Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Implementation of STEAM Learning (Science, Technology, Engineering, Art, and Mathematics) At Barunawati Kindergarten, Kupang Koten, Angelikus Nama; Keraf, Marselino K. P; Nona, Wihelmina Lidia; Bali, Engelbertus Nggalu
Early Childhood Education Development and Studies (ECEDS) Vol 4 No 2 (2023): November
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/eceds.v4i2.14278

Abstract

Implementasi pembelajaran STEAM (science, technology, engineering, art, and mathematics) sangat penting bagi anak usia dini karena dapat mendorong anak untuk berpikir kreatif, meningkatkan kreativitas, serta anak mampu mengidentifikasi permasalahan yang terjadi di sekitarnya dan menemukan solusinya. Masalah dari penelitian ini adalah bagaimana gambaran implementasi pembelajaran STEAM (science, technology, engineering, art, and mathematics) di TK Barunawati Kupang, dengan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran implementasi pembelajaran STEAM (science, technology, engineering, art, and mathematics) di TK Barunawati Kupang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, dengan subjek yang diteliti yakni 1 kepala sekolah dan 2 orang guru di TK Barunawati Kupang. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah koleksi data/pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam mengimplementasikan pembelajaran STEAM di TK Barunawati Kupang dilakukan melalui tiga tahapan yakni perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Analysis of Parenting Patterns for Physical Growth and Development of Stunted Toddlers in Boru Kedang Village, Wulanggitang District, East Flores Regency Boruk, Adelfina Sarni; Kale, Sartika; Koten, Angelikus Nama
Early Childhood Education Development and Studies (ECEDS) Vol 5 No 1 (2024): Juni
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/eceds.v5i1.14922

Abstract

Analisis Pola Asuh Orangtua Bagi Tumbuh Kembang Fisik Pada Balita Stunting Di Desa Boru Kedang Kecamatan Wulanggitang Kabupaten Flores Timur”. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Pola Asuh Orangtua Bagi Tumbuh Kembang Fisik Pada Balita Stunting Di Desa Boru Kedang Kecamatan Wulanggitang Kabupaten Flores Timur. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskritif teknik pengumpulan data yaitu observasi wawancara,dan dokumentasi . Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan teknik triangulasi untuk menentukan informan penelitian. Informan dalam penelitian ini adalah tujuh orangtua yang memiliki balita stunting Di Desa Boru Kedang Kecamatan Wulanggitang Kabupaten Flores Timur. Hasil penelitian menunjukan bahwa oranga yang memiliki balita stunting menerapkan 4 jenis pola asuh diantaranya 1) pola asuh otoriter , 2) pola asuh demokratis , 3 pola asuh permisif), dan 4 pola asuh lalai. Dalam penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa orangtua tidak hanya menggunakan satu jenis pola asuh namun ke empat jenis pola asuh diterapkan.
Workshop: Implementing Positive Discipline for Leading Principals in Alor Regency Betty, Credo Gregori; Bali, Engelbertus Nggalu; Koten, Angelikus Nama; Kale, Sartika; Seran, Theodorina Novyani; Mundiarti, Vanida; Selly, Frans K.
Early Childhood Education Development and Studies (ECEDS) Vol 5 No 1 (2024): Juni
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/eceds.v5i1.17739

Abstract

The Sekolah Penggerak Program launched by the Ministry of Education and Culture of Indonesia aims to improve the quality of education by accelerating schools to become drivers of positive change. This program focuses on the development of students' literacy, numeracy, and character through training for principals and teachers. Its implementation is carried out through stages of preliminary studies, method identification, workshops, and evaluation. The main challenges in this program include teachers' lack of understanding of the Independent Curriculum and limited facilities. However, ongoing training and support from school leaders are crucial for the program's success. The results show an increase in the competence of teachers and principals in implementing the curriculum, which positively impacts the quality of education and student learning outcomes. This program is expected to be a catalyst for transforming the education system in Indonesia, creating an inclusive and high-quality educational ecosystem.
Edukasi Seks Anak Usia Dini: Sebuah Pengenalan Melalui Modul Anggota Tubuh Margiani, Kristin; Koten, Angelikus Nama; Ralim, Maria Eclasya Santrisna
PG-PAUD Trunojoyo Vol 10, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/pgpaudtrunojoyo.v10i2.22089

Abstract

Kasus kekerasan seksual terhadap anak mencapai 5.996 dengan rincian 31% kasus melibatkan anak laki-laki dan 69% melibatkan anak Perempuan. Penelitian ini menggunakan Research and Development dengan model yang dikembangkan oleh Borg dan Gall dengan tujuan untuk mengetahui model pengembangan modul edukasi seks untuk anak usia dini. Penelitian ini hanya dilbatasi sampai pada 7 tahap   yaitu, potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, perbaikan desain, uji coba produk, dan revisi produk dengan tujuan untuk mengetahui model pengembangan modul untuk pendidikan seks anak usia dini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa validasi materi sebesar 66.66% (Kategori Layak) dan validasi media sebesar 80,40% (Kategori Sangat Layak) sehingga rata-rata validasi sebasar 73,53% yang masuk dalam kategori Layak. Selanjutnya pada uji coba produk yang dilakukan di TK Barunawati Kupang dengan 3 orang guru dan 13 anak mendapatkan rata-rata respon 89,65% (Kategori Sangat Menarik) dengan respon dari guru 89,70% (Kategori Sangat Menarik) dan Respon dari anak 89,61% (Kategori Sangat Menarik). Penelitian ini memberikan kontribusi sebagai salah satu upaya mengenalkan pendidikan seks pada anak usia dini
Motivasi Orangtua dalam Memilih PAUD Kale, Sartika; Koten, Angelikus Nama; Margiani, Kristin; Ga Riwu, Sri Rahayu
Education For All Vol 2 No 1 (2022): APRIL
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/efapls.v2i1.6645

Abstract

The problem of this study is the difference between the parents’ life and the school chosen for the child, so the aims of this study is to describe the factors that influence parents’ motivation in choosing PAUD in Gugus Pelangi, Kota Lama, Kupang. This study uses a quantitative approach with descriptive research and survey research methods. The research subjects were parents of students in PAUD in Gugus Pelangi add up 138 subjects. Data were collected using a questionnaire. The result showed that the factors that influence parents’ motivation to send their children to school is extrinsic factors are costs 80, school location and environment 69%, facilities 63%, school achievement 59%, vision and mission 47%, distance between school and house 33%. Intrinsic factor is parental understanding 59%. So these results indicate that the factor that most influences parents’ motivation in choosing schools for their children is the cost factor.
Program Pemberian Makanan Tambahan Bagi Anak Usia 5-6 Tahun di PAUD Pelangi Ararat Yuniati, Yohana; Rihi, Merliana Hungu; Betty, Credo Gregoriana; Koten, Angelikus Nama; mundiarti, vanida
Early Childhood Education Development and Studies (ECEDS) Vol 5 No 2 (2024): November
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/eceds.v5i2.19193

Abstract

Pemberian Makanan Tambahan merupakan kegiatan pemberian makanan dalam bentuk makanan sehat dan bergizi sebagai bentuk meningkatkan kesehatan dan gizi Manusia. Program Pemberian Makanan Tambahan menjadi salah satu program yang sedang diterapkan oleh sekolah-sekolah baik dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini sampai jenjang Sekolah Dasar dengan tujuan meningkatkan kesehatan dan gizi dalam upaya pencegahan stunting di lingkungan sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran program pemberian makanan tambahan di Pendidikan Anak Usia Dini untuk mencegah stunting serta meningkatkan kesehatan dan gizi dalam mengenalkan anak makanan bergizi. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan deskriptif. Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, Teknik pengumpulan data yaitu wawancara dan observasi. Hasil penelitian bahwa program Pemberian Makanan Tambahan dilaksanakan dengan alur kegiatan yang sering dilaksanakan di sekolah yaitu: pelaksanaan Pemberian Makanan Tambahan dilaksanakan seusai pembelajaran di kelas. Kegiatan Pemberian Makanan Tambahan dilaksanakan 1 bulan sekali dan pemberian makanan yang diberikan dalam bentuk makanan tradisional dan makanan sehat seperti susu, bubur kacang hijau dan buah, sayuran. Setelah dilaksanakan dilakukan evaluasi terkait Pemberian Makanan Tambahan yang sudah dijalankan baik berupa sarana prasarana, respon peserta didik dan tidak lupa tanggapan orang tua yang cukup beragam serta puas dengan adanya program Pemberian Makanan Tambahan di sekolah.
Development of Meaningful and Fun Learning with a Gamification-Based GI Model for Primary School Students Koten, Angelikus Nama; Koten, Gaudensius Jati Lamauran; Masi, Thomas Kemil; Siregar, Trio Erawati
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 11 No 7 (2025): July
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v11i7.10780

Abstract

Meaningful learning is when students are actively and constructively involved and the role of students is dominant in every series of learning. Therefore, in order for students to truly carry out their role as the center of learning, learning must be fun and not boring. This study developed a learning design with an integration between the Group Investigation (GI) model and the Gamification approach. The purpose of the study was to produce a learning design (teaching module) on the material of grade V Elementary School in the subject of science with the topic "Human Blood Circulation" that is valid, interesting and practical to be used in creating meaningful and enjoyable learning for students. The learning device development model in this study is the 4-D model with the stages of Define, Design, Develop, and Disseminate. For the practicality and effectiveness of the developed learning design, it was tested in the learning process by 5 elementary school teachers in Kupang City. Departing from the process and stages of development carried out, it can be concluded that the learning device developed by implementing the GI model based on gamification is valid, interesting, and practical and ready to be used in creating a meaningful and enjoyable learning process for students.
KEMAMPUAN GURU DALAM MEMANFAATKAN TPACK PADA PEMBELAJARAN DI KELOMPOK B2 TK KRISTEN KARMEL KOTA KUPANG Margiani, Kristin; Koten, Angelikus Nama; Betty, Credo G; Lawe, Elisa
Haumeni Journal of Education Vol 5 No 2 (2025): Edisi Khusus
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/haumeni.v5i2.24072

Abstract

Seorang guru dituntut untuk memiliki pengetahuan terkait teknologi, pedagogi, dan konten pembelajaran dalam pelaksanaan pembelajaran yang bermakna dan efektif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan guru dalam memanfaatkan TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge) pada pembelajaran di kelompok B2 TK Kristen Karmel Kota Kupang. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi kegiatan pembelajaran dan wawancara kepada guru kelas B2 dan kepala sekolah. Análisis data dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru masih membutuhkan bantuan dalam pelaksanaan pembelajaran yang melibatkan teknologi. Kemampuan pedagogi guru ditunjukan dengan kemampuan menyusun perangkat pembelajaran yang dilakukan secara mandiri. Terkait konten pembelajaran, guru mampu menyusun konten pembelajaran yang sesuai dengan usía anak dan mampu menggugah rasa ingin tahu anak. Dengan demikian, penting bagi guru untuk mengikuti pelatihan pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran.
PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA ANAK USIA 5-6 TAHUN DALAM MASA PANDEMI DI TK KRISTEN KAISAREA Bali, Engelbertus Nggalu; Menoh, Vilda Yulinda; Saba, Khetye; Koten, Angelikus Nama
Education For All Vol 3 No 1 (2023): APRIL
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/efapls.v3i1.10614

Abstract

Caesarea Christian Kindergarten experiences many obstacles in the implementation of learning, that is, not all the material that the teacher sends is understandable to children, there are parents who work together so that children do not do the assignments given so that these obstacles can affect children's developmental achievements, especially children's language development. The purpose of this study was to find out the learning that was carried out by teachers to improve the language skills of children aged 5-6 years during the Covid-19 pandemic. This research is located at the Christian Kindergarten of Caesarea Kupang. The subjects in this study were teachers at the Christian Kindergarten of Caesarea Kupang. This type of research is qualitative research, data collection techniques used are interviews, observation and documentation. Data and research results that have been collected are then analyzed descriptively. From the results of learning research in order to improve the language skills of children aged 5-6 years in Caesarea Christian Kindergarten, the implementation of learning still has opening, core and closing activities. each activity is made as simple as possible so that parents can guide their children properly and there is coordination with the teacher so that they can find out about the child's development so that the teacher makes home visits to each child once or twice a week.