Percaturan politik lokal kini tidak hanya diwarnai oleh peran elit politik dan masyarakat lokal namun lebih mencerminkan peran besar pemilih milenial melalui penggunaan media sosial. Pemilih milenial acapkali dianggap tidak peduli dengan politik namun melalui media sosial nampak fenomena keterlibatan dalam politik. Tujuan penelitian, mengukur dampak media sosial terhadap partisipasi politik pemilih milenial. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dimana data diperoleh melalui studi survei terhadap populasi atau seluruh pemilih milenial pada pemilukada Kabupaten TTU Tahun 2020 berjumlah 90.245 orang dan sampel 200 orang dengan penyebaran kuesioner secara online, wawancara dan dokumentasi. Setelah itu, dilakukan tabulasi silang, dianalisis menggunakan teknik statistik inferensial jenis analisis regresi. Terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan media sosial terhadap partisipasi politik pemilih milenial. Dimana pemilih milenial berperan sebagai penonton, pembagi informasi, komentator dan pembuat konten informasi secara simultan dalam kegiatan pemilihan, lobby, kegiatan organisasi, contacting dan tindakan kekerasan. Pada variabel media sosial (X), pemilih milenial menggunakan media sosial dengan tinggi maka variabel partisipasi politik (Y) mengalami peningkatan yang signifikan dengan nilai koefisien regresi: 0,136 atau 13,6%. Artinya penggunaan media sosial yang tinggi dapat meningkatkan partisipasi politik pemilih milenial yang tinggi pula