Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

The Meaning of Malay Proverbs Based on Inquisitive Semantics and the Preparation of Lesson Plans Using the Copying Assignment Technique Kasrizal; Wulandari, Utari; Hermandra
Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra Vol. 4 No. 3 (2025): Mei 2025
Publisher : Raja Zulkarnain Education Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55909/jpbs.v4i3.720

Abstract

This study aims to describe: 1) Malay proverbs that use the word air based on inquisitive semantics; 2) the lesson plan for learning the meaning of Malay proverbs that use the word air based on inquisitive semantics through copying assignments in special teaching materials. This literature research was conducted in the fall semester of 2024/2025. The objects of this study were ten Malay proverbs that use the word air. To collect data on the meaning of Malay proverbs based on inquisitive semantics that use the word air, observation guidelines, and questionnaires were arranged objectively and systematically. Data on the meaning of Malay proverbs that use the word aur were analyzed using a thematic approach based on inquisitive semantics. Data on the implementation plan for learning were analyzed thematically based on the technique of copying assignments and test techniques in special teaching materials. The results of the study: 1) there is a description of the meaning of ten Malay proverbs that use the word air based on inquisitive semantics; 2) the implementation plan for learning the meaning of Malay proverbs that use the word water based on inquisitive semantics through the technique of copying assignment and test techniques in special teaching materials for grade X senior high school students containing 5 initial activities, 31 core activities, and 2 final activities.      
DISPARITAS PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA (ANALISIS KRITIS KASUS NENEK MINAH DALAM PERSPEKTIF HUKUM PROGRESIF) D.M, Mohd Yusuf; Hutapea, Hans Riduan; Wulandari, Utari; Sihotang, Marito; Brawijaya, Rohim
Jurnal Ilmiah Publika Vol 10 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Publika
Publisher : Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Swadaya Gunung Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/publika.v10i2.8065

Abstract

Untuk mengawali pembahasan sebuah problem, sewajarnya dapat dimulai dengan berusaha mendefinisikan problem yang akan dikaji tersebut. Secara filosofis, upaya ini biasa disebut dengan menentukan terlebih dahulu ontologinya untuk kemudian melanjutkannya dengan memahami epistemologi dan aksiologinya. Namun dari segi ontologi, kondisi penegakan hukum di Indonesia masih terdapat ketimpangan (disparitas) dalam beberapa kasus. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menemui perkara-perkara kecil tapi dianggap besar dan terus dipermasalahkan yang sebenarnya bisa di selesaikan dengan sikap kekeluargaan, namun berlangsung dengan persidangan yang tidak masuk akal. Padahal aspek sosiologis justru memiliki daya adil yang hakiki dibanding hukum tertulis tersebut. Di tengah keterpurukan praktik penegakan hukum di Indonesia yang mewujud dalam berbagai realitas ketidakadilan hukum, terutama yang menimpa kelompok masyarakat miskin seperti Nenek Minah, maka sudah saatnya penegak hukum dalam menegakan hukum tidak sekedar memahami dan me-nerapkan hukum secara legalistic positivistik, yakni cara berhukumnya yang hanya berbasis pada peraturan hukum tertulis semata (rule bound), tetapi perlu melakukan terobosan hukum, berupa penerapan hukum progresif. salah satu aksi progresivitas hukum, adalah berusaha keluar dari belenggu atau dogma hukum yang bersifat positivistik dan legalistik. Dengan pendekatan yuridis sosiologis, diharapkan selain akan memulihkan hukum dari keterpurukannya, juga yang lebih riil, pendekatan yuridis sosiologis diyakini mampu menghadirkan wajah keadilan hukum dan masyarakat yang lebih substantif.
Etno Pedagogi Melayu Sebagai Basis Pengembangan Model Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menegah Atas Kelas XI SMA Negeri 1 Rambah Wulandari, Utari; Charlina, Charlina
Indonesian Research Journal on Education Vol. 5 No. 6 (2025): Irje 2025
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v5i6.3516

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengembangkan model pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis etnopedagogi Melayu yang relevan dengan konteks lokal sekaligus mendukung penguatan karakter siswa. Penelitian menggunakan metode Research and Development (R&D) dengan pendekatan mixed methods yang melibatkan siswa kelas XI, guru Bahasa Indonesia, serta pakar budaya Melayu di SMA Negeri 1 Rambah. Prosedur penelitian mengikuti modifikasi model Borg & Gall melalui empat tahap utama, yakni analisis nilai-nilai budaya Melayu yang relevan, perencanaan konsep model, implementasi peningkatan kualitas pembelajaran, serta analisis dampak bagi hasil belajar dan kontribusi guru/sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai budaya Melayu seperti pantun, gurindam, cerita rakyat, dan peribahasa memiliki potensi besar untuk diintegrasikan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Rancangan model pembelajaran meliputi sintaks pembelajaran (eksplorasi budaya, integrasi materi bahasa, praktik keterampilan, refleksi nilai), perangkat ajar berbasis budaya lokal, serta penilaian yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Implementasi model terbukti meningkatkan partisipasi siswa, menciptakan suasana kelas yang lebih interaktif, memperkuat keterampilan literasi, serta menumbuhkan kesadaran budaya. Selain itu, guru memperoleh model pembelajaran yang aplikatif dan sekolah berperan lebih strategis sebagai pusat pelestarian budaya. Penelitian ini menyimpulkan bahwa integrasi etnopedagogi Melayu dalam pembelajaran Bahasa Indonesia berkontribusi signifikan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, pembentukan karakter, dan penguatan identitas budaya, sekaligus merekomendasikan pengembangan kurikulum Bahasa Indonesia yang lebih kontekstual dan bermakna.
Penegakan Hukum Terhadap Anak Pelaku Tindak Pidana Pencurian dengan Kekerasan di Wilayah Hukum Kepolisian Resort Kota Pekanbaru Wulandari, Utari; Fahmi, Fahmi; DM, M. Yusuf
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 1 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i1.8426

Abstract

Penelitian ini membahas penegakan hukum terhadap anak-anak yang terlibat dalam tindak pidana pencurian dengan kekerasan di wilayah hukum Kepolisian Resort Kota Pekanbaru. Anak-anak sebagai pelaku kejahatan seringkali menjadi fokus perhatian karena usia mereka yang masih di bawah batas usia dewasa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menganalisis data dari berbagai sumber, seperti studi kasus, dokumen hukum, dan wawancara dengan pihak terkait. Temuan menunjukkan bahwa penegakan hukum terhadap anak-anak pelaku tindak pidana pencurian dengan kekerasan melibatkan berbagai aspek, termasuk hukum pidana, rehabilitasi, dan perlindungan hak-hak anak. Kepolisian Resort Kota Pekanbaru menerapkan pendekatan yang berorientasi pada perlindungan anak, dengan memperhatikan aspek keadilan restoratif dan upaya untuk memahami faktor-faktor penyebab keterlibatan anak dalam kejahatan. Tantangan utama dalam penegakan hukum terhadap anak-anak pelaku kejahatan adalah menemukan keseimbangan antara kebutuhan untuk memberikan sanksi yang sesuai dengan kejahatan yang dilakukan dan upaya untuk memperbaiki perilaku serta memberikan kesempatan kepada anak-anak tersebut untuk berubah. Perlunya kerja sama lintas sektor antara kepolisian, lembaga perlindungan anak, pemerintah daerah, dan masyarakat menjadi krusial dalam upaya pencegahan serta rehabilitasi anak-anak pelaku tindak pidana. Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya pendekatan holistik dalam menangani anak-anak sebagai pelaku kejahatan. Menyediakan sanksi yang proporsional sekaligus memberikan kesempatan untuk rehabilitasi dan reintegrasi sosial bagi anak-anak pelaku kejahatan merupakan aspek penting dalam menjaga keseimbangan antara penegakan hukum dan keadilan terhadap anak-anak yang terlibat dalam tindak pidana.