Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PEMBERDAYAAN PETANI BAWANG MERAH DI KOTA PADANGSIDIMPUAN, SUMATERA UTARA Nurliana Harahap; Ameilia Zuliyanti Siregar; Yusra Muharami Lestari; Hamdan Hamdan
Agros Journal of Agriculture Science Vol 23, No 2 (2021): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v23i2.1384

Abstract

Sejak tahun 2016, Dinas Pertanian Kota Padangsidimpuan pengembangan budidaya bawang merah di kelompok tani. Namun permasalahan yang kompleks menyebabkan budidaya bawang merah terhambat. Oleh karena itu dilakukan penelitian ini, bertujuan mengetahui tingkat pemberdayaan dan faktor-faktor mempengaruhi tingkat pemberdayaan petani bawang merah di Kec. Angkola Julu, Padangsidimpuan sejak bulan Maret-Desember 2020 menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Dari hasil penelitian menunjukkan pemberdayaan petani bawang merah diperoleh sebesar 75,4%, kategori sangat tinggi. Manakala peran penyuluh, karakteristik penyuluh, kompetensi penyuluh, motivasi penyuluh, peran pemerintah, teknologi, sarana-prasarana, dan pemasaran adalah sebesar 61,9%, dan 38,1% disebabkan oleh variabel-variabel lain diluar dari model ini. Variabel peran pemerintah, teknologi dan sarana-prasarana memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemandirian dan pemberdayaan petani dan kelompok tanu bawang merah dalam peningkatan kesejahteraan petani bawang merah.
Motivasi Petani dalam Budidaya Tanaman Kelapa Sawit (Elais guineensis Jacq) di Desa Silebo-lebo, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang Firman RL Silalahi; Yusra Muharami Lestari; Jontara Hutabalian
JURNAL TRITON Vol 12 No 1 (2021): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47687/jt.v12i1.148

Abstract

Penyumbang devisa terbesar Indonesia adalah sektor pertanian yaitu kelapa sawit. Kecamatan Kutalimbaru yang terletak di Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara memiliki potensi tanaman kelapa sawit, dimana terdapat 728,5 Ha lahan kelapa sawit yang berasal dari 6 desa dan salah satunya adalah Desa Silebo-lebo. Produktivitas rata rata yang yang dimiliki oleh petani kelapa sawit Desa Silebo-lebo tergolong rendah jika dibandingkan dengan rata-rata produktivitas kelapa sawit yang ada di Indonesia yang mencapai angka 30 ton/Ha/thn. Berdasarkan wawancara dengan penyuluh dan petani, kurangnya produktivitas disebabkan teknik budidaya yang dilakukan oleh petani kurang baik namun petani tetap teguh untuk bebudidaya kelapa sawit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat motivasi petani (motivasi ekonomi dan motivasi sosiologis) dan untuk mengetahui tingkat faktor-faktor motivasi petani dalam budidaya tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) di Desa Silebo-lebo, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang. Data pada penelitian ini diperoleh melalui metode wawancara dan studi kepustakaan, yang dianalisis menggunakan metode deskriptif. Hasil dari penelitian diperoleh bahwa tingkat motivasi petani dari segi ekonomi dalam budidaya kelapa sawit yang baik di Desa Silebo-lebo, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang dalam kategori sedang yaitu sebesar 48,8% dan tingkat motivasi petani dari segi sosiologis dalam kategori sedang yaitu sebesar 46,1%. Dari hasil penelitian juga diperoleh bahwa dari faktor-faktor eksternal maupun faktor-faktor internal yang diteliti faktor yang paling berpengaruh adalah tingkat ketersedian kredit usahatani dengan kategori tinggi yaitu sebesar 73,88%.
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PETANI PENANGKAR BAWANG MERAH DI KABUPATEN DELI SERDANG DAN KOTA MEDAN PROVINSI SUMATERA UTARA Ameilia Zuliyanti Siregar; Nurliana Harahap; Yusra Muharami Lestari; Hamdan
Agrica Ekstensia Vol 14 No 1 (2020): Edisi Juni
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (899 KB) | DOI: 10.55127/ae.v14i1.36

Abstract

One way to reduce onion imports due to high demand is by increasing the production of shallots in the lowlands. The research on onion breeder farmers conducted from April to July 2019 in Deli Serdang Regency and Medan City, North Sumatera Province aims to find out the success rate of onion breeder farmers and to determine factors of their ability, level of education, experience, income, technology, marketing, the role of government, the role of instructors and facilities and infrastructure that affect the success of onion grower farmers in North Sumatera. The research method used is descriptive quantitative, by gathering information observations, questionnaires, and interviews. The results showed the success rate of onion breeder farmers in both locations was very high, amounting to 83,7%. Based on tests conducted simultaneously showed an effect of 70% and partial testing showed three factors, such as: self of ability, the role of government and the role of the instructor did not significantly influence, when the level of education, experience, income, marketing, and technology showed a significant at p<0,05 on the success of onion grower farmers in Deli Serdang Regency and Medan City. Onion is a potential commodity that has prospects for development in North Sumatera.
PERILAKU PETANI SAYURAN DALAM MENCARI INFORMASI PERTANIAN MENGGUNAKAN INTERNET Yusra Muharami Lestari
JURNAL AGROTEKNOSAINS Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Agroteknosains
Publisher : Universitas Quality

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36764/ja.v4i2.430

Abstract

This study aims to determine the level of internet use of vegetable farmers and to analyze what factors influence farmer behavior in searching for agricultural information using the internet in Medan Marelan District, Medan City. The research method used is descriptive quantitative by collecting information through observation, distributing questionnaires and interviews. The data analysis method was carried out by calculating the acquisition score and multiple linear analysis. The results showed that the level of farmer behavior in searching for agricultural information using the internet was high at 76.5%. Based on the test results of multiple linear analysis, the effect of independent variables on farmer behavior is 68.5%, while the remaining 31.5% is influenced by other factors.
Pemberdayaan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Petani Bawang Merah di Kecamatan Medan Marelan Nurliana Harahap; Yusra Muharami Lestari; Ameilia Zuliyanti Siregar
Jurnal Penyuluhan Vol. 19 No. 01 (2023): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluhan Pembangunan Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25015/19202340349

Abstract

Welfare is the hope of everyone, including farmers, that various efforts are made so that the income and welfare of farmers can increase. One of them is through empowerment so that farmers can produce independence both economically, managerially, and socially. This study aims to find out how the implementation of the empowerment of shallot farmers in improving welfare and identify supporting and inhibiting factors in empowering shallot farmers in Medan Marelan District, Medan City. This study uses a qualitative approach. Data collection techniques are carried out through observation, interviews, and documentation. Data validation techniques used in this study are source triangulation and method triangulation. The data analysis technique used in this study is qualitative data analysis techniques, namely data collection, data reduction, data presentation, and ng concluding/verification. The results of the study show that the forms of empowerment carried out by shallot farmers in improving welfare are carried out through regular meetings, self-help, and mutual cooperation, capital, provision of shallot production facilities, as well as the support and role of stakeholders. Supporting factors for increasing the welfare of farmers are the provision of production facilities by the government, vegetable commodities as support, training, and comparative studies. While the inhibiting factors are reduced land area and not yet optimal farmer institutions.
Kesejahteraan Petani Bawang Merah di Medan Marelan Kota Medan Yusra Muharami Lestari; Nurliana Harahap; Ameilia Zuliyanti Siregar
JURNAL TRITON Vol 15 No 2 (2024): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47687/jt.v15i2.775

Abstract

Di Indonesia yang menjadi sumber penghasilan utama bagi sebagian besar masyarakatnya adalah industri pertanian. Banyaknya masyarakat yang bergantung pada sektor pertanian dengan berprofesi sebagai petani. Hortikultura adalah salah satu subsektor pertanian utama misalnya bawang merah. Komoditas yang permintaannya terus meningkat adalah bawang merah. Tentu saja, diharapkan dengan permintaan yang terus meningkat dapat membuat kesejahteraan petani bawang merah menjadi lebih tinggi. Salah satu tujuan pembangunan ekonomi adalah kesejahteraan. Kurangnya akses ke teknologi dan permodalan, harga bawang yang tidak stabil, kurangnya akses ke pasar dan pelatihan yang terbatas menjadi kendala bagi para petani bawang. Petani masih hidup dalam kemiskinan dengan standar hidup keluarga mereka masih sangat rendah serta sering kali tidak mendapatkan dukungan yang memadai untuk meningkatkan kesejahteraan mereka meskipun petani memainkan peran penting dalam meningkatkan perekonomian. Penelitian ini bertujuan untuk menilai kesejahteraan petani bawang merah di Medan Marelan, Kota Medan, dengan berdasarkan ukuran-ukuran yang disediakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan dalam rangka mengumpulkan data untuk penelitian dilakukan dengan mendistribusikan kuesioner kepada 90 petani yang ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling, kemudian dilanjutkan melakukan wawancara serta observasi lapangan. Temuan analisis menunjukkan bahwa tidak ada petani bawang merah di Medan Marelan, Kota Medan, yang termasuk dalam kategori kesejahteraan rendah. Sementara itu, terdapat 81 petani bawang merah (90%) dengan tingkat kesejahteraan kategori sedang dan 9 petani bawang merah (10%) yang memiliki tingkat kesejahteraan tinggi. Indikator kesejahteraan paling tinggi terdapat pada petani bawang merah Medan Marelan yaitu kependudukan ditunjukkan dengan nilai persentase sebesar 14.19%.
Analisis Potensi Kapasitas Lokal Pemberdayaan Kelembagaan Ekonomi Petani pada Program Food Estate di Kabupaten Humbang Hasundutan Mulyani, Puji Wahyu; Dwi Febrimeli; Yuliana Kansrini; Yusra Muharami Lestari; Hamdan
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol 19 No 2 (2024)
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51852/jpp.v19i2.858

Abstract

Program Food Estate di Kabupaten Humbang Hasundutan, Provinsi Sumatera Utara pada tiga komoditi yakni bawang merah, bawang putih dan kentang. Pembentukan kelembagaan ekonomi petani berbasis korporasi petani memberikan jalur hilirisasi produk pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis potensi kapasitas lokal dalam mendukung pemberdayaan kelembagaan ekonomi petani. Metode penelitian adalah deskriptif kualitatif dengan responden kelompok tani di Kecamatan Pollung.Teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara mendalam, dan Focus Group Discussion (FGD) dengan melibatkan informan kunci petani dan pemangku kepentingan. Teknik analisis data dengan cara reduksi data, penyajian data, kesimpulan dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan aspek kapasitas pengetahuan yang mengakar pada masyarakat, yakni sumber daya manusia yang mengelola usaha tani. Petani sudah terbiasa melakukan budidaya sesuai pengalaman dan penyuluhan pertanian. Petani mampu menganalisis biaya produksi tanaman. Pengetahuan lokal petani berupa penentuan jadwal tanam, pemanfaatan tanaman herbal sebagai ramuan obat-obatan alami, kuliner khas sebagai hidangan pada kegiatan petani. Potensi kapasitas lokal pada aspek pengetahuan dapat dikembangkan untuk meningkatkan penguasaan terhadap teknologi dan pengetahuan modern. Keberadaan aktor lokal dapat berpengaruh pada percepatan penyesuaian organisasi atau kelembagaan ekonomi petani secara modern berbasis korporasi petani. Diperlukan perubahan sistem nilai kepemimpinan lokal, agar dapat meningkatkan kepercayaan pada para aktor lokal dalam mendukung kelembagaan ekonomi petani.