Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisis Penyebaran Stasiun Hujan dengan Metode Kagan-Rodda Terhadap Debit Banjir Rancangan pada DAS Bila Kabupaten Sidrap Sari, Andi Muliyana; Azzahra, Fatima; Mansida, Amrullah; Agusalim
Arus Jurnal Sains dan Teknologi Vol 2 No 2: Oktober (2024)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pola penyebaran stasiun hujan sangat penting untuk menganalisis data debit untuk menghasilkan nilai yang akurat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memeriksa debit banjir rancangan stasiun hujan, serta pola penyebaran stasiun hujan di DAS Bila menggunakan Kagan-Rodda, serta presentase kesalahan relative debit banjir rancangan. Penelitian ini menggunakan metode Kagan-Rodda untuk menilai nilai debit rarancangan kesalahan relative sebelum dan setelah penggunaan mmetode ini. Hasilnya mmenunjukkan bahwa nilai debit banjir rancangan sebelum menggunaan metode ini lebih besar daripada kondisi setelah penggunaan metode Kagan-Rodda. Penyebaran ststasiun hujan di DAS Bila tergolong relative banyak dimana saat ini terdapat 6 ststasiun, Sedangkan menurut WMO cukup diwakili oleh 2 stasiun saja yaitu stasiun Matajang dan stasiun Barukku. Tetapi pada perhitungan kesalahan relative pada DAS bila tidak <5% artinya pola penyebaran stasiun pada DAS Bila tidak memenuhi syarat WMO maka diperlukan penyesuaian pola penyebaran stasiun sehingga dapat memenuhi syarat WMO.
EVALUASI SISTEM JARINGAN DRAINASE UNTUK MENGATASI GENANGAN AIR (STUDY KASUS DI BANTAENG) Fitrida, Fitrida; Tahir, Sulqadri; Mansida, Amrullah; Nurnawaty, Nurnawaty
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 11, No 11 (2024): NUSANTARA : JURNAL ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v11i11.2024.4501-4508

Abstract

Kota Bantaeng merupakan Kabupaten Bantaeng yang sekaligus menjadi pusat kegiatan pemerintahan dan perekonomian dari Kabupaten Bantaeng, memerlukan fasilitas yang memadai untuk menjamin keamanan, kenyamanan, dan bebas dari banjir atau genangan air. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis Limpasan permukaan (run off)  di Saluran Drainase Kota Bantaeng, debit rancangan drainase di Kota Bantaeng, dan Menganalisis eksisting drainase di Kota Bantaeng. Metode penelitian yang dipilih menggunakan Metode Penelitian Deskriptif Kuantitatif, yaitu metode perhitungan dan penjabaran hasil dari pengolahan data lapangan dari tiap lokasi yang ditinjau. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada jalan Terminal Pasar Baru Bantaeng, didapatkan hasil perhitungan untuk intensitas curah hujan (I) dari tiga staisun curah hujan ( stasiun lamalaka, staisun karatuang dan staisun onto) dalam jangka waktu 20 tahun terakhir (2003 sampai 2022) untuk periode sesuai  dengan ketentuan jalan raya yaitu periode 2 tahun. Didapatkan nilai intensitas curah hujan (I) sebesar 233,28 mm/jam. Dengan hasil akhir didapatkan debit banjir rencana (Qr) sebesar 1,402 m3/detik dengan kecepatan aliran sebesar 2,07 m3/detik, Kesimpulan Analisis limpasan permukaan (Qr) didapat Kala ulang 2 Tahun 1,402 m3/detik untuk saluran tersier, Kala ulang 5 Tahun 2,198 m3/detik untuk saluran sekunder dan Kala ulang 25 Tahun 4,003 m3/detik untuk saluran primer. Analisis debit rancangan drainase didapat 1,520 m3/detik untuk saluran tersier, 2,513 m3/detik untuk saluran sekunder dan 5,678 m3/detik untuk saluran primer. Evaluasi sistem jaringan drainase dari ruas 13 drainase.
Analisis Debit Andalan Sub DAS Pucak Untuk Berbagai Kebutuhan Di Kabupaten Maros Amiruddin; Muzakkar Yasin; K, Riswal; Mansida, Amrullah
Jurnal Karajata Engineering Vol. 5 No. 1 (2025): 2025
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/karajata.v5i1.3490

Abstract

The availability of water in the Pucak watershed is not always sufficient to meet all these needs simultaneously. This problem is exacerbated by climate change which causes changes in weather and erratic river flows. Climate uncertainty causes the weather to be unpredictable as it should be. This research aims to analyze the mainstay discharge of the Pucak Sub-watershed to ensure sustainable water availability. The analysis was carried out using daily discharge data for the last 10 years obtained from the nearest observation station. Data processing methods include the F.J Mock method and the Arithmetic method with certain reliability (Q80%, Q90% and Q99%). The research results show that the availability of water in the Pucak watershed for irrigation, raw water and hydroelectric power needs is met every month except in September. In the F.J Mock method the reliable Q80% discharge is 44.05 m³/sec, the Q90% discharge is 36.08 m³/sec and the Q99% discharge is 33.66 m³/sec. Meanwhile, the reliable Arithmetic method of Q80% discharge is 27.92 m³/second, Q90% discharge is 21.96 m³/second and Q99% discharge is 16.64 m³/second. These discharges are sufficient to meet various needs, but there is the potential for water shortages at the peak of the dry season
Mitigasi Bencana Lahan Miring Berbatu Rawan Longsor Kawasan Gunung Tolong Kota Parepare dengan Penerapan Lubang Resapan Biopori dan Embung Karet Geomembran Rahim, Iradhatullah; Jasman; Syukri, Fitriyani; Mansida, Amrullah; Syamsia; Abd.Rahim; MK, Pratiwi; Bahruddin; Fatwa, Abdul Halil; Zulkifli; Ramadhani, Winda; Syaparuddin; Ibrahim, Andi; Hasan, Haslinda
International Journal of Community Service Learning Vol. 9 No. 2 (2025): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/ijcsl.v9i2.89302

Abstract

Pengelolaan lahan di Gunung Tolong, Kelurahan Lumpue, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Parepare, Sulawesi Selatan, yang merupakan lokasi rawan longsor dan banjir karena merupakan lahan miring dan berbatu, sehingga miskin air dan hara, padahal dimanfaatkan untuk berusahatani cabe. Solusi dari permasalahan ini adalah melakukan teknik budidaya cabe dengan konservasi lahan. Tujuan kegiatan ini adalah melakukan mitigasi bencana di lahan kering, miring, dan rawan longsor, yang dijadilan sebagai lahan pertanian oleh petani. Tahapan kegiatan ini dimulai dengan memberi penyuluhan tentang teknik konservasi di lahan kering, kemudian dilakukan pemasangan lubang resapan biopori sebanyak 174 lubang yang meliputi 1.47 ha lahan. Untuk mengatasi masalah keterbatasan air, dibuat penampungan air ukuran 4x6 meter yang terbuat dari geo-membran sebanyak 9 titik. Metode yang digunakan berupa penyuluhan dan demontrasi plot. Hasil kegiatan ini adalah adanya peningkatan kesadaran dan pengetahuan anggota Kelompok Tani Mappasitujue yang mengelola kawasan tersebut untuk melakukan pengelolaan berbasis konservasi. Selain itu, kegiatan ini memberi aset investasi berupa ketersediaan air di dalam tanah dengan biopori dan di permukaan tanah dengan penampungan embung karet geomembran. Sehingga terjadi peningkatan kapasitas produksi cabe masyarakat. Kegiatan ini telah berkontribusi positif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sesuai dengan tujuan Proram Kosabangsa.
Analisis Angkutan Sedimen Dasar Mengggunakan Metode Duboys dan Einstein Akibat Krib Permeabel Pada Saluran Terbuka (Uji Eksperimental) Susanto Putri, Adellina Sahnaz; Tungga Dewi, Dwi Juniati; Maricar, Farouk; Mansida, Amrullah
Journal of Muhammadiyah’s Application Technology Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jumptech.v2i1.10249

Abstract

Sedimentasi merupakan proses pengendapan material yang terjadi di sungai. Krib merupakan bangunan yang dibuat melintang sungai guna mengatur arus sungai dan mengurangi gerusan. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh krib permeable terhadap karakteristik aliran dan mengetahui berapa besar laju angkutan sedimen dasar akibat krib permeable menggunakan metode Duboys dan Einstein. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Unhas menggunakan flume akrilik sepanjang 900 cm dengan krib permeable dari kayu bulat dan bahan uji tanah pasir lolos ayakan 20. Hasil penelitian ini diketahui bahwa terjadi penurunan bilangan Froude sekitar 18 % dan kenaikan bilangan Reynolds sekitar 14,56 % pada pengaliran menggunakan krib kerapatan (ak1) 0,9 cm. Laju angkutan sedimen dasar tertinggi ada pada Q3S3ak1 dan yang terendah pada Q1S1. Menurut Einstein didapatkan qb sebesar 7,564 m3/hari dan 0,358 m3/hari sedangkan menurut Duboys sebesar 0,4096 m3/hari dan 0,0058 m3/hari.