Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

PELATIHAN PEMBUATAN CURRICULUM VITAE (CV) UNTUK MEMPERSIAPKAN LULUSAN SEKOLAH KEJURUAN DALAM MENGHADAPI DUNIA KERJA Anggraini, Tri; Lassa, Anita; Suni, Melkianus
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 4 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.837 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i4.4732

Abstract

Abstrak: CV menjadi bagian penting karena menjadi penilaian awal bagi instansi atau perusahaan untuk melihat potensi dan kemampuan para pelamar pekerjaan. Oleh karena itu, perlu adanya upaya konkrit untuk memberikan pembekalan bagi para lulusan SMK untuk menyiapkan dirinya terjun dalam dunia kerja melalui kegiatan pelatihan pembuatan CV bagi pelajar lulusan SMK. Terdapat 3 (tiga) tahapan kegiatan dalam pengabdian kepada masyarakat ini yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Kegiatan pelatihan ini menggunakan metode learning by doing yaitu pola pelatihan dengan memberikan praktek langsung yang dipimpin oleh instruktur dan di dampingi oleh asisten instruktur dengan tujuan membantu para peserta pelatihan mendapatkan pemahaman dan perhatian yang sama. Kegiatan ini diikuti oleh 60 Siswa-siswi SMKS Khatolik Kefamenanu. Kegiatan pelatihan pembuatan CV ini telah berjalan sesuai dengan rancangan yang telah ditentukan, pelatihan ini mendapatkan tanggapan baik dari mitra pengabdian karena memiliki dampak positif bagi siswa-siswi di SMKS Khatolik Kefamenanu. Pada akhir kegiatan tim melakukan evaluasi dengan menggunakan angket untuk melihat tanggapan peserta terhadap kegiatan pengabdian ini. Berdasarkan hasil evaluasi diperoleh informasi kegiatan pelatihan ini mendapatkan tanggapan sangat baik memberikan manfaat serta informasi baru bagi peserta, bahkan peserta berharap bahwa akan ada kegiatan pelatihan dan pendampingan lanjutan. Abstract: CV is an important part because it becomes an initial assessment for agencies or companies to see the potential and abilities of job applicants. Therefore, it is necessary to have a concrete effort to provide briefing for SMK graduates to prepare themselves to enter the world of work through CV making training activities for SMK graduate students. There are 3 (three) stages of activities in this community service, namely preparation, implementation, and evaluation. This training activity uses the learning by doing method, which is a training pattern by providing direct practice led by the instructor and accompanied by an assistant instructor with the aim of helping the trainees gain the same understanding and attention. This activity was attended by 60 Kefamenanu Catholic Vocational High School students. This CV-making training activity has been running according to a predetermined design, this training received a good response from service partners because it has a positive impact on students at SMKS Khatolik Kefamenanu. At the end of the activity the team conducted an evaluation using a questionnaire to see the participants' responses to this service activity. Based on the results of the evaluation, it was found that the information on this training activity received a very good response, providing benefits and new information for the participants, even the participants hoped that there would be further training and mentoring activities.
PELATIHAN PEMBUATAN CURRICULUM VITAE (CV) UNTUK MEMPERSIAPKAN LULUSAN SEKOLAH KEJURUAN DALAM MENGHADAPI DUNIA KERJA Tri Anggraini; Anita Lassa; Melkianus Suni
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 4 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.792 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i4.5022

Abstract

Abstrak: CV menjadi bagian penting karena menjadi penilaian awal bagi instansi atau perusahaan untuk melihat potensi dan kemampuan para pelamar pekerjaan. Oleh karena itu, perlu adanya upaya konkrit untuk memberikan pembekalan bagi para lulusan SMK untuk menyiapkan dirinya terjun dalam dunia kerja melalui kegiatan pelatihan pembuatan CV bagi pelajar lulusan SMK. Terdapat 3 (tiga) tahapan kegiatan dalam pengabdian kepada masyarakat ini yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Kegiatan pelatihan ini menggunakan metode learning by doing yaitu pola pelatihan dengan memberikan praktek langsung yang dipimpin oleh instruktur dan di dampingi oleh asisten instruktur dengan tujuan membantu para peserta pelatihan mendapatkan pemahaman dan perhatian yang sama. Kegiatan ini diikuti oleh 60 Siswa-siswi SMKS Khatolik Kefamenanu. Kegiatan pelatihan pembuatan CV ini telah berjalan sesuai dengan rancangan yang telah ditentukan, pelatihan ini mendapatkan tanggapan baik dari mitra pengabdian karena memiliki dampak positif bagi siswa-siswi di SMKS Khatolik Kefamenanu. Pada akhir kegiatan tim melakukan evaluasi dengan menggunakan angket untuk melihat tanggapan peserta terhadap kegiatan pengabdian ini. Berdasarkan hasil evaluasi diperoleh informasi kegiatan pelatihan ini mendapatkan tanggapan sangat baik memberikan manfaat serta informasi baru bagi peserta, bahkan peserta berharap bahwa akan ada kegiatan pelatihan dan pendampingan lanjutan.     Abstract: CV is an important part because it becomes an initial assessment for agencies or companies to see the potential and abilities of job applicants. Therefore, it is necessary to have a concrete effort to provide briefing for SMK graduates to prepare themselves to enter the world of work through CV making training activities for SMK graduate students. There are 3 (three) stages of activities in this community service, namely preparation, implementation, and evaluation. This training activity uses the learning by doing method, which is a training pattern by providing direct practice led by the instructor and accompanied by an assistant instructor with the aim of helping the trainees gain the same understanding and attention. This activity was attended by 60 Kefamenanu Catholic Vocational High School students. This CV-making training activity has been running according to a predetermined design, this training received a good response from service partners because it has a positive impact on students at SMKS Khatolik Kefamenanu. At the end of the activity the team conducted an evaluation using a questionnaire to see the participants' responses to this service activity. Based on the results of the evaluation, it was found that the information on this training activity received a very good response, providing benefits and new information for the participants, even the participants hoped that there would be further training and mentoring activities.  Abstrak:CV menjadi bagian penting karena menjadi penilaian awal bagi instansi atau perusahaan untuk melihat potensi dan kemampuan para pelamar pekerjaan. Oleh karena itu, perlu adanya upaya konkrit untuk memberikan pembekalan bagi para lulusan SMK untuk menyiapkan dirinya terjun dalam dunia kerja melalui kegiatan pelatihan pembuatan CV bagi pelajar lulusan SMK. Terdapat 3 (tiga) tahapan kegiatan dalam pengabdian kepada masyarakat ini yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi.Kegiatan pelatihan ini menggunakan metode learning by doing yaitu pola pelatihan dengan memberikan praktek langsung yang dipimpin oleh instruktur dan di dampingi oleh asisten instruktur dengan tujuan membantu para peserta pelatihan mendapatkan pemahaman dan perhatian yang sama. Kegiatan ini diikuti oleh 60 Siswa-siswi SMKS Khatolik Kefamenanu. Kegiatan pelatihan pembuatan CV ini telah berjalan sesuai dengan rancangan yang telah ditentukan, pelatihan ini mendapatkan tanggapan baik dari mitra pengabdian karena memiliki dampak positif bagi siswa-siswi di SMKS Khatolik Kefamenanu. Pada akhir kegiatan tim melakukan evaluasi dengan menggunakan angket untuk melihat tanggapan peserta terhadap kegiatan pengabdian ini. Berdasarkan hasil evaluasi diperoleh informasi kegiatan pelatihan ini mendapatkan tanggapan sangat baik memberikan manfaat serta informasi baru bagi peserta, bahkan peserta berharap bahwa akan ada kegiatan pelatihan dan pendampingan lanjutan.   Kata Kunci: Pelatihan; Surat lamaran; Curiculum Vitae; SMKAbstract:CV is an important part because it becomes an initial assessment for agencies or companies to see the potential and abilities of job applicants. Therefore, it is necessary to have a concrete effort to provide briefing for SMK graduates to prepare themselves to enter the world of work through CV making training activities for SMK graduate students. There are 3 (three) stages of activities in this community service, namely preparation, implementation, and evaluation. This training activity uses the learning by doing method, which is a training pattern by providing direct practice led by the instructor and accompanied by an assistant instructor with the aim of helping the trainees gain the same understanding and attention. This activity was attended by 60 Kefamenanu Catholic Vocational High School students. This CV-making training activity has been running according to a predetermined design, this training received a good response from service partners because it has a positive impact on students at SMKS Khatolik Kefamenanu. At the end of the activity the team conducted an evaluation using a questionnaire to see the participants' responses to this service activity. Based on the results of the evaluation, it was found that the information on this training activity received a very good response, providing benefits and new information for the participants, even the participants hoped that there would be further training and mentoring activities.Keywords:Training; Application letter; Curiculum Vitae; SMK
STUDENT WORK PRACTICES AS OPTIMIZATION OF COMMUNITY READING INTEREST THROUGH CROSS-SERVICE PROGRAM SILANG LAYAN AT THE DEPARTMENT OF LIBRARY AND ARCHIVES Tri Anggraini; Muhammad Amran Shidik; Elisia Digni Pakaenoni; Yofita Missa; Imacullata R. Lake; Erasmus Malafu; Albertha Naisais
Abdimas Galuh Vol 4, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v4i1.7264

Abstract

Kehadiran mahasiswa sebagai intelektual muda diharapkan mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat dengan melakukan kegiatan-kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Salah satunya adalah melalui kegiatan Praktek Kerja Mahasiswa (PKM) yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, yang secara terorganisir dibangun untuk menumbuh kembangkan empati dan kepedulian terhadap persoalan-persoalan yang tengah dihadapai oleh masyarakat. Ada 3 tahapan kegiatan ini antara lain: persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Kegiatan ini pada dasarnya berjalan dengan sangat baik sesuai dengan tujuan awal yang telah ditentukan dengan tujuan untuk mendekatkan akses bahan bacaan kepada masyarakat dengan harapan dapat mengoptimalkan minat baca di masyarakat melalui program Silang Layan di Dinas Perpustaan dan Kearsipan. Dari hasil evaluasi, kegiatan ini mendapatkan tanggapan baik dari sekolah-sekolah sasaran, hal ini dapat terlihat dari antusiasme sekolah sasaran saat program ini dijalankan.
PEMBUATAN SURAT LAMARAN KERJA BAGI CALON LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN Anita Lassa; Tri Anggraini; Melkianus Suni
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 4 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.577 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v6i4.9606

Abstract

Abstrak: Surat lamaran kerja merupakan dokumen penting yang perlu dipersiapkan oleh pelamar sebagai bentuk promosi diri agar diterima oleh pemberi kerja. Banyak orang tidak meyadari penting surat lamaran sehingga terbiasa menyalin surat lamaran yang sudah ada meskipun belum tentu surat lamaran yang disalin memenuhi tata baku surat resmi. Oleh karena itu, calon lulusan SMK perlu dibekali dengan kemampuan membuat surat lamaran kerja. Untuk mengukur pemahaman siswa dalam membuat surat lamaran kerja maka dilakukan pre test dan post test serta menyebarkan kuisioner. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini berupa ceramah, diskusi dan praktik. Kegiatan ini diikuti 49 siswa SMKS Khatolik Kefamenanu. Melalui praktik dan pendampingan, 49 peserta mampu membuat surat lamaran secara tertulis dengan memperhatikan kaidah-kaidah yang berlaku. Berdasarkan hasil post test diketahui sebanyak 49 peserta memahami pentingnya surat lamaran kerja, membuat surat lamaran kerja sesuai langkah pembuatan surat lamaran kerja dan dilengkapi dengan unsur yang harus termuat dalam surat lamaran kerja.Abstract: A job application letter is an essential document that applicants need to prepare as a form of self-promotion to be accepted by employers. Many people do not realize the importance of an application letter so they are accustomed to copying an existing application letter, although it is not necessarily a copied application letter that meets the official letter standards. Therefore, prospective vocational high school graduates need to be equipped with the ability to write a job application letter. To measure students' understanding ofwritinga job application letter, pre-test and post-test were carried out and questionnaires were distributed. The method used in this activity was in the form of lectures, discussions, and practice. This activity was attended by 49 Kefamenanu Catholic Vocational High School students. Through practice and mentoring, 49 participants were able to make a written application letter by taking into account the applicable rules. Based on the results of the post-test, it was found that 49 participants understood the importance of a job application letter, could write a job application letter according to the right steps that was equipped with elements that had to be included in the job application letter.
PELATIHAN ETIKA DAN TATA CARA PERSIDANGAN LEGISLATIF Tri Anggraini; Anita Lassa
SIPISSANGNGI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1, No 1 (2021): Sipissangngi Volume 1, Nomor 1, Maret 2021
Publisher : Lembaga Penelitan dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3089.671 KB) | DOI: 10.35329/sipissangngi.v1i1.1870

Abstract

Salah satu profil lulusan di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik unimor adalah menjadikan lulusan seorang legislator, Oleh karenanya, perlu adanya upaya pembekalan bagi para calon lulusan fakultas ilmu sosial dan ilmu politik. Salah satu keterampilan yang harus dimiliki adalah Teknik persidangan. Sasaran kegiatan ini adalah Mahasiswa Fakutas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Timor. Secara garis besar, terdapat 3 (tiga) tahapan kegiatan dalam pelatihan etika dan tata cara persidangan legislatif ini antara lain: 1). Persiapan, 2). Pelaksanaan, dan 3). Evaluasi. Dalam pelatihan ini didapatkan adanya peningkatan kemampuan mahasiswa yang dapat dilihat dari perbandingan nilai post-test dan pre-test yang sangat signifikan. Kegiatan ini memberikan gambaran bahwa pelatihan Teknik persidangan ini juga dapat dijadikan sebagai sarana bagi peningkatan kemampuan public speaking mahasiswa. Pelatihan etika dan tata cara persidangan memiliki dampak yang sangat baik dan memberikan manfaat serta informasi bagi mahasiswa sebagai bekal mereka setelah lulus serta dalam kegiatan organisasi bagi mahasiswa. Kegiatan ini juga memberikan mahasiswa mengeksplor rasa ingin tahu dan kemampuan mahasiswa tentang etika dan tata cara persidangan legislatif yang baik.
OFFICE ADMINISTRATION MANAGEMENT THROUGH MODERN ARCHIVES MANAGEMENT TRAINING IN IMPROVING PUBLIC SERVICES Tri Anggraini; Anita Lassa; Handrianus V.M. Wula
Abdimas Galuh Vol 4, No 2 (2022): September 2022
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v4i2.8435

Abstract

This service is motivated by the needs and problems of partners. The results of initial observations made by the service team, the service team found various partner problems related to the management of Archives in Naiola Village, TTU District, including the following: First, Lack of knowledge and skills of village officials related to archives; Second, lack of facilities and infrastructure to store existing archival documents; Third, there is no part of the Village Apparatus that specifically takes care of the management of Archives; Fourth, partners only carry out conventional archive management. In fact, the Village Government is asked to be able to document all Village activities both in conventional form or in electronic form because basically archive management that only relies on conventional types is not reliable because it is not effective and efficient enough. Therefore, efforts are needed to improve the skills of village officials and equip village officials with additional knowledge and skills of village administration management through modern archive management training to improve public services. This service activity is carried out according to the predetermined plan. This service activity received a lot of support, especially from the village head of Naiola Kab.TTU who also thought that this activity provided motivation and a more modern picture for village officials related to technological advances that must be utilized properly by village officials as an effort to improve public services.
Peran Perempuan dalam Pembangunan Desa Handrianus Vianey Melin Wula; Tri Anggraini
Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora Vol 5 No 2 (2022): Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.976 KB) | DOI: 10.31539/kaganga.v5i2.4309

Abstract

This study aims to find out the roles and barriers of women in their contribution to village development in Subun Bestobe Village, Insana Barat District, North Central Timor Regency. The research method uses qualitative methods. The results showed that the role of women in village development in Subun Bestobe Village is the role in self-help groups and the size of women's participation is in various fields, namely; politics, customs, government, education, health and welfare. The conclusion of this study is that the involvement and level of women's participation in village development is good, but in terms of quantity, the number of village officials is very minimal. There is equality and partnership in every existing process to build dialogue without taking into account the gender and structure of each party in village development efforts. All parties have been able to develop communication and an open and conducive communication climate so as to create dialogue in the village development process. In village development, the various parties involved can balance the distribution of authority and power to avoid certain gender domination. Keywords: The Role of Women, Village Development.
Formality Analysis of Bureaucracy Performance in Drought Management Effort in North Timor District Tri Anggraini; Handrianus V M Wula
MIMBAR : Jurnal Sosial dan Pembangunan Volume 39, No. 1, (Juni 2023) [Accredited Sinta 2] No 10/E/KPT/2019]
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah (Universitas Islam Bandung)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (680.564 KB) | DOI: 10.29313/mimbar.v39i1.2069

Abstract

Abstract. Management of bureaucratic formalities will hinder the emergence of change, creativity and innovation in providing public services so that it will have a broad impact on the successful achievement of drought disaster management efforts. Analysis of formalities in the bureaucracy that is intended to be related to basic legal, procedures and operational standards in this drought disaster management effort. This research uses a qualitative research method with observation and interview methods. From the research findings, it was found that the National Disaster Management Agency for regional Disaster Mitigation of Northe Central Easth District drought management did not yet have formalities in the form of basic legal, operational procedures and standards that comprehensively regulate the work system in drought disaster management efforts, both pre-disaster, during the disaster and after the drought occurred. This has an impact on the opportunities and risks for making mistakes in decision making. Therefore, it is necessary to design a clear, simple and transparent legal basis formulation based on information technology by involving stakeholders to develop programs and activities that are more specific in relation to drought disaster management efforts.
GOVERNMENT REFORM IN STATE IMPRISONMENT HOUSE: A CASE ANALYSIS IN KEFAMENANU Seran, Erwin Benjohn; Pala, Aplonia; Anggraini, Tri
Jurnal Kebijakan Pemerintahan Jurnal Kebijakan Pemerintahan, Volume 7, Nomor 1, Tahun 2024
Publisher : Fakultas Politik Pemerintahan IPDN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33701/jkp.v7i1.3755

Abstract

Abstrak Penelitian ini berjudul “Reformasi Tata Kelola Pemerintahan Di Rumah Tahanan Negara: (Analisis Kasus Di Rumah Tahanan Kefamenanu)”. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan sejauh mana Reformasi Birokrasi di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Kefamenanu. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan eksploratif dimana peneliti berusaha untuk mengungkapkan suatu fakta atau realita fenomena sosial tertentu. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi atau pengamatan, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian dengan judul Reformasi Birokrasi di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Kefamenanu menunjukkan ada dari kelima aspek yang menjadi fokus penelitian ini yaitu perubahan pola pikir dan perilaku,perubahan penguasa menjadi pelayan, pelayan Masyarakat,menciptakan kepuasan pada Masyarakat serta manajemen yang efektif. Perubahan pola pikir dan perilaku pegawai dalam rangka reformasi birokrasi di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Kefamenanu dalam kinerja dan pelayanan bagi warga binaan telah berjalan baik. Diberlakukan pula reward dan punhisment terhadap pegawai yang berprestasi dan kepada pegawai yang melanggar peraturan yang ada. Pelayanan akan pemenuhan hak-hak warga binaan serta masyakat secara luas yang ada pada Rutan Kelas IIB Kefamenanu sudah baik hal ini ditandai dengan pelayanan yang berikan gratis tanpa biaya apapun. Prosedur layanan yang diberikan kepada warga binaan mudah dijangkau. Peningkatkan kegiatan atau pelatihan yang menunjang kemapuan dan kreativitas pegawai agar lebih mengembangkan potensi diri hal ini berguna bagi organisasi sehingga arah dan tujuan tertata dengan jelas. Masih ada pegawai yang memiliki ego individual yang tinggi. Kata Kunci : Reformasi, Perilaku, Birokrasi
INOVASI BIROKRASI PELAYANAN PUBLIK DI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (DPMPTSP) DI KABUPATEN MUSI BANYUASIN Studi Kasus : (Siap Antar Jemput Izin Mudah Berbantuan (SAJI MUBA)) Anggraini, Tri
Politeia: Jurnal Ilmu Politik Vol. 11 No. 2 (2019): Politeia : Jurnal Ilmu Politik
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/politeia.v11i2.1122

Abstract

Penelitian ini akan menjelaskan mengenai Inovasi Birokrasi Pelayanan Publik di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan terpadu satu pintu (DPSMPTSP) di Kabupaten Musi Banyuasin melalui Inovasi Siap Antar Jemput Izin Mudah Berbantuan atau disingkat SAJI MUBA. SAJI MUBA bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam mengurus Perizinan. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bentuk Inovasi dan faktor pendukung dalam pelaksanaan Inovasi Birokrasi Pelayanan Publik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Inovasi SAJI MUBA dilatar belakangi oleh luas wilayah Kabupaten Musi Banyuasin yang mencapai 14.265,9 ㎢ yang tersebar di 15 kecamatan, SAJI MUBA memiliki 4 Keunggulan antara lain HALLO SAJI yaitu Kontak yang diberikan bagi masyarakat untuk dapat menanyakan terkait dengan mekanisme, syarat, prosedur dan tarif retribusi terkait dengan perizinan. SAJI MAN yaitu Petugas khusus dari DPMPTSP yang bertugas mengantar dan menjemput izin secara langsung di 3 (tiga) Kecamatan. KANTONG SAJI tempat yang disediakan khusus oleh DPMPTSP yang terletak di 9 kecamatan dengan letak geografis yang jauh dari Ibukota Kabupaten yang digunakan bagi masyarakat yang telah melengkapi berkas dan siap untuk diproses, dan yang terkahir adalah SAJI ON SITE yaitu kebijakan yang menggandeng stakeolder yang terlibat dalam pemrosesan perizinan dan diperuntukkan bila syarat perizinan masyarakat belum lengkap. Adapun faktor pendukung yang menentukan pelaksanaan inovasi SAJI MUBA ini adalah adanya dukungan Bupati Musi Banyuasin dan stakeholder terkait dengan Peizinan di Wilayah Kabupaten Musi Banyuasin.