Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengembangan Infrastruktur Air Bersih Di Pesantren Hizbul Wathan Muhammadiyah Parangloe-Gowa : Langkah Praktis Untuk Perubahan Sosial Nawang, Nurnawaty; Bahtiar, Abd. Rahman; Nanda, Abd. Rakhim
LOSARI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2024): Vol. 6 No.1 (2024) : Juni 2024
Publisher : LOSARI DIGITAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53860/losari.v6i1.196

Abstract

Pesantren Hisbul Wathan Muhammadiyah is one of the pesantren in the hills located in Belapuranga Gowa Regency. who face the challenge of limited access to clean water, uses rainwater and water from nearby rivers because the clean water supply has not been obtained from PDAM. The Community Service method used includes identification of needs, planning and design of water tanks, and clean water installations in accordance with the needs. The implementation phase involves the active participation until the construction is completed, training and counseling on the management and maintenance of facilities are carried out. The benefits of this service have succeeded in increasing access to clean water and the quality of life through the construction of water tanks and clean water installations, as well as training held, the community has become more independent in managing and utilizing groundwater sources properly and sustainably and can be adopted surrounding.
Aplikasi SWMM untuk Identifikasi Titik Luapan Saluran Sekunder Drainase: (Studi Kasus Perumahan Cluster Pelangi, Makassar) Nanda, Abd. Rakhim; Indriyanti; Fauzi, Ahmad; Adrian
Arus Jurnal Sains dan Teknologi Vol 2 No 1: April (2024)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Makassar, sebagai kota metropolitan yang berkembang pesat, menghadapi tantangan serius terkait banjir akibat ketidakmampuan sistem drainase perkotaan, termasuk Perumahan Cluster Pelangi di Kecamatan Tamalanrea. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi titik-titik luapan banjir signifikan di Perumahan Cluster Pelangi menggunakan Software Storm Water Management Model (SWMM) dan menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan luapan banjir. Hasil analisis hidrologi periode ulang 5 tahun dan simulasi SWMM 5.2 untuk kondisi awal menunjukkan bahwa titik luapan terdapat di Blok P1B dengan volume 8,652 × 106 liter dengan lama luapan 1,45 jam dan kondisi eksisting juga berada di Blok P1B dengan volume 8,711 × 106 liter dengan lama luapan 1,62 jam. Faktor utama luapan banjir adalah elevasi saluran yang semakin tinggi menuju hilir, sedimentasi di dasar saluran dan pengaruh limpasan dari saluran di luar kompleks perumahan.
Evaluasi Pengoperasian dan Penelusuran Banjir Bendungan Bili-bili : (Studi Kasus Bendungan Bili-bili) Auliafitri, Nur; Nasir, Sri Wahyuni; Nanda, Abd. Rakhim; Agussalim
Arus Jurnal Sains dan Teknologi Vol 2 No 2: Oktober (2024)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bendungan Bili-Bili yang merupakan bendungan yang terbesar di Provinsi Sulawesi Selatan yang di bangun mulai tahun 1992 terletak ± 30 km di sebelah timur kota Makassar dan berada pada bagian nalis DAS Jeneberang. Waduk ini membendung Sungai Jeneberang yang berada di Desa Bili-Bili Kecamatan Bontomarannu Kabupaten Gowa. Bendungan Bili-Bili mulai diresmikan penggunaannya pada tahun 1999. Waduk ini merupakan waduk serbaguna yang dibangun dengan tujuan utamanya adalah untuk pengendalian banjir kota Makassar, pemenuhan kebutuhan air irigasi seluas ± 23,000 Ha, suplai air baku sebesar 3,3 m3/dtk dan pembangkit listrik tenaga air sebesar 20,1 MW. Daerah tangkapan air waduk Bili-Bili memiliki luas 384,40 km² dengan perencanaan umur operasi 50 tahun (JRBDP, 2004), namun dalam perkembangan terakhir terjadi penurunan pemanfaatan fungsi layanan waduk akibat adanya perubahan kondisi daerah tangkapan waduk karena adanya erosi akibat perubahan pemanfaatan lahan dan juga terjadinya longsoran dinding kaldera gunung Bawakaraeng pada tahun 2004 yang merupakan hulu DAS Jeneberang sebagai sumber utama air waduk Bili-Bili.
PERBANDINGAN HIDROGRAF SATUAN AMATAN DAN HIDROGRAF SATUAN SINTESIS (DAS MAROS SUB DAS MAROS TOMPUBULU) Agusalim, M.; Nanda, Abd. Rakhim; Praja, Soemitro Emin; Syah, Erwin
TEKNIK HIDRO Vol 11, No 1 (2018): TEKNIK HIDRO
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.039 KB) | DOI: 10.26618/th.v11i1.2435

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui persentase perbedaan hasil perhitungan antara hidrograf satuan amatan (Metode Collins) dengan metode hidrograf satuan sintesis (Metode Snyder) dan (Metode Nakayasu),untuk mengetahui parameter-parameter yang digunakan dalam kedua metode tersebut mengakibatkan perbedaan debit puncak (Qp), waktu mencapai puncak (Tp) dan waktu dasar (Tb) pada kedua metode tersebut. Dari hasil penelitian ini, maka kami dapat menarik beberapa kesimpulan terkait Penerapan Metode HS Collins dan HSS Snyder Pada DAS Maros sub DAS Maros-Tompobulu yaitu, kedua metode yang digunakan dalam tugas akhir ini memiliki parameter yang berbeda dalam pengaruh terhadap perubahan waktu mencapai puncak dan debit puncak. Pada metode HS Collins parameter Lc menjadi sangat berpengaruh untuk perubahan waktu mencapai puncak. Dan pada metode HS Snyder parameter α dan tg yang menjadi sangat berpengaruh untuk perubahan waktu mencapai puncak.
Uji Metode Hidrograf Satuan Sintetis pada Das Bialo dengan Menggunakan Hidrograf Satuan Amatan Collins Khafifa, Khafifa; Yusril, Yusril; Nanda, Abd. Rakhim; Agusalim, Agusalim
Journal of Muhammadiyah’s Application Technology Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jumptech.v2i1.9214

Abstract

Banjir rencana (desain banjir) adalah salah satu rencana besar untuk suatu rencana pembuatan bangunan udara atau bangunan yang keberadaannya (fungsi operasi dan stabilitas) dipengaruhi oleh karakteristik aliran banjir. Rencana banjir dapat diperoleh melalui kegiatan analisis hidrologi yang secara umum hasilnya dapat berupa debit banjir maksimum, volume banjir, ataupun hidrograf banjir. Tujuan untuk menyempurnakan metode Hidrograf Satuan Sintetis pada daerah aliran sungai (DAS) Bialo dan metode collins sebagai pembandingnya. Metode penelitian yang direncanakan akan memberikan informasi tentang parameter yang berpengaruh dalam perhitungan hidrograf satuan. Adapun hasil penelitian dalam perhitungan metode HS amatan dan HSS masing-masing menggunakan persamaan empiris, yang paling signifikan yang membedakan adalah metode HS Amatan Collins menggunakan data AWLR sedangkan hidrograf satuan sintetis tidak. Metode HSS Gamma 1 menggunakan parameter lebar DAS sedangkan metode yang lain tidak menggunakan lebar DAS, metode HSS Snyder dan metode HSS Limantara menggunakan koefisien karakteristik cekungan sedangkan yang lainnya tidak.
Perbandingan Parameter Hidrograf Satuan Sintesis Terhadap Hidrograf Satuan Amatan Collins pada Das Bialo Khafifa, Khafifa; Yusril, Yusril; Nanda, Abd. Rakhim; Agusalim, Agusalim; Nurnawaty, Nurnawaty; Tongeng, Andi Bunga; Kasmawati, Kasmawati
Journal of Muhammadiyah’s Application Technology Vol. 2 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jumptech.v2i2.10269

Abstract

Banjir rencana (design flood) adalah salah satu klasifikasi besaran rencana untuk pembuatan struktur atau bangunan hidrolik, yang keberadaannya (fungsi dan kestabilannya) dipengaruhi oleh karakteristik aliran banjir. Banjir rencana dapat diperoleh melalui kegiatan analisis hidrologi yang hasilnya biasanya dapat berupa debit banjir maksimum, volume banjir atau hidrografi banjir. Tujuan untuk mengetahui keandalan metode Hidrograf Satuan Sintetis pada daerah aliran sungai (DAS) Bialo dan metode collins sebagai pembandingnya. Metode penelitian yang direncanakan akan memberikan informasi tentang parameter yang berpengaruh dalam menghitung hidrograf satuan. Adapun hasil penelitian dalam perhitungan metode HS amatan dan HSS yang diamati keduanya menggunakan persamaan empiris, perbedaan yang paling signifikan membedakan adalah waktu mencapai puncak (Tp).