMBER SONGO SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI DESA JENGGOLO KECAMATAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG Khurnia Tryadissa Rachmadhani; Mifdal Zusron Alfaqi
JURNAL PARADIGMA : Journal of Sociology Research and Education Vol. 3 No. 2 (2022): (DESEMBER 2022) JURNAL PARADIGMA: Journal of Sociology Research and Education
Publisher : Labor Program Studi Pendidikan Sosiologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.007 KB) | DOI: 10.53682/jpjsre.v3i2.5506

Abstract

The purpose of this study was to describe the strategy for developing the Sumber Songo natural tourism object in Jenggolo Village, the implementation of the strategy for developing the Sumber Songo natural tourism object in Jenggolo Village, and the impact of developing the Sumber Songo natural tourism object for the welfare of the people of Jenggolo Village. This research uses a qualitative approach with a descriptive type. The collection of research data was carried out using observation, interview and documentation techniques. The results of this study found that the strategy for developing the Sumber Songo natural tourism object was called the master plan. The implementation of this strategy is manifested in the form of increasing land productivity by building supporting infrastructure for tourism and the economy. The impact of this development is the creation of jobs, an increase in income and ease of carrying out social functions
Melihat sejarah nasionalisme Indonesia untuk memupuk sikap kebangsaan generasi muda Alfaqi, Mifdal Zusron
Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan Vol 13, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.719 KB) | DOI: 10.21831/civics.v13i2.12745

Abstract

In the globalized era and the fragile nation, it is necessary for us to look backward (to learn) the history of Indonesian nationalism. It is due to the fact that in this era a lot of young generation tends to forget and choose to become competitive individuals and then ignore their nationality. Many young generations were trapped in temporary hedonism and rejected national spirit in the name of personal objectives. From the formation of Indonesian nationalism perspective, the role of young generation is inseparable such as Sumpah Pemuda (Youth Pledge). Accordingly, by considering the history of Indonesia nationalism, it is necessary for young generation to have an attitude as well as behave in the context of nationality.