Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Strategi Pembelajran Diferensiasi Pada Pembelajaran PAI Siswa Kelas X Berdasarkan Kurikulum Merdeka Sholiha, Mar’atus; Marzuki, Ahmad; Muhtarom, H. Ali; M. Jamhuri
TABYIN: JURNAL PENDIDIKAN ISLAM Vol 6 No 01 (2024): Juni
Publisher : STAI Ihyaul Ulum Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/tabyin.v6i01.600

Abstract

The number of grade X students at Darut Taqwa High School is less active in participating in Islamic Religious Education learning due to the less than optimal learning model. Which in this case can be overcome by applying differentiation learning as a learning model that prioritizes student interests in terms of student learning interests and what students like which can make the class more active during the learning process. The research focus referred to by the researcher is 1) strategies applied in differentiation learning in Islamic Religious Education learning in class X, 2) obstacles faced by Islamic Religious Education teachers in implementing differentiation learning. The purpose of this study was to determine the strategies carried out in the application of differentiation learning in grade X students of SMA Darut Taqwa Purwosari. And to find out what are the obstacles faced by Islamic Religious Education teachers in the application of differentiation learning in grade X students of Darut Taqwa Purwosari High School. The type of research used is Descriptive Qualitative research. The data and data sources used are secondary data and primary data. Data collection techniques used in the form of observation, interviews, and documentation. Technical data analysis with reduction, presentation of data, and conclusion making. From the results of the study, it was found that; 1) the strategy applied in differentiation learning is based on content differentiation (adultery chapter material), process (using problem solving learning model strategies by making pseudonym illustrations), and products (students are able and dare to tell the truth in the problems faced). And this differentiation learning is very effectively used as an evaluation material for Islamic Religious Education learning at Darut Taqwa Purwosari High School. 2) One of the differentiation learning obstacles faced by educators is that teachers must be able to know various characteristics of students, and must use a variety of varied learning resources. So it can be concluded that the application of differentiation learning can increase students' interest in learning Islamic Religious Education at SMA Darut Taqwa Purwosari class X.
Penerapan Media Web Wordwall Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Di SMA Ma’arif NU Pandaan Wiwit Aprilia; M. Jamhuri; Achmad Yusuf; Muhammad Nur Hadi
Risalah, Jurnal Pendidikan dan Studi Islam Vol. 9 No. 4 (2023)
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/jurnal_risalah.v9i4.553

Abstract

Pembelajaran sejarah kebudayaan islam menekankan pada kemampuan mengambil ibrah/hikmah (pelajaran) dari sejarah Islam, meneladani tokoh-tokoh berprestasi dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, IPTEK dan seni, dan lain-lain untuk mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam pada masa kini dan masa yang akan datang. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa di kelas XI MIPA 3 SMA Ma’arif NU Pandaan dengan menerapkan media pembelajaran web wordwall. Pendekatan yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah pendekatan Penelitian Tindakan Kelas. Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah model Kemmis dan Mc Taggart ini memiliki beberapa dalam siklus ini memiliki 4 tahapan yaitu perencanaan, Tindakan, pengamatan, dan Refleksi. Hasil penelitian menemukan bahwa media web wordwall dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
Inovasi Metode Pembelajaran Syawir Untuk Meningkatkan Pemahaman Nahwu Dalam Kitab Matan Jurumiyah Di Pondok Pesantren Ngalah Viza fikriyani; M. Jamhuri; Ahmad Marzuki; Askhabul Kirom
Al-Abshor : Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. 2 No. 1 (2025): Pendidikan Agama Islam
Publisher : 4

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71242/jyh3kj63

Abstract

Penelitian ini didasari oleh kurangnya pemahaman santri terhadap isi kitab Matan Jurumiyah, yang mempengaruhi kemampuan mereka dalam membaca kitab tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) bagaimana pelaksanaan inovasi metode pembelajaran syawir untuk meningkatkan pemahaman nahwu, (2) faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaannya, serta (3) dampak dari inovasi tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pelaksanaan inovasi metode pembelajaran syawir meliputi evaluasi awal, pengimplementasian berdasarkan jenjang sorogan, evaluasi acak, dan pemberian sanksi. (2) Faktor pendukung meliputi dukungan pengasuh, penyediaan materi yang memadai, lingkungan belajar yang kondusif, dan motivasi santri. Faktor penghambat termasuk keterbatasan waktu, variasi kemampuan santri, serta stres akibat evaluasi acak. (3) Dampak inovasi ini mencakup perencanaan yang lebih terstruktur, peningkatan motivasi belajar, efektivitas pembelajaran yang lebih baik, serta disiplin dan ketelitian santri dalam memahami materi. Abstract This study is based on the lack of understanding of the students regarding the contents of the Matan Jurumiyah book, which affects their ability to read the book. This study aims to determine (1) how the implementation of the innovation of the syawir learning method improves the understanding of nahwu, (2) the supporting and inhibiting factors in its implementation, and (3) the impact of the innovation. The research method used is qualitative descriptive with data collection techniques through observation, interviews, and documentation. The results of the study indicate that: (1) The implementation of the innovation of the syawir learning method includes initial evaluation, implementation based on sorogan levels, random evaluation, and the imposition of sanctions. (2) Supporting factors include support from caregivers, provision of adequate materials, a conducive learning environment, and student motivation. Inhibiting factors include time constraints, variations in student abilities, and stress due to random evaluations. (3) The impact of this innovation includes more structured planning, increased learning motivation, better learning effectiveness, and student discipline and accuracy in understanding the material.
Implementasi Media Pembelajaran Gamifikasi Quizizz Pada Materi Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Motivasi Dan Interaksi Siswa SMK Ar-Roudhoh Beji Pasuruan Mohamad Diyan Romadoni; Achmat Mubarok; Muhammad Nur Hadi; M. Jamhuri
Al-Abshor : Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. 2 No. 1 (2025): Pendidikan Agama Islam
Publisher : 4

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71242/phryvc37

Abstract

Kurangnya perhatian guru dalam menerapkan metode pembelajaran yang menarik dapat membuat siswa kurang bersemangat dalam mengikuti pembelajaran di kelas, khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK Ar-Roudhoh Beji Pasuruan. Sehingga hal tersebut juga dapat menyebabkan suasana pembelajaran di kelas menjadi kurang interaktif dan dapat menyebabkan siswa kurang memiliki keterampilan berpikir kritis saat belajar di kelas. Dalam hal ini, gamifikasi memegang peranan yang sangat penting dalam pengembangan bahan ajar Pendidikan Agama Islam. Oleh karena itu, penulis ingin mengetahui lebih jauh tentang Implementasi Media Pembelajaran Quizizz Gamification pada Materi Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Motivasi dan Interaksi Siswa (Studi Kasus di SMK Ar-Roudhoh Beji Pasuruan). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Implementasi Media Pembelajaran Quizizz Gamification pada Materi Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Motivasi dan Interaksi Siswa (Studi Kasus di SMK Ar-Roudhoh Beji Pasuruan). Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Dimana data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa cerita atau proses dalam penggunaan teknik yang digunakan dalam pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penerapan Media Pembelajaran Gamifikasi Quizizz pada Materi Pendidikan Agama Islam adalah menumbuhkan rasa semangat belajar yang tinggi sehingga penggunaan gamifikasi Quizizz dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dapat meningkatkan motivasi dan interaksi siswa di SMK Ar-Roudhoh Beji Pasuruan. Abstract Lack of teacher attention in implementing interesting learning methods can make students less enthusiastic about learning in class, especially in Islamic Religious Education subjects at Ar-Roudhoh Beji Pasuruan Vocational School. So it can also cause the learning atmosphere in the classroom to be less interactive and can cause students to lack the skills to think critically when learning in class. In this case, gamification plays a very important role in the development of Islamic Religious Education teaching materials. Therefore, the author wants to know more about the implementation of Quizizz Gamification Learning Media in Islamic Religious Education Materials in Increasing Student Motivation and Interaction (Case Study at Ar-Roudhoh Beji Pasuruan Vocational School). The aim of this research is to describe the implementation of Quizizz Gamification Learning Media in Islamic Religious Education Materials in Increasing Student Motivation and Interaction (Case Study at Ar-Roudhoh Beji Pasuruan Vocational School). The type of research used is qualitative descriptive research. Where the data obtained in this research is in the form of stories or processes in the use of techniques used in data collection in the form of observation, interviews and documentation. The results of implementing Quizizz Gamification Learning Media in Islamic Religious Education Materials are to foster a high sense of enthusiasm for learning so that the use of Quizizz gamification in Islamic Religious Education learning can increase student motivation and interaction at Ar-Roudhoh Beji Pasuruan Vocational School.
Implementasi PAI dalam Penguatan Profil Pelajar Pancasila Melalui Student Festival di MTs Darul Ulum Pasuruan Lailatul Muarofah; M. Jamhuri; Achmat Mubarok; Muhammad Nur Hadi
Al-Abshor : Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. 2 No. 2 (2025): Pendidikan Agama Islam
Publisher : 4

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71242/4xervz88

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam penguatan Profil Pelajar Pancasila melalui kegiatan Student Festival di MTs Darul Ulum Pasuruan. Latar belakang penelitian ini berangkat dari pentingnya peran PAI dalam membentuk karakter peserta didik yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia. Sejalan dengan kebijakan pendidikan nasional, Profil Pelajar Pancasila menjadi pedoman dalam menumbuhkan generasi yang religius, kreatif, mandiri, kritis, bergotong royong, serta mampu menghargai keberagaman. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian terdiri dari kepala madrasah, guru PAI, panitia kegiatan, serta peserta didik. Analisis data dilakukan dengan model interaktif Miles dan Huberman, sedangkan keabsahan data diperoleh melalui triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi PAI dalam Student Festival mampu mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dengan dimensi Profil Pelajar Pancasila. Melalui berbagai kegiatan seperti lomba pidato Islami, tilawah Al-Qur’an, kaligrafi, drama Islami, dan cerdas cermat keagamaan, peserta didik tidak hanya mengasah keterampilan akademik dan non-akademik, tetapi juga membiasakan diri mengamalkan ajaran agama dalam kehidupan nyata. Student Festival terbukti menjadi wadah efektif untuk memperkuat iman, akhlak, kreativitas, kerja sama, serta kemandirian siswa. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa implementasi PAI melalui Student Festival di MTs Darul Ulum Pasuruan berkontribusi signifikan dalam penguatan Profil Pelajar Pancasila. Hal ini menunjukkan bahwa integrasi antara nilai-nilai agama dan pendidikan karakter mampu mencetak peserta didik yang berdaya saing global sekaligus berlandaskan nilai-nilai religius. Abstract This study aims to describe the implementation of Islamic Religious Education (PAI) in strengthening the Pancasila Student Profile through the Student Festival at MTs Darul Ulum Pasuruan. The background of this research stems from the important role of PAI in shaping the character of students who are not only intellectually intelligent, but also devout, pious, and have noble morals. In line with national education policy, the Pancasila Student Profile serves as a guideline for cultivating a generation that is religious, creative, independent, critical, collaborative, and able to appreciate diversity. The research method used was descriptive qualitative, with data collection techniques through observation, interviews, and documentation. The research subjects consisted of the madrasah principal, PAI teachers, the activity committee, and students. Data analysis was conducted using the Miles and Huberman interactive model, while data validity was achieved through source triangulation. The results indicate that the implementation of PAI in the Student Festival successfully integrates Islamic values ​​with the dimensions of the Pancasila Student Profile. Through various activities such as Islamic speech competitions, Quran recitations, calligraphy, Islamic drama, and religious quizzes, students not only hone their academic and non-academic skills but also cultivate the practice of religious teachings in real life. The Student Festival has proven to be an effective platform for strengthening students' faith, morals, creativity, cooperation, and independence. Therefore, it can be concluded that the implementation of Islamic Religious Education (PAI) through the Student Festival at MTs Darul Ulum Pasuruan has contributed significantly to strengthening the Pancasila Student Profile. This demonstrates that the integration of religious values ​​and character education can produce students who are globally competitive and grounded in religious values.
Metode Tartila sebagai alternatif pembelajaran membaca Al-Quran di TPQ al-Hidayah Miftahul Ulum II Bekacak bangil: Metode Tartila sebagai alternatif pembelajaran membaca Al-Quran di TPQ al-Hidayah Miftahul Ulum II bekacak bangil Julvan Vebianto; M. Jamhuri
al-Iltizam: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. 10 No. 1 (2025): Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : IAIN Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33477/alt.v10i1.9305

Abstract

The Tartila method is one of the alternative methods in learning to read the Qur'an applied at TPQ al-Hidayah Miftahul Ulum II Bekacak, Bangil. The Tartila method is one of the methods of learning to read the Qur'an that emphasizes aspects of fluency (fasahah), accuracy of machraj, and the application of tajweed rules in stages. This study aims to analyze the effectiveness of the Tartila method in improving the ability to read al-Qur'an of students, as well as identifying obstacles faced in the learning process. Using a descriptive qualitative approach, this research involves direct observation, semi-structured interviews with educators and santri guardians, as well as documentation studies of students' learning outcomes. The results showed that the Tartila method was able to improve students' fluency, machraj accuracy, and understanding of tajweed. Learning is done classically with a gradual evaluation system. However, some of the obstacles faced include differences in the ability of students, the lack of involvement of educators, and the lack of support from santri guardians for religious education. Thus, efforts are needed to optimize this method to be more effective in producing a Qur'anic generation.
Penerapan Media Pembelajaran Permainan Ular Tangga Dalam Meningkatkan Belajar Aqidah Akhlaq Di MI Darut Taqwa Pasuruan Kavita Nurroin; M. Jamhuri
AL-Ikhtiar : Jurnal Studi Islam Vol. 2 No. 3 (2025): AL-Ikhtiar : Jurnal Studi Islam
Publisher : 4

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71242/6bk98967

Abstract

This research is motivated by the low learning motivation of first-grade students at MI Darut Taqwa Sengonagung, Purwosari, Pasuruan, in the Aqidah Akhlaq (Islamic Faith and Morals) subject. This low learning motivation is caused by the limited use of engaging learning media that align with the characteristics of early childhood, who tend to enjoy playful activities. To address this problem, this study aims to: (1) describe the application of the Snakes and Ladders game in Aqidah Akhlaq learning, and (2) evaluate the effectiveness of this media in increasing student learning enthusiasm. This study used a qualitative descriptive approach with data collection techniques including observation, interviews, and documentation. The results show that the use of the Snakes and Ladders game in Aqidah Akhlaq learning can create a more enjoyable, engaging, and interactive classroom atmosphere. Students appear more enthusiastic, active, and highly engaged throughout the learning process. The Snakes and Ladders game also allows teachers to deliver material in a more enjoyable way, through questions placed on the game board. With this approach, the learning process becomes more dynamic and aligns with the characteristics of children who enjoy playful activities. The Snakes and Ladders game has been proven effective in increasing student enthusiasm for learning, reducing boredom, and encouraging greater self-confidence and participation in learning. In conclusion, this game is an innovative alternative worthy of implementation in teaching Aqidah Akhlaq (Islamic Faith) in lower grades. Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya semangat belajar siswa kelas I di MI Darut Taqwa Sengonagung, Purwosari, Pasuruan dalam mata pelajaran Aqidah Akhlaq. Rendahnya motivasi belajar ini disebabkan oleh minimnya penggunaan media pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan karakteristik anak usia dini yang cenderung menyukai kegiatan bermain. Untuk mengatasi masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan penerapan media permainan ular tangga dalam pembelajaran Aqidah Akhlaq, dan (2) mengevaluasi efektivitas media tersebut dalam meningkatkan semangat belajar siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media permainan ular tangga dalam pembelajaran Aqidah Akhlaq dapat menciptakan suasana kelas yang lebih menyenangkan, menarik, dan interaktif. Siswa terlihat lebih antusias, aktif, serta menunjukkan keterlibatan tinggi selama proses pembelajaran berlangsung. Permainan ular tangga juga memungkinkan guru untuk menyampaikan materi dengan cara yang lebih menyenangkan, melalui soal-soal yang ditempatkan pada papan permainan. Dengan pendekatan ini, proses belajar menjadi lebih dinamis dan sesuai dengan karakter anak-anak yang menyukai aktivitas bermain. Media ular tangga terbukti efektif dalam meningkatkan semangat belajar siswa, mengurangi kejenuhan, dan mendorong siswa untuk lebih percaya diri serta berani berpartisipasi dalam pembelajaran. Kesimpulannya, media ini merupakan alternatif inovatif yang layak diterapkan dalam pembelajaran Aqidah Akhlaq di kelas rendah
Model Pendidikan Karakter Dalam Membentuk Toleransi Santri Asrama I Di Pondok Pesantren Ngalah Purwosari Pasuruan Rahma Nur Aisyah; M. Jamhuri; Ahmad Ma’ruf; M. Anang Solikhuddin
Al-Abshor : Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. 2 No. 3 (2025): Pendidikan Agama Islam
Publisher : 4

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71242/y4gckt37

Abstract

Character education is everything that is positive about everything that educators do and has an influence on the character of the students they teach. Character education is a conscious and serious effort by educators to teach values ​​to their students. According to John W. Santrock Character education is education that is carried out with a direct approach to students to instill moral values ​​and provide lessons to students about moral knowledge in an effort to prevent prohibited behavior. Character education is an effort made by teachers to influence the character of their students, teachers assist students in the formation of character or the formation of good personalities. Therefore, the teacher's behavior, the way the teacher delivers the material, the way the teacher communicates or interacts with students must be really considered, because the teacher is a role model for students. Character education teaches moral and ethical values ​​that must be applied in everyday life, such as honesty, discipline, responsibility, cooperation, empathy and respect. This study uses a qualitative approach, the study shows that the character education model in Dormitory I of Ngalah Islamic Boarding School is carried out through three main approaches: inculcating inclusive Islamic values, exemplary behavior from the ustadz and ustadzah, and dormitory activities that emphasize cooperation and dialogue between students. The values ​​of tolerance are instilled through the practice of living together, discussions across backgrounds, and conflict resolution through deliberation. This model has proven effective in forming the character of students who are tolerant, open, and able to live harmoniously in diversity. Abstrak Pendidikan karakter adalah segala hal yang positif dengan apa saja yang dilakukan oleh pendidik dan berpengaruh pada karakter anak didik yang diajarnya. Pendidikan karakter adalah upaya sadar dan sungguh-sungguh dari pendidik untuk mengajarkan nilai-nilai kepada anak didiknya. Menurut John W. Santrock, Pendidikan karakter adalah pendidikan yang dilakukan dengan pendekatan langsung kepada peserta didik untuk menanamkan nilai moral dan memberikan pelajaran kepada murid mengenai pengetahuan moral dalam upaya mencegah perilaku yang yang dilarang. Pendidikan karakter merupakan upaya yang dilakukan guru untuk mempengaruhi karakter siswanya, guru memantu siswa dalam pembentukan watak atau pembentukan kepribadian yang baik. Maka dari itu, perilaku guru, cara guru dalam menyampaikan materi, cara guru berkomunikasi atau berinteraksi dengan siswa harus benar-benar di perhatikan, karena guru menjadi seorang teladan bagi siswa. Pendidikan karakter mengajarkan nilai-nilai moral dan etika yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti kejujuran, disiplin, tanggung jawab, kerja sama, empati dan rasa hormat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian menunjukkan bahwa model pendidikan karakter di Asrama I Pondok Pesantren Ngalah dilakukan melalui tiga pendekatan utama: pembiasaan nilai-nilai keislaman yang inklusif, keteladanan dari para ustadz dan ustadzah, serta kegiatan keasramaan yang menekankan kerja sama dan dialog antarsantri. Nilai-nilai toleransi ditanamkan melalui praktik hidup bersama, diskusi lintas latar belakang, serta penyelesaian konflik secara musyawarah. Model ini terbukti efektif dalam membentuk karakter santri yang toleran, terbuka, dan mampu hidup harmonis dalam keberagaman
Pengembangan Budaya Religius untuk Menanamkan Nilai-Nilai Karakter Pada Peserta Didik di MA Darut Taqwa Putri Luthfiyyah Sari; M. Jamhuri; Achmad Yusuf
Risâlah Jurnal Pendidikan dan Studi Islam Vol. 11 No. 3 (2025)
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/jurnal_risalah.v11i3.1472

Abstract

Pendidikan memegang peranan penting dalam membentuk karakter dan budaya agama dalam masyarakat. Pendidikan tidak hanya bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia secara akademis, tetapi juga membentuk individu dengan karakter kuat dan nilai-nilai luhur. Diperlukan pendekatan holistik dalam mengembangkan budaya keagamaan di sekolah, yang melibatkan peran aktif dari semua pemangku kepentingan, mulai dari pimpinan madrasah, guru, staf, hingga orang tua siswa. Berbagai inisiatif seperti Ahlan Wa Sahlan, pembacaan istighosah, shalat Dhuhur, dan program Al-Banjari merupakan contoh konkret dari upaya menanamkan nilai-nilai agama dan karakter di lingkungan pendidikan. Dengan demikian, pendidikan karakter dan pembentukan budaya keagamaan tidak hanya menjadi tanggung jawab lembaga pendidikan, tetapi juga bagian integral dari membangun fondasi moral dan spiritual yang kokoh bagi generasi mendatang.