Article Per Year (5 Year)
p-Index From 2020 - 2025
4.672
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal English Education: Jurnal Tadris Bahasa Inggris Journal Of Teaching Of English Empowerment : Jurnal Pengabdian Masyarakat PeTeKa JURNAL PENDIDIKAN TAMBUSAI SALTeL Journal (Southeast Asia Language Teaching and Learning) Jurnal Perspektif PROJECT (Professional Journal of English Education) JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan) Jurnal Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (JP2M) Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Journal of English Language and Education ALACRITY : Journal Of Education Journal of Educational Sciences Innovative: Journal Of Social Science Research Journal of Multidisciplinary Research and Development INTERACTION: Jurnal Pendidikan Bahasa
Miftakh, Fauzi
Unknown Affiliation
Religion Arts Humanities Computer Science & IT Economics, Econometrics & Finance Education Engineering Environmental Science Languange, Linguistic, Communication & Media Law, Crime, Criminology & Criminal Justice Library & Information Science Mathematics Public Health Social Sciences Other

Published : 32 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Perspektif

 1 
The Analysis of Flouting Maxim on Isran Noor in Mata Najwa Talk Show Ali, Hapid; Nurfazri, Muhammad; Miftakh, Fauzi
Jurnal Perspektif Vol 6, No 1 (2022): Jurnal Perspektif: Volume 6 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jp.v6i1.162

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelanggaran maksim Pernyataan Politik Isran Noor pada Talk Show Mata Najwa. Metode penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan metode analisis deskriptif dan netnografi sebagai instrumen penelitian. Data tersebut diambil melalui percakapan antara salah satu pembawa acara ternama Indonesia, Najwa Shihab, dengan Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa informan memberikan informasi yang kurang, lebih, atau tidak relevan dengan topik. Studi ini menghubungkan data dengan teori Grice tentang pelanggaran maksim: kuantitas, kualitas, cara, dan relevansi. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa penutur melakukan semua bentuk pelanggaran maksim. Berdasarkan teori Grice, maka data menunjukkan jika IS selalu melakukan pelanggaran maksim relevansi. Artinya jika IS memberikan informasi yang tidak berhubungan dengan pertanyaan. Dari data tersebut, IS menyediakan : melanggar maksim relevansi (5) atau (41,68%), melanggar maksim kuantitas (4) atau (33,34%), melanggar maksim kualitas (2) (16,68% ), dan melanggar maksim cara (1) atau (8,3%). Hasilnya, penelitian ini menemukan bahwa Isran Noor melanggar keempat maksim tersebut. Selain itu, pelanggaran maksim yang paling sering ditemui oleh Isran Noor adalah maksim relevansi.
The Analysis of Flouting Maxim on Isran Noor in Mata Najwa Talk Show Ali, Hapid; Nurfazri, Muhammad; Miftakh, Fauzi
Jurnal Perspektif Vol 6 No 1 (2022): Jurnal Perspektif: Volume 6 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jp.v6i1.162

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelanggaran maksim Pernyataan Politik Isran Noor pada Talk Show Mata Najwa. Metode penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan metode analisis deskriptif dan netnografi sebagai instrumen penelitian. Data tersebut diambil melalui percakapan antara salah satu pembawa acara ternama Indonesia, Najwa Shihab, dengan Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa informan memberikan informasi yang kurang, lebih, atau tidak relevan dengan topik. Studi ini menghubungkan data dengan teori Grice tentang pelanggaran maksim: kuantitas, kualitas, cara, dan relevansi. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa penutur melakukan semua bentuk pelanggaran maksim. Berdasarkan teori Grice, maka data menunjukkan jika IS selalu melakukan pelanggaran maksim relevansi. Artinya jika IS memberikan informasi yang tidak berhubungan dengan pertanyaan. Dari data tersebut, IS menyediakan : melanggar maksim relevansi (5) atau (41,68%), melanggar maksim kuantitas (4) atau (33,34%), melanggar maksim kualitas (2) (16,68% ), dan melanggar maksim cara (1) atau (8,3%). Hasilnya, penelitian ini menemukan bahwa Isran Noor melanggar keempat maksim tersebut. Selain itu, pelanggaran maksim yang paling sering ditemui oleh Isran Noor adalah maksim relevansi.
Co-Authors Abdul Kodir Al-Baekani Ali, Hapid Aulia, Nabila Aurelya, Aurelya Azizah, Sarah Candra, Jos Luise Dafitri, Fela Dewi, Adinda Kharisma Dewi, Indah Purnama Elih Sutisna Yanto, Elih Sutisna Farika, Dinda Dwi Fitria Hidayat, Anastasya Fitriyana, Wahyudin Hasna Afifah, Hasna Hilmansyah Saefullah Irawan, Agung Susilo Yuda Irsyad, Muhammad Fadhilah Iwan Ridwan Kamil, Acep Bahrum Mansyur Srisudarso Muhammad Reza Pahlevi Nugroho, Iman Nurfazri, Muhammad Nur’Asifa, Ismi Oktavani, Sheila Pahlevi, M Reza Pujiawati, Nia Putri Utami, Praditya Putri, Amalia Dwi Rahmani, Kalisha Arlinda Rahmawati, Egi Sabita, Mutyara Sanjaya, Meggy Saputri, Eka Arifianti Sidik Indra Nugraha, Sidik Indra Sri Mulyani Suci, Trie Clara Sumarta, Sumarta Susanto, Nira Ramadhani Wachyudi, Kelik Wahyuna, Yuna Tresna yogi setia samsi, yogi setia Yulianti, Rida Zahrah, Shofura