Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS PERSEPSI PENGUNJUNG TERHADAP KENYAMANAN RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) TONJENG BERU KELURAHAN PRAPEN KECAMATAN PRAYA Widiawati, Baiq; Ichsan, Andi Chairil; Lestari, Andi Tri
Tengkawang : Jurnal Ilmu Kehutanan Vol 14, No 1 (2024): TENGKAWANG : JURNAL ILMU KEHUTANAN
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jt.v14i1.75255

Abstract

Based on Law Number 26 of 2007 concerning spatial planning, what is meant by Green Open Space (RTH) is an elongated area, path or group whose users are more open, where plants grow, both those that grow naturally and those that are deliberately planted.   This research aims to analyze visitors"™ perceptions of the comfort of the Tonjeng Beru Green Open Space (RTH).   This research uses a quantitative descriptive approach to measure and evaluate visitors"™ perceptions of various aspects of RTH comfort, including cleanliness, safety, aesthetics and availability of facilities. Data was obtained through a survey using a questionnaire filled in by RTH visitors.   The research results indicate that visitors perceive the Tonjeng Beru Green Open Space as a comfortable place, although there are several areas that require attention and improvement.   This study contributes to a better understanding of the factors that influence the perception of comfort in green open spaces and provides recommendations for the management and improvement of green open space in the future.Keywords: 4A Tourism Component, Comfort, Green Open Space, Perception, Visitors.AbstrakBerdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang yang dimaksud dengan Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah area memanjang, jalur atau kelompok yang penggunanya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanami. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi pengunjung terhadap kenyamanan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Tonjeng Beru. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif untuk mengukur dan mengevaluasi persepsi pengunjung terhadap berbagai aspek kenyamanan RTH, termasuk kebersihan, keamanan, estetika, dan ketersediaan fasilitas. Data diperoleh melalui survei dengan menggunakan kuesioner yang diisi oleh pengunjung RTH. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa pengunjung mempersepsikan RTH Tonjeng Beru sebagai tempat yang nyaman, meskipun terdapat beberapa area yang memerlukan perhatian dan peningkatan. Studi ini berkontribusi pada pemahaman yang lebih baik tentang faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi kenyamanan di ruang terbuka hijau dan memberikan rekomendasi bagi pengelolaan dan perbaikan RTH di masa depan.Kata kunci: Komponen pariwisata 4A, kenyamanan, ruang terbuka hijau, Persepsi, pengunjung
Vulnerability Study of Coastal Communities in the East Lombok in Facing the Impact of Climate Change Ichsan, Andi Chairil; Waru, Tenri
Journal of Sylva Indonesiana Vol. 2 No. 01 (2019): Journal of Sylva Indonesiana
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (692.847 KB) | DOI: 10.32734/jsi.v2i01.809

Abstract

This study aims to assess the vulnerability of coastal communities to climate change in eastern lombok district by examining exposure, sensitivity and adaptation capacity in ten coastal villages in East Lombok regency. The basic concept of the implementation of this study was constructed qualitatively, using a participatory approach. The method of study was adopted from the PRA (Participatory Rural Appraisal) method with adjustments to coastal and marine context contexts called Indonesian climath adaptation tools for coastal habitat (I-CATCH). The results of this study indicate that most of the villages that are the focus of the implementation of this study have moderate to high vulnerability levels. The impact of the occurrence of climate disaster sufficient to burden the community both from the physical, social, and economic aspects. Thus, it takes a systematic planning and integrated with existing policies to ensure its implementation in the field
Analysis of Regional Regulation Number year 2015 Implementation on Urban Green Space Management in Mataram City Dini Ardiantari, Lale; Ichsan, Andi Chairil; Webliana, Kornelia
Journal of Sylva Indonesiana Vol. 4 No. 01 (2021): Journal of Sylva Indonesiana
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (664.883 KB) | DOI: 10.32734/jsi.v4i01.5503

Abstract

Green open space is an area that has a function as well as a place to grow plants, both those that grow naturally and are planted. One way to improve environmental quality and revitalize urban ecosystems is by managing the Green Open Space. One of the alternatives supporting this effort is to make supportive and applicable policies, laws, and regulations. This research was conducted to examine the implementation of Regional Regulation Number 8 of 2015 regarding Green Open Space Management in Mataram City and to find out planning strategies in optimizing the implementation of applicable policies. The method used in this research is literature study method, interview, and observation. In this study, six criteria are used based on William N. Dunn's theory to analyze policies and SWOT analysis to determine the appropriate management strategy. The policy implementation analysis results show that the implementation of these regional regulations falls into the "medium" category with a score of 2.13. This indicates that several indicators need to be tightened to optimize policies' effectiveness, so it is necessary to revise policies to maximize implementation. Several strategies that can be carried out to maximize the role of stakeholders are disseminating information about the content of local regulations that are applied to all related parties, explaining the programs that will be implemented to create a common understanding for all parties as a whole based on the objectives to be achieved, optimizing local regulations which applies to improve coordination in the implementation of green open space management which aims to maximize the role between agencies to create adequate technical personnel, facilities and infrastructure and synchronize the main tasks and functions of each agency in implementing green open space management to maximize their respective roles.
Pendampingan Kelompok Pelestari Penyu Nipah Melalui Pembangunan Sistem Informasi Spasial Hutan Pantai Berbasis Pemetaan Partisipatif Syaputra, Maiser; Wahyuningsih, Endah; Suparyana, Pande Komang; Lestari, Andi Tri; Ichsan, Andi Chairil
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 6 No 4 (2023): Oktober-Desember 2023
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada tahun 2018 secara swadaya masyarakat Desa Malaka mendirikan kelompok pelestari penyu bernama Turtle Conservation Community atau TCC dan Desa Malaka ditetapkan oleh Bupati Lombok Utara sebagai Kawasan Ekosistem Esesnsial koridor penyu. Salah satu kegiatan utama yang dilakukan oleh kelompok Turtle Conservation Community adalah pendataan kehadiran penyu. Namun data yang dimiliki oleh kelompok pelestari saat ini sifatnya masih berupa Log Book atau kumpulan data mentah yang tersimpan dan belum dianalisis sehingga data tersebut saat ini dinilai belum mampu menyimpulkan, memproyeksikan trend/model, atau memunculkan karakteristik wilayah habitat penyu sebagaimana yang diharapkan. Melalui kegiatan pengabdian ini, kesadartahuan kelompok pelestari penyu Nipah akan pentingnya pembangunan database spasial ditingkatkan melalui pemanfaatan sistem informasi geografis untuk pengenalan karakteristik wilayah habitat penyu. Tahapan kegiatan pengambdaian meliputi: pra kegiatan, penyuluhan, dan pembangunan data spasial secara partisipatif. Kegiatan penyuluhan dilakukan dengan pendekatan partisipatif menggunakan metode FGD sedangkan peta spasial dirancang menggunakan software komputer. Kesimpulan dari kegiatan ini antara lain: 1). Peserta penyuluhan dalam hal ini Kelompok Pelestari Penyu TCC Nipah mendapatkan pemahaman mengenai pentingnya peran data dan informasi dalam pengelolaan, sehingga kelompok dapat mengambil keputusan, melakukan monitoring, evaluasi dan menentukan arah kebijakan kedepannya secara lebih baik. 2). Kelompok TCC Nipah mendapatkan informasi dan mampu mengenal lebih dalam karakteristik habitat penyu di pantai Nipah berdasarkan hasil kegiatan pemetaan partisipatif.
Pengelolaan Hutan Adat Berkelanjutan Berbasis Kearifan Lokal Masyarakat di Desa Sambik Elen Kabupaten Lombok Utara Sambawa, Wayan Prabudi Sathya Hindu; Ichsan, Andi Chairil; Anwar, Hairil
Journal of Authentic Research Vol. 4 No. 2 (2025): December
Publisher : LITPAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jar.v4i2.3609

Abstract

Hutan adat merupakan salah satu bentuk pengelolaan sumber daya alam yang berbasis pada kearifan masyarakat lokal hukum adat. Penelitian ini dilakukan di Desa Sambik Elen, Kabupaten Lombok Utara, yang memiliki empat hutan adat, yaitu Pawang Majapahit, Pawang Lebok, Pawang Lokok Tebi, dan Pawang Santinggi Daya. Tujuan penelitian adalah mengetahui status keinginan hutan adat, faktor penggerak keinginan, serta strategi pengelolaan hutan adat berbasis kearifan lokal. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis dilakukan menggunakan Multiaspect Sustainability Analysis (MSA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat keingintahuan hutan adat Desa Sambik Elen berada pada kategori “sangat berkelanjutan” dengan indeks ekologi 87,5; sosial 85,38; ekonomi 68,75; dan kelembagaan 81,25, sehingga nilai rata-rata agregat mencapai 80,72. Faktor penggerak utama meliputi keseimbangan ekosistem terjaga, penerapan norma adat, kemandirian ekonomi, serta kelembagaan adat. Strategi pengelolaan yang disarankan yaitu dengan meningkatkan aspek ekonomi pada perencanaan ekonomi berbasis adat untuk memperkuat ekosistem hutan adat. Meskipun telah banyak penelitian terkait hutan adat, namun masih sedikit penelitian yang menggunakan metode Multiaspect Sustainability Analysis (MSA). Temuan ini menjelaskan bahwa kearifan lokal berperan penting dalam menjaga kelestarian hutan adat, sekaligus mendukung aspek ekologi, sosial, ekonomi, dan kelembagaan secara seimbang.