Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Diversifikasi Jali Sebagai Bahan Pangan Lokal Berbasis Cleaner Production Dalam Upaya Peningkatan Ketahanan Pangan Di Padukuhan Borosuci Kalurahan Banjarasri Kapanewon Kalibawang, Kulon Progo Dwi Sukmawati, Paramita; Wahyuningtyas, Dewi; Purwanto, Yuli
DHARMA BAKTI Dharma Bakti-Vol 6 No 2-Oktober 2023
Publisher : LPPM IST AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34151/dharma.v6i2.4491

Abstract

Desa Banjarasri merupakan salah satu desa di Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo. Sebagian besar penduduk Desa Banjarasri sebagai petani dan terdapat satu kelompok tani yang ikut melestarikan pangan lokal yaitu Kelompok Tani Asmorogati yang menanam jali sebagai pengganti beras dan tepung. Tanaman jali bisa diolah menjadi beras yang memiliki keunggulan yaitu nilai karbohidrat, protein, dan serat lebih tinggi dari padi, kandungan gula rendah dan bebas gluten, sehingga baik bagi penderita penyakit gula. Saat ini Kelompok Tani Asmorogati mengalami permasalahan yaitu penurunan jumlah petani yang menanan jali dari 2019-2022 hingga hanya terdapat 5 orang, disebabkan karena proses diversifikasi jali sebagai bahan pangan lokal belum efektif. Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan jumlah petani dan mengoptimalkan hasil pertanian, salah satunya adalah pendampingan diversifikasi jali sebagai bahan pangan lokal. Pendampingan ini dilakukan dengan penerapan teknologi tepat guna dan berbasis cleaner production. Kegiatan pendampingan yang telah dilakukan yaitu : penerapan teknologi tepat guna berupa mesin pengupas kulit jali dan penggiling jali, sosialisasi dan penerapan clenar production serta pelatihan pemasaran jali secara online. Hasil dari kegiatan pendampingan ini antara lain: proses pengupasan kulit jali semula 1kg jali/jam menjadi 50 kg jali/jam, meningkatnya kapasitas produksi pengolahan biji jali menjadi beras semula 10 kg/bulan menjadi 30 kg/bulan, tepung jali semula 7kg/bulan menjadi 20 kg/bulan, jumlah petani semula 5 orang menjadi 15 orang, pemasaran konvesional berubah menjadi digital serta telah diterapkannya produksi bersih. Kegiatan pendampingan ini sudah terlaksana dengan baik karena adanya partisipasi dari anggota kelompok tani serta perlu adanya pemantauan untuk setiap kegiatan yang telah berlangsung.
Pemasangan Solar Panel Kapasitas 400 WP Untuk Pemompaan Air Laut Pada Tambak Garam Tipe TUNNEL DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Hariyanto, Satriawan Dini Hariyanto; Kristiyana, Samuel; Sulistyaningsih, Eka; Wahyuningtyas, Dewi; Rahayu, Suparni Setyowati; Purnawan; Prabowo, Fajar Yulianto
DHARMA BAKTI Dharma Bakti-Vol 6 No 2-Oktober 2023
Publisher : LPPM IST AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan pemberdayaan berbasis masyarakat (PBM) pada naskah ini membahas tentang penerapan panel surya dengan kapasitas 400 WP sebagai solusi energi terbarukan untuk memompa air laut pada tambak garam tipe tunnel di Daerah Sanden, Bantul, D.I. Istimewa Yogyakarta. Tambak garam tipe tunnel telah menjadi salah satu sumber pendapatan utama bagi masyarakat lokal, namun menghadapi tantangan terkait konsumsi energi yang tinggi yang selama ini kegiatan produksinya menggunakan bahan bakar minyak (BBM) sebagai sumber energi. Kegiatan PBM ini bertujuan untuk mengintegrasikan teknologi panel surya sebagai alternatif energi yang ramah lingkungan. Metode yang digunakan pada kegiatan PBM adalah PDCA (Plan Do Check Action) yang salah satu cakupan kegiatannya adalah penerapan teknologi panel surya dengan kapasitas 400 WP dan sistem pompa air laut portable pada tambak garam milik KUB Garam Makmur. Hasil awal menunjukkan bahwa penerapan panel surya telah berhasil mengurangi ketergantungan tambak garam terhadap sumber energi BBM. Produksi energi surya telah memadai untuk memenuhi kebutuhan operasional pompa air laut dalam tambak garam tipe tunnel. Selain itu, penggunaan panel surya telah memberikan manfaat ekonomi berupa pengurangan biaya energi dan peningkatan profitabilitas bagi para petani tambak garam.
Identifikasi Bentuk dan Kelimpahan Mikroplastik pada Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) dan Ikan Cucut (Rhizoprionodon acutus) di Perairan Pantai Depok Winarno, Joko; Pertiwi, Dinda Rana; Effendi, Tirta Meidival; Syakdiah, Halimatun; Azzahra, Icha; Sulistyaningsih, Eka; Wahyuningtyas, Dewi
Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri 2023: Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mikroplastik telah menyebar begitu luas pada perairan di Indonesia salah satunya Pantai Depok, Yogyakarta. Mikroplastik adalah partikel plastik berukuran < 5 mm dari pecahan plastik besar, limbah industri, dan dalam produk rumah tangga (microbeads). Sebagian mikroplastik berasal dari sungai yang mengalir hingga ke lautan yang dapat mengancam biota laut, dengan ukurannya yang kecil mikroplastik rentan dikonsumsi oleh organisme pada laut dengan mengira partikel tersebut sebagai makanan. Pantai depok merupakan Pantai yang sering dikuncungi oleh wisatawan luar Ikan cakalang dan cucut adalah dua jenis ikan yang sering dikonsumsi oleh wisatawan maupun masyarakat local di daerah Pantai Depok. Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi jenis mikroplastik, kadar dan kandungannya yang berada di dalam ikan cakalang serta ikan cucut tersebut. Metode yang digunakan untuk pengujian ini adalah metode yang juga digunakan oleh (Prabowo, 2020) yaitu National Oceanic and Atmosphere Administration (NOAA). Hasil dari pengamatan mikroskop yang ditemukan berupa mikroplastik bentuk fiber, fragmen, pellet, dan film. Dengan adanya penelitian ini dapat membuktikan bahwa ikan cucut dan ikan cakalang yang berada di Perairan Depok sudah terkontaminasi mikroplastik, Ikan cakalang tercemar sebanyak 94% lebih banyak dari ikan cucut. Kenaikan kelimpahan mikroplastik pada ikan cucut dan cakalang setiap bulannya mencapai 14% dan 26%.
PENERAPAN TEKNOLOGI DRYING DENGAN GREEN HOUSE EFFECT UNTUK PENINGKATAN EFISIENSI PRODUKSI DAUR ULANG PLASTIK PADA DR PLASTIK GUNUNGKIDUL Wahyuningtyas, Dewi; Sukmawati, Paramita Dwi; Purwanto, Yuli
Jurnal Abdi Insani Vol 11 No 4 (2024): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v11i4.2121

Abstract

DR Plastik is a creative industry in the field of plastic recycling located in Putat Village, Patuk District, Gunungkidul. The number of employees at DR Plastik is 25 people, both as waste sorters, shredding machine operators, washers and administrators. The production capacity of recycled plastic waste is ± 2 tons/day. The plastic waste is processed in the form of dry plastic shreds and resold. Current conditions, the drying process at DR Plastik still takes 2-3 days manually (during the rainy season). This condition makes production run ineffectively and causes product quality to decrease due to uneven drying. The aim of the program is to create drying room technology with a green house effect. This program involves several stages such as coordination with DR Plastik partners regarding the drying room area, procurement of materials and tools, manufacturing a drying room with green house effect, training, and monitoring and evaluation. The result of implementing the program is a drying room with a green house effect measuring 6x10 m2 with a transparent galvalum roof. Galvalum has advantages in terms of resistance to impact, high structural strength, and has good heat absorption capacity, so that the temperature in the building remains comfortable. Apart from that, the production of rainwater channels is centralized in the production process, so that the dried plastic is safe from rainwater. This program shows a significant increase in employee knowledge and skills regarding the use of drying rooms. Apart from that, the drying process has become more effective and efficient from 2-3 days (during the rainy season) to 1 day (during the rainy season) and the production of dry plastic shreds ready for sale has increased by 75%.
ANALYSIS OF CORROSION RATE AND HARDNESS VALUE OF LOW CARBON STEEL COATED WITH PAni-TiO2 SYNTHESIZED BY ELECTRODEPOSITION Sulistyaningsih, Eka; Lestari, Nidia; Yusuf, Muhammad; Wahyuningtyas, Dewi
Indonesian Physical Review Vol. 6 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/ipr.v6i1.201

Abstract

In the industrial world, carbon steel has been widely used. Corrosion of carbon steel cannot be avoided, so many studies have been carried out to overcome Corrosion. One of the efforts to overcome Corrosion is by coating. Low-carbon steel coating was done by combining TiO2 and polyaniline (PAni), which was carried out by electrodeposition. A carbon steel specimen that has been coated is corroded by immersing it in an acid and salt medium. After Corrosion, the specimen is tested for hardness. The specimen without inhibitor has a hardness value of 131 kg/mm2, while the specimen with the highest hardness value is a specimen coated with PAni 10-1 M and TiO2 10-4 M at 336 kg/mm2. Based on visual observation, the Corrosion that occurs is uniform.
Adsorpsi Fe dengan Ampas Tebu Termodifikasi Kalium Hidroksida Sunarsih, Sri; Hastutiningrum, Sri; Wahyuningtyas, Dewi
Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri 2019: Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan membuat adsorben ampas tebu termodifikasi dengan penambahan KOH 0,1 M. Ampas tebu termodifikasi (AT) yang dihasilkan diuji kadar air, kadar abu dan kapasitas serapannya terhadap I2 dengan metoda titrasi iodimetri serta kemampuannya mengadsorp logam Fe dari larutan. Setiap pengamatan terhadap AT dibandingkan dengan ampas tebu tidak termodifikasi. Optimasi kondisi adsorpsi terhadap Fe dilakukan dengan mengamati pengaruh konsentrasi awal, berat adsorben, dan pH larutan. Pengamatan pengaruh konsentrasi dilakukan dengan memvariasi konsentrasi Fe dari 2 - 10 mg/L. Fe yang tidak diadsorp AT dikomplekskan dengan larutan 1,10- fenantrolin dan diamati serapannya menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Untuk mengamati pengaruh berat adsorben, maka AT yang ditambahkan bervariasi dari 50 - 150 mg terhadap 25 mL larutan Fe. Cara yag sama dilakukan untuk pengamatan pengaruh pH yakni dengn memvariasi harga pH dari 3, 5, 7, dan 9. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adsorpsi optimum terhadap logam Fe terjadi pada konsentrasi awal Fe sebesar 6 ppm dengan ukuran butiran 60 mesh yakni sebesar 983,9 mg Fe/1 g AT. Sedangkan uji pengaruh konsentrasi awal Fe dari 2-10 ppm menunjukkan konsetrasi optimum untuk proses adsorpsi adalah 10 ppm. Pada variasi penambahan berat maka terlihat tren adsopsi yang terus bertambah dengan penambahan AT, begitu pula dengan pH.
PERSAMAAN GOMPERTZ TERMODIFIKASI UNTUK MENENTUKAN PERTUMBUHAN BAKTERI METANOGEN PADA PRODUKSI BIOGAS Werena, Rosalia Dwi; Wahyuningtyas, Dewi; Halim, Lenny; Syabriana, Maliya
Journal Of Renewable Energy Engineering Vol. 2 No. 1 (2024): Journal Of Renewable Energy Engineering (April)
Publisher : Program Vokasi-Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56190/jree.v2i1.32

Abstract

Pertumbuhan mikroorganisme didefinisikan sebagai fase kecepatan pertumbuhan tertentu, yang dimulai pada titik nol dan meningkat sampai nilai maksimum (μm) dalam jangka waktu tertentu. Pada fase akhir, kecepatan pertumbuhan menurun dan akhirnya berhenti, sehingga nilai asymptote (A) dapat dihitung.