Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : AL-ABSHOR : Jurnal Pendidikan Agama Islam

Inovasi Metode Pembelajaran Syawir Untuk Meningkatkan Pemahaman Nahwu Dalam Kitab Matan Jurumiyah Di Pondok Pesantren Ngalah Viza fikriyani; M. Jamhuri; Ahmad Marzuki; Askhabul Kirom
Al-Abshor : Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. 2 No. 1 (2025): Pendidikan Agama Islam
Publisher : 4

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71242/jyh3kj63

Abstract

Penelitian ini didasari oleh kurangnya pemahaman santri terhadap isi kitab Matan Jurumiyah, yang mempengaruhi kemampuan mereka dalam membaca kitab tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) bagaimana pelaksanaan inovasi metode pembelajaran syawir untuk meningkatkan pemahaman nahwu, (2) faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaannya, serta (3) dampak dari inovasi tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pelaksanaan inovasi metode pembelajaran syawir meliputi evaluasi awal, pengimplementasian berdasarkan jenjang sorogan, evaluasi acak, dan pemberian sanksi. (2) Faktor pendukung meliputi dukungan pengasuh, penyediaan materi yang memadai, lingkungan belajar yang kondusif, dan motivasi santri. Faktor penghambat termasuk keterbatasan waktu, variasi kemampuan santri, serta stres akibat evaluasi acak. (3) Dampak inovasi ini mencakup perencanaan yang lebih terstruktur, peningkatan motivasi belajar, efektivitas pembelajaran yang lebih baik, serta disiplin dan ketelitian santri dalam memahami materi. Abstract This study is based on the lack of understanding of the students regarding the contents of the Matan Jurumiyah book, which affects their ability to read the book. This study aims to determine (1) how the implementation of the innovation of the syawir learning method improves the understanding of nahwu, (2) the supporting and inhibiting factors in its implementation, and (3) the impact of the innovation. The research method used is qualitative descriptive with data collection techniques through observation, interviews, and documentation. The results of the study indicate that: (1) The implementation of the innovation of the syawir learning method includes initial evaluation, implementation based on sorogan levels, random evaluation, and the imposition of sanctions. (2) Supporting factors include support from caregivers, provision of adequate materials, a conducive learning environment, and student motivation. Inhibiting factors include time constraints, variations in student abilities, and stress due to random evaluations. (3) The impact of this innovation includes more structured planning, increased learning motivation, better learning effectiveness, and student discipline and accuracy in understanding the material.
Implementasi Media Pembelajaran Gamifikasi Quizizz Pada Materi Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Motivasi Dan Interaksi Siswa SMK Ar-Roudhoh Beji Pasuruan Mohamad Diyan Romadoni; Achmat Mubarok; Muhammad Nur Hadi; M. Jamhuri
Al-Abshor : Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. 2 No. 1 (2025): Pendidikan Agama Islam
Publisher : 4

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71242/phryvc37

Abstract

Kurangnya perhatian guru dalam menerapkan metode pembelajaran yang menarik dapat membuat siswa kurang bersemangat dalam mengikuti pembelajaran di kelas, khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK Ar-Roudhoh Beji Pasuruan. Sehingga hal tersebut juga dapat menyebabkan suasana pembelajaran di kelas menjadi kurang interaktif dan dapat menyebabkan siswa kurang memiliki keterampilan berpikir kritis saat belajar di kelas. Dalam hal ini, gamifikasi memegang peranan yang sangat penting dalam pengembangan bahan ajar Pendidikan Agama Islam. Oleh karena itu, penulis ingin mengetahui lebih jauh tentang Implementasi Media Pembelajaran Quizizz Gamification pada Materi Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Motivasi dan Interaksi Siswa (Studi Kasus di SMK Ar-Roudhoh Beji Pasuruan). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Implementasi Media Pembelajaran Quizizz Gamification pada Materi Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Motivasi dan Interaksi Siswa (Studi Kasus di SMK Ar-Roudhoh Beji Pasuruan). Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Dimana data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa cerita atau proses dalam penggunaan teknik yang digunakan dalam pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penerapan Media Pembelajaran Gamifikasi Quizizz pada Materi Pendidikan Agama Islam adalah menumbuhkan rasa semangat belajar yang tinggi sehingga penggunaan gamifikasi Quizizz dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dapat meningkatkan motivasi dan interaksi siswa di SMK Ar-Roudhoh Beji Pasuruan. Abstract Lack of teacher attention in implementing interesting learning methods can make students less enthusiastic about learning in class, especially in Islamic Religious Education subjects at Ar-Roudhoh Beji Pasuruan Vocational School. So it can also cause the learning atmosphere in the classroom to be less interactive and can cause students to lack the skills to think critically when learning in class. In this case, gamification plays a very important role in the development of Islamic Religious Education teaching materials. Therefore, the author wants to know more about the implementation of Quizizz Gamification Learning Media in Islamic Religious Education Materials in Increasing Student Motivation and Interaction (Case Study at Ar-Roudhoh Beji Pasuruan Vocational School). The aim of this research is to describe the implementation of Quizizz Gamification Learning Media in Islamic Religious Education Materials in Increasing Student Motivation and Interaction (Case Study at Ar-Roudhoh Beji Pasuruan Vocational School). The type of research used is qualitative descriptive research. Where the data obtained in this research is in the form of stories or processes in the use of techniques used in data collection in the form of observation, interviews and documentation. The results of implementing Quizizz Gamification Learning Media in Islamic Religious Education Materials are to foster a high sense of enthusiasm for learning so that the use of Quizizz gamification in Islamic Religious Education learning can increase student motivation and interaction at Ar-Roudhoh Beji Pasuruan Vocational School.
Implementasi PAI dalam Penguatan Profil Pelajar Pancasila Melalui Student Festival di MTs Darul Ulum Pasuruan Lailatul Muarofah; M. Jamhuri; Achmat Mubarok; Muhammad Nur Hadi
Al-Abshor : Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. 2 No. 2 (2025): Pendidikan Agama Islam
Publisher : 4

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71242/4xervz88

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam penguatan Profil Pelajar Pancasila melalui kegiatan Student Festival di MTs Darul Ulum Pasuruan. Latar belakang penelitian ini berangkat dari pentingnya peran PAI dalam membentuk karakter peserta didik yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia. Sejalan dengan kebijakan pendidikan nasional, Profil Pelajar Pancasila menjadi pedoman dalam menumbuhkan generasi yang religius, kreatif, mandiri, kritis, bergotong royong, serta mampu menghargai keberagaman. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian terdiri dari kepala madrasah, guru PAI, panitia kegiatan, serta peserta didik. Analisis data dilakukan dengan model interaktif Miles dan Huberman, sedangkan keabsahan data diperoleh melalui triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi PAI dalam Student Festival mampu mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dengan dimensi Profil Pelajar Pancasila. Melalui berbagai kegiatan seperti lomba pidato Islami, tilawah Al-Qur’an, kaligrafi, drama Islami, dan cerdas cermat keagamaan, peserta didik tidak hanya mengasah keterampilan akademik dan non-akademik, tetapi juga membiasakan diri mengamalkan ajaran agama dalam kehidupan nyata. Student Festival terbukti menjadi wadah efektif untuk memperkuat iman, akhlak, kreativitas, kerja sama, serta kemandirian siswa. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa implementasi PAI melalui Student Festival di MTs Darul Ulum Pasuruan berkontribusi signifikan dalam penguatan Profil Pelajar Pancasila. Hal ini menunjukkan bahwa integrasi antara nilai-nilai agama dan pendidikan karakter mampu mencetak peserta didik yang berdaya saing global sekaligus berlandaskan nilai-nilai religius. Abstract This study aims to describe the implementation of Islamic Religious Education (PAI) in strengthening the Pancasila Student Profile through the Student Festival at MTs Darul Ulum Pasuruan. The background of this research stems from the important role of PAI in shaping the character of students who are not only intellectually intelligent, but also devout, pious, and have noble morals. In line with national education policy, the Pancasila Student Profile serves as a guideline for cultivating a generation that is religious, creative, independent, critical, collaborative, and able to appreciate diversity. The research method used was descriptive qualitative, with data collection techniques through observation, interviews, and documentation. The research subjects consisted of the madrasah principal, PAI teachers, the activity committee, and students. Data analysis was conducted using the Miles and Huberman interactive model, while data validity was achieved through source triangulation. The results indicate that the implementation of PAI in the Student Festival successfully integrates Islamic values ​​with the dimensions of the Pancasila Student Profile. Through various activities such as Islamic speech competitions, Quran recitations, calligraphy, Islamic drama, and religious quizzes, students not only hone their academic and non-academic skills but also cultivate the practice of religious teachings in real life. The Student Festival has proven to be an effective platform for strengthening students' faith, morals, creativity, cooperation, and independence. Therefore, it can be concluded that the implementation of Islamic Religious Education (PAI) through the Student Festival at MTs Darul Ulum Pasuruan has contributed significantly to strengthening the Pancasila Student Profile. This demonstrates that the integration of religious values ​​and character education can produce students who are globally competitive and grounded in religious values.
Model Pendidikan Karakter Dalam Membentuk Toleransi Santri Asrama I Di Pondok Pesantren Ngalah Purwosari Pasuruan Rahma Nur Aisyah; M. Jamhuri; Ahmad Ma’ruf; M. Anang Solikhuddin
Al-Abshor : Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. 2 No. 3 (2025): Pendidikan Agama Islam
Publisher : 4

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71242/y4gckt37

Abstract

Character education is everything that is positive about everything that educators do and has an influence on the character of the students they teach. Character education is a conscious and serious effort by educators to teach values ​​to their students. According to John W. Santrock Character education is education that is carried out with a direct approach to students to instill moral values ​​and provide lessons to students about moral knowledge in an effort to prevent prohibited behavior. Character education is an effort made by teachers to influence the character of their students, teachers assist students in the formation of character or the formation of good personalities. Therefore, the teacher's behavior, the way the teacher delivers the material, the way the teacher communicates or interacts with students must be really considered, because the teacher is a role model for students. Character education teaches moral and ethical values ​​that must be applied in everyday life, such as honesty, discipline, responsibility, cooperation, empathy and respect. This study uses a qualitative approach, the study shows that the character education model in Dormitory I of Ngalah Islamic Boarding School is carried out through three main approaches: inculcating inclusive Islamic values, exemplary behavior from the ustadz and ustadzah, and dormitory activities that emphasize cooperation and dialogue between students. The values ​​of tolerance are instilled through the practice of living together, discussions across backgrounds, and conflict resolution through deliberation. This model has proven effective in forming the character of students who are tolerant, open, and able to live harmoniously in diversity. Abstrak Pendidikan karakter adalah segala hal yang positif dengan apa saja yang dilakukan oleh pendidik dan berpengaruh pada karakter anak didik yang diajarnya. Pendidikan karakter adalah upaya sadar dan sungguh-sungguh dari pendidik untuk mengajarkan nilai-nilai kepada anak didiknya. Menurut John W. Santrock, Pendidikan karakter adalah pendidikan yang dilakukan dengan pendekatan langsung kepada peserta didik untuk menanamkan nilai moral dan memberikan pelajaran kepada murid mengenai pengetahuan moral dalam upaya mencegah perilaku yang yang dilarang. Pendidikan karakter merupakan upaya yang dilakukan guru untuk mempengaruhi karakter siswanya, guru memantu siswa dalam pembentukan watak atau pembentukan kepribadian yang baik. Maka dari itu, perilaku guru, cara guru dalam menyampaikan materi, cara guru berkomunikasi atau berinteraksi dengan siswa harus benar-benar di perhatikan, karena guru menjadi seorang teladan bagi siswa. Pendidikan karakter mengajarkan nilai-nilai moral dan etika yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti kejujuran, disiplin, tanggung jawab, kerja sama, empati dan rasa hormat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian menunjukkan bahwa model pendidikan karakter di Asrama I Pondok Pesantren Ngalah dilakukan melalui tiga pendekatan utama: pembiasaan nilai-nilai keislaman yang inklusif, keteladanan dari para ustadz dan ustadzah, serta kegiatan keasramaan yang menekankan kerja sama dan dialog antarsantri. Nilai-nilai toleransi ditanamkan melalui praktik hidup bersama, diskusi lintas latar belakang, serta penyelesaian konflik secara musyawarah. Model ini terbukti efektif dalam membentuk karakter santri yang toleran, terbuka, dan mampu hidup harmonis dalam keberagaman