Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

STUDI KINERJA DIMENSI DRAINASE DI WILAYAH KELURAHAN PABIRINGA KABUPATEN JENEPONTO Sukmasari Antaria; Nurnawaty, Nurnawaty; Wahyudi, Wahyudi; Toni Aprilian Putra
Kohesi: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 2 No. 8 (2024): Kohesi: Jurnal Sains dan Teknologi
Publisher : CV SWA Anugerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3785/kohesi.v2i7.2359

Abstract

Drainase adalah salah – satu bangunan insfratuktur atau banguanan air yang penting untuk kelengkapan prasarana suatu daerah dimana berfungsi untuk mengurangi kelbihan air dan sebagai bangunan untuk mengatasi terjadinya banjir. Permasalahan banjir yang terjadi di Kelurahan Pabiringa, Kabupaten Jeneponto disebabkan ada beberapa titik sistem drainase dan saluran drainase yang masih kurang efektif dalam mengalirkan air sehingga timbul genangan air ataupun banjir. Penelitian ini bertujuan untuk penentuan hasil pengukuran saluran drainase dan mengetahui studi kasus permasalahan yang menyebabkan tersumbahtnya air pada saluran dreinase yang ada di wilayah Kelurahan Pabiringan Kabupaten Jeneponto. Wilayah ini merupakan salah satu lokasi dimana terjadinya genangan banjir yang disebabkan oleh tingginya curah hujan dengan durasi yang cukup lama, dan dikarenakan jumlah debit air dengan kondisi saluran drainase tidaklah seimbang untuk menampung air dalam jumlah yang banyak sehingga air meluap dan menuju ke permukiman warga Kelurahan Pabiringan, Kabupaten Jeneponto. Analisis distribusi yang digunakan adalah distribusi Gumbel, distribusi Gumbel dipilih dengan melakukan uji kecocokan Smirnov Kolmogorov. Periode ulang yang dipilih adalah periode 10 tahun. Hasil penelitian yang telah di angkat dari hasil analisis terdapat beberapa saluran yang memiliki kapasitas kurang memadai, serta beberapa bagian saluran yang tertimbun sedimen sehingga menghambat air untuk mengalir dan menyebabkan air melimpas. Hal ini disebabkan karena dimensi saluran eksisting tidak mampu mengalirkan debit air yang disebabkan oleh intensitas curah hujan yang tinggi
ANALISIS POTENSI AIR DAS TALLO UNTUK KEPERLUAN PREDIKSI BANJIR Besse Emmy Saphira; Andi Alyah Ayu Mariska Waris; Nurnawaty, Nurnawaty; Abd. Rakhim Nanda
Kohesi: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 2 No. 8 (2024): Kohesi: Jurnal Sains dan Teknologi
Publisher : CV SWA Anugerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3785/kohesi.v2i8.2364

Abstract

Abstrak : Sumber daya air suatu wilayah terdapat dalam berbagai bentuk, berupa genangan dan aliran air, air tanah, es atau kelembapan atmosfer. Kondisi hidrologi disetiap wilayah dicermati secara mendalam mempunyai perbedaan dalam proses, proses hidrologi di suatu wilayah dipengaruhi oleh karakteristik fisik wilayahnya dan perilaku manusia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran potensi Daerah Aliran Sungai (DAS) Tallo di tinjau pada debit maksimum, minimum, serta debit andalan dan untuk mengetahui bagaimana gambaran debit banjir rancangan dan probabilitas banjir maksimum di Sungai Tallo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa debit air Sungai Tallo pada stasiun Bontobili dengan debit puncak terjadi di bulan Januari sebesar 9,77 m3/dtk dan debit minimum terjadi di bulan Juli, Agustus, September dan Oktober sebesar 1,98 m3/dtk. Sedangkan untuk debit andalan yang tersedia pada bulan Desember Q80% = 3,56 m3/dtk, Q70% = 4,17 m3/dtk, dan Q60% = 4,59 m3/dtk. Dan analisa perhitungan debit banjir rancangan dengan metode HSS Nakayasu diperoleh debit banjir puncak sebesar 11,776 m3/dtk dengan waktu puncak sebesar 1,41 jam. Untuk metode HSS SCS diperoleh debit banjir puncak sebesar 1640,67 m3/dtk dengan waktu puncak sebesar 0,55 jam. Sedangkan untuk metode HSS Snyder diperoleh debit banjir puncak sebesar 38,984 m3/dtk dengan waktu puncak sebesar 3,88 jam.
Perbandingan Waktu Shalat Dhuhur di Masjid Subulussalam Unismuh dan Masjid Ashabul Jannah Makassar Alamsyah, Alamsyah; Nurnawaty, Nurnawaty
Jurnal Mediasas: Media Ilmu Syari'ah dan Ahwal Al-Syakhsiyyah Vol. 7 No. 2 (2024): Jurnal Mediasas: Media Ilmu Syariah dan Ahwal Al-Syakhsiyyah
Publisher : Islamic Family Law Department, STAI Syekh Abdur Rauf Aceh Singkil, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58824/mediasas.v7i2.179

Abstract

This study aims to analyze the differences in Dhuhr prayer times between the Subulussalam Mosque at Unismuh Makassar and the Ashabul Jannah Multimedia Mosque in Makassar City. Accuracy in prayer timing is crucial for the observance of Dhuhr prayer; however, there is a minor variation in prayer times between these two mosques. A case study approach was used, with data collection techniques including direct observation and interviews with the muezzins from both mosques. The collected data was analyzed using descriptive techniques. The results indicate that although both mosques refer to the official prayer schedule from the Ministry of Religious Affairs of the Republic of Indonesia (Kemenag RI), with the same Dhuhr time set at 12:10 PM WITA, there is a difference in the clock settings used. The Subulussalam Mosque uses a digital clock synchronized with the official schedule, while the Ashabul Jannah Mosque uses an analog clock set four minutes faster. This factor causes the Dhuhr call to prayer at Ashabul Jannah Mosque to be announced earlier than at Subulussalam Mosque. Additionally, there is variation in the interval between the adhan and the iqamah, where the Subulussalam Mosque provides a longer gap to accommodate students, whereas the Ashabul Jannah Mosque considers the needs of worshippers with limited time. The study concludes that the difference in Dhuhr prayer times between the two mosques is primarily due to differences in clock settings and usage. To address this variation, it is recommended that both mosques synchronize their clocks periodically or adopt more precise technology to ensure more consistent prayer times, thereby reducing any confusion among worshippers. [Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan waktu shalat Dzuhur di Masjid Subulussalam Unismuh Makassar dan Masjid Ashabul Jannah Multimedia di Kota Makassar. Ketepatan waktu shalat adalah penting dalam pelaksanaan ibadah shalat Dzuhur, namun terdapat perbedaan kecil dalam waktu pelaksanaan shalat di kedua masjid ini. Metode yang digunakan adalah pendekatan studi kasus, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi langsung dan wawancara dengan muadzin dari kedua masjid. Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan teknik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun kedua masjid mengacu pada jadwal waktu shalat dari Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) dengan waktu yang sama, yaitu pukul 12:10 WITA, terdapat perbedaan dalam penyetelan jam yang digunakan. Masjid Subulussalam menggunakan jam digital yang telah disesuaikan dengan jadwal resmi, sementara Masjid Ashabul Jannah menggunakan jam analog yang disetel empat menit lebih cepat. Faktor ini menyebabkan adzan Dzuhur di Masjid Ashabul Jannah dikumandangkan lebih awal dibandingkan dengan Masjid Subulussalam. Selain itu, terdapat variasi dalam jeda antara adzan dan iqomah, di mana Masjid Subulussalam memberikan waktu lebih lama untuk memfasilitasi mahasiswa, sedangkan Masjid Ashabul Jannah mempertimbangkan kebutuhan jamaah yang memiliki waktu terbatas. Penelitian ini menyimpulkan bahwa perbedaan waktu shalat Dzuhur di kedua masjid ini terutama disebabkan oleh perbedaan dalam penyetelan dan penggunaan jam. Untuk mengatasi perbedaan ini, kedua masjid disarankan untuk menyelaraskan waktu mereka secara berkala atau menggunakan teknologi yang lebih akurat agar waktu shalat lebih konsisten, sehingga dapat mengurangi kebingungan jamaah].
EVALUASI SISTEM JARINGAN DRAINASE UNTUK MENGATASI GENANGAN AIR (STUDY KASUS DI BANTAENG) Fitrida, Fitrida; Tahir, Sulqadri; Mansida, Amrullah; Nurnawaty, Nurnawaty
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 11, No 11 (2024): NUSANTARA : JURNAL ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v11i11.2024.4501-4508

Abstract

Kota Bantaeng merupakan Kabupaten Bantaeng yang sekaligus menjadi pusat kegiatan pemerintahan dan perekonomian dari Kabupaten Bantaeng, memerlukan fasilitas yang memadai untuk menjamin keamanan, kenyamanan, dan bebas dari banjir atau genangan air. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis Limpasan permukaan (run off)  di Saluran Drainase Kota Bantaeng, debit rancangan drainase di Kota Bantaeng, dan Menganalisis eksisting drainase di Kota Bantaeng. Metode penelitian yang dipilih menggunakan Metode Penelitian Deskriptif Kuantitatif, yaitu metode perhitungan dan penjabaran hasil dari pengolahan data lapangan dari tiap lokasi yang ditinjau. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada jalan Terminal Pasar Baru Bantaeng, didapatkan hasil perhitungan untuk intensitas curah hujan (I) dari tiga staisun curah hujan ( stasiun lamalaka, staisun karatuang dan staisun onto) dalam jangka waktu 20 tahun terakhir (2003 sampai 2022) untuk periode sesuai  dengan ketentuan jalan raya yaitu periode 2 tahun. Didapatkan nilai intensitas curah hujan (I) sebesar 233,28 mm/jam. Dengan hasil akhir didapatkan debit banjir rencana (Qr) sebesar 1,402 m3/detik dengan kecepatan aliran sebesar 2,07 m3/detik, Kesimpulan Analisis limpasan permukaan (Qr) didapat Kala ulang 2 Tahun 1,402 m3/detik untuk saluran tersier, Kala ulang 5 Tahun 2,198 m3/detik untuk saluran sekunder dan Kala ulang 25 Tahun 4,003 m3/detik untuk saluran primer. Analisis debit rancangan drainase didapat 1,520 m3/detik untuk saluran tersier, 2,513 m3/detik untuk saluran sekunder dan 5,678 m3/detik untuk saluran primer. Evaluasi sistem jaringan drainase dari ruas 13 drainase.
Pengaruh Perubahan Bentuk Bangunan Peralihan Saluran Terbuka Terhadap Energi Spesifik dan Kehilangan Energi Mutiah, Andi Ulfa; Ramdhani, Nirwana Nilan; Hamdi, Fauzan; Nurnawaty, Nurnawaty; Karim, Nenny; Mahmuddin, Mahmuddin
Journal of Muhammadiyah’s Application Technology Vol. 2 No. 3 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jumptech.v2i3.10155

Abstract

Saluran terbuka adalah saluran dimana air yang mengalir mempunyai permukaan bebas yang langsung berhubungan dengan udara luar. Pada saluran teruka sangat umum dijumpai banguna peralihan dan penyempitan, peralihan bangunan dan penyempitan akan membuat tinggi muka air, kecepatan, debit dan energi berubah. Oleh karena itu dilakukan penelitian terkait energi spesifik dan kehilangan energi pada 3 bentuk bangunan peralihan yakni segitiga, segiempat dan streamline. Adapun metode penelitian yang dilakukan yaitu uji laboratorium dengan menggunakan 3 variasi debit pada masing-masing bentuk bangunan peralihan. Adapun hasil penelitian yang didapatkan yaitu energi spesifik terbesar pada bangunan peralihan segiempat sedangkan yang terkecil pada bangunan peralihan streamline. Lalu titik tinjauan untuk kehilangan energi terbesar ada pada daerah peralihan ke penyempitan pada setiap bentuk peralihan. Dan dari tiga bentuk bangunan peralihan tersebut, dapat disimpulkan besar debit sangat menentukan nilai energi spesifik maupun kehilangan energi.
Perbandingan Parameter Hidrograf Satuan Sintesis Terhadap Hidrograf Satuan Amatan Collins pada Das Bialo Khafifa, Khafifa; Yusril, Yusril; Nanda, Abd. Rakhim; Agusalim, Agusalim; Nurnawaty, Nurnawaty; Tongeng, Andi Bunga; Kasmawati, Kasmawati
Journal of Muhammadiyah’s Application Technology Vol. 2 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jumptech.v2i2.10269

Abstract

Banjir rencana (design flood) adalah salah satu klasifikasi besaran rencana untuk pembuatan struktur atau bangunan hidrolik, yang keberadaannya (fungsi dan kestabilannya) dipengaruhi oleh karakteristik aliran banjir. Banjir rencana dapat diperoleh melalui kegiatan analisis hidrologi yang hasilnya biasanya dapat berupa debit banjir maksimum, volume banjir atau hidrografi banjir. Tujuan untuk mengetahui keandalan metode Hidrograf Satuan Sintetis pada daerah aliran sungai (DAS) Bialo dan metode collins sebagai pembandingnya. Metode penelitian yang direncanakan akan memberikan informasi tentang parameter yang berpengaruh dalam menghitung hidrograf satuan. Adapun hasil penelitian dalam perhitungan metode HS amatan dan HSS yang diamati keduanya menggunakan persamaan empiris, perbedaan yang paling signifikan membedakan adalah waktu mencapai puncak (Tp).
Analisis Karakteristik Aliran pada Sungai Jeneberang di Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa dengan Menggunakan HEC-RAS 6.0 Isha, Indah Fadhilah; Septiani, Andi Rini; Nurnawaty, Nurnawaty; Gaffar, Farida; Kasmawati, Kasmawati; Indriyanti, Indriyanti; Wangsa, Fithriyah Arief; Marupah, Marupah
Journal of Muhammadiyah’s Application Technology Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jumptech.v1i1.7309

Abstract

Sungai Jeneberang merupakan salah satu sungai yang ada di Sulawesi Selatan, dan memiliki panjang 78,75 km. Sungai Jeneberang memiliki Daerah Aliran Sungai (DAS) sekitar 782,85 km². Tujuan penelitian ini untuk mengetahui debit maksimum yang melewati Sungai Jeneberang dan mengetahui hasil analisis karakteristik aliran pada sungai dengan menggunakan HEC-RAS 6.0. Dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan melakukan pengumpulan data sekunder seperti peta DAS, data curah hujan, data cross section, dan long section. Hasil penelitian ini menghasilkan nilai debit maksimum yang diperoleh dari nilai metode HSS nakayasu, karena memiliki nilai yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan metode yang lain artinya nilai debit ini dapat mencakup nilai debit yang lebih kecil. Nilai debit maksimum berturut-turut yaitu : 486,811; 577,485; 631,897; 683,278; 694,044; 737,010; 777,541 dan 816.585 m3/detik. Analisis karakteristik aliran dengan menggunakan software HEC-RAS 6.0 pada aliran Sungai Jeneberang diperoleh suatu hasil analisis karakteristik aliran dimana STA 0 adalah aliran kritis, sedangkan STA 1 s/d 62 merupakan aliran subkritis (Fr < 1,0).
Tinjauan Perencanaan Check Dam Bonto Cani Kab. Bone Provinsi Sulawesi Selatan Gemilang, Berni Satria; Munawir, Mohamad; Nurnawaty, Nurnawaty; Latief, Fausiah; Kuba, Syafa’at S.; Mahmuddin, Mahmuddin; Anas, Andi Bunga Tongeng
Journal of Muhammadiyah’s Application Technology Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jumptech.v1i1.7315

Abstract

Check Dam atau Dam Penahan adalah suatu bangunan yang dibangun di lembah sungai yang cukup dalam untuk menahan, menampung dan mengendalika sedimen agar jumlah sedimen yang mengalir menjadi lebih kecil atau sebagai sarana untuk usaha melestarikan sumber-sumber air dan pengendalian sedimen. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui besar debit banjir rencana yang terdapat pada check dam Bonto Cani dan mengetahui kondisi eksisting bangunan check dam Bonto Cani.Langka awal dalam perencanaan check dam ini yaitu analisis hidrologi untuk menentukan debit banjir rencana digunakan 3 stasiun data pencatatan curah hujan, dimana stasiun Pallattae, stasiun Camba, dan stasiun Malino, dengan masing-masing data yang digunakan 30 tahun dimulai dari tahun 1991 sampai tahun 2020. Hasil analisa debit banjir rencana selanjutnya digunakan untuk analisis hidrolis check dam dan struktur check dam yang meliputi tinggi Main dam, panjang lantai, dan Subdam. Luas DAS Bonto Cani 459,26 km2, Panjang sungai Utama ± 69,169 km