Pulau Maringkik Village, with an area of about 45 hectares, is located in the middle of the Indian Ocean, 4 km from the mainland of Lombok Island. This village faces serious challenges, including water and food shortages, as well as high disaster vulnerability due to natural factors such as coastal abrasion, climate change, and the threat of high tides from the Alas Strait and the Indian Ocean. This research aims to analyze social development to increase water security in the village. The approach used is a qualitative method with data collection through interviews, observations, and documentation, as well as data analysis through reduction, presentation, and conclusion drawn. The results of the study show that the people of Pulau Maringkik Village have succeeded in creating innovations that are suitable for their geographical and social context, which allows them to survive despite facing water limitations. In addition, the response from the local government of East Lombok Regency and the village government of Pulau Maringkik Village showed a commitment to reduce its vulnerability to water shortage disasters. However, these efforts have not been maximized and still require continuous monitoring, evaluation, and support involving various stakeholders. The study concludes that stronger collaboration between the community and the government is critical in improving water security in Maringkik Island Village and reducing its vulnerability to disasters. ABSTRAKDesa Pulau Maringkik, dengan luas sekitar 45 hektar, terletak di tengah laut Samudra Hindia, berjarak 4 km dari daratan Pulau Lombok. Desa ini menghadapi tantangan serius, termasuk keterbatasan air dan pangan, serta kerentanan bencana yang tinggi akibat faktor alam seperti abrasi pantai, perubahan iklim, dan ancaman air pasang dari Selat Alas dan Samudra Hindia. Penelitian ini bertujuan menganalisis pembangunan sosial untuk meningkatkan ketahanan air di desa tersebut. Pendekatan yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi, serta analisis data melalui reduksi data, penyajian data (display data), dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Desa Pulau Maringkik berhasil menciptakan inovasi yang sesuai dengan konteks geografis dan sosial mereka, yang memungkinkan mereka untuk bertahan hidup meskipun menghadapi keterbatasan air. Selain itu, respon dari pemerintah daerah Kabupaten Lombok Timur dan pemerintahan desa Pulau Maringkik menunjukkan komitmen untuk mengurangi kerentanannya terhadap bencana kekurangan air. Meskipun demikian, upaya ini belum maksimal dan masih memerlukan pengawasan, evaluasi, serta dukungan berkelanjutan yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kolaborasi yang lebih kuat antara masyarakat dan pemerintah sangat penting dalam meningkatkan ketahanan air di Desa Pulau Maringkik dan mengurangi kerentanannya terhadap bencana.