Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

Bimbingan Psikospiritual Berbasis Komunitas Di Masa Pandemi - Samsudin; Anis Tyas Kuncoro; A. Zaenurrosyid
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 5 (2022): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Guna Menunjang Pencapaian Sustainable Developm
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dampak pandemi Covid-19 tidak sekadar mengancam kesehatan fisik, namun juga kesehatan mental setiap individu. Bahkan, tidak hanya rasa takut, namun efek psikologis yang ditimbulkan pun bisaberdampak serius. Hal ini terlihat dari gangguan kesehatan mental selama pandemi Covid-19 yang bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti ketakutan terhadap wabah, rasa terasing selama menjalanikarantina, kesedihan dan kesepian karena jauh dari keluarga, serta kecemasan terhadap pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Tingkat Religiusitas masyarakat juga turut terpengaruh, karena mulaimenjauh dari aktivitas keagamaan yang diselenggarakan di tempat ibadah. Maka, program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memperkuat religiusitas dan mencegah timbulnya stres secara psikis yang lebih buruk. Pendekatan yang digunakan dalam pengabdian ini berupapendampingan dan konsultasi tentang upaya meningkatkan religiusitas serta mengatasi kecemasan akibat pandemi Covid-19, serta melalukan diskusi tentang bagaimana komunitas petani dan peternak ikan Desa Kalipelus, Banjarnegara tetap bisa menjalankan aktivitas usahanya. Hasil studi pengabdian masyarakat menunjukkan adanya peningkatan religiusitas dan menurunnya gangguan psikis.Kata Kunci : Bimbingan, Psikospiritual, Komunitas
Pendidikan Karakter Anak Pasca Pandemi (Peningkatan Kualitas Edukasi Anak-Anak dalam Lingkungan Keluarga di Kecamatan Winong Kabupaten Pati, Jawa Tengah) Hidayatus Sholihah; A. Zaenurrosyid
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 5 (2022): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Guna Menunjang Pencapaian Sustainable Developm
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keluarga   menjadi   figur   inti   dalam   pengasuhan   anak   untuk   membesarkan   dan mendidiknya dengan baik. Oleh karena itu, Para orang tua penting menerapkan aturan yang positif dalam mengasuh dan juga menanamkan nilai-nilai kebaikan kepada anak-anak. Modelkepengasuhan anak sangat berhubungan dengan kemampuan keluarga di dalam memberikan perhatian secara penuh baik waktu, dukungan secara fisik secara sosial, dan mental anak-anak yang mengalami proses tumbuh kembali. Bentuk dari pengasuhan yang lahir dari kondusifnya sebuah lingkungan bermain akan sangat menentukan pola pikir ataupun kebiasaan bahkan keterampilan atau skill di dalam menjalani kehidupan yang  lebih  nyata dengan  berbagai  gejolak  kompetisi  ataupun interaksi dengan sesamanya secara dinamis. Kondisi demikian menjadikanproses jalinan interaksi antara satu dengan yang lain berketerusan sebagai sebuah jalinan yang saling mendukung antara perkembangan anak baik secara fisik ataupun mental dengan harapan baik dari orang tua. Diperlukan bentuk pelatihan yang di-follow up dengan program-program bagi orang tua kiranya mereka berdaya mandiri melakukan pendampingan dan membimbing anak, khususnya pasca hadirnya dampak-dampak pandemi bagi pendidikan karakter anak. Kata Kunci: Pendampingan Anak, Keluarga, Pendidikan Karakter, Pasca Pandemi.
ZISWAF PENOPANG KESEJAHTERAAN MASYARAKAT LEREP KAB. SEMARANG Zaenurrosyid Zaenurrosyid; Hidayatus Sholihah; Sarjuni Sarjuni
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 4 (2021): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Post Pandemi Covid-19 Menuju Indonesia Tangguh
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemberdayaan masyarakat melalui Program Keagamaan-Filantropi Keislaman sangat pentingkhususnya untuk para pemuda. Hal ini untuk merealisasikan fungsi kemanusiaan, religiusiras jugamembantu masyarakat agar bangkit dari kemiskinan dan juga untuk mengoptimalkan di dalamrangka pendistribusian harta ke jalan yang diradai Allah. Bisa untuk membantu korban saat terjadibencana alam, bahkan soal terlilitnya hutang serta menjangkau lebih luas yakni memberdayakanmasyarakat maupun anak-anak yang dari keluarga dengan ekonomi rendah untuk bisa melanjutkanpendidikan sehingga nantinya diharapkan menjadi generasi yang berkualitas dan kuat baik secaraakal maupun nurani serta memiliki jiwa kemanusiaan yang tinggi. ZISWAF juga bisa disalurkanuntuk mendukung masyarakat untuk meningkatkan perekonominya melalui wirausaha berbasissyariah dan pendidikan kalangan pemuda serta semacamnya. Bahkan, potensi zakat di Indonesiadinilai cukup besar. Menurut data Pusat Kajian Strategis Badan Amil Zakat Nasional (Baznas)potensi zakat nasional yaitu sebesar 217 triliun. Namun, serapan zakat di Indonesia masih cukup rendah. Pada tahun 2016 misalnya, tercatat zakat masuk sebesar 5 triliun. Jumlah ini ternyatahanya satu persen dari potensi yang ada. Ini menunjukkan bahwa potensi yang sedemikian besarbelum  terkelola dengan baik. Jika dikelola dengan baik, maka besar harapan bahwa zakat dapatberperan dalam pembangunan ini. Setidaknya, ada empat langkah melalui pengembangn ziswa ini,yakni menengahi kesenjangan sosial, membangkitkan perekonomian masyarakat, mendorongpengentasan kemiskinan dengan berbagai inovasi, dan mengembangkan sumber pendanaanpembangunan kesejahteraan umat. Program pada pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasispengelolaan ZISWAF ini adalah salah satu  cara optimalisasi program keagamaan melalui bangunankesadaran bersama serta peran remaja Desa Lerep Ungaran Kab. Semarang. Kata Kunci: Pemuda, masjid, ZISWAF,  kesejahteraan masyarakat
BIOETIKA ISLAM: Tindakan Aborsi dalam Konteks Keindonesiaan A. Zaenurrosyid
Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 20 No. 1 (2009): Jurnal Tribakti
Publisher : Universitas Islam Tribakti (UIT) Lirboyo Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/tribakti.v20i1.87

Abstract

Tulisan ini mengkaji pandangan Islam terhadap persoalan bioetika dengan memfokuskan diri pada kasus aborsi. Persoalan  bioetika, khususnya aborsi, ini menjadi penting untuk dikaji secara serius, bukan saja karena menyangkut perkembangan sains dan teknologi, tetapi juga melibatkan pandangan-pandangan keagamaan. Tulisan ini kemudian menelaah berbagai landasan dasar etis Islam tentang reproduksi manusia dan menelusuri kedudukan hukum-etis aborsi dalam berbagai perspektif Islam. Secara lebih spesifik penulis mengkaji hasil ijtihad imam mazhab empat, terutama mazhab Sha>fi‘i> dalam konteks Indonesia, dan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI). Penulis berkesimpulan bahwa dalam perspektif Islam, bioetika merupakan pandangan etis atas suatu produk hukum yang dinilai fleksibel dan arif sesuai dengan konteks zamannya
The Role of Daqu Bisnis Nusantara in Developing Economic Independence at Daarul Qur'an Islamic Boarding School Dewi, Nur Diana; Setiyadi, Desi; Zaenurrosyid, A.
Islamic Review: Jurnal Riset dan Kajian Keislaman Vol 13 No 1 (2024): April 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) IPMAFA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35878/islamicreview.v13i1.1067

Abstract

Islamic boarding schools have great resource potential. According to Islamic Boarding Schools Database 2022, currently the number of santri has reached 4,009,547 people spread across 26,974 Islamic boarding schools throughout Indonesia. As a mandate from the Decree of the Minister of Religion Number 749 of 2021 concerning the Islamic Boarding School Independence Program, a road map needs to be prepared as a guide in implementing the Daarul Qur'an independence program, in the form of a road map for economic independence. In facing various challenges, Daarul Qur'an not only strives to form intellectually qualified individuals, but also understands the need for strong planning, management and economic development to maintain institutional stability and independence, thus creating Daqu Bisnis Nusantara. This research was conducted with the aim of analyzing the role of Daqu Bisnis Nusantara as a supporting factor for economic independence at Daarul Qur'an. This research uses a qualitative approach with analytical descriptive methods, interview techniques and Forum Group Discussion to obtain data sources. As an institution operating in the field of Islamic Education, Daarul Qur'an recognizes the importance of sustainable economic development to support Daarul Qur'an's vision and mission. Daqu Bisnis Nusantara has developed by Daarul Qur’an to achieve economic independence for business units.
The Roles, Opportunities, and Challenges of PAI Teacher's Leadership in Senior High Schools Sholihah, Hidayatus; Syukur, Fatah; Ismail, Ismail; Rosyid, Ahmad Zaenur; Amantai, Khajyet
Cendekia: Kependidikan dan Kemasyarakatan Vol 22 No 1 (2024)
Publisher : IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/cendekia.v22i1.8185

Abstract

This research aims to explore the role of PAI teacher leaders in leading students to achieve their best achievements, opportunities and challenges for them to become PAI teacher leaders. The researchers used interviews, documentation, and observations to collect data. This qualitative research was conducted at several State High Schools in Central Java. They were SMAN 3 Semarang, SMAN 1 Demak, SMKN 4 Kendal, and SMKN 1 Salatiga. The data analysis model used by the researchers was the interactive model of Miles, Huberman, and Saldana. It involved data condensation, data display, and conclusion drawings. The research results show that PAI teacher leaders in several high schools play a role in leading their students to achieve the best achievements in student competitions. Apart from that, PAI teacher leaders have the opportunity to develop their leadership abilities if they are supported by a school principal who distributes his leadership roles well and has a democratic leadership style in leading the school so that teachers are involved in decision-making.
Integrasi Kurikulum Kulliyatul Mu’alimin Al-Islamiyah dan Kurikulum Tahfidz Afrosin Al Amin, Muhammad Noor; Sholihah, Hidayatus; Zaenurrosyid, Ahmad
TSAQAFATUNA : Jurnal Ilmu Pendidikan Islam Vol 5 No 2 (2023): Inovasi dan Pengelolaan Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Buntet Pesantren Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54213/tsaqafatuna.v5i2.227

Abstract

Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui implementasi integrasi kurikulum kulliyatul mu’alimin Al-Islamiyah dan kurikulum tahfidz di pondok tahfidz modern Al-Aqsho Kudus Jawa tengah dan mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam integrasi kurikulum kulliyatul mu’alimin Al-Islamiyah dan kurikulum tahfidz di pondok tahfidz modern Al-Aqsho Kudus Jawa tengah. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis penelitian lapangan “field reseaech”. Tenik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Sumber datanya adalah Direktur kurikulum dan ustadz pondok serta beberapa dokumen pendukung. Analisis data yang digunakan adalah model interaktif. Untuk mengecek keabsahan data menggunakan triangulasi waktu dan triangulasi Teknik. Hasil pada penelitian ini bahwa perencanaan integrasi kurikulum dilaksanakan setiap awal tahun ajaran baru, yaitu dengan menatar guru khususnya guru baru, merancang dan merencanakan kegiatan untuk satu tahun ke depan, pelaksanaan integrasi kurikulum ini dilaksanakan dalam pembelajaran dan kegiatan seharian, evaluasi integrasi kurikulum dengan melakukan tes tulis untuk kurikulum KMI dan tes lisan untuk kurikulum Tahfidz, faktor pendukung integrasi kurikulum ini ada tiga yaitu Bahasa, santri dan orang tua, dan lingkungan, faktor penghambat integrasi kurikulum yaitu tidak adanya acuan.
Typologies of the Fiqh Conception in the Covid-19 Pandemic Era (Exploration on Religious Views and Attitudes of Kyai-in mosques of North Coast of Java) Zaenurrosyid, Ahmad; Sholihah, Hidayatus; Shidiq, Ghofar
Samarah: Jurnal Hukum Keluarga dan Hukum Islam Vol 5, No 2 (2021): Samarah: Jurnal Hukum Keluarga dan Hukum Islam
Publisher : Islamic Family Law Department, Sharia and Law Faculty, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/sjhk.v5i2.9121

Abstract

This study aims to analyze the dynamics of the fiqh conception of the kyai and their congregations in the act of worship in the mosque. The practice of worship during the Covid-19 pandemic shifted in patterns and choices of kyai schools of thought after the MUI fatwa, which issued regulation regarding the temporary abolition of Friday, Eid prayers, tarawih, and the use of masks, hand sanitizers, and social distance (distanced rows) in congregation of 5 daily prayers and religious activities in the mosque. This diversity is interesting to explore because these various conceptions of the acts of worship give negative impacts to intra-religious harmony.  There are signs of socio-religious conflicst, distrust of certain community leaders, symptoms of disharmony, disbelieve in other parties in the public sphere and social media. This socio-religious dialectical context is encountered by the kyai, leaders and communities on the northern coast of Central Java, especially in Pati Regency and Semarang City. This is qualitative research using multi-disciplinary methods regarding normative analysis of Islamic law and socio-anthropology. Data was collected through interviews with kyai and community leaders, observation and documentation. Data validation was carried out through triangulation, as well as descriptive-qualitative analysis, through reduction, data presentation, and drawing conclusions. The findings of this study are as follows: first, the dynamics of a new conception of fiqh as a result of the Covid-19 pandemic amid various MUI and government policies through the implementation of health protocol. Second, four typical new conceptions of fiqh were found for kyai and the public during a pandemic. The diversity of this community typology can be seen from their worship behavior and religious actions. Typical of the first group is ‘normative’ whose written texts are understood in literal sence about the pandemic jurisprudence and are very strict about implementing health protocol. The second is the ‘moderate group’ who is flexible in conceptualizing the fiqh of pandemic and carrying out health protocol. Third, there are ‘liberative-ignore’ groups who are liberal in understanding fiqh during the pandemic, and they do not pay much attention to the health protocol. Typical of the fourth group, the ‘skeptics’ who do not believe in the presence of the covid-19 pandemic, even among this group there are those who think that covid is just a power politics engineering.
Family Resilience in Coastal Java Communities in the Context of Climate Change: Perspectives from Walsh and Islamic Law A Zaenurrosyid; Alias Azhar; Uswatun Hasanah; Hidayatus Sholihah
Ulul Albab: Jurnal Studi dan Penelitian Hukum Islam Vol 8, No 1 (2024): Vol. 8, No 1, October 2024
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jua.v8i1.35062

Abstract

This study aims to explore various patterns of family resilience influenced by diverse interpretations of fiqh within Javanese coastal Muslim communities. The significance of this study is underscored by the impact of climate change along the north coast of Java, particularly due to the cross-national toll road project, which causes tidal flooding in Bonang, Demak, affecting family resilience in the coastal areas of Java. This qualitative research employs a socio-anthropological approach alongside Islamic law. Data were collected from religious leaders (kyai), village officials, and Muslim families across four coastal villages in Bonang, Demak, Central Java. The data collection techniques included semi-structured interviews and direct observation, supplemented by relevant documents and references. The research identifies three primary findings: Firstly, various forms of resilience among coastal Muslim families in North Java are uniquely shaped by the impacts of climate change. Secondly, the effects of climate change have fostered a new understanding that emphasizes integration and equality in the rights and responsibilities of husbands and wives. Thirdly, the family resilience models of coastal communities in the islands of Java are based on interpretations of family fiqh influenced by economic capacity, education, and social networks. This study contributes to the development of a dynamic understanding of fiqh that impacts the resilience of coastal community families in adapting to the challenges posed by climate change. Further recommendations include strengthening the economic capacity of coastal families through the provision of progressive education to enhance the religious and social resilience networks of coastal Muslim families.
The Urgency of Village-Level Mediators in Reducing Divorce Rates on the North Central Java Fadzlurrahman, Fadzlurrahman; A. Zaenurrosyid, A. Zaenurrosyid; Tali Tulab, Tali Tulab
Istinbath : Jurnal Hukum Vol 22 No 01 (2025): Istinbath: Jurnal Hukum
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32332/istinbath.v22i01.10296

Abstract

Marital issues often present complex challenges that require careful handling to prevent divorce. This research aims to explore effective strategies for managing household conflicts in Indonesia, particularly in the northern coastal regions of Java, with a focus on the role of modin (religious community leaders) and the influence of customary law and positive law as means of mediation. The method used in this research is an empirical juridical approach, which includes the collection of primary and secondary data, case studies, interviews, and policy analysis. The results of the study show that while customary law has provided solutions to many societal issues, globalization and technology have encouraged communities to lean more toward positive law in conflict resolution, even within traditional societies. The modin plays a crucial role in mediating family conflicts and maintaining peace, while village heads often act as intermediaries in divorce cases, which can impact the reputation of the village. The study recommends that villages, through the modin, conduct mediation as an initial step in handling household conflicts to prevent divorce and improve conflict resolution outcomes